BIR - 2

Sudah satu bulan berlalu sejak pertemuan pertama Ratu dan Neil.

Hari Senin sudah umumnya setiap sekolah melaksanakan upacara untuk memulai kegiatan mereka diawal minggu. Seluruh murid SM telah berbaris rapi dilapangan. Sebelum upacara dimulai, Bapak Kepala Sekolah memerintahkan pada seluruh murid yang tidak memakai atribut lengkap, untuk segera maju kedepan.

Ratu melangkahkan kakinya menuju tempat para murid yang tidak memakai atribut lengkap. "Ratu, kamu mau kemana? Atribut kamu sudah lengkap" ujar Bapak Kepsek. Ratu terus melangkahkan kakinya dan berhenti didepan seorang pemuda yang sedang menunduk. "Ini bukan topi saya Pak, tapi topi dia" jawab Ratu sembari memakaikan topinya pada pemuda itu. Bapak Kepsek lalu menyuruh sang pemuda untuk kembali ke barisan dan memerintahkan Ratu untuk berbaris didepan.

"Aku sudah menolongmu, jadi aku tidak punya hutang" bisik Ratu. Rupanya pemuda itu adalah Neil, pantang bagi Ratu untuk berhutang budi pada seseorang. Ratu menerima hukuman itu dengan riang, hukuman itu terlihat begitu menyenangkan baginya. Sembari sesekali menatap Neil yang begitu tertib mengikuti upacara bendera.

Setelah upacara selesai, Ratu memutuskan untuk pergi ke UKS dan berbaring disana, ia sedang malas belajar hari itu. Ratu tidur begitu pulas hingga bel istirahat membangunkan tidur cantiknya.

Dengan rambut yang sedikit berantakan, dan mata yang masih setengah terbuka, ia berjalan seperti zombie menuju kantin. Kantin sudah sangat ramai, meja-meja bahkan penuh dan tidak menyisahkan tempat. Tetapi gadis itu dengan santai berjalan menuju meja tempat gengnya berkumpul.

"Ratu, darimana loe? Gue udah bilang mau nyontek PR, loe malah ngilang, jadi dihukum kan gue" rengek Bela seraya mengacak-acak rambut Ratu. Ratu lalu menghadap samping, tempat dimana Bela dan teman-temannya duduk. "Bukunya udah gue kasih si Geya, lagian loe sih pacaran mulu, ngerjain PR kagak" jawab Ratu ketus.

Saat asik berbincang, mereka mendengar sebuah keributan disisi lain. Seperti biasa senior yang sedang berulah pada murid baru disana. Mereka mengganggu junior yang sedang makan, menyuruh pergi seenak jidatnya. Karena sudah ada perjanjian antar geng, Ratu enggan ikut campur dan lebih tepatnya ia tidak peduli. Karena senioritas begitu melekat di SM, para junior tidak berani untuk membalas dan hanya menerimanya saja. Bisa dibilang, junior yang memiliki koneksi yang akan terbebas dari hal semacam ini.

"Kalian bisa dengar gak sih? Minggir, ini tempat gue" bentak senior itu dengan garang. Sedangkan tiga junior yang sedang makan itu saling berpandangan dan mencari solusi. Akan pergi atau tetap tinggal disana. Tak bisa menunggu begitu lama, senior itu mencengkram kerah salah satu pemuda dihadapannya. Tiga lawan lima, itu jumlah yang tak imbang.

Sedang asik membentak sang junior, sebuah tangan datang dan mencengkram tangan si senior tersebut. "Dev, lepas" ujar seseorang dengan nada dingin. Pemuda yang bernama Devan itu menoleh, dan perlahan melepaskan cengkramannya. Devan melipat tangannya didepan dada dan menunggu penjelasan seseorang yang berani ikut campur.

"Kenapa Kak Ratu ikut campur?" Celetuk Devan. Ratu tidak menjawabnya, ia malah mengajak ketiga junior itu untuk duduk di mejanya. "Kalian kalau mau makan, duduk sini aja, aman kok" ucap Ratu dengan senyuman. Teman-teman Ratu menyambut baik ketiga pemuda itu. Sebab mereka tahu, salah satunya adalah seseorang yang Ratu suka. Terlihat dari bagaimana Ratu memberikan topinya dan rela dihukum demi seseorang tersebut.

Ratu terus memandangi Neil sambil tersenyum tanpa alasan. Hal itu justru membuat Neil dan teman-temannya semakin gugup serta merasa tidak nyaman. "Sorry-sorry gue bikin kalian gak nyaman ya? Gue pergi aja kalau gitu, lanjut aja" kata Ratu seraya bangkit dari duduknya.

Langkah Ratu terhenti ketika ia merasakan ada seseorang yang memegangi tangannya. Pandangannya beralih pada orang tersebut, dengan lembut ia kembali duduk dan bertanya alasan pemuda itu memegangi tangannya. "Terimakasih ya Kak topinya" ucapnya sembari mengembalikan topi Ratu. "Itu aja? Ada lagi?" Tanya Ratu.

Neil mengangguk pasti, tidak ada hal lain lagi yang ingin ia tanyakan pada Ratu. Ratu kembali bertanya sekali lagi, meyakinkan Neil apakah benar tidak ada yang ingin ia tanyakan. Dan sekali lagi Neil mengangguk pasti dan berkata tidak. Ratu lalu mengangkat tangannya, tangan yang masih dipegangi oleh Neil. Sontak saja pemuda itu melepaskan tangan Ratu dan meminta maaf. Teman-teman Neil tertawa pelan melihat tingkah bodoh kawannya itu.

Ratu pergi bersama gengnya untuk sekadar berbincang-bincang. "Ratu, hari ini loe ada jadwal latihan Muay Thai kan? Gue nebeng ya, ada les bahasa Prancis, dekat dari tempat loe latihan kok" ucap Faiq. Mereka semua terheran-heran, pasalnya mereka juga baru tahu jika Faiq menerima permintaan Mamanya untuk les bahasa Prancis. Padahal ia menolak itu bahkan sampai kabur dari rumah karenanya. "Jangan lihatin gue gitu, diancem gue, motor dan mobil gue disita. Terpaksa deh" curhat Faiq dengan sedih.

Bukannya prihatin, teman-teman Faiq malah tertawa terpingkal-pingkal. Karena terlalu sibuk tertawa, Aidan tidak memperhatikan jalannya. Pada akhirnya ia menabrak seorang siswi yang sedang membawa tumpukan buku ditangannya. Aidan segera meminta maaf dan membantu siswi itu untuk menata bukunya kembali. "Ciyee, lama-lama jadi cinta nih, kayak yang didrama" celetuk Ezra menggoda. Aidan tersipu malu dan memukul perut Ezra.

"Tunggu" ucap Ratu menghentikan langkah siswi itu. Ratu mengambil semua buku ditangannya, lalu memberikan semua buku pada Aidan. Memerintahkan Aidan untuk mengantar buku-buku tersebut sebagai permintaan maafnya. Melihat senyum Ratu yang menakutkan, Aidan pun pergi bersama sang siswi dengan tumpukan buku ditangan.

Ubay kembali membuka perbincangan diantara mereka. Sembari duduk dan minum didekat mesin penjual minuman, Ubay bertanya mengapa terus membantu Neil. Sebab ini sudah kedua kalinya Ratu membela Neil. Ratu berdalih jika dirinya hanya ingin membantu pemuda itu saja, tak ada hal lain. "Kayaknya susah dapetin dia" celetuk David memancing. Gio, Ezra, Faiq dan Ubay sadar akan pancingan David, merekapun mulai bersatu untuk menggoda Ratu.

"Dia kayaknya gak suka loe" ujar Gio.

"Loe bukan typenya" timpal Ezra.

"Gue yakin loe gak bisa dapetin dia" sambung Faiq.

"Mau taruhan?" Timpal Ubay.

Ratu menatap mata kelima pemuda dihadapannya secara bergantian. Ia tersenyum miring mendengar semua hal yang baru saja mereka utarakan. "Gue gak mau taruhan" jawab Ratu lalu pergi menuju kelasnya. Kelima pemuda itu mengejar Ratu dan menanyakan alasannya. Tidak biasanya Ratu menolak taruhan, ia biasanya menjadi yang paling bersemangat untuk hal seperti ini.

"Gue gak bisa. Gimana kalau pada akhirnya gue beneran jatuh cinta sama Neil? Gue gak mau kehilangan lagi. Karena taruhan ini gue harus kehilangan Bilal, orang yang paling gue sayangi" gumam Ratu lirih. Langkah Ratu terhenti sembari menatap Neil yang berjalan mendekat bersama kedua temannya.

Melihat Ratu dan gengnya berdiri dihadapan mereka, Neil dan kedua temannya juga ikut berhenti berjalan. Mereka semua saling berpandangan dalam diam dan dari jauhnya jarak.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wkwkwkwk kasian deh loe 🤣🤣🤣🤣

2024-05-08

0

Ryoka2

Ryoka2

Astaga, ratu ikut Muay Thai? Suhu😭🙏🏻

2022-02-20

0

kyara manda

kyara manda

suka dulu

2022-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 BIR - 1
2 BIR - 2
3 BIR - 3
4 BIR - 4
5 BIR - 5
6 BIR - 6
7 BIR - 7
8 BIR - 8
9 BIR - 9
10 BIR - 10
11 BIR - 11
12 BIR - 12
13 BIR - 13
14 BIR - 14
15 BIR - 15
16 BIR - 16
17 BIR - 17
18 BIR - 18
19 BIR - 19
20 BIR - 20
21 BIR - 21
22 BIR - 22
23 BIR - 23
24 BIR - 24
25 BIR - 25
26 BIR - 26
27 BIR - 27
28 BIR - 28
29 BIR - 29
30 BIR - 30
31 BIR - 31
32 BIR - 32
33 BIR - 33
34 BIR-34
35 BIR - 35
36 BIR - 36
37 BIR - 37
38 BIR - 38
39 BIR - 39 (!!)
40 BIR - 40
41 BIR - 41 (!!)
42 BIR - 42
43 BIR - 43
44 BIR - 44
45 BIR - 45
46 BIR - 46
47 BIR - 47
48 BIR - 48
49 BIR - 49
50 BIR - 50
51 BIR - 51
52 BIR - 52
53 BIR - 53
54 BIR - 54
55 BIR - 55
56 BIR - 56
57 BIR - 57
58 BIR - 58
59 BIR - 59
60 BIR - 60
61 BIR - 61
62 BIR - 62
63 BIR - 63
64 BIR - 64
65 BIR - 65
66 BIR - 66
67 BIR - 67
68 BIR - 68
69 BIR - 69
70 BIR - 70
71 BIR - 71
72 BIR - 72
73 BIR - 73
74 BIR - 74
75 BIR - 75
76 BIR - 76
77 BIR - 77
78 BIR - 78
79 BIR - 79
80 BIR - 80
81 BIR - 81
82 BIR - 82
83 BIR - 83
84 BIR - 84
85 BIR - 85
86 BIR - 86
87 BIR - 87
88 BIR - 88
89 BIR - 89
90 BIR - 90
91 BIR - 91
92 BIR - 92
93 BIR - 93
94 BIR - 94
95 BIR - 95
96 BIR - 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
BIR - 1
2
BIR - 2
3
BIR - 3
4
BIR - 4
5
BIR - 5
6
BIR - 6
7
BIR - 7
8
BIR - 8
9
BIR - 9
10
BIR - 10
11
BIR - 11
12
BIR - 12
13
BIR - 13
14
BIR - 14
15
BIR - 15
16
BIR - 16
17
BIR - 17
18
BIR - 18
19
BIR - 19
20
BIR - 20
21
BIR - 21
22
BIR - 22
23
BIR - 23
24
BIR - 24
25
BIR - 25
26
BIR - 26
27
BIR - 27
28
BIR - 28
29
BIR - 29
30
BIR - 30
31
BIR - 31
32
BIR - 32
33
BIR - 33
34
BIR-34
35
BIR - 35
36
BIR - 36
37
BIR - 37
38
BIR - 38
39
BIR - 39 (!!)
40
BIR - 40
41
BIR - 41 (!!)
42
BIR - 42
43
BIR - 43
44
BIR - 44
45
BIR - 45
46
BIR - 46
47
BIR - 47
48
BIR - 48
49
BIR - 49
50
BIR - 50
51
BIR - 51
52
BIR - 52
53
BIR - 53
54
BIR - 54
55
BIR - 55
56
BIR - 56
57
BIR - 57
58
BIR - 58
59
BIR - 59
60
BIR - 60
61
BIR - 61
62
BIR - 62
63
BIR - 63
64
BIR - 64
65
BIR - 65
66
BIR - 66
67
BIR - 67
68
BIR - 68
69
BIR - 69
70
BIR - 70
71
BIR - 71
72
BIR - 72
73
BIR - 73
74
BIR - 74
75
BIR - 75
76
BIR - 76
77
BIR - 77
78
BIR - 78
79
BIR - 79
80
BIR - 80
81
BIR - 81
82
BIR - 82
83
BIR - 83
84
BIR - 84
85
BIR - 85
86
BIR - 86
87
BIR - 87
88
BIR - 88
89
BIR - 89
90
BIR - 90
91
BIR - 91
92
BIR - 92
93
BIR - 93
94
BIR - 94
95
BIR - 95
96
BIR - 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!