Diruang ICU
"Harun!!! Bagaimana keadaanmu??" Sapa Amir lengkap dengan seragam hijau yang sudah dipakaikan oleh suster untuk masuk kedalam rangan steril itu tadi
"Tuan! Maafkan saya mungkin selama ini saya banyak salah" Dengan suara lemah keluar dari bibir Harun
"Harun,, Kamu jangan bicara seperti itu. Kamu tidak pernah melakukan kesalahan, Malah sebaliknya, kamu banyak membantuku dalam segala hal apa pun"
Harun memang banyak berjasa pada Amir, Sejak ia merintis karirnya dari nol Harun yang pertama mendampinginya.
Sampai saat ini perusahaan W3XO masuk daftar lima besar sebagai perusahaan terbesar Seasia itu berkat bantuan dari Harun juga. Tanpa campur tangan Harun, Amir tidak akan sesukses sekarang ini
"Tapi tuan... Saya sudah tidak bisa beratahan lagi. Saya juga tidak bisa menjaga Nabila putri kesayanganku" Harun memegang erat tangan Amir
"Kita akan menjaganya, Kamu jangan khawatir Nabila sama seperti anakku sendiri, Jangan pikirkan itu sekarang fokus saja pada kesehatanmu" Amir memberi support
"Saya ingin sekali tuan, Tapi sepertinya saya sudah tidak kuat untuk bertahan lagi, Apalagi Nabila anak perempuan ku satu-satunya aku ingin selalu ada disampingnya dan aku juga mau..." Perkataanya terpotong karena Amir siap memberikan apapun yang harun inginkan
"Apa?... Apa yang kamu inginkan... Detik ini juga aku akan mengabulkannya.."
"Tidak tuan ini tidak bisa anda lakukan... Semua ayah yang memiliki putri, Mereka hanya ada satu harapan dalam hidupnya yaitu menjadi wali dipernikahan putrinya, Tapi itu tidak mungkin saya tidak bisa karena waktu saya tidak akan lama lagi. Saya hanya ingin menitipkan Nabila dan berikanlah pendamping hidup yang bisa melidunginya. Anda pasti mengerti harapan seorang ayah pada anaknya. Aku menitipkan dia padamu. rawatlah dia seperti anak kandungmu sendiri"
"Lebih dari itu Harun. Walupun kau meminta nyawaku akan aku berikan sekarang untukmu. Apa lagi hanya untuk merawatnya. Putrimu juga putriku.. Sama seperti putraku juga yang kau anggap sebagai putramu. Baiklah kita akan lakukan sekarang, Kamu akan menjadi wali nikah Nabila"
"Ta..Tapi tuan"
"Jangan khawatir.. Bukan kah kamu lebih mengenal anak ku dari pada aku sendiri.. Dia akan melindungi Nabila"
"Jangan. nanti tuan muda?"
"Dia tidak akan menolaknya" ucap Amir dengan yakin.
Walaupun Amir sendiri tidak yakin Shakil akan menerimanya tapi dia tidak ingin mengecewakan Harun dengan keadaannya yang sekarang.. Amir pun bergegas keluar untuk menbicarakan hal ini dengan Shakil dan Mira
Lalu mempersilahkan Nabila masuk, Karena Harun memintanya dan ada yang ingin dia bicarakan pada putrinya juga
"Bagimana Yah keadaan pak Harun" Tanya Mira
"Huufh ...Sangat buruk" Mengela napas "Harapannya saat ini hanya ingin menjadi wali putrinya"
"Bagaimana caranya" Tanya Mira
"Shakil.. Dia yang akan menikah dengan Nabila malam ini juga!" Tegas Amir
"Apa?" Shakil terkejut bukan main. "Kenapa jadi aku.. Ayah tidak bisa seperti ini, gadis itu masih kecil dia masih sekolah" Bantah Shakil
"Tolong Nak, Harun itu seperti ayahmu sendiri. Tidak kah ingat bagaimana dia menjagamu dulu melebihi nyawanya sendiri? Bahkan dia tidak menjaga anaknya seperti dia menjagamu tidak bisa kah kamu membalas jasanya?"
"Aku mengerti Yah! Tapi kitakan bisa mengangkat Nabila menjadi anak ayah, Dan aku akan menjanganya seperti adik kandungku sendiri bukan jadi istri"
"Iya yah... Tidak bisa kah ayah mempertimbangkan ucapan Shakil, Bunda sayang pada Nabila dan Bunda juga akan menerimanya baik jadi anak maupun jadi menantu,, Tapi dia masih sekolah" Mira membenarkan perkataan Shakil
"Ayah, Aku mohon tolong pikirkan lagi, Pernikahan bukan untuk dipermainkan seperti ini, Bahkan kalian juga tau aku akan melamar Siska minggu ini"
Siska adalah kekasih Shakil, dan mereka juga sudah memilih cincin untuk lamarannya nanti
"Kamu pikir ayah tidak tau arti pernikahan?.. Kamu pikir ayah tidak memikirkan untuk mengangkat Nabila jadi anak Ayah saja? Ayah tau Nabila masih kecil, Ayah juga tau Nabila masih harus menjalankan kehidupan seperti remaja pada umumnya. Tapi Ayah lebih tau lagi bagaimana cara berbalas budi pada orang lain... Semua harta yang ayah miliki pun tidak akan pernah mampu membayar jasanya pada keluarga kita kau tau itu?, Tanpa Harun kalian tidak akan seperti sekarang ini, Dan tanpa dia juga kamu tidak akan pernah bisa melamar kekasih mu yang hanya melihat materi saja" Amir berbicara dengan suara agak keras
"Ayah sabar! Tolong jangan emosi seperti ini pikirkan jantung Ayah, Mengertilah Shakil bukan maksud membantah, Dia hanya syok dengan permintaan ini" Mira berusaha menenangkan Amir
"Aku sudah katakan pada Harun bahwa aku kan mengurus Nabila seperti anak kandungku sendiri, Tapi hati seorang ayah yang memiliki anak perempuan itu berbeda, Mungkin jika Ayah juga memiliki putri akan sama seperti harapan yang Harun inginkan. yaitu menjadi wali nikahnya, Apalagi Nabila anak satu-satunya dan Harun tidak ada waktu lagi dengan apa yang dia inginkannya sekarang" Amir menjatuhkan tubuhnya di kursi panjang depan ruang ICU
"Ayah maafkan aku" Shakil berlutut dihadapan Amir
"Tidak Nak ayah yang salah, Terkadang tidak semua orang tua itu benar mungkin kamu yang benar saat ini kalau pernikahan bukan mainan, Ayah terlalu egois untuk hal ini sehingga aku tidak memikirkan persaan anakku sendiri. Baiklah setelah ini Ayah akan bicara lagi pada Harun" Menepuk bahu anaknya
"Tidak Ayah" Semua menoleh kearah Shakil
"Aku Akan menikah dengan gadis itu sekarang dan aku akan menjaganya sama seperti pak Harun menjaga dan mempertaruhkan nyawanya untukku dulu" lanjut Shakil
:
:
:
:
Bersambung❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
ian machmud
masi berlanjut sedih-sedihannya,, masi marathon bacanya
2022-11-25
1
nzwanthania
w nanges
2022-11-23
0
runma
😭😭😭😭
2022-11-22
0