Hukum untuk Barra.

BUDAYAKAN UNTUK SELALU TINGGALIN JEJAK. LIKE, KOMEN, ADN VOTE. RED BITANG LIMA JUAG BOLEH BANGET.

SELAMAT MEMBACA.

******

"Kebo, lo masih saja lucu,menyenag kan, dan nyebelin, tapi itu yang membuat gue tak bisa ngelupain lo," guama Barra.

Seharian penuh Barra ikut bersama mereka. Tak henti-hentinya Barra meperhatikan Ara, rasa cemas yang tadi dia rasakan terjawab sudah, ternyata Ara baik-baik saja, tak seperti semalam yang terliah sangat frustasi dengan perjodohan itu.

*******

Pagi ini Ara menjalani rutinitas seperti biasa.

hari ini Ara duduk sendiri di kantin, Seorang pemuda datang menghampiri nya.

"Hay, boleh gabung ?" sapa pemuda itu.

"Hem..boleh, duduk lah," jawab Ara acuh.

"Tumben sendir, keman temen-temen lo ?" tanya pemuda itu.

"Engga tau kemana, lagi pergi ke alam barzah keli."jawab Ara ngasal.

" Ada-ada aja lo, ngomong -ngomong lo masi inget gue kan ?" tanya pemuda itu.

"Emm siapa yah, maaf gue lupa sama lo." jawab Ara jujur.

"Ah tak apa, lagian gue juga jarang berinterakasi seperti yang lain, apa lagi gue masih terbilang anak baru," jelas pemuda itu." Ya sudah kalau gitu kita kenalan lagi, gue Alex, lo Arabella kan ?" tanya pemuda itu.

"Lo tau nama gue ?, ternyata gue terkenal juga." jawab Ara.

" Siapa yang tidak kenal sama lo, Arabella salah satu murit yang paling cerdas di sekolah, cewek yang terkenal usilnya mintak ampum, sering di hukum, biang rusuh." jelas pemuda itu lagi.

"Hahah, bisa aja lo, jangan jujur-jujur amat kenapa," kekeh Ara mendengar penjelsan Alex.

Tak lama terdegar kehebohan di kalangan para cewek yang ada di kantin.

"Eh.. kasihan ketos di hukum sama guru BK." ucap sisiwi 1.

" Iya, kenapa yah Barra di hukum ? tanya siswi 2.

" Mungkin gara-gara vidio, yang tersebar di akun grob" jelas siswi 3.

" Muangkin, kenapa juga Barra ikut-ikutan Ara nonton konser, di jam pelajaran pulak." jelas sisiwi 1.

" Meski jam kosong tak seharusnya kan dia ikut bolos." ucap anak lain nya.

" Iya itu bisa memberi contoh buruk buat anak yang lain." imbuh anak lain nya lagi.

Ara yang mendengar ucapan mereka langsung membuka akun Grub di ponsel nya. setelah itu Ara langsung melihat kearah lapangan yang telihat Barra sedang berlari di tengah lapangan, yang kebetualan hari itu sangat lah terik.

Alex yang melihat Ara sedikit gelisah menayakan keadaan nya."Ara lo kenapa ?" tanya Alex.

" Embek, gara-gara gue lo dihukum, salah lo juga kenapa ngikutin gue, lo kawatir lagi sama gue ?, ahh bodo amat itu salah lo sendiri kenapa ngikuti gue." Batin Ara.

Alex melihat Ara melamun, bahkan Ara tidak menjawab pertanyaan nya. Alex kembali bertanya sambil melambaikan tangan nya untuk menyadarkan Ara dari lamunan nya.

"Ara!, hay... Ara lo melamun ?, lo mikirin apa ?"

" Ah!..tidak, tidak ada." Ara tersadar dari lamunan nya. " maaf Lex gue cabut dulu." Ara pamit begutu saja meninggalkan Alex.

"Apa lo mikirin Barra, "batin Alek.

Ara berjalan menuju ke arah Barra yang sedang duduk di bangku di dekat lapangan, Ara berniat memberikan Barra air dingin dan handuk kecil yang dia bawa. saat Ara tiba di sana Ara melihat Merri sudah sampai duluan menghampiri Barra.

"Barra lo pasti haus, nih gue bawakan lo minum." Merri memberikan air mineral ke Barra.

"Hemmm makasih," Barra menerima air pemberian merri dan meletakan di samping nya.

"Barr, kenapa tidak kamu minum, kamu bilang haus?" tanya Merri heran.

" Iyaa nan..? ucapan Barra terhentu karen mendengar suara benda terjatuh dan menoleh kearah sumber suara.

BRUK!!

" Setdah!, mata lo tarok mana sih!, badan segede ini lo tabrak !" Protes Ara yang tak sengaja di tabrak siswa yang sedang berguraw.

"Maaf Ra, gue engga sengaja, nih minum lo, maaf ya." pemuda itu langsung pergi setelah mengambilk botol minuman yang Ara bawa yang terjatuh karen di tabraknya

"Kebo?, kenapa dia?, dia bawa bawa dua botol jus jeruk, pasti buat gue?" batin Barra yakin.

"Dekil tunggu !" panggil Barra.

Ara menoleh ke ara Barra yang memanggil nya. Barra langsung berlari kearah Ara dan meninggalkan Merri.

"Barra!, lo mau kemana ?" tanya Merri sedikt berteriak.

Barra tak menghiraukan panggilan Merri.

"Isss.. kenapa Barra jadi kejar tuh cewek dekil, dan ninggalim gue" batin Merri kesal.

Barra sudah sampai di hadapan Ara.

" Ra, itu minuman mau lo kasih ke gue kan ? tanya Barra. Ara menatap kedua botol yang ada di tangan nya.

" Ini buat guekan ? sinih," Barra langsung mengambil minuman dingin rasa jeruk itu dan meminumnya dalan sekali tegak.

" ini handuk juga buat gue kan," Barra langsung mengambil handuk itu tanpa mendengar jawaban Ara.

"Kebo lo kenapa melamun ?, lo mikirin gue ya ? " bisik Barra di telinga Ara.

Ara yang mendengar Barra memangil dirinya dengan pangilan masa kecilnya sedikit terkejut karena dia pikir Barra sudah lupa dengan nama itu.

"Apa'an sih lo, sapa juga yang mikirin lo," protes Ara.

"Alah bohong,ngaku aja lo mikirin gue kan, lo kawatir kan sama gue," ledek Barra.

"Idih.. siapa lo, gue harus kawatir sama lo, " kilah Ara.

"Trus ini apa, lo bawain minuman kesukaan gue dan handuk kecil ?" tanya Barra, " Trus kenapa tadi lo pergi, lo cemburu yah lihat gue sama Meriey?" ledek Barra.

"Idih... pd amat ko, emang lo siapa gue, cowok gue juga bukan kenapa gue harus cemburu sama ello !" protes Ara ketus.

"Gue emang bukan cowok ello, tapi..? " uacap Barra menggantung.

"Gue calon suami ello." Bisik Barra.

Ara tersipu malu mendegar ucapan Barra barusan.

"Idih pipi lo merah," ledek Barra.

" Embbeeeeek lo resekkkk !!" Ara langsung berlari menjauh dari bara kerena malu.

"Embek, ternyata dia masih inget." gumam Barra. Barra melihat handuk kecil yang dia pegang. Di handuk itu terdapat tulisan Nama nya BARRA.

"Bahkan lo masih menyimpan handuk kecil ini," guama Barra. " Dasar kebo " ucap nya.

****

JANGA LUPA LIKE,KOMEN AND VOTE. RED BINTANG 5 NYA JUGA BOLEH.

RAMAIKAN JUGA KARYA AUTHOR YANG LAIN YANG JUDUL NYA.

1) RAHASIA SI CUPU