Makan malam.

BUDAYAKAN UNTUK SELALU TINGGALIN JEJAK. LIKE, KOMEN, ADN VOTE. RED BITANG LIMA JUAG BOLEH BANGET.

SELAMAT MEMBACA

💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Tiba-biba Arya kembali heboh.

" Ara di mana gaun mu, kenapa tidak kamu pakai ?" tanya Arya karna tersadar Ara tidak memakai gaun yang Ia berikan.

" Ada ko mom, ada di apertemen, Ara engga sempet pake, Ara juga tadi kesini dari latihan karate engga sempet pulang, lagian kan Ara engga janji mau pake gaun itu." jawap ara jujur.

" Ya ampun sayang, terus kamu tadi kesini..?

momi Ara tak meyelesaykan kalimatnya hanya menatap ara curiga, seakan Ara tau yang di maksut momi.

" Ya mandi lah, madi di tempat latian," jawab Ara jujur,

" Sukur deh, kirain." ucap momi Ara lega.

Levien yang sedari mendengar ocehan-ocehan sang istri angkat bicara.

"Mom, lebih baik kamu benahi penampilan Ara, dan biarkan Ara memekai Apa yang menurut nya nyaman, jangan memaksakan kehendak mu." ucap levien.

" Baiklah Mas, ayo Ara kamu ikut momi, momi tidak mau anak momi kucel kayak gini." keluh Arya, yang melihat anaknya sangat kucel menurut nya.

"Ih momi, Ara dah rapi gini ko di Ktain kucel." protes Ara yang tidak terima di katain kucel.

"Sudah, jangan membantah momi terus!" sahut Arya ketus

" Iya iya mom!,"Ara menuruti kemauan sang momi karena dia tau mominya sangat keras kepala seperti diri nya.

Butuh wakti 20 menit Arya untuk memperbaiki penampilan ara, karna Ara selalu menolak setiap Arya unggin memberi sedikit polesan di Ara.

Ketik Ara dan Arya kembali, Ara melihat seorang pemuda yang duduk bersama dengan deddy dan lainya.

Sebelum Ara sampai di meja Ara meyempatkan untuk bertanya tentang pemuda itu.

" Mom siapa cowok itu? tanya Ara.

"Oh itu paling anak nya om hermawan," jawab sang momi.

Ara yang sudah sampai di meja tempat mereka akan makan malam, Ara langsung duduk di kursi nya tanpa berniat untuk menoleh ke arah pemuda itu, dan pemuda itu juga tidak menoleh ke arah Ara karna sibuk dengan ponsel nya.

karna melihat Ara menunduk terus, momi ara menegurnya.

" Sayang jangan nunduk terus dong, angkat dong kepalanya, " pinta Arya lirih.

" Malu mom, wajah Ara kayak ondel-ondel," sahut ara,masih menundukn kepalanya,

menjawab dengan lirih pula

" Kamu canti ko sayang," puji Arya.

Tante Rika juga menegur anaknya yang masih fokus di ponsel nya.

" Sayang, letakan ponsel mu, tidak sopan di depan orang tua kamu terus mainan ponsel seperti itu." pinta tante Rika lirih.

"Sebentar lagi mi, jawab pemuda Itu yang masih fokus dengan ponsel nya. .

"Tarok ponsel kamu atau mami ambil paksa!," ancam Rika, masih dengan suara lirih.

" Iya-iya aku tarok ponsel nya, engga usah pake ngancem segala!" jawab nya kesal , masih dengan suara pelan.

Ketika pemuda itu mengangkat kepalanya begitu juga Ara, tatapan mereka saling bertemu. Terkejutnya mereka denga siapa yang dia lihat tepat di hadapan mereka.

Ello !!!"

" Eh, nagapain lo di sini, ngikuti gue?" tuduh Ara.

" Lo kali yang ikutin gue, gu aja udah datang dari tadi lo yg baru dateng," jawab pemuda menuduh Ara balik.

" Enak aja, gue udah dateng dari tadi, gue sama momi gue abis dari toilet." jelas Ara.

" Alesan!!"

"Kalau engga perca ya udah bukan urusan lo mister klimis, jawab Ara ketus,

Pemuda itu adalh Barra, yang ternyata Barra adalah anak om dermawan alias Hermawan.

" Dengerya cewek dekil, gue kesini sama mami papi gue, bukan ngikuti ello, lagian Gr baget gue ngukuti ello," jelas Barra.

Medengar anak-anak mereka ribut dan saling tuduh, Momi dan tante Rika bertanya kepada mereka berdua.

"Ara sayang apa ara sudah kenal dengan anak tante Rika?" tanya momi. yang di tanya malah diam dan melipat kedua tangan nya dengan wajah masam.

" Barra sayang, apa bara mengenal anak tante Arya ini ?" tanya tante Rika, dan menunjuk ke arah Ara.

" Engga cuma kenal, tapi udah bosen liat dia dan bosen juga ngehukum dia, karan selelu telat datang kesekolah, dan bolos di jam pelajaran," jawab barra jujur dengan nada bicara ketus.

" Kakik lo bosen jangan hukum gue dan jangan liat gue!,"jawab Ara, ketus

" Itu mah mau lo!," jawab barra tak kalah ketus.

" Walaw pun gue sering bolos dan dateng telat lo sampai sekarang belom pernah bisa ngalahin gue untuk jadi juara umum di sekolah, jadi engga usah sok sama gue!," sindir Ara, sampai sekarang Barra belum pernah mendapat juara satu umum.

" Bodo amat, yang penting nilai ke disiplinan gue lebih unggul dari pada lo, yg nol besar." Barra membalas sindiran Ara tak mau ngalah.

Karna mereka masih saja ribut Levien dan Hermawan terpaksa maju untuk melerai keributan meraka.

"Udah dong sayang jangan ribut, malu tuh kalian di liatin orang." ucap Levien

"Barra, ngalah dong sama perempun jangan galak-galak." pinta om hermawan kepada anak nya

"Kata siapa dia perempuan, kalo dia perempuan kenapa kelakuan nya lebih nakal dari seorang pria !" jawab barra tegas.

" Apa lo bilang, lo bilang kalo gue bukan perempuan !, lo mau ngajak ribut?!, di sekolah lo bisa se'enak jidat lo nindas dan ngehekum gue, ngatain gue, dan nyuruh-nyuruh gue,tapi sekarang kalau sekarang bikin masalah sama gue, gue abisin lo !!" ancam Ara.

"Engga usah ngegas ,emang kenyataan nya ko, ngacak makanya kalo punya kaca di pake jangan buat pajangan," jawab Barra ketus,

" Lo lama-lama geselin ya, sekarang lo berdiri dan kita gelud disini!," tantang Ara, Ara berdiri dari tempat duduk nya.

" Sipa takut, kalu lo kalah jangan nagis,"

"kalah?, , menghina gue lo?, sama preman receh aja lo kalah, di gebukin ampek bonyok-bonyok, kalau engga ada gue lo sekarang udah jadi ******." Ara mengungkit kejadian pas Barra di gebukin preman.

" Gue cuma lagi apes saja waktu itu," kilah Barra.

lagi-lagi mereka masih saja ributb dan ribut, sampai kedua orang tua mereka pusing di buatnya, bahakan mereka jadi pusat perhatian dari pengunjung lestoran yang lain,

" Ara udah dong, behenti ya ributnya malu diliatin orang tuh." pinta Arya sedikit memelas.

💖💖💖💖💖💖💖💖

JANGAN LUPA LIKE'S KOMEN, END VOTE'S. RED BINTANG 5 NYA JUGA BOLEH, APA LAGI BAGI POIN NYA BOLEH BANGET.

DAN RAMAYKAN JUGA KARYA AUTHOR YANG LAIN YANG JUDUL NYA.

1) BODYGUARD SANG IDOLA.

2) LANGIT DAN BUMI.

3) RAHASIA SI CULUN.

SEMOGA TERHIBUR.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***