Debaran

Rintik hujan pagi, tidak mengurangi semangat para karyawan untuk bekerja. Hingar-bingar suara kendaraan menandakan betapa padatnya aktivitas pagi . Gavin masih terlihat fokus dengan kertas kertas dimeja kerjanya, sesekali melirik jam tangannya hampir menunjukkan jam 12 siang. Gavin memencet interkom dimeja memanggil asistennya.

"Iya tuan "

"Apa jadwalku setelah makan siang?"

" Ada meeting bersama divisi pemasaran"

"Hm ! Kamu hubungi Diana untuk mempersiapkannya dan kamu ke ruanganku sekarang kita makan siang, tapi sebelumnya kamu lihat Atira makan siang dimana?" Titah Gavin.

"Siap tuan."

Mendengar perintah dari sang atasan, Jerry tidak lagi membuang waktu untuk mencari tahu dimana Atira makan siang. Tidak lama Jerry dapat informasi, ia bergegas memberitahu Gavin.

"Masuklah !"

"Tuan, nona Atira makan siang bersama teman - temannya di restoran T"Jerry memberitahu .

"Baiklah, ayo kita makan siang di sana juga !" ajak Gavin.

"Anda yakin tuan ? Biasanya kita makan siang di kantor saja."

"Kalau kamu gak mau tinggal disini saja ! Biar aku sendiri."

" Enggak tuan, saya akan ikut kemana pun anda, ayo kita berangkat !" Ujar Jerry semangat

Aku yang ingin ke sana, dia yang bersemangat

Gavin mencibir dalam hati.

...----------------...

Dari kejauhan Atira dan teman temannya mulai memesan makanan, sambil menunggu mereka sesekali bercanda ria, tanpa disadari ada mata yang mengawasi dari jauh. Tak lama ada dua sosok manusia menghampiri mereka.

"Ehm, boleh kami bergabung ?"

Suara itu mengalihkan perhatian kelompok orang dimeja itu.

" Tu—tuan Gavin !"

"Silahkan jika anda enggak keberatan makan bersama kami karyawan biasa ini." Arya merendah diri.

"Terimakasih, saya senang bisa berbaur bersama kalian." Gavin tersenyum. "Apa kalian sudah memesan makanan?" Tanya nya lagi.

"Sudah tuan sebentar lagi datang !" Sahut Rafa sopan dan menjaga tingkah di hadapan atasannya.

"Jer, kamu pesankan makanan untuk kita biar aku yang mentraktir hari ini."

Gavin mulai mengambil kursi kosong di samping Atira, dan mulai duduk sejenak ia merasakan dadanya kembali berdebar.

Ada apa denganku ?

Selang beberapa menit kemudian makanan pun datang, mereka mulai makan bersama sambil sesekali mentertawakan kekocakan Rafa.

Arya yang peka mulai curiga dengan Gavin, yang sesekali curi pandang pada Atira,

Berbeda pada sang sahabat, Atira tidak terlalu memperhatikan disekelilingnya hanya fokus pada makanan, tiba -tiba ada ide Jahil Arya, ia sengaja ingin melihat reaksi bos nya ini.

"Ra, kamu mau mencoba makananku?"

"Boleh aku ingin mencobanya !"

"Buka mulutmu !" Arya ingin menyuapi Atira.

Gadis itu menerima suapan dari Arya sambil tersenyum, terlihat dari wajah Gavin ada raut tidak senang dengan perlakuan Arya pada Atira. Arya menangkap ketidak senang di wajah Gavin hingga menciptakan lengkungan puas di bibirnya.

"Kenapa kamu tertawa ?" Rafa melayangkan tanya melihat Arya tersenyum.

"Sepertinya suhu disini mulai panas"

Lirikan mata Arya ke arah Gavin membuat Rafa memahami jika temannya itu sedang menumpah cuka untuk atasan mereka terlihat gurat masam di wajah laki-laki itu.

Gavin yang mulai tidak senang dengan perlakuan Arya pada Atira tiba-tiba tersedak, dengan cepat gadis di sampingnya itu memberikan segelas air putih.

"Minumlah makan dengan perlahan." Ujar Atira sambil melanjutkan makannya.

Gavin yang melihat sedikit perhatian itu mulai senang, ia salah tingkah lagi, dada nya tiba tiba berdebar, jantungnya seakan lari maraton.

Sepertinya aku harus ke dokter, aku takut penyakit ini bertambah parah, apa gadis ini menularkan virus berbahaya. Sejak bertemu dengannya aku merasa aneh dengan kesehatanku

Gavin meraba dada kiri nya.

"Anda kenapa, tuan?" Tanya Jerry ketika melihat wajah atasanya sedikit memerah

"Aku baik - baik saja mari kita kembali ke kantor" Ajak Gavin seraya berdiri sambil berpamitan pada yang lain.

Arya dan Rafa tersenyum puas melihat perubahan Gavin, mereka yakin jika bos mereka sudah tertarik pada sahabat nya —Atira, mereka senang jika gadis itu bisa membuka hatinya kembali pada orang lain.

Tak lama mereka pun juga kembali kekantor mulai bekerja kembali.

...----------------...

Meeting bersama divisi pun segera akan dimulai, Gavin melangkah menuju ruang itu, di sana Diana sudah menunggu, ia sesekali mencari perhatian Gavin, namun tak sedikit pun laki-laki tampan itu mengalihkan perhatian pada berkas di depannya.

"Maaf saya terlambat." Atira berdiri di pintu masuk.

"Masuklah meeting sebentar lagi dimulai." Diana merasa kesal karena keterlambatan bawahannya itu.

Gavin yang mendengar suara Atria menoleh kearah suara. Jantungnya mulai berdetak capat dan perasaannya berkolaborasi tak dapat di jabarkan dengan mudah.

Tuhan penyakit apa ini ?

"Kita mulai." Titah Gavin sambil membetulkan posisinya.

Diana mulai membuka meeting siang itu dengan sedikit elegan. Ia menyampaikan pembukaannya, bermaksud agar Gavin sedikit terpesona namun tak sedikit pun respon dari sang presdir.

Sampailah pada saatnya Atira menyampaikan presentasinya, gadis itu berbicara dengan santai tak nampak sedikit pun gugup pada dirinya . Ia berdiri dengan elegan dan berwibawa menyampaikan sampai selesai

"Perfect."

Semua orang melihat kearah suara, Gavin yang merasa jadi sorot perhatian menjadi salah tingkah. Ia terkejut dengan ucapannya sendiri.

Gavin segera menetralkan dirinya dan berkata. "saya suka presentasinya, cukup sampai disini saja meeting pada hari ini !" Ia langsung menutup pertemuan itu.

Diana mengakhiri meeting siang itu melihat sikap dingin Gavin padanya ada sedikit tidak senang,

Para karyawan sudah menyelesaikan pekerjaan nya masing masing, jam pulang kantor pun tiba seluruh karyawan satu persatu sudah pulang begitu pun Atira menunggu jemputan dari kakak tersayang.

...----------------...

JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE & KOMEN YA TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA 🥰 SEMOGA SUKA DENGAN CERITANYA 😍

Terpopuler

Comments

silviaanugrah

silviaanugrah

hai thor, 10 like mendarat utk karyamuu.
semangat up dan semoga ceritanya sukses.
aku tunggu feedback nya di karyaku ya. 😊❤

2021-01-13

1

Kadek

Kadek

titip vote kk

2020-08-05

1

Sept September

Sept September

pas winda berkata t..tuan Gavin... aku kok mikirnya roti gabin ya... maaf Thor... merusak ceritamu 😂😂😂

2020-08-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!