bab 15 kesedihan Alina..

Alina yang tak dapat menolak keinginan ibu lidia, walaupun perasaan nya hancur,,

Alina meminta ijin pada Bu lidia untuk berbicara berdua dengan Andri di luar,

Bu lidia pun mengiyakan dengan senyuman bahagia...

Alina pun berjalan ke luar dan di ikuti oleh Andri,

"apa ka Andri menginginkan pernikahan ini ," tanya Alina datar

" tentu saja Lin, aku sangat menginginkan nya, aku sangat menyayangimu" Jawab Andri dengan senyuman

"aku juga menyayangi ka Andri, tapi rasa sayang ku hanya sebagai seorang adik pada Ka Andri," tegas Alina

" seiring berjalannya waktu kamu akan menyayangi ku sebagai suami, aku harap kamu menerima pernikahan ini, aku akan berjuang untuk membahagiakan mu,"

jawab Andri

Alina hanya terdiam...

" kalau begitu aku pergi dulu..aku mau mengurus administrasi, ucap Andri serat berlalu meninggalkan Alina yang duduk membisu.

Alina menyandar kan kepalanya pada tembok dan menutup wajahnya dengan kedua tangan nya...

Alina melihat foto Galang yang ada di ponsel nya...

Alina mengusap foto Galang ,

Alina ingat, foto ini di ambil nya saat mereka duduk di balkon rumah Galang...

" mas, aku mencintaimu..." ucap Alina dan memeluk foto Galang...

sudah hampir seminggu Bu lidia di rawat,

dan besok Sudah di perbolehkan untuk pulang...

Alina mengemas pakaian Bu

lidia, karena besok pagi mereka akan keluar dari rumah sakit.

Bu lidia terlihat senang karena setelah dia pulang akan mempersiap kan pernikahan Alina dan Andri...

Alina yang semakin tak tega untuk menghancurkan harapan Bu lidia ,

harapan Alina menikah dengan Andri...

Alina menjadi banyak diam belakangan ini...

" alin ,, apa kamu sakit' nak" tanya Bu lidia

" tidak Bu.. alin baik baik saja.." jawab alin dengan senyum getir

pagi hari Bu lidia,alin dan Andri meninggalkan rumah sakit untuk pulang..

sepanjang perjalanan Alina hanya diam,..

setelah sampai rumah Alina mengantarkan Bu idia ke kamarnya...

" ibu istirahat yaa.. alin ke kamar dulu" pamit alin yang di angguki oleh Bu widia

alin pun masuk ke kamar nya dan mengunci pintunya, alin memandang potret Galang, ingin rasa nya dia menghubungi kekasihnya itu dan melepaskan kerinduan nya...

tapi tidak mungkin, bagaimana dia akan menjelaskan ini...

Alina terus memandangi wajah Galang dalam ponsenya tanpa Terasa bulir bening terhempas dari matanya....

Alina memandang cincin berlian yang sangat indah di jari manis nya,,

itu adalah cincin pemberian Galang saat melamar nya, Alina mengecup cincin itu..

saat makan malam Bu lidia membicarakan rencana pernikahan Alina dan Andri...

" sayang ibu sudah memutuskan kalau pernikahan kalian akan di langsung kan Minggu depan..." ucap Bu widia dengan senyum merekah..

Andri yang mendengar nya ikut tersenyum,

Alina menguat kan hati nya agar bulir air matanya tak menetes,

Alina melihat wajah Bu lidia yang terlihat bahagia...

apa dia tega menghancurkan senyum, seorang yang sudah membesarkan nya.. batin Alina yang selalu bergulat antara rasa cintanya pada Galang,dan rasa sayang nya pada Bu lidia,wanita yang sudah membesarkan nya...

seminggu sudah berlalu segala persiapan pernikahan sudah tersedia, Alina menatap sebuah gaun pengantin yang menggantung di kamar nya dengan perasaan hancur, Alina yang meringkuk di kasur nya dengan lelehan air matanya...

" mas maafkan aku.. maaf kan aku..." ucap nya lirih..

Alina pun terlelap dengan perasaan sedih, karena besok dia akan menikah dan menghianati janji nya pada galang.....

hai gaesss...

jangan lupa like komen dan vote nya...

terima kasih buat yang sudah mengikuti kisah Galang dan alina...

dan terus ikuti kisah mereka yaa....

happy reading....😇😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***





