Sekolah telah berakhir dan Amelia langsung pulang ke rumahnya sendirian karena Rina masih memiliki kegiatan ekskul yang mengharuskannya pulang sore.
Karena letak rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah, Amelia sampai disana hanya dalam waktu 20 menit berjalan kaki.
Dibukanya pintu rumah yang lumayan besar dan mewah itu dengan sangat lesu karena hal yang terjadi hari ini sangat berat baginya, terlebih lagi tidak ada sambutan pulang ke rumah yang membuat hati Amelia semakin kesepian.
Kedua orang tuanya selalu sibuk bekerja di luar negeri dan hanya pulang ketika malam tahun baru saja, dan di pagi harinya mereka pergi lagi.
Kurangnya kasih sayang orang tua mungkin akan membuat Amelia menjadi anak yang tidak teladan dan suka melakukan hal di luar nalar. Tapi karena keberadaan teman baiknya Rina, Amelia menjadi tidak terlalu kesepian dan belajar untuk hidup mandiri.
Amelia melempar tasnya ke sebarang tempat dan langsung menjatuhkan dirinya ke ranjangnya tanpa mengganti pakaiannya sama sekali.
Ini adalah sikap yang sangat berlawanan dengan Amelia yang biasanya selalu disiplin dan mandiri....
Amelia menatap langit-langit kamarnya dengan mata sayu dan memikirkan hal berat yang terjadi hari ini padanya.
'Kenapa Zhara tiba-tiba bersikap cuek padaku....' batin Amelia.
Amelia merasa sakit hati dengan sikap Zhara yang tiba-tiba berubah padanya, dan jauh di dalam hatinya Amelia mulai menyesali keputusannya karena secara tidak langsung telah menolak Zhara saat itu....
"Hah....."
Amelia menarik napas berat, dia tidak tahu harus bersikap seperti apa kepada Zhara keesokan harinya di sekolah.
Sejujurnya Amelia belum bisa menghilangkan perasaannya kepada Zhara walaupun sudah mengalami sakit hati yang besar karena sikap cuek pria itu.
Seketika Amelia mengingat Evalina, gadis yang merupakan teman sejati keduanya sekaligus merupakan orang yang menghancurkan cintanya.
Sekarang Amelia mulai meragukan apakah Evalina itu adalah benar-benar teman sejatinya atau hanya orang yang muncul untuk menghancurkan perasaannya.
Melalui pandangan sayunya, Amelia melihat komputernya yang berada di atas meja belajarnya, lalu dengan satu keputusan bulat, Amelia mulai berdiri dan menghidupkan komputernya.
Melalui internet, Amelia mulai mengetik kata kunci keluarga terkaya di kotanya.
Amelia penasaran dengan identitas Evalina yang sebenarnya karena dia tidak pernah membicarakan perihal keluarganya sama sekali di sekolah.
Amelia adalah ketua kelas, jadi dia pasti memiliki informasi atas seluruh siswa yang ada dikelasnya melalui dokumen raport, tapi Amelia sama sekali tidak pernah melihat raport Evalina.
Amelia telah melaporkan hal itu kepada wali kelasnya, tapi wali kelasnya itu mengatakan jika raport Evalina masih dalam proses dari sekolah, jadi untuk sementara masih belum bisa di tunjukkan. Dan itu sangat aneh menurut Amelia....
Jadi sampai sekarang Amelia sama sekali belum mengetahui identitas Evalina. Tapi yang pasti apapun identitasnya, Evalina pasti berasal dari keluarga kaya jika dilihat dari mobil yang di milikinya.
'Semoga aku mendapatkan informasi yang berguna...' ujar Amelia sembari mengklik tombol 'Enter' di keyboard komputernya.
Setelah loading beberapa saat pencarian yang dicarinya akhirnya muncul, ratusan bahkan ribuan berita yang membahas tentang keluarga kaya memenuhi layar komputer Amelia.
Amelia menggerakan mouse untuk membaca ratusan berita yang tersedia di layar komputernya, mulai dari berita finansial hingga gosip semuanya dibaca oleh Amelia.
Karena Amelia memang sudah terbiasa membaca, jadi membaca banyak ratusan berita itu bukanlah apa-apa bagi Amelia.
Setelah beberapa jam membaca berita itu, Amelia sudah mengenal banyak hal tentang keluarga terkaya yang ada di kotanya, tapi tidak ada satupun informasi tentang Evalina yang seolah-olah sengaja disembunyikan.
'Ini aneh.....' batin Amelia.
Keluarga yang menduduki peringkat teratas keluarga terkaya di kotanya adalah keluarga Verdiansyah yang merupakan penguasa perdagangan di kota itu, keluarga Verdiansyah juga memiliki bisnis perdagangan minyak bumi di luar negri.
Kepala keluarga Verdiansyah memiliki dua orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan, dan yang pastinya anak perempuan dari keluarga Verdiansyah bukan Evalina.
Keluarga yang berikutnya menduduki peringkat keluarga terkaya adalah keluarga Alastrine yang bisnis produk kecantikan dan teknologi di kotanya dan kota sekitar.
Kepala keluarga Alastrine memiliki dua anak laki-laki dan dua akan perempuan. Kedua anak perempuannya sedang menjalani pendidikan di luar negri, jadi mereka bukan Evalina.
Sebenarnya masih banyak lagi keluarga kaya yang ada di kotanya, tapi tidak ada satupun informasi tentang Evalina....
'Apakah Evalina berasal dari luar kota....' batin Amelia.
Kota yang ditempati oleh Amelia saat ini bukanlah kota terbesar di negara ini, masih ada kota yang jauh lebih besar dan maju di luaran sana.
Setiap orang tua dari keluarga kaya ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang baik untuk mewarisi bisnis keluarganya dengan cara memasukan mereka ke sekolah elite.
Jika Evalina berasal dari keluarga kaya di luar kota, tidak ada alasan untuk Evalina bersekolah di sekolah yang bisa dibilang sekolah biasa.
"Hah..... Aku lelah, lebih baik aku tidur saja...." gumam Amelia dengan menghela napas panjang.
Dia ingin tidur dan bermalas-malasan sekali saja....
...----------------...
Di sisi lain Zhara dan Evalina sedang bermain di sebuah taman bermain, Zhara selalu di seret oleh Evalina dan memaksanya untuk menaiki banyak wahana ekstrem.
Tawa penuh kegembiraan terdengar dari setiap penjuru taman bermain. Mulai dari remaja hingga anak kecil terlihat sangat senang gembira menikmati waktu mereka bersama teman atau kekasih mereka.
Evalina juga ikut senang karena dapat menghabiskan waktu bersama dengan laki-laki yang dia cintai yaitu Zhara. Tapi disisi Zhara, walaupun tanpa ekspresi tapi dalam matanya terlihat jelas kesedihan dan penyesalan yang mendalam.
'Ah.... sudah lama sekali....' batin Zhara.
Zhara tiba-tiba kembali mengingat kenangannya bersama wanita yang dia cintai di tempat ini ketika dalam Apocalypse yang entah sudah berapa lama waktu berlalu....
...--------------------------------...
...----------------...
...--------...
"Zhara, dalam hitungan ke-3 ayo kita lakukan rencana itu!" ujar seorang wanita cantik.
"Apa kita sungguh akan melakukan hal gila ini?" tanya Zhara sedikit ragu dengan keputusan wanita cantik itu.
"Tidak masalah, tidak masalah. Kita pasti akan berhasil, lagipula ini akan menjadi sangat menyenangkan." ujar wanita itu melambaikan tangannya.
"Menyenangkan apanya, kita berdua akan mati jika rencana ini gagal kau tahu itu?"
"Bukankah selama ini kita bisa selamat berkat rencanaku? Jadi kali ini kita pasti akan selamat lagi!"
"Cih, terserahmu saja..."
Zhara menyetujui rencana wanita itu.
Wanita itu menyiapkan sebuah barang di banguan besar yang ada di tengah wahana itu, sementara Zhara mengotak-atik ruangan kendali wahana.
"Aku siap." kata Zhara dari walkie tolkie yang terhubung dengan Wanita itu.
"Baiklah, dalam hitungan ke-3 kita lakukan itu." jawab Wanita itu.
Zhara mengambil napas dalam-dalam sebelum menjalankan rencana gila yang direncanakan wanita gila itu untuk kesekian kalinya.
Wanita itu mulai menghitung.
"1........2........3"
CLICK!
CLICK!
Mereka berdua menekan tombol yang telah mereka siapkan secara bersamaan, taman bermain yang awalnya gelap tanpa satupun cahaya karena tidak ada listrik tiba-tiba menyala terang dan menghidupkan seluruh wahana dengan musik keras dan kembang api yang meriah.
Mereka berdua kemudian berlari kearah mobil Jeep mereka yang terparkir di salah satu wahana lempar.
Di kejauhan taman bermain itu yang bersinar terang itu, terlihat ribuan bahkan jutaan mayat hidup yang disebut Zombie terpikat dengan cahaya dan kebisingan di taman bermain itu dan langsung bergerombolan berlari kearah sana.
"Wahh...." gumam Wanita itu dengan sedikit kagum melihat jutaan Zombie yang bergerombolan dengan ganas kearah mereka berdua.
"Dasar Wanita gila...." gumam Zhara tapi tidak dihiraukan oleh Wanita itu yang masih menatap jutaan Zombie itu dengan kagum dari dalam mobil Jeep mereka.
"Kita hanya perlu menunggu di sini selama 30 menit dan pergi sebelum bom nya meledak." ujar Zhara.
Wanita itu tertegun mendengar perkataan Zhara dan langsung menunduk dengan gugup yang membuat Zhara mendapatkan firasat buruk.... lagi...
"Kau sudah mengaktifkan bom nya kan?" tanya Zhara.
"....... S-sudah..." jawab Wanita itu dengan gugup.
"Lalu kenapa kau bersikap gelisah seperti itu?"
"........ I-itu, aku.... menyetel waktu 10 menit sebelum bom nya meledak....." gumam Wanita itu dengan suara pelan tapi dapat didengar dengan jelas oleh Zhara.
"Hah!? Bukannya rencana kita menyetel bom nya dalam waktu 30 menit? Kenapa kau bisa seceroboh ini!?"
"Te-he~"
"Ini bukan saatnya untuk bercanda!!!"
Zhara sangat kesal dengan Wanita itu, rencana yang disiapkan adalah meledakan seluruh taman bermain dalam waktu 30 menit dan dalam 30 menit itu, mereka berdua bisa pergi menggunakan mobil untuk menghindari ledakan dan membiarkan jutaan Zombie itu terkena ledakan.
Tapi rencana itu sekarang kacau karena kecerobohan yang dilakukan oleh Wanita itu....
"Sial!" umpat Zhara.
tidak ada waktu untuk menunggu lagi, Zhara mengambil sebuah kunci inggris yang sangat berat dari ranselnya lalu bersiap untuk melemparnya kearah mesin pengontrol wahana lempar yang menampung mobilnya.
SWOOOSH!
BRAK!
Mesin pengontrol itu hancur dan menyebabkan kerusakan pada wahana yang menampung mobil Jeep mereka dan langsung melemparkan mobil itu keudara dengan Zhara dan Wanita itu didalam.
Mobil Jeep mereka melayang diatas ribuan Zombie ganas yang ada dibawahnya dan ledakan besar terjadi di seluruh taman bermain yang membunuh banyak sekali Zombie
Waktu seperti berhenti.
Zhara melihat wanita yang duduk disebelahnya itu, hari-hari Apocalypsenya dipenuhi dengan rencana dan tindakan tidak terduga dari wanita itu.
Wanita itu menikmati situasi Apocalypse yang sangat mengerikan itu dan bahkan mengangapnya menyenangkan ketika banyak nyawa manusia berterbangan dengan mudah.
Dia adalah psikopat sejati.
Tapi Zhara menyukai itu.....
...-----------...
...--------------------...
...--------------------------------...
'Seandainya aku tidak melakukan kesalahan itu....' batin Zhara.
Zhara menggepalkan tangannya dengan kuat.
Penyesalan atas apa yang telah dia lakukan kepada wanita yang dia cintai selalu menghantuinya. Apakah dia bisa memperbaikinya sekarang?
Zhara bahkan tidak berani menemui wanita itu di kehidupannya saat ini....
...โฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆ...
...๐ฝ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ข๐๐๐ ๐๐ฆ๐๐ ๐ด๐ก๐๐ข ๐พ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐ ๐๐๐๐ข๐๐๐ ๐๐, ๐๐๐๐๐๐ ๐ต๐๐๐๐ก๐๐๐ข ๐ด๐ข๐ก๐๐๐ ๐ฟ๐๐ค๐๐ก ๐พ๐๐๐๐๐ก๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐ ๐ถ๐๐๐๐ก ๐ท๐๐๐๐ฃ๐๐ ๐...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
DNK โข SLOTH SINN
next
2022-03-27
0
shopie
bru brp chpt suda bosan baca.
2022-03-25
4
Aria Scarlet
lets
2021-12-05
2