Tidak semua orang jahat. Meski mantan tunangan dan sepupu mengkhianatinya. Lora masih punya seorang sahabat baik. Lora ditolong Hannah, sahabat sekolahnya semasa duduk di bangku SMA. Karena urusan mendesak, setelah mereka lulus, Hannah harus kembali pulang ke negara asalnya.
Kini Lora berada di negara asal Hannah. Sudah sebulan lamanya ia tinggal, Lora pun juga sudah mendapatkan pekerjaan setelah hampir dua minggu menjadi pengangguran.
Hal tidak disangka Lora, ia ternyata tengah mengandung. Hannah tahu semuanya tentang Lora karena Lora tidak menutupi apapun pada sahabatnya itu. Mengetahui jika hamil, Lora merasa tertekan dan stres. Ia sungguh tidak ingin ada janin di dalam rahimnya. Ia tidak ingin memiliki anak dari hasil kesalahan satu malam dengan laki-laki asing. Ia memutuskan untuk menggurkan kandungannya agar tidak menjadi aib.
Tahu Lora hendak menggugurkan kandungan, Hannah pun berusaha membujuk. Ia bahkan sampai mengatakan mau menjadi Mama asuh dan membantu membesarkan bayi yang akan Lora lahirkan.
Lora menyalahkan dan memaki diri sendiri, ia merasa menjadi sampah yang tidak berguna dan tidak bisa apa-apa. Ia masih belum siap menghadapi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
***
Saat memeriksakan kandungan Lora mendapatkan kejutan lagi. Niat hati ingin bekonsultasi untuk menggugurkan kandungan, Lora justru diberitahu jika ia sedang mengandung calon bayi kembar. Tidak hanya dua janin tumbuh di rahimnya, tetapi ada tiga calon bayi kembar.
Pada akhinya, Lora melahirkan tiga bayi kembarnya yang berjenis kelamin perempuan. Bayi-bayi yang cantik dan sehat. Seperti mendapatkan berkat, begitulah yang Lora rasakan. Melihat wajah ketiga putrinya, Lora menyesal dan meminta maaf kepada bayi-bayinya sembari menangis. Lora merasa menyesal, saat sebelumnya sudah menolak mereka hadir. Lora dan Hannah pun membagi tugas membesarkan ketiga peri mungil itu bersama.
***
Enam tahun kemudian ....
Sampai di usia mereka yang ke lima tahun. Bakat dan talenta putri kembar Lora mulai muncul. Di usia belia ketiga peri cantik itu sudah bisa menghafal berbagai bahasa.
Ketiganya memiliki bakat masing-masing, Oriana memiliki kelebihan didaya ingatnya yang tajam dan memiliki firasat paling kuat di antara dua saudarinya yang lain.
Olesia, ia gemar berolah raga. Suka mempelajari hal-hal baru dan termasuk anak yang paling berani bicara dan bersuara dibandingkan Oriana dan Odellia.
Sedangkan Odellia, merupakan pemikir cerdas dan kreatif. Ia selalu bisa menemukan ide unik dan memecahkan masalah. Hanya saja, fisik Odellia yang paling lemah. Sehingga ia tidak boleh banyak beraktivitas berlebihan.
Oriana, Olesia dan Odellia. Nama-nama yang diberikan Lora untuk ketiga putrinya. Tentu saja, ia juga menyematkan mana belakannya 'Elvise' di belakang nama ketiga putrinya.
***
Kembar tiga sedang sibuk membantu Mama asuh mereka di kedai kopi. Mereka tidak seperti kebanyakan anak-anak lain seusia mereka yang sibuk bermain-main.
Untunya kembar tiga, adalah anak-anak mandiri yang patuh dan penurut akan ucapan Lora dan Hannah. Lora yang sibuk bekerja, tak bisa sepenuhnya mengawasi tiga anak kembarnya. Begitu juga dengan Hannah yang hanya bisa mengawasi seadanya saja. Karena masih harus sibuk melayani pelanggan.
Odeeellia, si bungsu. Melihat ada pelanggan yang berjalan ke arah meja dan duduk. Dengan segera ia membawa buku menu dan menyapa pelanggannya itu,
"Hallo, selamat sore. Selamat datang, Paman dan Bibi." sapa Odellia tersenyum imut.
"Oh, hallo juga Adik kecil. Wah kau sangat ramah, ya." kata seorang wanita muda cantik pada Odellia.
Odellia meletakan buku menu di atas meja. Ia membawa penaan notes bersiap mencatat pesanan.
"Silakan. Semua menu tersedia. Ada dessert juga yang bisa dipesan." kata Odellia.
Kedua pelanggan itu saling menatap dan berbicara dengan menggunkan bahasa asing. Mereka memuji ketrampilan Odellia. Ternyata mereka adalah pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu dan kebetulan mampir di kedai kopi milik Hannah.
Pelanggan pria mulai memesan. Ia secara tidak sadar menggunakan bahasa negara asalnya. Dengan faseh, Odellia menjawab, lalu mencatat pesanan pelanngan laki-laki itu.
"Oh, kau bisa bahasa kami juga, ya?" tanya pelanggam perempuan heran.
Odellia mengangguk pelan tanpa menjawab iya.
"Apa yang ingin Bibi pesan?" tanya Odellia.
"Pesan yang sama saja, sayang. Terima kasih." ucap pelanggan wanita.
"Ya, mohon tunggu. Pesanan akan langsung dibuat." kata Odellia.
Ia mundur beberapa langkah dan langsung berbalik. Ia lalu pergi menuju dapur, di mana Hannah berada.
***
Oriana ada di depan monitor, Ia menatap monitor memantau keadaan di kedai yang cukup ramai. Sembari memantau, Oriana sedang mengembangkan bakat barunya. Ia yang baru saja mencoba-coba jadi peretas, perlahan mengasah kemampuannya itu.
"Kau sedang apa? apa kau sedang meretas kamera depan lagi?" tanya Olesia yang baru datang membawa sedelas jus jeruk.
"Shhh ... " desis Oriana menempelkan jari telunjuk tangan kanannya ke bibir. "Jangan bersuara. Jika tidak, Mama akan tahu dan akan mengadu pada Mami." kata Oriana memperingat Olesia.
Olesia menutup mulutnya lalu menganggukkan kepalanya.
"Ok. Silakan dilanjutkan. Aku akan pergi membantu Mama dulu." kata Olesia,
"Jangan merusak peralatan dapur. Sekali menginjak dapur, kau pasti akan memecakan piring, gelas, atau apalah itu." sindir Oriana pada Olesia.
Olisia mendengus kesal. "Lihat baik-baik, siapa yang mebuat onar. Dasar kau, tukang mengomel." kata Olisia yang langsung pergi meninggalkan Oriana yang mulai sibuk dengan keyboard komputernya.
Gerakan Oriana begitu gemulai menekan tombol keyboard komputer. Sungguh, pada saat teman seusianya masih suka meminta ini dan itu juga merengek. Oriana justru sibuk meningkatkan kemampuan kecepatan mata dan jemarinya.
***
Tepat pukul lima sore. Lora datang dan membuka pintu kedai. Iangsung masuk dan mencari ketiga anaknya untuk melepas rindu.
"Ana, Lesi, Lia. Mami pulang. Lihat, apa yang Mami bawa untuk kalian." kata Lora dengan mengembangkan senyumannya,
Mendengar Mami kesayangan mereka sudah pulang dan memanggil, kembar tiga langsung berlari menghampiri. Mereka semua bersamaan memeluk Lora.
"Hm, kesayangan Mami." gumam Lora. Ia melepas pelukan dan langsung mencium satu per satu kening ketiga Anaknya.
"Mami membawa apa?" tanya Odellia.
"Ayo tebak. Apa?" tanya Lora.
"Hm. apa, ya?" sahut Olesia.
"Mami akan berikan petunjuk. Berbulu, berwarna dan lembut," kata Lora.
Kembar tiga mulai berpikir. Mereka terlihat serius memikirkan pertanyaan Maminya.
"Apa itu boneka," jawab Oriana.
"Eh, kau langsung tahu, Nak. Bagaimana bisa?" tanya Lora.
"Anakku langsung menebak dengan benar. Hebat sekali." batin Lora.
"Apa Oriana menebak denagn benar?" tanya Olesia menatap Lora.
Lora tersenyum dan menganggukan kepala.
Lora mengeluarkan sesuatu dari dalam tas yang ia bawa.
"Tada ... " kata Lora. Membawa boneka seukuran telapak tangan orang dewasa.
Odellia melebarkan mata, "Uwoah ... cantik sekali." katanya kagum.
Lora membagikan satu boneka pada setiap anak. Ia senang melihat anak-anaknya menyukai hadiah yang ia bawa.
"Apa kalian suka? Mami sengaja memilih sesuai karakter binatang yang kalian suka. Oriana panda Olesia harimau dan Odellia kucing." kata Lora. Ia bertanya karena ingin tahu pendapat anak-anaknya.
"Suka, suka sekali." jawab Odellia cepat memeluk boneka kucing berwarna abu-abu.
"Ini keren," kata Olesia menjukan boneka harimaunya.
"Aku menyukai ini. Aku akan memeluknya tidur setiap hari." kata Oriana menimang-nimang boneka pandanya.
Lora lega. Ia mmapu menyenangkan hati anak-anaknya meski dengan hadiah kecil yang tidak seberapa. Baginya yang terpenting adalah mencurahkan kasih sayang yang cukup kepada ketiga anaknya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Meili Mekel
evan dn reine kabar
2022-09-19
0
Tampa nama
wih kak author hebat buat pemerannya hamil 3 sekaligus 🤭🤭gak tanggung² lagi 🌚
2021-11-14
2
᭄⃝✭ᴋ͢𝖆ͥ𝒚ᷠ͢ⳑͩɪͥ
galfok sma nma anak* nya mi... kirain ada nma Olivia🤣🤣
2021-11-12
1