Pertemuan pertama

Satu tahun kemudian

Tidak terasa Atira sudah melewati 1 tahun kepergian Daniel, ia sudah memulai hidup baru dengan segala aktivitas padatnya dan sudah menjadi kebiasaan menyibukkan hari - harinya di butik dan kantor tempatnya bekerja.

Seperti biasa sepulang kantor Atira pulang ke butik sambil menyelesaikan gaun yang sudah didesain, kadang malas pulang gadis itu menginap di sana. Di dalam butik itu terdapat fasilitas dan perabotan yang lengkap sungguh membuatnya nyaman, sekarang Atira terlihat sedikit ceria dibanding sebelumnya.

Karena merasa bosan di rumah akhirnya Atira berencana berkumpul bersama teman - temannya di cafe dan mengingat hari ini weekend waktunya bersantai.

...----------------...

Rafa dan Arya sudah tiba di tempat tak lama Winda dan Rina pun menyusul sampai di Cafe.

"Atira dimana ?" Tanya Rina sambil menarik kursi untuk duduk

"Belum datang, mungkin sebentar lagi."

"Setelah ini kita kemana ?" Winda ikut melayangkan tanya

"Gak tahu, ada dua pilihan ke danau atau nonton ?" Sahut Rafa meletakan ponsel ke atas meja.

"Ya udah kita nunggu Atira aja baru memutuskannya, kita habiskan waktu hari ini bersenang - senang." Winda sangat bersemangat.

Di luar cafe Atira dengan tergesa- gesa berjalan dari parkiran masuk kedalam. Tak memperhatikan sekitar sambil menunduk merogoh ponsel di dalam tas. Kepala gadis itu membentur dada bidang seseorang. Ia mundur perlahan sambil menyentuh pelipisnya.

"Maafkan saya Tuan, saya buru-buru dan gak hati - hati " Atira meminta maaf sambil mengangkat wajahnya melihat orang yang berdiri dihadapan.

"I—iya Nona."

Seorang laki-laki berparas rupawan terpaku pada wajah gadis yang tidak sengaja menabraknya. Cantik sangat cantik, itu terekam di ruang mata. Bibir mungil berwarna pink, kulit bersih tanpa noda. Alis tipis tumbuh rapi. Manik mata hitam berbingkai bulu mata lentik, hidung mancung dengan rambut tergerai indah menawan pandang. Sungguh mahkluk cantik ini membuatnya berdebar, bagaimana rasa bibir itu ? Bagaimana halusnya kulit pipi kemerahan ini ? Tangan laki-laki itu gatal ingin menyentuh, beruntung peri kecil gegas terbang berbisik. 'Kamu gila' Bisikan halusinasi itu membuyarkan fantasi si laki-laki tampan ini.

"Terimakasih saya permisi." Atira berlalu meninggalkan laki laki itu.

"Tuan, apa ada yang sakit ?"

Seorang pria berlari kecil menghampiri sang atasan dengan ragam ke khawatiran. Melihat pria tampan itu terpaku dengan sosok yang telah menghilang dari hadapan. Dia adalah Jerry seorang asisten yang mengawal atasannya untuk jalan-jalan.

"Gak apa - apa, ayo kita masuk. Aku mau menikmati hari ini sebelum kembali bekerja besok." Laki - laki itu sambil melangkah masuk kedalam cafe.

...----------------...

"Ra sini!" Winda melambai memanggil.

"Maaf buat kalian nunggu, tadi aku gak sengaja nabrak seseorang diluar jadi, aku harus minta maaf dulu baru masuk"

"Hari ini setelah makan kita nonton atau ke danau?" Rafa mulai membahas rencana menghabiskan waktu akhir pekan.

"Gimana kalau kita ke danau aja, aku mau suasana baru." Atira menatap satu persatu wajah teman-temannya.

"Oke kita ke danau." Rafa menyetujui di giring anggukan para teman-temannya.

Di sudut meja lain terlihat laki - laki itu makan dan sesekali memandang Atira dari kejauhan. Lagi jantung itu tanpa henti mempermalukan dengan berdebar kencang dan mengirim rona merah di pipi hingga menjalar ke daun telinga.

"Tuan ada apa, kenapa melihat ke meja itu terus ? Apa anda mengenali mereka ?"

"Gak ada, aku hanya mau liat-liat aja ! Apa gak boleh ?" Ketus laki-laki itu salah tingkah.

"Enggak tuan, anda boleh melihat siapa aja ". Jerry tersenyum lebar

Kenapa dia bertingkah aneh hari ini ?

Atira dan teman - temannya bersiap untuk pergi ke danau, mereka meninggalkan cafe itu taklupa mampir ke supermarket membeli camilan sebelum pergi.

Di meja lain pria berparas tampan dan asistennya menyelesaikan makan. Setelah membersihkan mulutnya, ia melirik ke meja Atira, namun meja itu sudah kosong, Laki-laki itu gegas berdiri sambil melihat ke kiri dan kanan serta kebelakang.

"Ha ? Kemana dia ?"

"Tuan anda mencari siapa ?" Jerry bangkit dari posisi menatap ke arah sang atasan yang terlihat mencari sesuatu.

"Gak ada, lupakan ! Ayo kita pulang aku capek." Mood laki - laki itu tetiba buruk lalu menyeret langkah.

"Bukannya, anda mau keluar menikmati hari ini?" Jerry melontar tanya memastikan lagi.

"Gak jadi ! Ayo pulang aku ngantuk!"

Ck ! Kenapa dia aneh ? bukannya dia bersemangat tadi

"Iya Tuan." Jerry ikut tak bersemangat.

mereka akhirnya pulang ke rumah sang atasan.

...----------------...

JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE & KOMEN YA TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA 🥰 SEMOGA SUKA DENGAN CERITANYA 😍

Terpopuler

Comments

flora sweet

flora sweet

aq baca ulang....😍😍😍

2021-06-11

2

Ellen Sirait

Ellen Sirait

mantap habis thor...cerita nya
😄😄😄

2020-09-20

2

IG : Chocollacious

IG : Chocollacious

like kak

2020-08-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!