...[1081 Days Before The Apocalypse]...
Disebuah kamar hotel, terlihat seorang laki-laki dan perempuan tanpa sehelai kain yang menutupi tubuh polos mereka, ranjang terlihat sangat berantakan dan tubuh sang gadis dipenuhi dengan bercak cumbuan dan gigitan sang lelaki.
Mereka berdua adalah Zhara dan Evalina yang sebelumnya melakukan hubungan intim dengan ganas semalaman, Evalina yang masih perawan itu diikat dengan mata yang ditutup dan tubuh polosnya dimainkan dengan ganas oleh Zhara.
Tapi walaupun perilaku Zhara terkesan memaksa tapi tidak bisa dipungkiri jika Evalina merasakan kenikmatan yang luar biasa dari permainan kasar Zhara.
Itu bisa dilihat dari wajah tidurnya yang terlihat penuh dengan kepuasan....
"Ehr...."
Evalina membuka matanya dan merasakan sensasi yang sangat sakit dan perih di bawah sana yang membuatnya sedikit mengerang dan membangunkan Zhara yang masih tertidur pulas.
"Apakah itu sakit?" ujar Zhara.
"Ehm." jawab Evalina mengangguk, tapi di dalam hatinya dia sedikit kesal dengan Zhara yang bermain sangat ganas semalaman padahal dia masih perawan, dan sekarang Zhara bertanya apakah dirinya merasa sakit dengan polosnya dan terkesan cuek.
"Mau kubantu?" tanya Zhara.
Evalina menggelengkan kepalanya tanda tidak mau, entah apa yang akan dilakukan Zhara selanjutnya jika Evalina membiarkannya membantu dirinya.
Evalina ingin turun dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhnya yang terdapat tanda kepemilikan Zhara.
Tapi ketika Evalina turun dari ranjang, dia langsung terjatuh karena kakinya yang lemas dan rasa perih di bawah sana.
"Sudahlah, biar kubantu." ujar Zhara sambil mengulurkan tangannya.
Evalina tidak memiliki pilihan lain selain menerima bantuan dari lelaki yang membuatnya dalam keadaan seperti itu.
Dan seperti yang dipikirkan Evalina, dirinya dimangsa sekali lagi oleh Zhara di dalam kamr mandi.....
...----------------...
Mobil sport mewah berwarna kuning dikendarai oleh Zhara dengan lumayan cepat menuju sekolah mereka karena mereka sudah kesiangan.
"Ini salahmu membuat kita terlambat datang ke sekolah." ujar Evalina merajuk dengan mengembungkan pipinya yang membuat Zhara ingin sekali lagi memangsa gadis kecil itu, tapi dia menahannya karena saat ini mereka sedang berkendara.
"Itu karena tubuhmu yang terlalu menggoda." jawab Zhara.
Evalina tidak menjawab tapi hanya menundukkan kepalanya dan terlihat sedang sedih.
"....... Apa kau marah karena aku merenggut keperawananmu?" tanya Zhara, dia tahu jika sikapnya terlalu kasar dan mungkin akan membuat gadis kecil itu menjadi trauma.
"Tidak, bukannya aku marah padamu.... Aku sudah menyerahkan seluruh jiwa dan ragaku untukmu semenjak aku memutuskan akan menjadi milikmu..... Aku hanya tidak percaya jika akan kehilangan keperawananku secepat ini....." ujar Evalina dengan sedih dan bisa dilihat ada sedikit air mata di ujung matanya.
"....... Jangan khawatir, aku akan menjagamu...." ujar Zhara sambil mengelus rambut Evalina dengan lembut.
Walaupun Zhara mengatakan hal itu dengan nada datar dan mata yang tetap fokus pada jalanan, tapi perkataannya mampu membuat hati Evalina menjadi hangat dan tenang.
...----------------...
Di sekolah tepatnya di dalam kelas, jam pelajaran telah usai dan waktu istirahat yang ditunggu- tunggu oleh semua siswa telah tiba.
Para siswa di kelas itu dengan semangat pergi ke kantin dan melakukan kegiatan lainnya, tapi hanya satu siswa yang masih diam di kursinya yaitu Amelia.
'Dia tidak datang lagi ya.....' batin Amelia.
Dia merasa aneh dengan Zhara yang sebelumnya sudah sangat rajin sekolah tapi hari ini dia tiba-tiba tidak datang ke sekolah, dan yang lebih aneh lagi adalah Zhara yang tidak datang bersamaan dengan siswi baru itu....
"Amelia, apa kau tidak ikut pergi ke kantin?" ujar Rina yang kebingungan dengan teman dekatnya itu.
"Aku sedang tidak napsu makan, kau duluan saja...." jawab Amelia.
"Oh. Baikalah jika begitu....."
Setelah kepergian Rina, Amelia berjalan jalan di lorong kelas untuk menghilangkan rasa aneh yang ada di dalam hatinya. Tapi tidak disangka-sangka, melalui salah satu jendela yang ada di sana, Amelia akan melihat mobil sport kuning yang melaju dan parkir di luar sekolah.
'Bukankah itu mobil siswi baru itu....' batin Amelia.
Tidak lama kemudian pintu mobil sport itu terbuka dan Zhara bersama Evalina keluar dari dalam mobil itu yang membuat Amelia menjadi semakin curiga.
'Kenapa mereka berdua bisa datang bersama-sama..... Bukankah rumah mereka berdua berlawanan.....'
Walaupun memiliki banyak kecurigaan tapi Amelia tidak ingin berprasangka buruk dan terlalu ikut campur urusan orang lain.
'Kurasa aku harus lebih mengenal siswi baru itu...' batin Amelia.
Selama ini dia belum pernah berinteraksi dengan Evalina karena masalah sebelumnya ketika Evalina memperkenalkan dirinya.
Amelia sadar jika dia tidak bisa selamanya menghindari Evalina karena dirinya yang adalah seorang ketua kelas, jadi Amelia seharusnya mengenal semua siswa yang ada dikelasnya dengan baik agar tidak terdapat kesalahpahaman dan kecurigaan seperti sebelumnya....
...----------------...
Amelia menemui Evalina ketika dia sedang sendirian dan langsung menyapanya dengan hangat.
"Ehm.... Ketua kelas ya?" tanya Evalina.
"Itu benar. Kurasa kita tidak pernah berinteraksi sebelumnya, jadi aku menemuimu agar kita bisa saling mengenal." kata Amelia dengan ramah.
"Aku juga ingin berteman dengan ketua kelas yang terkenal populer itu."
"Aha ha ha, aku tidak sepopuler itu. Oh, ngomong-ngomong apa kamu sudah makan siang? Ayo kita ke kantin bersama!"
"Tentu."
Diperjalanan menuju kantin, kedua siswi SMA itu berbincang dengan riang dan ramah, ternyata mereka memiliki banyak kesamaan seperti menyukai mobil dan benci pelajaran sejarah karena membosankan.
Bahkan ketika mereka memesan makanan, mereka memesan makanan yang sama dengan minuman yang sama juga.
Mereka terlihat sangat akrab seperti sudah berteman selama bertahun-tahun yang padahal belum ada 1 jam semenjak mereka berkenalan.
Setelah mereka selesai makan siang, mereka berdua kemudian duduk di kursi taman sekolah dan menikmati suasana cerah yang menyelimuti mereka.
"Tidak kusangka kita mempunyai banyak kesamaan ya....." ujar Evalina.
"Itu benar. Jika kita bertemu lebih cepat, kita mungkin akan menjadi teman dekat....." ujar Amelia.
"Bukankah kita sekarang juga sudah menjadi teman dekat?"
"Kurasa itu ada benarnya juga...."
""Hahahaha""
Mereka berdua terlihat sangat senang karena sudah menjadi teman dekat. Evalina yang selama ini hanya berteman dengan anak-anak nakal akhirnya bisa mendapatkan teman sejati, dan Amelia yang hanya dikagumi akan kecantikannya akhirnya mendapatkan teman kedua yang diangapnya sebagai teman sejati.
Tapi walaupun Amelia sudah berteman dekat dan percaya pada Evalina, tapi rasa penasaran dan kecurigaannya yang sebelumnya masih tersisa di benaknya seolah-olah meronta meminta jawaban dari Evalina.
"Amelia, ada apa?" ujar Evalina yang merasakan keanehan dari teman barunya itu.
"Ehm, bolehkah aku bertanya sesuatu?" kata Amelia dengan sedikit gugup.
"Kita sudah berteman dekat, jadi katakan saja apa yang ingin kamu tanyakan."
"Itu...... Bolehkah aku tahu apa hubunganmu dengan Zhara?" tanya Amelia dengan gugup.
"........."
Evalina tidak menjawabnya melainkan menundukkan kepalanya dengan wajah yang memerah dan tampak sedikit gelisah.
"A-Aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya." jawab Evalina dengan gugup.
"Benarkah? Tapi tadi aku melihat kalian berdua turun dari mobil yang sama, dan sepertinya kalian berangkat bersama sama." kata Amelia, dia terlihat tidak ingin menyerah untuk mendapatkan jawaban dari Evalina.
"I-Itu, kami memang berangkat bersama, aku dan Zhara secara kebetulan berada di tempat yang sama, j-jadi kami berangkat bersama-sama." jawab Evalina masih dengan gugup.
Hanya satu hal yang ada di dalam pikiran Amelia mendengar alasan Evalina....
'Bohong.....'
Rumah Zhara dan Evalina berada diarah yang berlawanan dan sangat jauh, tidak ada alasan untuk Zhara berada di tempat yang sama dengan Evalina karena kemarin Amelia sempat melihat Zhara yang pulang menuju rumahnya.
Kemudian Amelia melihat bercak merah yang terlihat seperti bekas ciuman dengan kasar di leher Evalina dan menyadari jika cara berjalan Evalina yang aneh sebelumnya, dan ditambah lagi dengan kegugupan Evalina yang berlebihan.
Amelia baru saja menyadari kedua hal itu karena sebelumnya dia terlalu fokus dengan kegembiraannya bersama Evalina.
Amelia adalah orang yang pintar, dengan melihat beberapa kepingan puzzle itu saja sudah membuatnya mengerti apa yang sebenarnya terjadi diantara Evalina dan Zhara.....
'Ini mustahil.....'
...โฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆ...
...๐ฝ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ข๐๐๐ ๐๐ฆ๐๐ ๐ด๐ก๐๐ข ๐พ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐ ๐๐๐๐ข๐๐๐ ๐๐, ๐๐๐๐๐๐ ๐ต๐๐๐๐ก๐๐๐ข ๐ด๐ข๐ก๐๐๐ ๐ฟ๐๐ค๐๐ก ๐พ๐๐๐๐๐ก๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐ ๐ถ๐๐๐๐ก ๐ท๐๐๐๐ฃ๐๐ ๐...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Konan
awokaowk
2022-03-26
0
pembacasetia
wkwkw
2022-02-03
1
flo
jadi panas๐ฟ๐ฟ
2021-12-01
3