Selesai makan malam keluarga Mauhan duduk bersantai diruang keluarga sambil menonton televisi dan menikmati camilan. Waktu bersantai memang mereka sisihkan untuk saling berbagi cerita yang di temui hari ini.
"Hen, bagaimana perkembangan rumah sakit kita ?"
"Baik Pah, untuk saat ini masih lancar."
"Bagaimana kabar dokter baru itu Hen, apa dia cantik ? " Nyonya Nila ikut menimpali pembicaraan putra dan suami nya.
"Cantik, anggun !"
"Kamu tertarik ? Ayolah bawa dia kesini, mama ingin mengenalnya lebih dekat lagi ! " Goda Nyonya Nila pada kutub es kesayangan.
"Mama, sudahlah jangan membahas ini." Hendri malu bahkan pipi nya merona. Sayang lampu penerangan ruang keluarga menyamarkan rona itu.
Atira hanya jadi pendengar setia obrolan orang tua dan kakaknya. Ia sedikit penasaran seperti apa sosok dokter Vivi itu, sehingga membuat ibunya begitu ingin mengenalnya.
...----------------...
Pagi menyapa dengan indah memberi kecerahan pada mahkluk bumi untuk memulai rentetan aktivitas pagi. Hendri mengayun langkah dengan kharisma seorang pimpinan. Laki-laki bermata sipit itu sesekali mengangguk tipis untuk membalas sapaan para rekan kerjanya.
"Selamat pagi dokter Hendri " Sapa Vivi ketika berpapasan.
"Selamat pagi " Jawab Hendri sambil mengangguk.
" Apa anda sudah sarapan?"
" Sudah, apa kamu belum sarapan ? Jangan bicara formal kita rekan kerja." Hendri berusaha keras menyembunyikan kegugupan.
"Iya, aku belum sarapan ada jadwal visit pagi."
"Kalau gitu, biar aku menemani kamu sarapan karena, pagi ini aku gak terlalu sibuk " Tawar Hendri. Laki-laki ini menguruk lidah dengan lancang bicara
"Benar ? Ayo kita ke kantin !" Vivi tersenyum senang, ia tak menyangka seorang Hendri mau menemani sarapan pagi.
Ada apa denganku ? Kenapa aku mau menawarkan diri menemaninya sarapan, ahh ! sepertinya aku terpengaruh oleh mama Hendri melangkah bersama vivi menuju kantin.
...----------------...
Pagi itu, Gavin beserta keluarga sarapan seperti biasa sebelum berangkat bekerja.
"Kamu gak kekantor?" Tanya mama Delia meletakan piring yang telah di isi nasi goreng.
"Kekantor Ma, tapi sebelumnya aku ketemu klien di restoran T pagi ini."
"Bagaiman Vin, apa sudah ada getaran asmara di kantor ?" Goda Tuan Randy sambil terkekeh.
Gavin mendengar celoteh papanya jadi salah tingkah. Ia belum bisa mendefinisikan rasa yang akhir-akhir ini mampir padanya.
"Lihatlah Pa, putra kamu jadi salah tingkah wajahnya merona merah." Nyonya Delia ikut menggoda.
"Sudahlah Ma, Pa ! Aku jadi malu, nanti kalau sudah waktunya pasti aku umumkan." Gavin bergelayut manja di tangan ibunya.
...----------------...
Gavin dan Jerry sudah sampai restoran T sambil menunggu klien Jerry memesan minuman, ia berpamitan untuk ke toilet.
" Nona anda disini ?"
"Iya tuan Jerry, saya mampir sebentar kesini sebelum kekantor !"
Orang di sapa Jerry ada Atira, asisten itu sedikit terkejut melihat keberadaan salah satu karyawan mereka.
" Anda bersama siapa ?"
"Saya sendiri, hanya ingin bertemu dengan pemilik restoran ini." Atira tersenyum tipis.
" Baiklah, saya permisi dulu. Tuan Gavin sudah menunggu saya " Jerry berpamitan.
Atira masuk kedalam kantor restoran menemui Nyonya Rita dan Jerry kembali duduk bersama Gavin .
" Kenapa kamu lama sekali Jer ? "
" Saya mengobrol sebentar dengan nona Atira tuan !" Jawab Jerry santai
"Apa ?! Dia disini, bersama siapa ? Kenapa gak memberitahu aku ? " Tanya Gavin penasaran.
"Di—dia sendiri tuan dan hanya ingin bertemu dengan pemilik restoran ini." Jerry gugup karena merasa di bom pertanyaan dari Gavin
"Ya sudah, setelah pertemuan ini kita langsung ke kantor, dan kamu cari tahu pemilik restoran ini apa hubungan nya dengan Atira?"
"Baik tuan !"
Sepertinya tuan sudah jatuh hati pada nona Atira, lihatlah ! hanya mendengarkan nama Atira saja sudah jadi udang Rebus dia
Jerry tersenyum lebar merasa sudah menemukan penyakit aneh Gavin. Ah, rasa sudah tidak sabar untuk memberitahu atasannya itu.
...----------------...
Karyawan dan para staf mengantri di kantin rumah sakit, mereka sedang menikmati makan siang. Matahari telah merangkak sempurna merajai siang.
"Selamat siang suamiku " Nyonya Nila mengejutkan Dokter Yudha
"Mama kesini ada apa ?"
"Mengantar makan siang." Balas mama Nila sambil melihat ke segala arah
"Mama mencari siapa ?" Tanya dokter Yudha melihat istrinya seperti mencari seseorang.
Tidak berniat menjawab, nyonya Nila langsung merogoh ponsel dari dalam tas. "Keruangan papah sekarang, ajak juga dokter baru itu, kita makan siang."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Sugianti Bisri
🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗
2020-07-30
2
Dewi
papa dan mama nya lg gencar cati calon mantu
2020-06-03
1