Dia Milikku ( Berbagi Cinta )

Dia Milikku ( Berbagi Cinta )

Will You Marry Me

Siapa yang tidak bahagia, saat mendengar permintaan sang kekasih, di malam romantis yang bertabur bintang di langit.

"Will you marry me?"

Bahagia. Rasa hati ingin terbang ke langit malam, dan memeluk bintang. Dada terasa penuh dengan bunga-bunga yang bermekaran dengan cinta.

Begitu juga dengan apa yang dirasakan oleh Adhisti Andriani, saat sang kekasih mengajaknya makan malam romantis, di sebuah resto miliknya, yang baru saja dibuka bulan kemarin.

Adhisti begitu bahagia. Dia sampai menangis, karena merasa terharu, dengan jalinan kisah cintanya dengan Elang Samudra.

Adhisti dan Elang, menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, sejak masih usai sekolah. Saat itu, mereka berdua, masih duduk di bangku kelas dua sekolah menengah atas.

Banyak sekali rintangan dan halangan yang terjadi, saat hubungan mereka berdua berjalan. Apalagi dengan waktu yang begitu lamanya.

Pertengkaran dan perselisihan antara mereka berdua, sering juga terjadi. Kesalahpahaman dalam berkomunikasi, adanya pihak ketiga, dan gosip-gosip yang datang, terdengar dari berbagai pihak yang tidak menyukai hubungan mereka. Putus sambung hubungan, sering juga menjadi bumbu yang menguatkan jalinan cinta mereka hingga saat ini.

Kini, keduanya sama-sama menyakinkan hati masing-masing, jika mereka berdua memang berjodoh. Apalagi bisnis Elang Samudra sudah semakin sukses. Semua itu juga berkat bantuan dari Adhisti yang berperan sebagai manager untuk perusahaan yang dijalankan oleh Elang.

*****

Tiga hari kemudian, Elang Samudra dan Adhisti Andriani, berencana untuk melakukan foto prewedding, secara outdoor di salah satu villa milik keluarga Elang, yang berada di daerah puncak, Bogor.

Elang dan Adhisti, akan berangkat pada hari Jumat sore, sepulang mereka dari kantor. Jadi mereka berdua bisa beristirahat sejenak, sebelum melakukan kegiatan foto prewedding mereka pagi harinya.

EO yang menanggani, baru akan datang Sabtu pagi, jadi mereka bisa melepas lelah terlebih dahulu, kemudian pagi harinya bisa berfoto, dengan wajah yang tidak lagi terlihat capek.

"Honey. Kamu sudah siap?" tanya Elang pada Adhisti, saat mereka berkemas, sebelum jam pulang kantor.

"Iya Mas. Aku sudah bawa baju ganti dan juga perlengkapan pribadi. Kalau untuk gaun dan semua yang diperlukan untuk foto, sudah disiapkan EO kan!"

"Syukurlah. Kita tidak perlu khawatir dengan persiapan yang mepet. Kita tgl minta tolong pada EO, untuk semua yang kita perlukan nantinya. Mereka akan mengurusnya nanti."

Adhisti mengangguk setuju, dengan apa yang dikatakan oleh kekasihnya itu. Dia merasa sangat senang, bisa menjadi orang yang diutamakan oleh Elang Samudra selama ini.

"Terima kasih ya Mas. Untuk semua cinta Mas selama ini."

Adhisti berkata dengan mata berkaca-kaca. Dia tidak bisa menahan rasa haru, karena merasa sangat beruntung bisa mengenal Elang. Dia, yang hanya anak panti asuhan, anak yatim-piatu, yang sudah tidak memiliki siapapun, bisa menjadi pendamping elang yang mapan dan tampan.  Dia juga merasa tersanjung, karena sudah bisa melewati banyak rintangan, untuk hubungannya dengan Elang, dan tetap menjadi prioritas utama, dari kehidupan seorang Elang Samudra.

"Terima kasih untuk apalagi Honey?" Elang bertanya dengan bingung atas pernyataan Adhisti.

"Untuk semua cinta dari Mas selama ini."

Elang Samudra, mendekat dan memeluk calon istrinya itu, dengan penuh kasih sayang. Dia tidak hanya menganggap Adhisti sebagai kekasih, tapi juga teman, sahabat, adik dan partner bisnis yang sangat baik selama ini. Bagaimana bisa dia tidak begitu mencintainya, jika semua itu sudah bisa dia dapatkan dari Adhisti.

"Sama-sama Honey. Aku juga berterima kasih, untuk semua cinta, waktu dan juga pikiran, yang kamu dedikasikan untukku."

Kini, keduanya saling berpelukan. Menyalurkan semua rasa yang sama. Rasa yang tidak pernah bisa lepas dari hati dan pikiran. Rasa cinta yang dalam, yang sudah teruji dan mendapatkan banyak sekali cobaan selama ini.

"Kita berangkat sekarang?" tanya Elang, begitu pelukannya terlepas.

"Iya," jawab Adhisti pendek.

Elang Samudra dan Adhisti Andriani, melangkah keluar bersama-sama. Wajah mereka berdua, terlihat sekali jika sedang bersemangat. Dari wajah mereka, terlihat juga kebahagiaan yang terus terpancar. Senyuman mereka yang merekah, terus mengembang, bahkan sejak dari pagi hari tadi.

*****

Mobil melaju perlahan keluar dari area parkir pabrik garmen milik Elang. Melewati beberapa gedung yang berjejer di area kawasan berikat. Terus melaju melewati jalan depan restoran milik Elang, tempat di mana malam itu, dia melamar Adhisti, untuk menjadi istrinya nanti.

"Mas. Sudah izin pada mama dan papa, untuk acara foto kita besok?" tanya Adhisti pada Elang.

"Sudah," jawab Elang tanpa menoleh. Dia masih fokus menatap ke arah depan, karena macet diwaktu bubaran jam kantor.

"Syukurlah. Mereka tidak berkomentar apapun?" tanya Adhisti lagi, sedikit khawatir.

"Tidak ada. Mereka hanya berpesan, agar kita  berhati-hati di jalan. Katanya calon pengantin itu banyak sekali cobaan yang datang," jawab Elang menirukan pesan mamamnya.

"Semoga kita jauh dari cobaan untuk calon pengantin ya Mas. Aku tidak ingin ada halangan lagi untuk rencana kita ini," kata Adhisti bedoa, dengan penuh harap.

"Aamiin..."

Elang mengamini doa dari calon istrinya itu. Dai tersenyum dan menoleh sekilas ke arah Adhisti yang juga sedang tersenyum melihat kearahnya.

"Tetap positif thinking ya!"

Elang meminta Adhisti untuk tidak berpikir macam-macam. Dia mengenggam tangan Adhisti. Menyalurkan dukungan dan juga rasa cintanya yang begitu besar.

"Iya Mas," jawab Adhisti pendek dengan tersenyum juga. Dia ikut mengenggam tangan Elang dengan satu tangannya yang lainnya.

Sore itu, mereka berdua melewati waktu bersama-sama, dengan perjalanan panjang menuju puncak, Bogor. Semua itu mereka dilakukan, untuk sebuah rencana demi kesuksesan pesta pernikahan mereka berdua, yang akan mereka gelar satu bulan lagi.

*****

Perjalanan panjang menuju puncak Bogor sudah tinggal seperempat jalan lagi. Mereka berdua sudah melakukan istirahat satu kali, saat berada di pom bensin, tidak jauh dari pasar tradisional dekat stasiun kereta Bogor.

Kini mereka terlihat lebih santai dengan bersenandung kecil dan sesekali bergurau juga.

"Coba putar lagu lawas yang jadi kenangan kita Mas," kata Adhisti, meminta Elang untuk memutar lagu kenangan mereka berdua.

"Lagu yang itu?" tanya Elang memastikan.

"Iya. Lagu itu emang lagu jadul, tapi tetap enak didengar sepanjang waktu."

Akhirnya, elang mencari-cari lagu kenangan yang diminta Adhisti. Dia masih dalam keadaan menyetir, namun dalam keadaan pelan.

Saat lagu yang di cari sudah ketemu, Elang kembali melakukan mobil dengan kecepatan normal. Mereka berdua ikut bersenandung, menghayati lagu kenangan tersebut. Lagu yang mereka dengar saat tidak sengaja berada di warung tenda, tidak jauh dari sekolah saat itu.

Malu aku malu

Pada semut merah

Yang berbaris di dinding

Menatapku curiga

Seakan penuh tanya

"Sedang apa di sini?"

"Menanti pacar, " jawabku

Sungguh aneh tapi nyata

Takkan terlupa

Kisah-kasih di sekolah

Dengan si dia

Tiada masa paling indah

Masa-masa di sekolah

Tiada kisah paling indah

Kisah kasih di sekolah

Lirik lagu lawas tersebut sudah mereka hafal dengan baik. Mereka berdua ikut bernyanyi dengan penghayatan yang sama, seperti yang mereka alami semasa sekolah dulu.

"Masih tetap sama kan Mas?" tanya Adhisti tersebut lembut.

"Apanya?" tanya Elang balik bertanya. Dia tidak mengerti apa yang ditanyakan oleh Adhisti.

"Perasaan kita ini," jawab Adhisti memberikan penjelasan.

"Oh. Justru makin besar Honey. Bagaimana tidak bertambah rasa yang Aku miliki ini, jika Kamu begitu banyak memberikan cinta juga untukku," jawab elang, sambil melihat ke arah Adhisti, yang tampak memerah wajahnya karena mendengar perkataan cinta darinya.

"Kamu itu, semakin hari semakin cantik saja," kata Elang memuji.

"Jangan memujiku terus Mas. Bisa-bisa, Aku terbang dan lupa untuk mendarat nantinya," kata Adhisti dengan malu. Dia merasa bahagia sekali hari ini.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

permisi numpang duduk dl ya kak

2023-03-15

0

Ni.Mar

Ni.Mar

Romantis betul setiap katanya meloww hatiku

2022-08-23

0

Ni.Mar

Ni.Mar

BOM like dulu bacanya nyicil ka

2022-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Will You Marry Me
2 Pernikahan Mendadak
3 Dilema Hati
4 Anjani Ashita
5 Tidak Ada Yang Salah
6 Usul Ke Korea
7 Adhisti Cemburu
8 Permasalahan Elang
9 Perubahan Anjani
10 Resah
11 Permintaan Adhisti
12 Perasaan Anjani
13 Perlakuan Yang Berbeda
14 Tidak Mau Melepaskan
15 Awan Lahir
16 Bukan Jodoh?
17 Hati Yang Terbagi
18 Pemikiran Andhisti
19 Tidak Pernah Menyangka
20 Harus Kamu Akui
21 Pengakuan Yang Mengejutkan
22 Yang Sebenarnya
23 Menata Kehidupan Lagi
24 Maksud Kedatangan Abimanyu
25 Lamaran Abimanyu
26 Perbedaan Pandangan
27 Tidak Mau Mengalah
28 Ajakan Mama Amel
29 Beda Cerita
30 Ada Banyak Duka
31 Hari Pernikahan
32 Semua Kembali Membaik
33 Semua Ada Akhirnya
34 Belum Terbiasa
35 Aroma Cinta
36 Pagi Dengan Gerimis Sahdu
37 Harapan Dan Rasa Yang Canggung
38 Kucing Yang Genit
39 Tidak Mungkin Anjani
40 Nasehat Ayah Edi
41 Kembali Ke Bogor
42 Permintaan Ibu Mertua
43 Bukan Bibi
44 Nasehat Dari Pelanggan
45 Rencana Rahasia
46 Lihatlah Dari Sudut Pandang Berbeda
47 Tamu Malam Hari
48 Pertanyaan Yang Ada Dalam Hati
49 Kecelakaan
50 Peduli
51 Tidak Percaya
52 Banyak Yang Direncanakan
53 Bukan Abimanyu
54 Kejutan Untuk Abimanyu
55 Kabar Baik
56 Kenapa Terjadi
57 Tidak Punya Akal
58 Belum Tahu
59 Rencana Dan Rencana
60 Belum Ada Yang Tahu
61 Terpeleset
62 Berbagai Perasaan Yang Ada
63 Pacarnya Yasmin
64 Pesta Yasmin
65 Masih Di Pesta Pernikahan Yasmin
66 Kejadian Di Panggung Pelaminan
67 Kebahagiaan Yasmin
68 Menemukan Ide Baru
69 Rahasia Sekar Dan Ayah Edi
70 Operasi Caesar
71 Menunggu Wawan
72 Rencana Pindah Rumah
73 Kasus Wawan
74 Yang Dialami Wawan
75 Abimanyu Marah
76 Harus Keluar Dari Rumah
77 Kehidupan Baru Di Rumah Baru
78 Keadaan Yang Berbeda
79 Nanda Sakit
80 Nasib Pernikahan Yasmin
81 Kelahiran Ara
82 Perubahan Pikiran Yasmin
83 Menjadi Seorang TKI
84 Tentang Nanda
85 Penuh Keharuan
86 Kecurigaan Ibu Sofie
87 Kedatangan Yasmin
88 Mengalah Demi Ara
89 Buku Tabungan
90 Menghilang
91 Bingung
92 Pertanyaan Yang Datang
93 Kiriman Video
94 Awal Mula
95 Usaha Abimanyu
96 Ara Sakit
97 Tekadnya Yasmin
98 Video Call Yasmin Dengan Nanda
99 Nasehat
100 Bertemu Mama Amel
101 Kebenaran Soal Pengirim Video
102 Kabar Tengah Malam
103 Keadaan Abimanyu
104 Abimanyu Tidak Ingat
105 Kehidupan Yang Berbeda
106 Bukan Karena Benci
107 Perubahan Sikap Abimanyu
108 Menyambut Kedatangan Abimanyu
109 Satu Kecupan
110 Tidak Mau Ikut
111 Menunggu
112 Menunggu Waktu
113 Kegiatan Yang Sebenarnya
114 Apa Yang Terjadi
115 Penyesalan
116 Satu Keberuntungan
117 Tulisan Adhisti
118 Cinta Yang Buta
119 Beda Jalan Nasib
120 Akhir Dan Harapan
121 Rasa Yang Sebenarnya
122 Tetap Bersyukur
123 Kebahagiaan Keluarga Abimanyu
124 Modus
125 Mencari Jalan Keluar
126 Keberuntungan Yang Beruntun
127 Perasaan Abimanyu
128 Operasi Berlangsung
129 Hadiah Untuk Anak-anak
130 Tentang Anak-anak
131 Tidak Boleh Ada Yang Iri
132 Tetap Tidak Mau
133 Yang Seharusnya
134 Keinginan Hati
135 Beda Pemikiran
136 Pasti Bisa
137 Kemauan Anak-anak
138 Ternyata Sudah Datang
139 Kebahagiaan Yang Diinginkan
140 Siswa Populer
141 Tingkah Anak-anak
142 Kebahagiaan Anak
143 Hujan Pagi Hari
144 Tidak Terlambat
145 Harus Terencana
146 Berhasil
147 Sudah Waktunya
148 Gelandangan Itu
149 Tidak Seharusnya Ada
150 Yang di Alami Sekar
151 Keinginan Yang Sebenarnya
152 Ulah Anggi
153 Masa Yang Tidak Bisa Diulang Lagi
154 Akhirnya Tahu Juga
155 Anjani Tidak Bisa Menghindar
156 Rahasia Anjani
157 Berita Yang Berbeda
158 Permintaan Awan
159 Jalan-jalan
160 Gagal Jalan-jalan
161 Menutupi Untuk Sebuah Kenyamanan
162 Ingin Tahu
163 Sudah Waktunya Tahu
164 Perjalanan Pulang
165 Tidak Ingat Siapa
166 Jajan Dalam Perjalanan
167 Hujan Masih Turun
168 Salah Paham
169 Rencana
170 Rasa Yang Diinginkan
171 Pohon Mangga
172 Anak-anak Masuk Sekolah
173 Ketemu Orang Yang Dulu
174 Hari Pertama Yang Berkesan
175 Rencana Teman Awan
176 Perasaan Yang Ragu
177 Bukan Begitu Maksudnya
178 Bukan Keinginanku
179 Harus Ada Yang Mengalah
180 Mau Lakers
181 Berangkat Sekolah
182 Diyah Manuhara
183 Rencana Pulang ke Indonesia
184 Semakin Akrab
185 Menunggu Dengan Cemas
186 Sama Saja
187 Mencari Sekolah Yang Cocok
188 Sebutan Yang Terbalik
189 Perasaan Yang Aneh
190 Terus Saja Berdebat
191 Melamun Sendiri
192 Ajakan Oma
193 Ruang UKS
194 Surprise Yang Mengharukan
195 Potongan Kue
196 Ternyata Dia Aku Kenal
197 Rasa Yang Canggung
198 Ternyata Tidur
199 Saling Membantu
200 Berusaha Dengan Rencana
201 Malu Sendiri
202 Cara Pandang Yang Berbeda
203 Rasa Yang Nyaman
204 Pemilik Motor Sport Hitam
205 Belum Saatnya
206 Akhirnya Ketemu Juga
207 Bukan Tak Mau
208 Pagi Ini
209 Teman Awan
210 Tidak Bisa
211 Kesempatan Yang Datang
212 Rasa Yang Tak Biasa
213 Pacarnya Ganti
214 Biarkan Mereka Dengan Dunianya
215 Harus Tahu Waktu
216 Lapar Tengah Malam
217 Bukan Saingan
218 Nasib
219 Kemunculan Wawan
220 Bukan Tidak Suka
221 Pulang
222 Bukan Jawaban Yang Benar
223 Berantem Terus
224 Bualan Saja
225 Pacar Baru
226 Rasa Terima Kasih
227 Tidak Jelas
228 Abaikan Saja
229 Tetap Betah
230 Cuma Sepupu
231 Sebuah Tawaran
232 Sebuah Keputusan
233 Tidak Peduli
234 Ada Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan
235 Belum Beruntung
236 Nakal
237 Nanda Prasetyo
238 Bertemu Dengan Wawan
239 Pertanyaan-pertanyaan Anjani
240 Senyuman Anggi
241 Rencana Pulang Kampung
242 Tidak Tahu
243 Tidak Ingat
244 Jail Lagi
245 Akhirnya Tahu
246 Mau Hadiah?
247 Mana Yang Cocok
248 Mau Kue Putu
249 Rasa Berat Di Hati
250 Dia Milikku 2
251 Salah Sangka
252 Ngambek Dan Menghilang
253 Akhirnya Bertemu
254 Sudah Di Rumah
255 Baper
256 Berkeliling Komplek
257 Kebetulan Dan Keberuntungan
258 Berbeda Rencana
259 Menolak Sebuah Hubungan
260 Bukan Yang Sebenarnya
261 Toko Buku
262 Handphone Aku Mana?
263 Malu Tapi Malu Juga
264 Biarkan Waktu Yang Menjawabnya
265 Tidak Boleh Ada Yang Tahu
266 Rencana Ke Amerika
267 Berbeda Perasaan
268 Di Tengah Jalan
269 Kena Lemparan Bola Basket
270 Kejadian Tidak Terduga
271 Apes
272 Apes Lagi
273 Kesalahpahaman
274 Tentang Hati
275 Ngambek Dan Rasa Lapar
276 Pergi Ke Bogor
277 Tiba Di Bogor
278 Masih Kecil
279 Atlanta
280 Ocehan Dika
281 Video Call
282 Meja Nomer 17
283 Masih Di Meja 17
284 Mawar Untukmu, Hati Untukku
285 Penyok
286 Butuh Solusi
287 Bubur Ayam Versi Anggi
288 Di Sekolah
289 Lupa Bertanya
290 Lebih Baik Bagaimana?
291 Tidak Sadar Juga
292 Salah Sangka
293 Penasaran
294 Kegiatan Yang Positif
295 Beda Pemikiran
296 Sebuah Rencana
297 Viral
298 Siapa?
299 Di Rumah Sakit
300 Kebiasaan Yang Berbeda
301 Persetujuan Abimanyu
302 Keadaan Mita
303 Keterangan Dokter
304 Menghadapi Permasalahan
305 Keputusan Yang Diputuskan
306 Hukuman Yang Menguntungkan
307 Siapa Cowok Itu?
308 Di Kantor EO
309 Perdebatan Oma dan Opa
310 Ketemu Juga
311 Ketemu Dika
312 Sebuah Alasan
313 Pulang Ke Indonesia
314 Tiba Di Jakarta
315 Keusilan Anggi Dan Miko
316 Yang Penting Makanan
317 Sebuah Ambisi
318 Rahasia Hati
319 Kasus PT ANTARA GROUPS
320 Semua Selesai
321 Situasi Yang Berbeda
322 Semoga Bahagia
323 Kembali
324 Menuju Bandara
325 Beda Kebiasaan
326 Nostalgia Keliling Komplek
327 Mita Atmojo
328 Ternyata Tidak Semudah Itu
329 Bisa Kok
330 Kejadian Tak Terduga
331 Rasa Yang Ada
332 Tidak Terima
333 Terima Kasih Cinta
334 Drama Saat Pamit
335 Dilema Anggi
336 Sebuah Keputusan
337 Dia Kembali
338 Ide Bagus
339 Mendapatkan Ijin
340 Panik
341 Sebuah Harapan
342 Perubahan Penampilan Ara
343 Tidak Bisa
344 Tidak Menyangka
345 Siapa Lagi?
346 Ternyata Dia Lagi
347 Menunggu Wali Datang
348 Tindakan Kriminal
349 Yang Seharusnya
350 Tidak Bisa
351 Tidak Bisa Apa-apa
352 Belajar Dengan Camer
353 Keadaan Yang Tidak Diinginkan
354 Keraguan Mita
355 Pertanyaan Yang Diajukan
356 Pengakuan Nanda
357 Berkunjung Ke Rumah Mami
358 Baru Tahu
359 Ikut Kondangan
360 Bukan Apa-apa
361 Acara Pemakaman
362 Bisa Karena Biasa
363 Semakin Dekat Dengan Waktunya
364 Bagaimana Dengan Anggi
365 Anggi Baru Tahu
366 Tidak Jelas
367 Trauma
368 Batal Datang
369 Rasa Cinta Yang Sebenarnya
370 Sudah Jadi?
371 Sempurna
372 Berbahagialah
373 Kebersamaan
374 Akhirnya Tiba Waktunya
375 Kesibukan Fitting
376 Dalam Keadaan Yang Tidak Biasa
377 Seperti Siapa?
378 Berdebat Terus
379 Belum Ada Rencana
380 Tamu Tengah Malam
381 Para Pengacau
382 Kekacauan Yang Terjadi
383 Sasaran Target
384 Sebuah Penawaran
385 Akhirnya Bisa 1
386 Akhirnya Bisa 2
387 Menjelang Resepsi
388 Pesta Resepsi 1
389 Pesta Resepsi 2
390 Menghilang
391 Siapa Yang Menganti?
392 Ternyata Memang Benar
393 Belum Saatnya
394 Berhasil Belum?
395 Rencana Untuk Usaha
396 Awal Yang Baik
397 Semua Ada Masanya
398 Semua Bisa Dibicarakan
399 Tidak Sesuai Dengan Rencana
400 Di Kantor Polisi
401 Jenuh
402 Mengingat Semua
403 Mulai Ada Jalan
404 Kemungkinan Besar
405 Dendam Itu
406 Harus Diputuskan Segera
407 Tetap Harus Bertahan
408 Akhirnya Ada Hasilnya
409 Bisa
410 Memikirkan Hal Yang Berbeda
411 Perasaan Cemas
412 Melihat Kondisi Dika
413 Penuh Penyesalan
414 Keadaan Yang Tidak Sama
415 Awal Yang Baik
416 Cemburu
417 Mode Ngambek
418 Usai Sidang
419 Kondisi Tak Sama Lagi
420 Keinginan Dan Garis Takdir
421 Senyaman Mungkin
422 Akhirnya Bisa
423 Main Enak
424 Mau Berapa?
425 Peluru Enak
426 Impian Di Masa Tua
427 Harus Segera Diselesaikan
428 Rasa Syukur
429 Berkunjung Ke Rumah Baru
430 Tidak Boleh
431 Ikut Memikirkan
432 Gurauan Yang Menyedihkan
433 Semua Bisa Dibicarakan
434 Keinginan Yang Lain
435 Tidak Semua Bisa Diucapkan
436 Sebuah Keinginan
437 Keinginan Setiap Orang Tua
438 Saling Mengalah
439 Sebuah Harapan
440 Berita Itu
441 Cinta Itu Milikku
442 Akhir Yang Bahagia
443 Pengumun Promo Novel Baru
Episodes

Updated 443 Episodes

1
Will You Marry Me
2
Pernikahan Mendadak
3
Dilema Hati
4
Anjani Ashita
5
Tidak Ada Yang Salah
6
Usul Ke Korea
7
Adhisti Cemburu
8
Permasalahan Elang
9
Perubahan Anjani
10
Resah
11
Permintaan Adhisti
12
Perasaan Anjani
13
Perlakuan Yang Berbeda
14
Tidak Mau Melepaskan
15
Awan Lahir
16
Bukan Jodoh?
17
Hati Yang Terbagi
18
Pemikiran Andhisti
19
Tidak Pernah Menyangka
20
Harus Kamu Akui
21
Pengakuan Yang Mengejutkan
22
Yang Sebenarnya
23
Menata Kehidupan Lagi
24
Maksud Kedatangan Abimanyu
25
Lamaran Abimanyu
26
Perbedaan Pandangan
27
Tidak Mau Mengalah
28
Ajakan Mama Amel
29
Beda Cerita
30
Ada Banyak Duka
31
Hari Pernikahan
32
Semua Kembali Membaik
33
Semua Ada Akhirnya
34
Belum Terbiasa
35
Aroma Cinta
36
Pagi Dengan Gerimis Sahdu
37
Harapan Dan Rasa Yang Canggung
38
Kucing Yang Genit
39
Tidak Mungkin Anjani
40
Nasehat Ayah Edi
41
Kembali Ke Bogor
42
Permintaan Ibu Mertua
43
Bukan Bibi
44
Nasehat Dari Pelanggan
45
Rencana Rahasia
46
Lihatlah Dari Sudut Pandang Berbeda
47
Tamu Malam Hari
48
Pertanyaan Yang Ada Dalam Hati
49
Kecelakaan
50
Peduli
51
Tidak Percaya
52
Banyak Yang Direncanakan
53
Bukan Abimanyu
54
Kejutan Untuk Abimanyu
55
Kabar Baik
56
Kenapa Terjadi
57
Tidak Punya Akal
58
Belum Tahu
59
Rencana Dan Rencana
60
Belum Ada Yang Tahu
61
Terpeleset
62
Berbagai Perasaan Yang Ada
63
Pacarnya Yasmin
64
Pesta Yasmin
65
Masih Di Pesta Pernikahan Yasmin
66
Kejadian Di Panggung Pelaminan
67
Kebahagiaan Yasmin
68
Menemukan Ide Baru
69
Rahasia Sekar Dan Ayah Edi
70
Operasi Caesar
71
Menunggu Wawan
72
Rencana Pindah Rumah
73
Kasus Wawan
74
Yang Dialami Wawan
75
Abimanyu Marah
76
Harus Keluar Dari Rumah
77
Kehidupan Baru Di Rumah Baru
78
Keadaan Yang Berbeda
79
Nanda Sakit
80
Nasib Pernikahan Yasmin
81
Kelahiran Ara
82
Perubahan Pikiran Yasmin
83
Menjadi Seorang TKI
84
Tentang Nanda
85
Penuh Keharuan
86
Kecurigaan Ibu Sofie
87
Kedatangan Yasmin
88
Mengalah Demi Ara
89
Buku Tabungan
90
Menghilang
91
Bingung
92
Pertanyaan Yang Datang
93
Kiriman Video
94
Awal Mula
95
Usaha Abimanyu
96
Ara Sakit
97
Tekadnya Yasmin
98
Video Call Yasmin Dengan Nanda
99
Nasehat
100
Bertemu Mama Amel
101
Kebenaran Soal Pengirim Video
102
Kabar Tengah Malam
103
Keadaan Abimanyu
104
Abimanyu Tidak Ingat
105
Kehidupan Yang Berbeda
106
Bukan Karena Benci
107
Perubahan Sikap Abimanyu
108
Menyambut Kedatangan Abimanyu
109
Satu Kecupan
110
Tidak Mau Ikut
111
Menunggu
112
Menunggu Waktu
113
Kegiatan Yang Sebenarnya
114
Apa Yang Terjadi
115
Penyesalan
116
Satu Keberuntungan
117
Tulisan Adhisti
118
Cinta Yang Buta
119
Beda Jalan Nasib
120
Akhir Dan Harapan
121
Rasa Yang Sebenarnya
122
Tetap Bersyukur
123
Kebahagiaan Keluarga Abimanyu
124
Modus
125
Mencari Jalan Keluar
126
Keberuntungan Yang Beruntun
127
Perasaan Abimanyu
128
Operasi Berlangsung
129
Hadiah Untuk Anak-anak
130
Tentang Anak-anak
131
Tidak Boleh Ada Yang Iri
132
Tetap Tidak Mau
133
Yang Seharusnya
134
Keinginan Hati
135
Beda Pemikiran
136
Pasti Bisa
137
Kemauan Anak-anak
138
Ternyata Sudah Datang
139
Kebahagiaan Yang Diinginkan
140
Siswa Populer
141
Tingkah Anak-anak
142
Kebahagiaan Anak
143
Hujan Pagi Hari
144
Tidak Terlambat
145
Harus Terencana
146
Berhasil
147
Sudah Waktunya
148
Gelandangan Itu
149
Tidak Seharusnya Ada
150
Yang di Alami Sekar
151
Keinginan Yang Sebenarnya
152
Ulah Anggi
153
Masa Yang Tidak Bisa Diulang Lagi
154
Akhirnya Tahu Juga
155
Anjani Tidak Bisa Menghindar
156
Rahasia Anjani
157
Berita Yang Berbeda
158
Permintaan Awan
159
Jalan-jalan
160
Gagal Jalan-jalan
161
Menutupi Untuk Sebuah Kenyamanan
162
Ingin Tahu
163
Sudah Waktunya Tahu
164
Perjalanan Pulang
165
Tidak Ingat Siapa
166
Jajan Dalam Perjalanan
167
Hujan Masih Turun
168
Salah Paham
169
Rencana
170
Rasa Yang Diinginkan
171
Pohon Mangga
172
Anak-anak Masuk Sekolah
173
Ketemu Orang Yang Dulu
174
Hari Pertama Yang Berkesan
175
Rencana Teman Awan
176
Perasaan Yang Ragu
177
Bukan Begitu Maksudnya
178
Bukan Keinginanku
179
Harus Ada Yang Mengalah
180
Mau Lakers
181
Berangkat Sekolah
182
Diyah Manuhara
183
Rencana Pulang ke Indonesia
184
Semakin Akrab
185
Menunggu Dengan Cemas
186
Sama Saja
187
Mencari Sekolah Yang Cocok
188
Sebutan Yang Terbalik
189
Perasaan Yang Aneh
190
Terus Saja Berdebat
191
Melamun Sendiri
192
Ajakan Oma
193
Ruang UKS
194
Surprise Yang Mengharukan
195
Potongan Kue
196
Ternyata Dia Aku Kenal
197
Rasa Yang Canggung
198
Ternyata Tidur
199
Saling Membantu
200
Berusaha Dengan Rencana
201
Malu Sendiri
202
Cara Pandang Yang Berbeda
203
Rasa Yang Nyaman
204
Pemilik Motor Sport Hitam
205
Belum Saatnya
206
Akhirnya Ketemu Juga
207
Bukan Tak Mau
208
Pagi Ini
209
Teman Awan
210
Tidak Bisa
211
Kesempatan Yang Datang
212
Rasa Yang Tak Biasa
213
Pacarnya Ganti
214
Biarkan Mereka Dengan Dunianya
215
Harus Tahu Waktu
216
Lapar Tengah Malam
217
Bukan Saingan
218
Nasib
219
Kemunculan Wawan
220
Bukan Tidak Suka
221
Pulang
222
Bukan Jawaban Yang Benar
223
Berantem Terus
224
Bualan Saja
225
Pacar Baru
226
Rasa Terima Kasih
227
Tidak Jelas
228
Abaikan Saja
229
Tetap Betah
230
Cuma Sepupu
231
Sebuah Tawaran
232
Sebuah Keputusan
233
Tidak Peduli
234
Ada Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan
235
Belum Beruntung
236
Nakal
237
Nanda Prasetyo
238
Bertemu Dengan Wawan
239
Pertanyaan-pertanyaan Anjani
240
Senyuman Anggi
241
Rencana Pulang Kampung
242
Tidak Tahu
243
Tidak Ingat
244
Jail Lagi
245
Akhirnya Tahu
246
Mau Hadiah?
247
Mana Yang Cocok
248
Mau Kue Putu
249
Rasa Berat Di Hati
250
Dia Milikku 2
251
Salah Sangka
252
Ngambek Dan Menghilang
253
Akhirnya Bertemu
254
Sudah Di Rumah
255
Baper
256
Berkeliling Komplek
257
Kebetulan Dan Keberuntungan
258
Berbeda Rencana
259
Menolak Sebuah Hubungan
260
Bukan Yang Sebenarnya
261
Toko Buku
262
Handphone Aku Mana?
263
Malu Tapi Malu Juga
264
Biarkan Waktu Yang Menjawabnya
265
Tidak Boleh Ada Yang Tahu
266
Rencana Ke Amerika
267
Berbeda Perasaan
268
Di Tengah Jalan
269
Kena Lemparan Bola Basket
270
Kejadian Tidak Terduga
271
Apes
272
Apes Lagi
273
Kesalahpahaman
274
Tentang Hati
275
Ngambek Dan Rasa Lapar
276
Pergi Ke Bogor
277
Tiba Di Bogor
278
Masih Kecil
279
Atlanta
280
Ocehan Dika
281
Video Call
282
Meja Nomer 17
283
Masih Di Meja 17
284
Mawar Untukmu, Hati Untukku
285
Penyok
286
Butuh Solusi
287
Bubur Ayam Versi Anggi
288
Di Sekolah
289
Lupa Bertanya
290
Lebih Baik Bagaimana?
291
Tidak Sadar Juga
292
Salah Sangka
293
Penasaran
294
Kegiatan Yang Positif
295
Beda Pemikiran
296
Sebuah Rencana
297
Viral
298
Siapa?
299
Di Rumah Sakit
300
Kebiasaan Yang Berbeda
301
Persetujuan Abimanyu
302
Keadaan Mita
303
Keterangan Dokter
304
Menghadapi Permasalahan
305
Keputusan Yang Diputuskan
306
Hukuman Yang Menguntungkan
307
Siapa Cowok Itu?
308
Di Kantor EO
309
Perdebatan Oma dan Opa
310
Ketemu Juga
311
Ketemu Dika
312
Sebuah Alasan
313
Pulang Ke Indonesia
314
Tiba Di Jakarta
315
Keusilan Anggi Dan Miko
316
Yang Penting Makanan
317
Sebuah Ambisi
318
Rahasia Hati
319
Kasus PT ANTARA GROUPS
320
Semua Selesai
321
Situasi Yang Berbeda
322
Semoga Bahagia
323
Kembali
324
Menuju Bandara
325
Beda Kebiasaan
326
Nostalgia Keliling Komplek
327
Mita Atmojo
328
Ternyata Tidak Semudah Itu
329
Bisa Kok
330
Kejadian Tak Terduga
331
Rasa Yang Ada
332
Tidak Terima
333
Terima Kasih Cinta
334
Drama Saat Pamit
335
Dilema Anggi
336
Sebuah Keputusan
337
Dia Kembali
338
Ide Bagus
339
Mendapatkan Ijin
340
Panik
341
Sebuah Harapan
342
Perubahan Penampilan Ara
343
Tidak Bisa
344
Tidak Menyangka
345
Siapa Lagi?
346
Ternyata Dia Lagi
347
Menunggu Wali Datang
348
Tindakan Kriminal
349
Yang Seharusnya
350
Tidak Bisa
351
Tidak Bisa Apa-apa
352
Belajar Dengan Camer
353
Keadaan Yang Tidak Diinginkan
354
Keraguan Mita
355
Pertanyaan Yang Diajukan
356
Pengakuan Nanda
357
Berkunjung Ke Rumah Mami
358
Baru Tahu
359
Ikut Kondangan
360
Bukan Apa-apa
361
Acara Pemakaman
362
Bisa Karena Biasa
363
Semakin Dekat Dengan Waktunya
364
Bagaimana Dengan Anggi
365
Anggi Baru Tahu
366
Tidak Jelas
367
Trauma
368
Batal Datang
369
Rasa Cinta Yang Sebenarnya
370
Sudah Jadi?
371
Sempurna
372
Berbahagialah
373
Kebersamaan
374
Akhirnya Tiba Waktunya
375
Kesibukan Fitting
376
Dalam Keadaan Yang Tidak Biasa
377
Seperti Siapa?
378
Berdebat Terus
379
Belum Ada Rencana
380
Tamu Tengah Malam
381
Para Pengacau
382
Kekacauan Yang Terjadi
383
Sasaran Target
384
Sebuah Penawaran
385
Akhirnya Bisa 1
386
Akhirnya Bisa 2
387
Menjelang Resepsi
388
Pesta Resepsi 1
389
Pesta Resepsi 2
390
Menghilang
391
Siapa Yang Menganti?
392
Ternyata Memang Benar
393
Belum Saatnya
394
Berhasil Belum?
395
Rencana Untuk Usaha
396
Awal Yang Baik
397
Semua Ada Masanya
398
Semua Bisa Dibicarakan
399
Tidak Sesuai Dengan Rencana
400
Di Kantor Polisi
401
Jenuh
402
Mengingat Semua
403
Mulai Ada Jalan
404
Kemungkinan Besar
405
Dendam Itu
406
Harus Diputuskan Segera
407
Tetap Harus Bertahan
408
Akhirnya Ada Hasilnya
409
Bisa
410
Memikirkan Hal Yang Berbeda
411
Perasaan Cemas
412
Melihat Kondisi Dika
413
Penuh Penyesalan
414
Keadaan Yang Tidak Sama
415
Awal Yang Baik
416
Cemburu
417
Mode Ngambek
418
Usai Sidang
419
Kondisi Tak Sama Lagi
420
Keinginan Dan Garis Takdir
421
Senyaman Mungkin
422
Akhirnya Bisa
423
Main Enak
424
Mau Berapa?
425
Peluru Enak
426
Impian Di Masa Tua
427
Harus Segera Diselesaikan
428
Rasa Syukur
429
Berkunjung Ke Rumah Baru
430
Tidak Boleh
431
Ikut Memikirkan
432
Gurauan Yang Menyedihkan
433
Semua Bisa Dibicarakan
434
Keinginan Yang Lain
435
Tidak Semua Bisa Diucapkan
436
Sebuah Keinginan
437
Keinginan Setiap Orang Tua
438
Saling Mengalah
439
Sebuah Harapan
440
Berita Itu
441
Cinta Itu Milikku
442
Akhir Yang Bahagia
443
Pengumun Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!