............................
Gavin mencoba berlari mendekati Bu Ratih. Tapi dia ingat kalau kakinya baru saja sembuh, jadi diurungkan niatnya itu. Bu Ratih tidak mendengarkan panggilan Gavin. Dia terus saja berjalan keluar. Tapi, Gavin mendadak menghentikan langkahnya, saat ada sedan warna hitam mendekati Bu Ratih. Seno pastinya. Batin Gavin. pingin sekali mencegahnya tapi keburu Bu Ratih masuk mobil tersebut.
ada apa dengan Bu Ratih, kenapa dia nggak menolak saat dijemput Seno. batiñ Gavin.
.
.
Selepas pulang kuliah, Gavin menyendiri di kamar. Dia serasa nggak bersemangat. wanita pujaannya bersama laki-laki yang dijodohkan dengannya. Bukannya Gavin menyerah, cuma dia harus tahu dulu alasannya kenapa sampai Bu Ratih mau dijemput Seno.
Gavin juga nggak mau gegabah menuruti emosinya. Bagaimana pun juga dia dipihak yang lemah. Karena dia hadir setelah mereka dijodohkan. Meskipun kini dia telah resmi jadian sama Bu Ratih, tapi kalau keluarga Bu Ratih bersikukuh menjodohkan Bu Ratih dan Seno lantaran hubungan pekerjaan. Apa mau dikata.
Jika semuanya itu tidak ada hubungannya dengan masalah bisnis, mungkin lain lagi ceritanya.
Pengen hubungi tapi takut nggak tepat waktunya. Tapi, Gavin akan mencobanya. dikeluarkan ponselnya.
'Tih..!' Gavin memberanikan untuk kirim pesan. lama nggak dibalas. Kemudian,
ting...ting...
'Iya,Vin. kamu udah pulang, ya? gimana keadaan kamu sekarang.?'
'Aku, sudah sembuh dan tadi juga sudah masuk kuliah.'
'Maaf, aku tadi sibuk dengan Dekan. jadi nggak sempat ketemu.'
'Iya, nggak apa-apa.'
'Kamu lagi ngapain ini?'
'Lagi tiduran aja, sambil ngebayangin wajah kekasihku. kangen sih.!'
'Kamu tuh, ya?'
'Kamu, nggak kangen apa.?"
'Kangen sih, tapi..'
'Tapi, kenapa sayang.?'
'Tapi nggak tahu, kangen ini bisa terobati apa nggak.?'
'Maksud kamu apa, Tih.?'
'Vin, apakah hubungan kita ini bisa diselamatkan apa tidak, ya?'
'Kamu, bicaranya semakin ngelantur saja. maksud kamu apa.?'
'Mas Bagas, Vin. Dia masih saja kekeh buat jodohin aku sama Seno.!'
'Apa karena persoalan bisnis. Apa yang harus aku lakukan biar persoalan bisnis itu tidak menghalangi hubungan kita.?'
'Kamu tidak tahu Vin, ini memang masalah terberat keluargaku.'
'Kamu cerita saja sama aku, sayang.!'
'Kapan-kapan saja ceritanya, ya?'
Sekarang kamu istirahat aja dulu.'
'Baik Bu Dosen cantik.!'
'Kamu tuh..!'
'Bye..bye.!'
Gavin kembali terdiam memikirkan hubungannya dengan Bu Dosen cantik. Dia teringat masa-masa perjuangannya dulu untuk mendapatkan wanita pujaannya itu. Dimana dulu dirinya dihukum untuk berangkat pagi-pagi karena dia sering berangkat kuliah telat.
Tia-tiba lamunannya buyar, tatkala terdengar suara pintu di ketuk. Kemudian pintu kamar Gavin terbuka.
"Nak, ayo turun. kamu belum makan. ditunggu Papa."
"Gavin nggak lapar, Ma.!"
"Kamu, kenapa jadi gini. sejak pulang kuliah tadi nggak keluar kamar.?"
"Nggak apa-apa Ma,"
"Cerita dong, sama Mama. siapa tahu Mama bisa bantu."
"Gavin, bingung soal hubungan Gavin sama Ratih. Dia mau dijodohkan sama temen Kakaknya, tapi Ratih ngga mau. memang Gavin kenal dia itu posisi Ratih sudah dijodohkan. Tapi, dari pertama dijodohkan Ratih sudah nggak setuju."
"Ya sudah sekarang makan dulu. ditungguin Papa lho, Nak.?"
"Iya, Ma."
Kemudian mereka keluar kamar menuju meja makan. Sisitu sudah ada Papanya yang sudah nungguin.
"Kak Mahen mana, Ma.?"
"Kakakmu makan malam sama pacarnya. sekalian mau beli cincin gitu."
"Kak Mahen mau tunangan, Ma?"
"Iya, sayang."
"Vin, gimana kaki kamu sekarang.?"
"Alhamdulilah, sudah enakan Pa."
Mamanya mengambilkan makanan buat Papanya. Begitu juga Gavin diambilkan Mamanya. Mereka bertiga menikmati makanan yang ada.
Gavin keliatan nggak nafsu. Dari tadi makanannya diliatin aja. Pak Indra tersenyum melihat anaknya.
"Vin, kamu kenapa. Dari tadi makanannya diliatin melulu.?"
"Emm..nggak apa-apa kok, Pa."
"Kamu jangan bohong. Papa juga pernah muda seperti kamu."
"Iya, bener tidak ada apa-apa."
Mamanya melihat kearahnya. Dia tahu kalau Gavin memang lagi galau.
"Bener nih nggak mau cerita sama Papa."
"Cerita aja, Nak. Mama sama Papa siap mendengarkan dan membantu jika memang ada yang perlu dibantu."
"Gini Pa, Ma. Gavin suka sama cewek, dia Dosen dikampus Gavin. Masih muda usianya sekitar dua lima an. Gavin nggak masalah jika usia Gavin dibawah dia. Toh selisihnya nggak banyak sama Gavin. Tapi, yang jadi permasalahan ini Pa, gadis itu sudah dijodohkan dengan teman bisnis Kakaknya. Tapi, dia dari awal nggak mau kalau dijodohkan. Kita resmi pacaran sudah hampir tiga bulanan Pa. Cuma tadi dikampus dia tiba-tiba mau dijemput Seno itu.!" jelas Gavin.
"Siapa tadi nama laki-laki yang dijodohkan sama pacar kamu itu.?"
"Seno Pa,! emang kenapa?"
"Papa, kok nggak asing dengan nama itu. terus Kakak pacarmu siapa namanya.?"
"Namanya Bagas. tapi lengkapnya Gavin nggak tahu."
"Kapan hari pas kamu operasi, itu kan Papa ada meeting sebuah proyek. Nama pimpinannya Bagas siapa lupa Papa. Sedangkan rekan se tim nya itu Seno dari PT. SALIM CORP."
"Gavin lupa nama perusahaan Mas Bagas Pa. tapi kalau mendengar nama Bagas dan Seno, itu pasti bener Bagas Kakak Ratih.!"
"Papa ada kerja sama dengan perusahaan Bagas. Papa investornya."
"Bener Pa,?"
"Iya, bener Nak.?"
"Ya mudah-mudahan perusahaan Mas
Bagas bisa kembali seperti dulu. Biar nggak tergantung sama belas kasihan Seno.!"
"Apa, maksud kamu?"
"Iya, Pa. Ratih dijodohkan dengan Seno itu lantaran ada pamrihnya. Karena keluarga Ratih punya utang budi sama Seno. Waktu Papa Ratih meninggal, perusahaannya hampir bangkrut. Akhirnya Seno lah yang membantu sampai sekarang."
"Emmm..gitu ceritanya. Papa sekarang faham, Vin!"
"Itu baru sebagian aja Pa, lebih lengkapnya Gavin belum dikasih tahu Ratih. Kayaknya ada yang lebih dari itu. Sebab pas ditelfon tadi dia nyerah. Kayak nggak bisa nolak perjodohan itu."
"Kamu cinta sama Ratih?"
"Iya, Pa. Gavin cinta dan sayang sama dia."
"Kalau kamu cinta. pertahankan dan perjuangkan dia.!"
"Papa merestui Gavin Pa?"
"Iya, Nak. Papa dukung kamu."
Gavin lalu beranjak dari kursinya, lalu memeluk Papanya erat-erat.
"Makasih Pa..."
"Iya Nak. belajar yang rajin biar cepet lulus. Lalu kerja di perusahaan Papa. setelah itu jemput permaisurimu ke pelaminan."
"Terima kasih banyak Pa. Iya Pa. Gavin janji akan melakukan apa yang Papa inginkan."
"Iya, Nak.!"
Akhirnya Gavin meninggalkan meja makan. Sia seneng banget karena Papanya mendukung hubungannya dengan Ratih. Gavin janji akan terus maju untuk mempertahankan Ratih. Setidaknya dengan dukungan dari Papanya mungkin hubungannya bisa diselamatkan.
Papanya kenal Bagas. Mereka lagi ada proyek besar. Papanya jadi investor berarti Papanya juga berpengaruh dalam proyek itu. Bukan hanya Seno. Tapi, Gavin nggak mau memanfaatkan keadaan ini. Cuma paling tidak Bagas tahu kalau dirinya nggak main-main sama adiknya.
.
.
Pulang kuliah, Gavin sengaja menunggu Bu Ratih. Dia mau ngajak Bu Ratih ke acara tunangan Kakaknya. Dan keberuntungan dipihaknya. Bu Ratih keluar dari ruangannya. Gavin sudah menunggunya didekat taman.
"Tih..!"
"Gavin.!" sahut Bu Ratih sambil matanya melihat sekeliling. Takutnya ada yang melihat kalau Gavin tadi memanggilnya tanpa sebutan Bu.
"Aku mau ngomong sesuatu. Sini kita duduk disitu aja." ucap Gavin sambil menunjuk sebuah bangku.
"Besok malam, Kakakku tunangan. Aku harap kamu menemaniku di acaranya Kak Mahen." ucap Gavin.
"Yang bener saja, aku belum kenal orang tuamu. kikuk aku nanti." jawab Bu Ratih.
"Tenang saja. Kamu kan udah tahu Mamaku. Jadi nyantai aja." tukas Gavin.
"Baiklah, aku mau ikut denganmu."
"Makasih sayang___!"
"Ssttt..jangan keras-keras. nanti ada yang denger gimana?"
"Maaf, Aku lupa. Kamu aku antar, ya?"
"Nggak usah, hari ini Mas Bagas jemput aku, kebetulan dia searah tadi ketemu klien."
"Ya, sudah kalau gitu. ingat! besok dandan yang cantik. special pokoknya."
"Siap..!"
Keduanya akhirnya pulang sendiri-sendiri. Gavin sudah nggak sabar untuk hari esok. Dimana dia akan memperkenalkan kekasihnya dihadapan para undangan. Meskipun itu acara Kakaknya, tapi dia juga nggak mau ketinggalan. Semua orang harus tahu kalau dia juga pacar yang cantik.
Next................. (15).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Julia Lia
pasti di acara tunangan kakak nya Gavin,Seno juga hadir secara mereka rekan bisnis,terus Gavin mau ngenalin Ratih sebagai pacarnya,didepan keluarga nya,jadi gak sabaran 😱
2021-11-22
0
putrindrani
❤️
2020-07-01
1