Tak terasa waktu bergulir dengan cepat, Hendri dan Vivi sudah nampak akrab sesekali mereka bertemu di luar jam bekerja. Mereka terlihat saling memberi perhatian kecil pada saat bekerja, mulai banyak mengobrol ketika bertemu.
Siang ini mereka makan siang di cafe tak jauh dari rumah sakit, mereka mulai menceritakan diri mereka masing masing. Mereka nyaman bila bercerita pada satu sama lainnya
"Vi, apa kamu punya saudara disini?" Hendri memulai obrolan mereka
"Ada, dia laki - laki saudara kandung ku satu satunya." Jawab Vivi sambil tersenyum.
"Apa dia memperlakukan kamu dengan baik ?"
"Iya dia sangat baik, dia adalah sosok laki - laki tangguh yang selalu melindungi aku, semenjak orang tua kami tiada, dia pengganti orang tuaku, dia selalu mendahului kepentinganku dari pada kepentingannya sendiri, dia bekerja siang dan malam demi menghidupiku dan pendidikan ku." Jawab Vivi sambil berkaca kaca .
"Syukurlah, aku harap suatu hari aku bisa bertemu dengannya."
"Untuk apa, kamu ingin bertemu dengan kakakku ?" Selidik Vivi.
"Hanya ingin mengucapkan terimakasih !"
Vivi mendengarkan ucapan Hendri menjadi bingung, untuk apa laki-laki ini berterimakasih pada kakaknya?
"Aku juga memiliki adik perempuan, aku sangat menyayanginya melebihi diriku sendiri, dia begitu manja tak jarang orang mengira kami adalah sepasang kekasih, karena dia selalu menempel denganku." Hendri yang mulai bercerita pada Vivi.
"Apa dia sudah menikah ?"
"Belum, dia pernah menjalin hubungan dengan dokter di rumah sakit ini, saat malam pertunangannya, nasib na'as menimpa calon tunangannya dan meninggal dalam kecelakaan saat perjalanan menuju ke rumah kami" Jawab Hendri terlihat kesedihan di wajahnya
Vivi terkejut mendengar cerita Hendri, ia tidak bisa membayangkan seperti apa perasaan Hendri waktu melihat adiknya terpukul kehilangan calon tunangannya.
"Ehm, ayo kita kembali ke rumah sakit jam istirahat hampir habis." Vivi mencairkan suasana. Mereka berdua mengakhiri makan siangnya dan kembali kerumah sakit untuk bekerja.
...----------------...
Para karyawan mulai istirahat makan siang , ada yang di kantin dan di cafe terdekat. Nampak Gavin dan Jerry di tengah tengah kantin celingak celinguk mencari seseorang, tapi yang dicari tidak ada ditempat.
Arya yang melihat dari kejauhan, Gavin seperti mencari seseorang menyunggingkan senyum di bibirnya, sepertinya mengganggu bos nya ini adalah menjadi hobi baru nya. Ide jahil kesekian kali pun mulai terlintas, ketika melihat Atira dan ke empat sahabatnya berjalan menuju kantin.
"Atira, my Queen !!" Panggil Arya nyaring.
Atira menoleh ke asal suara dan berjalan mendekati Arya dan para sahabatnya.
"Kenapa, Ar ? "
"Kita makan di restoran T aja yuk, disini penuh !" kata Arya sengaja bicara nyaring agar Gavin mendengar.
Sesuai harapan bos nya itu melihat ke arah suara, ia melihat Atira dan sahabatnya di sana.
"Ya udah, akhir - akhir ini aku merindukan dia " curhat Atira.
Mereka bergegas pergi ke restoran T yang tak jauh dari kantor. Gavin yang mendengar percakapan itu segera mengajak Jerry menyusul Atira, di tengah perjalanannya Gavin mengingat kata - kata Atira.
"Siapa yang dirindukannya ? "
"Saya tidak merindukan siapa siapa tuan !" Jawab Jerry yang fokus menyetir.
"Aku gak ngomong sama kamu ! Aku ngomong sendiri !" Ujar Gavin ketus
...----------------...
Atira dan para sahabatnya menunggu pesanannya datang, terlihat wajahnya sedikit sendu. Disisi lain Gavin dan Jerry sudah sampai di restoran mereka memilih tempat duduk yang tak jauh dari meja Atira.
Pesanan datang, Atira pelan menyuapi makanan ke dalam mulutnya, suapan kedua gadis itu tak mampu membuka mulutnya, nampak bulir - bulir bening mengalir di pipi mulusnya.
Arya yang melihat langsung menyeka air mata di pipi Atira dengan tangannya. Gavin melihat Atira mengeluarkan air mata jadi bingung, terlebih melihat Arya yang menyeka air mata Atira sungguh membuatnya gusar.
Nyonya Rita melihat Atira langsung menghampiri dan memeluknya dengan hangat. Pemandangan itu tidak asing lagi dimata para sahabat Atira. Setiap kerinduan itu datang maka gadis itu memakan makanan kesukaan Daniel semasa hidup. Seiring itu pula isak kerinduan terdengar memilukan.
"Menangislah sayang, mama tahu kamu merindukannya, mama pun merasakan hal yang sama terlebih sekarang mendekati tahun kedua setelah dia pergi." Ujar mama Rita.
Atira menangis sesegukkan, Arya yang melihat kesedihan Atira hari ini jadi bersalah, ia tak menyangka ide gilanya ingin melihat bos nya cemburu, malah membuat Atira terkenang kembali pada Daniel.
"Aku minta maaf Ra, karena ideku ngajak kesini buat kamu sedih." Ucap Arya merasa bersalah dan juga berkaca-kaca.
"Enggak apa - apa sebelum kesini pun, aku memang sudah kangen sama Daniel." Atria mulai sedikit tersenyum.
"Kita lanjutkan makan dulu, sebentar lagi habis jam istirahat" Seru Rafa yang di angguk oleh Rina dan Winda. Mereka melanjutkan makan siang nya, sesekali sambil mengobrol.
Gavin tambah penasaran pada Atira , ia bertekad mencari tahu sendiri semua tentang gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Sept September
jempollll
2020-08-14
2
IG : Chocollacious
like kak
2020-08-06
1
Sugianti Bisri
lanjut Thor 💪
2020-08-02
1