melahirkan

" aaaa..... " teriak Ratna yang merasakan sakit di perutnya..

" sakit sekali... tolong.... tolong.. " teriak Ratna meminta bantuan..

dengan tertatih Ratih, sambil memegang perutnya. Ratna berjalan kearah toilet, karna rasanya ingin buang air besar.

"pyakk... " suara ketuban pecah.. Ratna pun hanya bingung apa yang terjadi dengan dirinya..

"aaaaaa... " seketika Ratna terduduk di atas ubin karna tak mampu lagi berjalan

Perutnya semakin sakit. dalam fikirannya. tak apa buang air besar didapur. toh masih tanah.. nanti setelahnya Ratna bisa membersihkannya.

"Aaaaa... kenapa sakit sekali... aku mohon ada seseorang yang datang.. hiks... hikss ibu... ayah.. sakittt" rancau Ratna

" Aaaaa....... " teriak Ratna

" oe.. oe... oe... " seketika tangisan bayi mungil terdengar dari seisi rumah.

"hiks.. hiksss... " tangis Ratna yang melihat bayinya.. dengan merangkak, Ratna mengambil gunting yang terletak di atas meja. tak jauh dari tempatnya melahirkan.

" kressss.. . "

Dengan tangan gemetar.. Ratna memotong tali pusat yang masih terhubung diperut bayinya dengan dirinya.

Air matanya terus saja mengalir, meratapi dirinya yang melahirkan sendirian tak ada yang menolong, jangan kan diteman suami, ayah ibunya bahkan sudah pergi dari sisinya.

"hiks... hikss.. " tangis Ratna

"oe...oe... oe.. " tangis bayi Ratna yang masih ter'onggok diatas ubin.

Tak ada raut kebahagiaan dimata Ratna, hanya tatapan kosong, dan air mata..

" kau seharusnya tak ada.. " ucap Ratna yang bersiap menusuk bayinya dengan gunting yang ada ditangannya.

"oe.. oe.. oe.. " tangis bayi Ratna, membuat Ratna menghentikan aksinya.

ya.. hati nurani Ratna tak mengizinkan Ratna membunuh bayinya sendiri.

"astaghfirullah Ratna... " ucap wanita paruh baya.. tetangga sebelah rumah Ratna.

Dengan cekatan Mbah sumiyah mengambil bayi Ratna dari atas tanah, dan segera mengambil kain untuk membungkus bayi Ratna.

dengan cekatan mbah sumiyah mengambil air hangat dan mencampur nya dengan air dingin.. setelah dirasa hangat mbah sumiyah langsung membersihkan bayi Ratna dari noda darah dan tanah yang menempel di tubuh bayi Ratna.

Sedangkan Ratna masih saja menangis.. tangannya masih gemetar, dengan gunting masih ditangannya.

Setelah selesai membersihkan bayinya, mbah sumiyah bersiap mem'bedong sangat bayi.

"hiks... hikss" tangis mbah sumiyah yang melihat tubuh bayi tak bersalah itu penuh goresan karna terlahir diatas tanah.

" semoga kau menjadi anak soleh, dan pintar.. " ucap Mbah sumiyah setelah selesai mem'bedong sang bayi.

Bayi Ratna yang sudah hangat terselimutipun terlelap tidur..

" anak baik.. " ucap mbah sumiyah.

Setelah dirasa selesai mbah sumiyah langsung menuju Ratna yang masih terduduk diposisi semula.

"hiks... hikss.. hiks.. " tangis Ratna terdengar sangat memilukan bagi mbah sumiyah.

" Ratna ayo bagun.. dan lepaskan gunting ditanganmu.. " ucap mbah sumiyah

lembut mbah sumiyah memapah Ratna menuju kamar mandi, membersihkan tubuh Ratna yang penuh darah.

Ratna yang dimandikan oleh mbah sumiyah hanya terdiam. rasa malu kini sirna sudah.. yang ada hanya tatapan kosong, air mata terus saja mengalir dari matanya.

" oe... oe.. oe.. " tangisan bayi Ratna meminta minum

" Ratna anakmu minta minum segera susul dia" perintah mbah sumiyah

" tak mau mbah.. biarkan dia menangis, aku tak sudi menyusuinya.. " ucap Ratna

"Ratna jangan seperti itu.. dia anak kandungmu.. "

" tidak mbah.. dia anak pembawa sial.. "

" dia bukan pembawa sial Ratna, dia adalah karunia dan titipan Allah SWT. "

" dia pembawa sial mbah, karna dia kedua orang tuaku meninggal, karna dia pula suamiku pergi bersama wanita lain mbah.. " ucap Ratna

" bukan dia penyebab semua itu, tapi kamu sendiri.. yang melakukannya. kau yang terjerumus dengan pergaulan bebas. dan kau sendiri yang memilih laki laki tak bertanggung jawab sebagai suamimu. " ucap mbah sumiyah.

" tidak mau mbah.. kalau perlu buang dia ketong sampah" ucap Ratna

" terserah padamu..mbah cuma bisa mengingatkanmu, jangan membuat kesalahan untuk yang kedua kalinya,mbah cuma bisa bantu sampai disini" ucap mbah sumiyah, yang langsung pergi meninggalkan Ratna dan bayinya.

.

.

.

Bersambung.. 🤔🤔

jangan lupa tinggalkan jejak..

like..

komen...

vote...

favorit juga... ☺☺

dan berikan Hadiah walau hanya sekuntum bunga mawar🌹💐

Terpopuler

Comments

Kasiannya bayinya

2022-01-12

0

Fitria_194

Fitria_194

si mbah bener, ratna yg salah,

2021-12-13

0

Xianlun Ghifa

Xianlun Ghifa

koq aku mewek😭😭😭

2021-11-11

2

lihat semua
Episodes
1 kecewanya kedua orang tua.
2 kepergian ayah
3 Sindiran sahabat
4 melahirkan
5 penolakan
6 Laela ber'arti indah
7 pergi ke Jakarta
8 Laela yang malang
9 kelahiran malaikat kecil...
10 Cahaya..
11 kepergian mba sri
12 makan bersama cahaya
13 kekecewaan cahaya..
14 Bukan salah ku
15 kecelakaan papa rian
16 Ratna yang kejam
17 bertemu orang baik...
18 laela yang pintar..
19 paska operasi
20 patung toko
21 Bu hikmah dilema
22 jiwa muda pak Anton
23 kembalinya papa rian kerumah
24 janji bu hikmah
25 kemarahan papa Rian
26 ayam jago pak anton
27 cahaya yang polos dan otak bebel
28 mimpi buruk
29 ketakutan bu hikmah..
30 Lee Min hoo
31 kemarahan singa betina
32 bertemu papa rian
33 pertarungan ibu ibu..
34 melepaskan laela
35 cicak terbang
36 masakan laela
37 pertemuan laela dengan hendrik
38 Makan bersama kak hendrik
39 Logaritma..
40 kebahagiaan cahaya
41 keinginan laela
42 Mendapatkan teman baru
43 laela yang sopan
44 jus mangga
45 ide mama Ratna
46 ingatan masa kecil
47 power laela
48 kecemburuan Hendrik
49 Kecemburuan Hendrik 2
50 Pulang terlambat
51 Kak Hendrik oleng..
52 Kecelakaan
53 Perhatian Hendrik
54 Donor darah..
55 Orang tak dikenal
56 Pertarungan Hendrik dan Lucky
57 isi hati cahaya
58 walang sangit
59 Masih cemuitttt
60 asisten tak punya ahlak
61 Opa Rahardi
62 Tamparan keras
63 Amarah Lucky
64 Semakin tua sifat pun kembali jadi anak kecil
65 Citra
66 Kisah Lucky dan Citra
67 Permintaan mamah Ratna
68 Hanna dan gibran
69 Penolakan Papa rian
70 kecelakaan papa rian
71 papa rian yang malang
72 Curiga
73 Kedatangan jenazah papa rian
74 Kemarahan opa Hartati
75 penolakan mama Rian
76 Kebahagiaan dan tragedi
77 Pengorbanan laela
78 pengakuan cahay
79 Item pendek pula
80 opa Rahardi yang tak sabaran
81 Bantuan kak Hendrik
82 Dendam Hendrik
83 Tino bukan kambing..
84 Sakit.. namun tak berdarah
85 Pertolongan lucky
86 balas dendam
87 balas dendam Lucky (18+ harap bijak dalam membaca)
88 Kotak hitam
89 Kepergian laela
90 Drama sarung pak anton
91 kedatangan laela dan mamah ratna
92 Sindiran bu hikmah
93 Tino yang malang
94 impian laela menjadi kenyataan
95 titik terang
Episodes

Updated 95 Episodes

1
kecewanya kedua orang tua.
2
kepergian ayah
3
Sindiran sahabat
4
melahirkan
5
penolakan
6
Laela ber'arti indah
7
pergi ke Jakarta
8
Laela yang malang
9
kelahiran malaikat kecil...
10
Cahaya..
11
kepergian mba sri
12
makan bersama cahaya
13
kekecewaan cahaya..
14
Bukan salah ku
15
kecelakaan papa rian
16
Ratna yang kejam
17
bertemu orang baik...
18
laela yang pintar..
19
paska operasi
20
patung toko
21
Bu hikmah dilema
22
jiwa muda pak Anton
23
kembalinya papa rian kerumah
24
janji bu hikmah
25
kemarahan papa Rian
26
ayam jago pak anton
27
cahaya yang polos dan otak bebel
28
mimpi buruk
29
ketakutan bu hikmah..
30
Lee Min hoo
31
kemarahan singa betina
32
bertemu papa rian
33
pertarungan ibu ibu..
34
melepaskan laela
35
cicak terbang
36
masakan laela
37
pertemuan laela dengan hendrik
38
Makan bersama kak hendrik
39
Logaritma..
40
kebahagiaan cahaya
41
keinginan laela
42
Mendapatkan teman baru
43
laela yang sopan
44
jus mangga
45
ide mama Ratna
46
ingatan masa kecil
47
power laela
48
kecemburuan Hendrik
49
Kecemburuan Hendrik 2
50
Pulang terlambat
51
Kak Hendrik oleng..
52
Kecelakaan
53
Perhatian Hendrik
54
Donor darah..
55
Orang tak dikenal
56
Pertarungan Hendrik dan Lucky
57
isi hati cahaya
58
walang sangit
59
Masih cemuitttt
60
asisten tak punya ahlak
61
Opa Rahardi
62
Tamparan keras
63
Amarah Lucky
64
Semakin tua sifat pun kembali jadi anak kecil
65
Citra
66
Kisah Lucky dan Citra
67
Permintaan mamah Ratna
68
Hanna dan gibran
69
Penolakan Papa rian
70
kecelakaan papa rian
71
papa rian yang malang
72
Curiga
73
Kedatangan jenazah papa rian
74
Kemarahan opa Hartati
75
penolakan mama Rian
76
Kebahagiaan dan tragedi
77
Pengorbanan laela
78
pengakuan cahay
79
Item pendek pula
80
opa Rahardi yang tak sabaran
81
Bantuan kak Hendrik
82
Dendam Hendrik
83
Tino bukan kambing..
84
Sakit.. namun tak berdarah
85
Pertolongan lucky
86
balas dendam
87
balas dendam Lucky (18+ harap bijak dalam membaca)
88
Kotak hitam
89
Kepergian laela
90
Drama sarung pak anton
91
kedatangan laela dan mamah ratna
92
Sindiran bu hikmah
93
Tino yang malang
94
impian laela menjadi kenyataan
95
titik terang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!