Kinara Maduku

Kinara menatap penuh permusuhan pada Jenaka yang sedang berjalan menuruni tangga tepat di belakang Mandala. Meskipun Mandala tersenyum padanya, tak Ia hiraukan. Ia sibuk melihat siapa istri yang dinikahi secara resmi oleh Mandala.

Kinara menilai Jenaka sambil menatapnya dari ujung rambut sampai ujung kepala. 8, nilai yang pantas Ia berikan pada Jenaka. Jauh lebih cantik dirinya dibanding Jenaka. Jelas saja, dirinya model Internasional. Jenaka hanyalah remahan rengginang di matanya.

Jenaka melakukan hal yang sama. Ia ingin melihat lebih dekat siapa madu-nya. Ia tahu Kinara adalah kakak kelasnya dulu yang digosipkan berpacaran dengan Mandala namun mereka berdua menepisnya demi karir Kinara di dunia model.

Kinara sangat cantik. Pakaiannya yang minim bahan menampilkan tubuh seksinya yang menggoda setiap kaum Adam. Pantas saja Mandala amat tergila-gila sampai menyembunyikan pernikahannya dari keluarganya. Cinta yang amat buta.

"Kenalin Jen, ini Kinara." Mandala memperkenalkan Kinara pada Jenaka.

"Jenaka." Jenaka mengulurkan tangannya pertama kali yang ditepis secepat mungkin oleh Kinara.

"Kinara." ucap Kinara dengan judesnya.

"Karena kalian sudah saling kenal, mari kita hidup rukun dan saling mendukung!" Mandala menarik kursi makan dan duduk di samping Kinara. "Duduk Jen!"

Jenaka menurut. Ia mengambil duduk di seberang Mandala dan melihat bagaimana Kinara melayani Mandala. Mengambilkan Mandal nasi beserta lauknya lalu menghidangkan dengan senyum mengembang di wajahnya.

Kalau ibarat film, Mandala dan Kinara adalah pemeran utama. Lalu Jenaka? Hanyalah pemeran figuran yang numpang lewat saja di depan kamera. Enggak penting dan tak ada yang memperhatikan.

"Makan Jen!" ujar Mandala yang menyadari kalau sejak tadi Jenaka hanya diam saja memperhatikan dirinya dan Kinara.

"Iya, Kak." Jenaka lalu mengambil nasi dan lauk lalu mulai memakannya meski mulutnya terasa pahit. Tak ada ***** makan, tapi karena Ia sangat lapar maka Ia paksa memakannya.

"Aku maunya kamu setiap malam tidur di rumah aku ya, Sayang!" pinta Kinara sambil melirik ke arah Kinara.

Permintaan Kinara menunjukkan betapa berkuasa dirinya atas Mandala. Tak mau Mandala menghabiskan semalam pun bersama Jenaka. Tak mau miliknya sampai tergoda dengan Jenaka.

"Iya. Tenang saja. Aku mana bisa sih tidur tanpa memeluk kamu?" Mandala tersenyum pada Kinara, tak sadar kalau perkataannya amat menyakiti hati Jenaka.

Jenaka menghentikan suapannya. Baik Mandala maupun Kinara sama sekali tak peduli keberadaannya. Jangan berharap mereka menghargai perasaan Jenaka. Dilirik pun tidak.

🎶 In My Place, In My Place

Were lines that I couldn't change

I was lost, oh yeah

I was lost, I was lost…🎶

(In my place, Coldplay)

Semua mata tertuju pada Hp Mandala yang berbunyi. Ternyata Mandala adalah fans Coldplay. Mandala mengambil Hp miliknya dan meninggalkan meja makan untuk mengangkat teleponnya.

Setelah melihat Mandala pergi, Jenaka menatap Kinara. Malangnya, Kinara justru tidak suka dengan apa yang Jenaka lakukan. Jenaka pun kena semprot Kinara.

"Ngapain lo ngeliat gue kayak gitu? Iri? Eh jangan lo pikir kalo lo udah jadi istrinya Mandala, status lo sama kayak gue ya! Gue tetap istri pertama dan satu-satunya wanita yang dicintai Mandala! Jangan pernah lo bermimpi akan mendapatkan Mandala! Gue pastikan lo akan tersingkir dari pernikahan ini!" ancam Kinara sambil mengacungkan pisau makan yang Ia pakai.

"Tapi aku juga istrinya Kak Mandala, Kak." Jenaka memberanikan diri menjawab perkataan Kinara yang menyakitkan tersebut.

Jenaka bukan makhluk lemah yang hanya bisa diam jika disakiti. Bahkan semut pun akan melawan jika diusik. Apalagi Jenaka? Ia adalah korban di pernikahan ini.

"Berani jawab lagi lo! Lo tuh cuma istri diatas kertas doang! Lo pikir Mandala bakalan suka sama lo? Jangan harap!" Kinara bahkan menggebrak meja makan dengan kencang. Membuat kesan berkuasanya makin kentara saja.

Jenaka yang hendak menjawab Kinara bahkan mau mengajak bertengkar mengurungkan niatnya setelah melihat Mandala berjalan mendekati ruang makan dengan tergesa. Mandala menarik kursi makan dan duduk.

"Ada apa ini? Kenapa kamu mengacungkan pisau segala?" tanya Mandala yang melihat Kinara masih dalam posisi mengacungkan pisau ke arah Jenaka.

"Aku sebal, Sayang! Dia udah berani menjawabku! Dasar enggak sopan! Begitu tuh kalau rakyat jelata nikah sama orang kaya kayak kamu! Enggak ada sopan santunnya!" adu Kinara.

"Aku enggak gitu, Kak. Aku-" Jenaka berusaha membela diri namun Mandala tak mau mendengar alasan yang Jenaka hendak kemukakan.

"Udahlah, Jen. Apa susahnya sih mengalah pada Kinara? Kamu lihat Kinara, apa kamu enggak kasihan? Hanya karena orangtuaku enggak menyetujui hubungan kami, Ia masih berstatus istri siriku. Bagaimana kalau kamu ada di posisinya?" Mandala jelas lebih membela Kinara.

"Aku-" Jenaka tak putus asa, Ia kembali mencoba membela diri namun Mandala tak membiarkannya berkata sama sekali. Semua perkataan yang hendak keluar dari mulut Jenaka dibungkam tanpa pernah keluar sekalipun.

"Aku mau kalian akur, titik! Aku sibuk dengan perusahaan, dan enggak mau disibukkan dengan pertengkaran kalian!" tegas Mandala.

Jenaka diam, Ia melihat Kinara yang menjulurkan lidahnya. Mengejek dirinya yang sama sekali tidak dianggap keberadaannya sama Mandala. Kinara merasa diatas angin saat ini.

"Sayang, pokoknya kamu harus lebih sayang sama aku! Aku enggak mau kamu sampai menyukai dia sama sekali!" rajuk Kinara. Suara manja dan tatapan seolah Ia adalah makhluk paling lemah pun dikeluarkan. Padahal jelas-jelas yang mengancam Jenaka pakai pisau adalah Kinara.

"Iya. Kamu tenang saja. Kamu tau sendiri kan bagaimana type kesukaanku? Aku enggak akan suka sama dia. Dari dulu juga cuma kamu yang aku suka. Don't worry!" Mandala menatap Kinara dengan penuh cinta. Lalu beralih menatap Jenaka dengan tatapan penuh ancaman. "Aku enggak mau orang tuaku tau tentang poligami yang aku lakukan! Kalau mereka sampai tau, berarti kamu yang menyebarkannya!"

Tak ada yang bisa Jenaka lakukan selain mengangguk pasrah. Hatinya sakit. Amat sakit. Dihapusnya air mata yang terus keluar tanpa diperintah. Menangis namun dengan suara tangisan yang ditahan. Ingin berteriak. Ingin memaki. Ingin menerjang. Ingin berontak. Semuanya Jenaka tahan.

Jenaka berlari ke dalam kamarnya. Tak kuat rasanya melihat kemesraan diantara keduanya.

Jenaka menutup pintu kamarnya dan naik ke atas tempat tidur. Menutup wajahnya dengan bantal dan menangis. Membiarkan suara tangisnya teredam oleh bantal.

Apa salahnya? Kenapa Ia harus menjalani pernikahan semenyakitkan ini? Apa salah jika Ia berharap kalau lelaki yang amat dicintainya akan menaruh perasaan yang sama?

Apakah mendapatkan cinta terlalu mahal dan mewah bagi dirinya?

"Ayah.... Bunda.... Jenaka tak akan menyakiti hati kalian dan menorehkan malu dalam hidup kalian. Jenaka akan mempertahankan rumah tangga ini! Bagaimanapun cara, sesakit apapun. Jenaka akan bertahan demi kalian!" ucap Jenaka dengan lirih.

"Jenaka harus kuat! Jenaka pasti bisa!"

****

Terpopuler

Comments

Eity setyowati

Eity setyowati

ada kah cerita nyata seperti ini kok kasihan banget ya jenaka ,semangat jeneka kamu pasti bisa dan menang

2023-12-20

0

Khodijah Cyti

Khodijah Cyti

kog nyesek yaa 😢😢

2023-03-12

0

Ayas Waty

Ayas Waty

yg sabar ya Jen... kamu pasti bisa

2023-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Keluarga
2 Pernikahan dan Suami Impian
3 Malam Pertama yang Kelabu
4 Kinara Maduku
5 Saran dari Orang yang Tak Dikenal
6 Rencana yang Bocor
7 Bekerja Kembali
8 Apa Aku Tidak Ada Artinya di Matamu?
9 Pegangan Tangan
10 Aku Bebas Menyuarakan Isi Hatiku
11 Menjalankan Strategi
12 Mulai Memikirkan Jenaka
13 Menjalankan Rencana Baru
14 Kalah
15 Kamu Menghancurkan Moodku
16 Mandala Pulang ke Rumah
17 Keputusan Prabu
18 Melegalkan Pernikahan
19 Memercik Api Pertengkaran
20 Balada Pegangan Tangan
21 Kak Mandala Akan Menjadi Jodohku!
22 Satu Kamar Untuk Pertama Kalinya
23 Belum Bisa Menceraikan Jenaka
24 I Lekker You (I Like You)
25 Berbalas Lagu
26 Jalan-jalan ke Hatimu-1
27 Jalan-jalan ke Hatimu-2
28 Tidur Bareng (Lagi)
29 Hampir Ketahuan
30 Lagi-lagi Terbayang Jenaka
31 Hot Kiss
32 Seperti Ciuman Pertama
33 Hadiah Pertama Untuk Jenaka
34 Sholat Berjamaah
35 Menggapai Restu Ayah
36 Kasih Umpan Terus
37 Kekesalan Sang Kucing
38 Ikan yang Terus Menggoda
39 Teman Nonton
40 Menjadi Lebih Dekat Lagi
41 Resah
42 Turun Ke Pasar
43 Dua Sisi
44 Pertama Mengenalmu
45 Kembali Memakai Topeng
46 Bahu Untuk Mengadu
47 Semua Karena Niat
48 Pemuda Berselimut Dusta
49 Membangun Kehangatan Keluarga
50 Mengalah
51 Mandala Yang Menyeramkan
52 Sang Pangeran Makin Marah
53 Rencana Yang Sulit
54 Tak Mudah Menyerah
55 Rasa Takut
56 Penawaran yang Menggiurkan
57 Si Nakal yang Selalu Ngeyel
58 Reuni Kecil-kecilan
59 Si Pelapor
60 Tersedak Tak Kunjung Berhenti
61 Belalang Sembah
62 Memupuk Cinta dari Hal yang Kecil
63 Mengenal Lebih Jauh Tentangmu
64 Kecurigaan Panca-1
65 Kecurigaan Panca-2
66 Jenaka yang Bodoh
67 Aku Mulai Mencintaimu
68 Sepedahan Bersama
69 Sang Figuran
70 Permintaan Kinara
71 Selamat Tinggal Cintaku
72 Mandala yang Bodoh
73 Resign
74 Si Jahat Kinara
75 Pesan Terakhir
76 Menata Hati
77 Poor Kinara
78 Jejak Cinta Jenaka
79 Menepati Janji
80 Berkenalan
81 Canggung
82 Surat dari Kinara
83 Perwakilan Prabu Group
84 Penuh Sindiran
85 Taman Bunga
86 Hadiah Kedua
87 Kesempatan
88 Amanat
89 Permintaan Maaf
90 Restoran Penuh Kenangan
91 Circle Pertemanan Baru-1
92 Circle Pertemanan Baru-2
93 Sepedahan dengan Circle Pertemanan Baru
94 Obrolan Bersama Mantan
95 Karena Kamu Milikku
96 Memaksakan Kehendak
97 Juna Turun Tangan-1
98 Juna Turun Tangan-2
99 Kerjasama Para Pengusaha Muda
100 Bantuan Para Pengusaha Muda
101 Aku Bukan Barang!
102 Sakit
103 Kamar Penuh Kenangan
104 Ayah Murka
105 Kegelisahan Ayah
106 Tagihan Oh Tagihan
107 Ceramah Bunda
108 Kerjasama Baru
109 Calon Janda Pengangguran
110 Usaha Terus
111 Akhir Kerjasama
112 Ikhlas
113 Penolakan Ayah
114 Meluluhkan Hati Ayah
115 Mami dan Papi
116 Tatapan Tajam
117 Cobaan Belum Berakhir
118 Kegagalan Adalah Keberhasilan yang Tertunda
119 Kapan Aku Bisa Unboxing Kamu?
120 Call My Name, Baby
121 Nelangsa
122 Honeymoon
123 Perih
124 Semesta Mendukung
125 Sepedahan di Bali
126 Arjuna Dikejar Cinta
127 Jangan Terlalu Ribet!
128 Rasain!
129 Siapakah Dia?
130 Calon Tunangan
131 Mengatur Strategi Bersama
132 Malu-malu Mau
133 Mengubah Settingan Menjadi Kenyataan
134 Akhir Liburan
135 Menunggu Juna
136 Teruslah Menggapai Mimpi
137 Pantau Terus
138 Tak Ada yang Mendukungku
139 Malu-Malu Kucing
140 Katakan Cinta
141 Penawaran Kerjasama
142 Juna Sudah Terkepung
143 Kita Berbeda
144 Sekarang
145 Tamu Tak Terduga
146 Ramah Terhadap Tamu
147 Jawaban
148 Wedding Day
149 Penyebab Pingsan
150 Juna Tanpa Kabar
151 Juna Pulang
152 Syarat dari Melisa
153 Pesta Pernikahan Jumel
154 Sweet Ending
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Pertemuan Keluarga
2
Pernikahan dan Suami Impian
3
Malam Pertama yang Kelabu
4
Kinara Maduku
5
Saran dari Orang yang Tak Dikenal
6
Rencana yang Bocor
7
Bekerja Kembali
8
Apa Aku Tidak Ada Artinya di Matamu?
9
Pegangan Tangan
10
Aku Bebas Menyuarakan Isi Hatiku
11
Menjalankan Strategi
12
Mulai Memikirkan Jenaka
13
Menjalankan Rencana Baru
14
Kalah
15
Kamu Menghancurkan Moodku
16
Mandala Pulang ke Rumah
17
Keputusan Prabu
18
Melegalkan Pernikahan
19
Memercik Api Pertengkaran
20
Balada Pegangan Tangan
21
Kak Mandala Akan Menjadi Jodohku!
22
Satu Kamar Untuk Pertama Kalinya
23
Belum Bisa Menceraikan Jenaka
24
I Lekker You (I Like You)
25
Berbalas Lagu
26
Jalan-jalan ke Hatimu-1
27
Jalan-jalan ke Hatimu-2
28
Tidur Bareng (Lagi)
29
Hampir Ketahuan
30
Lagi-lagi Terbayang Jenaka
31
Hot Kiss
32
Seperti Ciuman Pertama
33
Hadiah Pertama Untuk Jenaka
34
Sholat Berjamaah
35
Menggapai Restu Ayah
36
Kasih Umpan Terus
37
Kekesalan Sang Kucing
38
Ikan yang Terus Menggoda
39
Teman Nonton
40
Menjadi Lebih Dekat Lagi
41
Resah
42
Turun Ke Pasar
43
Dua Sisi
44
Pertama Mengenalmu
45
Kembali Memakai Topeng
46
Bahu Untuk Mengadu
47
Semua Karena Niat
48
Pemuda Berselimut Dusta
49
Membangun Kehangatan Keluarga
50
Mengalah
51
Mandala Yang Menyeramkan
52
Sang Pangeran Makin Marah
53
Rencana Yang Sulit
54
Tak Mudah Menyerah
55
Rasa Takut
56
Penawaran yang Menggiurkan
57
Si Nakal yang Selalu Ngeyel
58
Reuni Kecil-kecilan
59
Si Pelapor
60
Tersedak Tak Kunjung Berhenti
61
Belalang Sembah
62
Memupuk Cinta dari Hal yang Kecil
63
Mengenal Lebih Jauh Tentangmu
64
Kecurigaan Panca-1
65
Kecurigaan Panca-2
66
Jenaka yang Bodoh
67
Aku Mulai Mencintaimu
68
Sepedahan Bersama
69
Sang Figuran
70
Permintaan Kinara
71
Selamat Tinggal Cintaku
72
Mandala yang Bodoh
73
Resign
74
Si Jahat Kinara
75
Pesan Terakhir
76
Menata Hati
77
Poor Kinara
78
Jejak Cinta Jenaka
79
Menepati Janji
80
Berkenalan
81
Canggung
82
Surat dari Kinara
83
Perwakilan Prabu Group
84
Penuh Sindiran
85
Taman Bunga
86
Hadiah Kedua
87
Kesempatan
88
Amanat
89
Permintaan Maaf
90
Restoran Penuh Kenangan
91
Circle Pertemanan Baru-1
92
Circle Pertemanan Baru-2
93
Sepedahan dengan Circle Pertemanan Baru
94
Obrolan Bersama Mantan
95
Karena Kamu Milikku
96
Memaksakan Kehendak
97
Juna Turun Tangan-1
98
Juna Turun Tangan-2
99
Kerjasama Para Pengusaha Muda
100
Bantuan Para Pengusaha Muda
101
Aku Bukan Barang!
102
Sakit
103
Kamar Penuh Kenangan
104
Ayah Murka
105
Kegelisahan Ayah
106
Tagihan Oh Tagihan
107
Ceramah Bunda
108
Kerjasama Baru
109
Calon Janda Pengangguran
110
Usaha Terus
111
Akhir Kerjasama
112
Ikhlas
113
Penolakan Ayah
114
Meluluhkan Hati Ayah
115
Mami dan Papi
116
Tatapan Tajam
117
Cobaan Belum Berakhir
118
Kegagalan Adalah Keberhasilan yang Tertunda
119
Kapan Aku Bisa Unboxing Kamu?
120
Call My Name, Baby
121
Nelangsa
122
Honeymoon
123
Perih
124
Semesta Mendukung
125
Sepedahan di Bali
126
Arjuna Dikejar Cinta
127
Jangan Terlalu Ribet!
128
Rasain!
129
Siapakah Dia?
130
Calon Tunangan
131
Mengatur Strategi Bersama
132
Malu-malu Mau
133
Mengubah Settingan Menjadi Kenyataan
134
Akhir Liburan
135
Menunggu Juna
136
Teruslah Menggapai Mimpi
137
Pantau Terus
138
Tak Ada yang Mendukungku
139
Malu-Malu Kucing
140
Katakan Cinta
141
Penawaran Kerjasama
142
Juna Sudah Terkepung
143
Kita Berbeda
144
Sekarang
145
Tamu Tak Terduga
146
Ramah Terhadap Tamu
147
Jawaban
148
Wedding Day
149
Penyebab Pingsan
150
Juna Tanpa Kabar
151
Juna Pulang
152
Syarat dari Melisa
153
Pesta Pernikahan Jumel
154
Sweet Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!