BIR - 5

Esok harinya, Ratu baru saja datang ke sekolah ketika jam istirahat. Bukannya menuju kelas, gadis itu malah berjalan menuju kantin dengan tas punggung yang masih terkait rapi dipunggungnya. Kehadiran Ratu tentu menarik perhatian para murid, selain keterlambatannya, wajah penuh luka itu begitu menarik untuk dijadikan bahan gosip.

Ratu melengos tak menggubris setiap mata yang memandangnya, ia terus melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya dikantin. Disana sudah ada Neil dan kedua temannya, mereka menggunakan tempat itu seperti perintah Ratu. "Kak Ratu kenapa?" Tanya Neil begitu melihat Ratu mendekati mereka. Ketiga pemuda itu sontak berdiri dan menoleh ke arah Ratu. "Pakai ditanya, berantem lagi pasti. Udah biasa, jangan kaget" sahut Bela dengan santainya. Ratu tertawa kecil dan menyuruh ketiga pemuda itu untuk duduk kembali.

Walau sudah mendengar penjelasan Ratu, Neil masih tak bisa memalingkan pandangannya dari Ratu. "Ada apa? Udah makan aja" ucap Ratu tanpa melirik. Ia bisa merasakan jika Neil terus memperhatikannya, hal itu membuat Ratu merasa sedikit tak nyaman sebab dirinya sedang makan.

"Kamu berantem lagi?" ujar Bilal yang tiba-tiba saja datang dan menarik tangan Ratu untuk menghadap dirinya. Bilal memperhatikan setiap detail wajah gadis dihadapannya. Bilal lalu mengomel, memarahi Ratu karena terus saja berbuat ulah dan membuat dirinya khawatir. "Bisa gak kamu gak buat aku khawatir? Kalau kamu kenapa-kenapa gimana? Pasti sakit kan ini" ocehan Bilal yang tak kunjung henti.

Hera yang tak sengaja melintas, begitu marah melihat kekasihnya yang masih peduli pada sang mantan. Ia segera menarik Bilal untuk menjauhi Ratu dan kembali menyalahkan Ratu karena tak bisa move on dari Bilal. Setelah puas berceramah, Hera mengajak Bilal untuk duduk dan makan saja.

Ratu menatap Neil yang masih memandangnya. "Kenapa? Aku kelihatan jelek ya?" Tanya Ratu.

"Gak kok Kak, masih cantik" jawab Neil begitu cepat. Ratu mengalihkan pandangannya dari Neil lalu tertawa sembari memegangi wajahnya. Rasa sakit itu tak bisa menghentikan tawa Ratu. Sedangkan Neil tertunduk malu karena keceplosan mengatakan yang sejujurnya. "Lampu hijau tuh" goda Geya seraya memberikan dukungan pada Ratu.

Puas tertawa, Ratu kembali menoleh ke arah Neil. "Kalau aku cantik, kenapa kamu gak mau jadi pacar aku?" Tanya Ratu lagi. Kini kantin riuh mendengar pernyataan cinta Ratu. Untuk kedua kalinya gadis itu mengajak Neil berkencan. "Karena aku tidak mencintai Kak Ratu" jawab Neil lagi dengan jujur.

Seakan dirajam oleh batu, hati Ratu terasa begitu pilu. Ia sontak membenamkan kepalanya pada tangan yang ia lipat diatas meja. Para murid kecewa mendengar jawaban itu. "Jiahaha kok gue ngakak sih, sejak kapan ada yang berani nolak Ratu" sahut Bela mengejek. "Mampus deh, galau galau deh loe" timpal Geya tak mau kalah.

Ratu kembali mendongakkan kepalanya, "Jadi, kalau aku bisa bikin kamu jatuh cinta, kamu mau jadi pacar aku?"

Neil tidak langsung menjawab, ia malah menatap Ratu dengan seksama. Berpikir jika gadis dihadapannya adalah gadis aneh. Sebab terus mendekat padahal Neil jelas menolaknya dua kali. "Coba dulu aja Kak" jawab Liam menggantikan Neil. "Bener tuh Kak, coba dulu aja, kan kita gak tahu kedepannya bakal gimana" sambung Damar. Kedua teman Neil kini berada di pihak Ratu, meninggalkan Neil yang sedang dalam dilema karena pertanyaan itu.

Belum sempat Neil menjawab, Devan datang dan menyela obrolan mereka. "Kak Ratu, nih kunci motor loe" ujarnya sembari melemparkan kunci motornya. "Oh iya, tadi gue ketemu Kak Gio, terus gue bilang kalau Kak Ratu kemarin habis dikeroyok sama tiga orang. Terus.." ucapan Devan terpotong sebab Ratu memakinya. "Bego lu Dev" maki Ratu lalu pergi berlari dari kantin.

Benar saja tak lama setelah kepergiannya, anggota geng SS datang mencari dirinya. Keenam pemuda itu celingak-celinguk mencari keberadaan Ratu. Sayangnya mereka satu langkah lebih lambat dari gadis itu.

"Dia dikeroyok siapa Dev?" Tanya Bilal menyelidik. "Gue juga gak kenal sama mereka, tapi kayaknya mereka gangster deh Kak" jawab Devan menjelaskan.

Hera kembali merengek lalu merangkul lengan Bilal manja. Sembari mengoceh agar kekasihnya tidak ikut campur urusan Ratu lagi. Ezra kembali bertanya pada Devan ciri-ciri orang yang mengeroyok Ratu beserta alasannya. Tetapi Devan masih tidak mengetahuinya. Sebab saat itu kebetulan sekali Devan dan kawan-kawan sedang lewat dan melihat motor Ratu tak jauh dari tempat kejadian. Karena rasa penasaran, mereka menghampiri kerumunan dan menemukan Ratu telah babak belur dikeroyok tiga orang pemuda.

"Ratu, dimana loe?" Teriak Daren memasuki kantin bersama gengnya. Daren lalu berdiri dihadapan anggota geng SS. "Mana Ratu? Kita punya perjanjian untuk tidak saling ikut campur bukan?" Jelas Daren kesal. Anggota SS semakin kebingungan, apa yang sebenarnya gadis itu lakukan. Daren kembali bertitah jika dirinya telah mendengar jika Ratu dikeroyok oleh tiga orang pemuda. Dan alasannya karena Ratu ikut campur urusan orang lain. Yang berarti gadis itu telah melanggar perjanjian diantara mereka.

"Bentar deh, berarti loe tahu siapa korban dan pelaku?" Tanya Ubay memastikan. Daren mengangguk pasti, ia tahu betul siapa dalang dibalik perkelahian semalam. Kedatangan para geng SM ini membuat suasana kantin menjadi tegang. Walau mereka tak tahu apapun, namun mereka ikut merasakan ketegangan itu. Berpikir jika sepertinya ini adalah pertikaian yang serius.

"Kak Ratu ngapain sih? Gue gak paham deh, kenapa jadi runyam gini?" Bisik Liam. Damar dan Neil menggeleng tidak tahu. Mereka bertiga juga berpikir jika ini adalah masalah besar. "Gue juga gak tahu Liam, sepertinya Daren tahu sesuatu" sahut Ratu sambil berbisik. Sontak saja ketiga pemuda itu terkejut dan memanggil nama Ratu bersamaan. Daren yang mendengar hal itu, segera mengarahkan pandangannya ditempat keributan. Kedua mata Daren sukses menangkap Ratu yang hendak kabur kembali.

"Berhenti, Kak Melvin barusan nelepon gue, kalau loe pergi semua bakal lebih runyam. Kita perlu bicara" ujar Daren tegas.

Ratu menghentikan langkahnya, "B*ngsat, sial" umpatnya gusar.

"Ee eeh, keceplosan Neil maaf ya" sambung Ratu seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Gadis itu kemudian memukul-mukul bibirnya pelan.

Ratu mengajak semua anggota geng itu untuk berbincang ditempat lain. Karena jelas kehadiran mereka membawa aura tak nyaman dikantin. Semua murid itu mengikuti Ratu, tak terkecuali Devan dan teman-temannya. "Bocil dilarang ikut" teriak Aidan menghentikan Devan. Tetapi Devan dan gengnya TB alias The Blues tidak menggubris perkataan itu dan tetap mengikuti kemana Kakak kelasnya pergi. "Deevv" teriak Ratu yang sudah menjauh. Hanya dengan satu kata itu anggota TB menghentikan langkahnya dan kembali menggerutu.

"Kak Ratu rese, padahal kita yang nolongin dia" gerutu Devan kesal. "Kenapa kita takut sama dia?" Sahut Fattah mencoba berpikir.

"Sok-sokan mikir loe, mau loh babak belur dihajar? Loe gak inget ya si Devan langsung pingsan padahal baru satu pukulan" jelas Ersya kembali mengingatkan masalalu itu. Mereka berempat tertawa mengenangnya, tetapi tidak dengan Devan. Devan masih penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Serius satu pukulan?" bisik Damar mulai membuka gosip. "Ngilu gigi gue dengernya" timpal Liam.

"Apa Kak Ratu sekejam itu?" Gumam Neil.

Terpopuler

Comments

Emma The@

Emma The@

Seru Thor.Nyicil ya...

2021-12-22

1

nabila

nabila

tapi seru cerita nya

2021-12-16

2

Miawzu

Miawzu

Mencium bau bau mantan yang masih sayang nih🤣 Semangat author, maaf ya baru baca sekarang

2021-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 BIR - 1
2 BIR - 2
3 BIR - 3
4 BIR - 4
5 BIR - 5
6 BIR - 6
7 BIR - 7
8 BIR - 8
9 BIR - 9
10 BIR - 10
11 BIR - 11
12 BIR - 12
13 BIR - 13
14 BIR - 14
15 BIR - 15
16 BIR - 16
17 BIR - 17
18 BIR - 18
19 BIR - 19
20 BIR - 20
21 BIR - 21
22 BIR - 22
23 BIR - 23
24 BIR - 24
25 BIR - 25
26 BIR - 26
27 BIR - 27
28 BIR - 28
29 BIR - 29
30 BIR - 30
31 BIR - 31
32 BIR - 32
33 BIR - 33
34 BIR-34
35 BIR - 35
36 BIR - 36
37 BIR - 37
38 BIR - 38
39 BIR - 39 (!!)
40 BIR - 40
41 BIR - 41 (!!)
42 BIR - 42
43 BIR - 43
44 BIR - 44
45 BIR - 45
46 BIR - 46
47 BIR - 47
48 BIR - 48
49 BIR - 49
50 BIR - 50
51 BIR - 51
52 BIR - 52
53 BIR - 53
54 BIR - 54
55 BIR - 55
56 BIR - 56
57 BIR - 57
58 BIR - 58
59 BIR - 59
60 BIR - 60
61 BIR - 61
62 BIR - 62
63 BIR - 63
64 BIR - 64
65 BIR - 65
66 BIR - 66
67 BIR - 67
68 BIR - 68
69 BIR - 69
70 BIR - 70
71 BIR - 71
72 BIR - 72
73 BIR - 73
74 BIR - 74
75 BIR - 75
76 BIR - 76
77 BIR - 77
78 BIR - 78
79 BIR - 79
80 BIR - 80
81 BIR - 81
82 BIR - 82
83 BIR - 83
84 BIR - 84
85 BIR - 85
86 BIR - 86
87 BIR - 87
88 BIR - 88
89 BIR - 89
90 BIR - 90
91 BIR - 91
92 BIR - 92
93 BIR - 93
94 BIR - 94
95 BIR - 95
96 BIR - 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
BIR - 1
2
BIR - 2
3
BIR - 3
4
BIR - 4
5
BIR - 5
6
BIR - 6
7
BIR - 7
8
BIR - 8
9
BIR - 9
10
BIR - 10
11
BIR - 11
12
BIR - 12
13
BIR - 13
14
BIR - 14
15
BIR - 15
16
BIR - 16
17
BIR - 17
18
BIR - 18
19
BIR - 19
20
BIR - 20
21
BIR - 21
22
BIR - 22
23
BIR - 23
24
BIR - 24
25
BIR - 25
26
BIR - 26
27
BIR - 27
28
BIR - 28
29
BIR - 29
30
BIR - 30
31
BIR - 31
32
BIR - 32
33
BIR - 33
34
BIR-34
35
BIR - 35
36
BIR - 36
37
BIR - 37
38
BIR - 38
39
BIR - 39 (!!)
40
BIR - 40
41
BIR - 41 (!!)
42
BIR - 42
43
BIR - 43
44
BIR - 44
45
BIR - 45
46
BIR - 46
47
BIR - 47
48
BIR - 48
49
BIR - 49
50
BIR - 50
51
BIR - 51
52
BIR - 52
53
BIR - 53
54
BIR - 54
55
BIR - 55
56
BIR - 56
57
BIR - 57
58
BIR - 58
59
BIR - 59
60
BIR - 60
61
BIR - 61
62
BIR - 62
63
BIR - 63
64
BIR - 64
65
BIR - 65
66
BIR - 66
67
BIR - 67
68
BIR - 68
69
BIR - 69
70
BIR - 70
71
BIR - 71
72
BIR - 72
73
BIR - 73
74
BIR - 74
75
BIR - 75
76
BIR - 76
77
BIR - 77
78
BIR - 78
79
BIR - 79
80
BIR - 80
81
BIR - 81
82
BIR - 82
83
BIR - 83
84
BIR - 84
85
BIR - 85
86
BIR - 86
87
BIR - 87
88
BIR - 88
89
BIR - 89
90
BIR - 90
91
BIR - 91
92
BIR - 92
93
BIR - 93
94
BIR - 94
95
BIR - 95
96
BIR - 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!