Parno

"Kamu ngapain sih, suruh-suruh aku beli pisau dapur segala?" sungut Fara dengan wajah masam begitu masuk dan meletakkan barang pesanan Mauren diatas nakas.

Wanita teman baik Mauren itu kemudian duduk di kursi tepat di samping brankar dimana Mauren sedang duduk dengan tangan yang masih tertancap selang infus.

"Aku takut orang yang bikin celaka aku itu tiba-tiba muncul disini," jawab Mauren dengan wajah ketakutan.

Wajah Fara nampak melongo. Sahabat sejak kecil Mauren itu hanya bisa menggelengkan kepala saat melihat betapa parnonya wanita itu saat ini.

"Kamu masih beranggapan kalau Bu Varissa benar-benar dalang dibalik kecelakaan kamu?" tanya Fara.

"Terus siapa lagi? Emangnya, ada orang yang akan sebegitu dendamnya sama aku selain perempuan jelek itu?" sungut Mauren dengan tampang kesal. Jika mengingat betapa Erik begitu membela istrinya beberapa saat yang lalu, Mauren rasanya ingin menjambak rambut istri sah lelaki itu.

Fara kembali menggelengkan kepala. "Udahlah, Ren! Jelas-jelas kamu lagi mabuk saat kecelakaan itu. Bisa aja kan, kamu cuma halu doang? Aku ragu kalau Bu Varissa benar-benar orang yang udah bikin kamu celaka."

"Kamu nggak percaya sama sahabat kamu sendiri, Fara?" tanya Mauren seolah tak percaya.

Dengan wajah tanpa rasa bersalah, Fara kembali menggelengkan kepala. "Seharusnya kamu taubat, Ren! Pak Erik itu suami orang. Mungkin, kecelakaan ini terjadi supaya kamu sadar kalau hal yang selama ini kamu lakukan itu salah!"

"Kok kamu malah terkesan bela istrinya Mas Erik, sih?" sungut Mauren yang semakin bertambah kesal.

"Aku nggak bela siapa-siapa, Ren! Aku netral. Aku cuma bicara sesuai fakta yang ada. Lelaki kaya yang masih single, banyak. Kenapa sih, malah doyan sama laki orang?"

Telinga Mauren terasa hendak pecah mendengar ucapan Fara. Dia tak tahan lagi. Dengan segera, dia pun mengusir Fara dari ruang rawatnya.

"Mending kamu pulang deh! Aku nggak butuh kamu disini!" tukas Mauren dengan tegas.

"Loh, kenapa?"

"Telingaku sakit dengar ceramah dari orang sok suci kayak kamu," sindir Mauren.

Fara menghela napas panjang melihat betapa bebalnya Mauren sekarang. Padahal, dulu Mauren tidak seperti itu. Mungkin saja, pergaulan bebas sudah merubah sahabat baiknya itu menjadi hilang arah. Hanya memikirkan duniawi tanpa peduli bahwa harga dirinya sudah tidak ada lagi.

Fara lalu bergegas meraih tasnya kembali. Sebelum meninggalkan ruangan Mauren, wanita itu berucap, "Aku bicara kayak gini karena aku sayang sama kamu, Ren! Tapi, kalau kamu nggak butuh aku lagi, silahkan cari teman-teman kamu yang katanya setia kawan itu. Kita lihat! Apa mereka beneran ada disaat kamu butuh, atau justru hanya ada di saat mereka butuh!"

Mauren bergeming. Bahkan, untuk sekadar menatap wajah Fara yang sudah membuka pintu untuk keluar pun ia enggan.

"Kamu bakal nyesel karena belain perempuan jelek itu, Fara! Lihat aja nanti!"

*****

Tiba di apartemen miliknya, Dikta hanya di sambut oleh keheningan. Tak ada siapa-siapa yang menanti. Namun, lelaki itu tidak terlalu ambil pusing. Dirinya sudah terbiasa sendiri. Bahkan, sepi baginya bukanlah teman yang selamanya buruk. Terkadang, sepi justru bisa menjadi teman yang baik disaat manusia sekalipun enggan mendengarkan ceritanya.

Sebotol wine di mini bar didalam apartemen ia buka. Dituangnya cairan merah itu ke dalam gelas bertangkai panjang hingga memenuhi seperempat ruang dari benda itu. Lalu, kemeja yang ia kenakan di gulung hingga ke siku. Kacamata yang bertengger di hidung mancungnya ia lepas sebelum berjalan menyingkap tirai yang menutupi dinding kaca transparan apartemen pribadinya.

Sambil mengamati suasana malam ibukota yang selalu padat merayap, Dikta menikmati wine miliknya dalam hening. Bahu kanannya ia sandarkan ke kaca. Sesekali, senyum tipis tampak di sudut bibir lelaki itu.

"Jangan sampai terluka? Jangan sampai terluka? Memangnya, kenapa kalau gua terluka?" gumam lelaki itu dengan seringai tipis di sudut bibirnya.

Kepalanya menggeleng pelan. Sepertinya, perasaan yang dulu pernah Dikta kubur dalam-dalam kembali mencuat ke permukaan.

"Jatuh cinta lagi sama orang yang sama, apa mungkin?" gumamnya sekali lagi.

Sudut bibir Dikta kembali tertarik. Bahkan, kali ini lelaki itu sempat tertawa meski hanya bertahan tak lebih dari 5 detik.

"Ayolah, Ta! Dulu aja Lo ditolak mentah-mentah, gimana sekarang?" lanjut Dikta dengan rasa nyeri yang menyengat kecil di dalam dada.

Jika teringat kembali dengan kenangan masa lalu, rasa percaya diri Dikta mendadak hilang. Dia masih ingat ketika Varissa dengan lantang meneriakkan dihadapan banyak orang tentang posisi Dikta dan dirinya. Bagi wanita itu, Dikta tak lebih dari seekor pungguk yang mendambakan dapat merengkuh bulan. Kenangan itu masih menghantui Dikta sampai sekarang. Bahkan, alasan kepergiannya ke luar negeri pun karena ucapan Varissa kala itu yang memintanya pergi jauh-jauh dari hidup Varissa dan Ayahnya.

Benci? Sama sekali tidak. Tak pernah sedikitpun terlintas dibenak Dikta untuk membenci Varissa. Bahkan, andai Varissa berbuat jauh lebih kejam terhadap dirinya, rasa benci itu tidak akan pernah tumbuh. Bagaimana mungkin Dikta mampu membenci seseorang yang terlanjur mencuri hatinya? Bagaimana mungkin Dikta mampu membenci putri dari sosok yang telah membuatnya seperti sekarang ini? Bagaimana?

Dering ponsel akhirnya memutus segala lamunan itu. Tertera nama seseorang yang beberapa waktu ini sengaja untuk Dikta hindari. Panggilan pertama di tolak. Kedua, juga di tolak. Lalu, pesan WA akhirnya menjadi satu-satunya hal yang hanya bisa dibaca oleh Dikta namun enggan dibalasnya seperti chat-chat dihari-hari yang lalu.

"Kapan kamu balik? Bahkan, saat pergi pun kamu nggak ngabarin aku. Sebenarnya, apa pernah kamu menganggap aku sebagai bagian dari hidupmu?"

Dikta memejamkan matanya sesaat. Pesan itu kembali ia abaikan. Meski tahu bahwa sang pengirim mungkin saja akan terluka, namun Dikta tetap tak menggubrisnya. Bukan karena dia tak peduli. Namun, dirinya hanya tak ingin memberi harapan untuk sesuatu yang mustahil terjadi.

Michelle Shine. Gadis berdarah Jerman-Indonesia adalah sosok yang mencintai Dikta sejak pertama kali bertemu. Mereka satu kampus. Bisa dibilang, hanya Michelle satu-satunya orang yang berteman dengan Dikta selama kuliah diluar negeri. Namun, bertahun-tahun berlalu, perasaan untuk Michelle tak pernah bisa tumbuh. Sesuatu dari masa lalu terus mengambil alih perasaannya hingga kabar kecelakaan Varissa akhirnya menjadi titik balik bagi Dikta untuk kembali memastikan segalanya.

Terpopuler

Comments

Heny

Heny

Dikta jagalah varissa dia tfk punya siapa2 lg smg x an berjodoh

2025-02-20

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

cinta Dikta untuk Varissa sangat dalam

2024-12-20

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangst

2024-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Aku tahu kau selingkuh
3 Kawan dan lawan
4 Sadar
5 Wanita yang tak tahu dimana tempatnya
6 Ular berkepala dua
7 You're not okay
8 Revenge is begin
9 Serangan pertama
10 Dilema
11 Parno
12 Wajah asli keluarga Erik
13 Derajat pelakor
14 Apartemen Dikta
15 Membuat Mauren cemburu
16 Michelle
17 Tentang 4 hati
18 Taktik istri sah
19 Ibu Mertua dan Adik Ipar
20 Doa Tika
21 Kena tipu
22 Asing
23 Pamit
24 Khilafnya Varissa
25 Perasaan Dikta
26 Rasanya jadi istri sah
27 Murkanya Varissa
28 Ancaman
29 Sepenggal kisah tentang Dikta
30 Ulangtahun perusahaan
31 CERAI!!!
32 Kasmaran
33 Back to past
34 Mencari alasan
35 Menunggu kamu di sini
36 Arti dirimu
37 Her feelings
38 Who?
39 PHP
40 Merk baju
41 Undangan
42 Ryan Edgar
43 Percaya padaku!
44 Rapuh
45 Kejadian tak terduga
46 10 juta
47 Berbanding terbalik
48 Mau cium?
49 Bakso laknat
50 Ketahuan
51 Jatuh
52 Ciuman pertama
53 Kemunculan mantan suami
54 Ada yang iri
55 Melabrak istri selingkuh
56 Sunat dua kali
57 Yang ketiga itu, SETAN!
58 Jangan berharap lebih!
59 Hasutan Dikta
60 Dendam yang tersamarkan
61 Keluarga macam apa ini?
62 Gelap mata
63 Persaingan berat
64 Bom waktu
65 Menggali masa lalu
66 Ada aku!
67 Permintaan maaf keluarga
68 Berbeda tetap satu
69 SAH
70 First night
71 Lupa ingatan
72 Bayi koala
73 Modal tampang
74 Jangan tidur terlalu miring!
75 Tika marah
76 Mauren ditemukan
77 Ulah Tika
78 Kesepakatan
79 Itu kode, ya?
80 Kedatangan tamu
81 Makanan favorit
82 Hati wanita
83 Keluarga Dikta pamit pulang
84 Pelajaran untuk Mauren
85 Mimpi buruk untuk Mauren
86 Akhirnya....
87 Gisam Butena datang lagi
88 Hadiah 2 Kontainer
89 Jurus ampuh
90 Kehidupan baru Erik
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Prolog
2
Aku tahu kau selingkuh
3
Kawan dan lawan
4
Sadar
5
Wanita yang tak tahu dimana tempatnya
6
Ular berkepala dua
7
You're not okay
8
Revenge is begin
9
Serangan pertama
10
Dilema
11
Parno
12
Wajah asli keluarga Erik
13
Derajat pelakor
14
Apartemen Dikta
15
Membuat Mauren cemburu
16
Michelle
17
Tentang 4 hati
18
Taktik istri sah
19
Ibu Mertua dan Adik Ipar
20
Doa Tika
21
Kena tipu
22
Asing
23
Pamit
24
Khilafnya Varissa
25
Perasaan Dikta
26
Rasanya jadi istri sah
27
Murkanya Varissa
28
Ancaman
29
Sepenggal kisah tentang Dikta
30
Ulangtahun perusahaan
31
CERAI!!!
32
Kasmaran
33
Back to past
34
Mencari alasan
35
Menunggu kamu di sini
36
Arti dirimu
37
Her feelings
38
Who?
39
PHP
40
Merk baju
41
Undangan
42
Ryan Edgar
43
Percaya padaku!
44
Rapuh
45
Kejadian tak terduga
46
10 juta
47
Berbanding terbalik
48
Mau cium?
49
Bakso laknat
50
Ketahuan
51
Jatuh
52
Ciuman pertama
53
Kemunculan mantan suami
54
Ada yang iri
55
Melabrak istri selingkuh
56
Sunat dua kali
57
Yang ketiga itu, SETAN!
58
Jangan berharap lebih!
59
Hasutan Dikta
60
Dendam yang tersamarkan
61
Keluarga macam apa ini?
62
Gelap mata
63
Persaingan berat
64
Bom waktu
65
Menggali masa lalu
66
Ada aku!
67
Permintaan maaf keluarga
68
Berbeda tetap satu
69
SAH
70
First night
71
Lupa ingatan
72
Bayi koala
73
Modal tampang
74
Jangan tidur terlalu miring!
75
Tika marah
76
Mauren ditemukan
77
Ulah Tika
78
Kesepakatan
79
Itu kode, ya?
80
Kedatangan tamu
81
Makanan favorit
82
Hati wanita
83
Keluarga Dikta pamit pulang
84
Pelajaran untuk Mauren
85
Mimpi buruk untuk Mauren
86
Akhirnya....
87
Gisam Butena datang lagi
88
Hadiah 2 Kontainer
89
Jurus ampuh
90
Kehidupan baru Erik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!