Pagi ini Nabila sangat bersemangat pakai seragam sekolahnya, Dengan rambut coklat curly terurai, Make up tipis, Lip glos, Hand body dan parfum
yang membuatnya cantik natural
Aku kesekolah naik apa ya? Aku juga tidak punya uang, Bagimana ini, Kalau Ayah Bunda belum bangun apa aku pinjam sama pak Anaton aja ya?
Jam 06:00 Nabila keluar dari kamarnya menuruni anak tangga menuju ruang makan, Disana sudah ada Amir yang sedang membaca koran dan ditemani oleh Mira yang juga sedang menikmati secangkir green tea
"Pagi Ayah, Bunda?" Sapa Nabila dengan senyuman cerah, Secerah mentari pagi ini
"Pagi Sayang!" Jawab Mira
"Pagi Nak! Kamu mau sekolah??" Tanya Amir
"Loh memang kamu sudah baikan?" Tambah Mira
"Iya Ayah, Bunda! Satu minggu lagi ada ujian dan aku akan ketinggalan banyak pelajaran nantinya, Lagi pula aku kangen sekolah, Kangen juga ketemu teman-temen" Sambil duduk di meja makan lalu Pak Anton memberikan sepotong sendwich dan segelas susu segar,
"Apa Shakil sudah bangun?" Tanya Amir pada Anton
"Maaf Tuan, Tuan muda pulang sudah larut malam, Beliau berpesan untuk membangunkannya jam delapan nanti" Jawab Anton
"Apakah dia mabuk lagi?" Tanya Mira
Pak Anton tidak menjawab dalam arti dia mengiyakan pertanyaan nyonya besarnya
"Apa Haris sudah datang?" Tanya Amir lagi
"Belum tuan.. Sepertinya Haris tau kalau Tuan muda akan berangkat kekantor agak siang" Jawab Anton yang yang terus membungkuk
"Ada apa ini?? Siapa yang akan mengantar Nabila kesekolah, Cepat bangunkan Shakil, Suami macam apa dia. Dimana perhatiannya? Dan Mana tanggung jawabnya?" Amir kesal
Suami? Haha bahkan aku lupa kalau aku sudah menikah dengan pria tua itu dan apa tadi,, (Mabuk lagi), Apa memang itu kebiasaanya? hih benar-benar terdengar seperti Monster
"Tidak perlu Yah, Aku akan pergi kesekolah sendiri seperti biasanya" Cegah Nabila cari aman, Lagipula dia tidak ingin semobil dengan suaminya karena akan membuatnya canggung, Selama Nabila tinggal disana dan menjadi istrinya dia tidak berani bertemu dengan Shakil langsung. Dia masih takut menghadapi pria dewasa yang bersetatus suaminya itu.
Nabila selalu sembunyi setiap kali mendengar shakil pulang dari kantor, Dan untunglah kamar mereka terpisah jadi ini membuatnya lebih mudah dia untuk menghindar.
"Apa kamu bisa mengemudi?" Tanya Amir
"Bisa Yah. Tapi aku belum punya SIM" Jawab malu
"Lalu bagimana kamu pergi kesekolah sepagi ini supir kami belum ada yang datang?" Tanya Mira
"Aku sudah bisa pakai taksi online Bunda!" bersemangat
"bener gak apa-apa?"
"iya gak apa-apa"
"Baiklah untuk hari ini ayah izinkan kau menggunakan taksi online. Tapi nanti siang kamu akan dijemput oleh supir ok" Kata Amir sambil menjentikan jarinya kearah Anton, Anton punengerti kalau dia harus mencarikan supir pribadi untuk Nona mudanya
Uuhh,, Bagimana ini aku malu kalau bilang gak punya uang, Masa bilang pinjam? Nanti bunda marah, Kalau minta tidak apa-apakan ya? daripada aku harus jalan kaki.. Kan lumayan dari sini bisa bikin kaki aku bengkak
"Ada apa?" Tanya Mira karena naluri seorang ibu lebih peka melihat expresi wajah Nabila yang kelihatan bingung
"Eh gak ada kok Bunda!" Gugup tersenyum malu karena melihat mata Amir yang juga menatapnya penasaran
"Kamu bilang akan cerita semuanya sama Bunda, Bunda juga sama seperti mamah kamu loh, Jadi beneran nih gak mau ngomong" Menatap lekat Nabila
"Ayah, Bunda maaf,, Bukan maksud Nabila untuk lancang tapi...!! Nabila tidak punya uang untuk naik taksi onlinenya" Dia menunduk malu
"Apa selama ini Shakil tidak memberimu uang?" Tanya Amir yang semakin geram dengan ketidak pedulian anaknya pada Nabila
Nabila hanya menggeleng, Bagimana bisa dia memberinya uang, kalau Setiap mendengar langkah kakinya saja Nabila sudah langsung kabur dan sembunyi,
"Ayah tolong.. Kita bicara ini nanti pada Shakilnya langsung" Mira menahan Amir agar tidak emosi di depan Nabila yang terlihat hari ini sangat bersemangat
"Berapa biasa kamu dapat uang jajan dari mamahmu?" Tanya Mira lagi
"Sepuluh ribu untuk taksi online berangkat, Dua puluh ribu untuk makan istirahat dan sepuluh ribu lagi untuk ongkos pulang total jadi empat puluh ribu" Nabila terus terang
"Apa!!" Amir dan Mira terkejut dengan Nominalnya
"Kebanyakan ya? Tapi untuk pulang tidak perlu bunda, Kan tadi ayah bilang ada yang jemput" Ucap Nabila polos
Mendengar kata-kata Nabila mereka malah tersenyum lucu
"Loh bunda pikir tadi kamu butuh berapa juta untuk jajan, Ini malah empat puluh ribu" Mira tertawa dan Amir juga ikut tertawa
"Ini ambilah" Amir memberikan Dua ratus ribu
"Haha ini kebanyakan Yah" Tawa aneh melihat uang jajannya sebanyak itu
"Tidak apa-apa. kamu pasti perlu uang ini untuk membeli peralatan sekolah juga kan? jadi ambilah, Dan mulai sekarang uang jajan kamu ayah akan kasih segini setiap harinya ok" Amir memberikan uang itu ketangan Nabila
"Terima kasih Ayah, Bunda?" Nabila senang lalu mencium punggung tangan kedua mertuanya
Dan ahkirnya Nabila pergi kesekolah dengan taksi online yang telah dipesannya tadi...
:
:
:
Bersambung❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Nonna Mel
nabila sopan bgt aq suka
2024-03-06
0
Yuli Yuliani
Sultan mah bebas👍
2022-11-27
1
ian machmud
kebanyakan dari mana itu mah kurang nabila untuk ukuran mertuamu...
2022-11-25
0