........................
"Gas, apa maksud kata-katamu barusan.?!" tanya Mamanya.
Bagas menunduk tanpa menatap wajah Mamanya. Dia kalap sampai bicara seperti itu. Bagas hanya ingin melihat keluarganya hidup layak.
Perusahaannya tergantung dengan Seno. Dia sudah memiliki lima puluh persen saham di perusahaan Bagas. Misal keputusan yang diambil harus ada acc Seno. Kemarin Seno mengultimatum dia, jika pernikahannya batal, maka hubungan kerja sama akan berakhir. Bagas bingung.
"Maafin Bagas, Ma" jawabnya.
"Sebenarnya ada apa, Gas? apa karena dulu Seno pernah berjasa sama perusahaan kita.?" tanya Mamanya.
Bagas tidak menjawab pertanyaan Mamanya. Dia sendiri bingung dengan keadaan perusahaannya sekarang. Jika perjodohan Ratih dan Seno batal, maka hancurlah perusahaan itu. Karena saham Seno lima puluh persen di perusahaan Bagas. Apalagi yang ultimatum langsung ini Papanya Seno yang notabene boss besar diperusahaan Salim Corp. Siapa yang berani menolak kemauan seorang Salim Anggoro.
"Ya, salah satunya ya itu, Ma" jawab Bagas.
"Mas Bagas, tolong aku Mas. Seno itu kasar dan pemarah. Gimana jika aku nanti menikah dengannya.?" sahut Bu Ratih.
"Dia memang gitu. anaknya keras. Tapi, sebenarnya baik, Tih.!" jawab Bagas.
"Mungkin apa yang dibilang Masmu bener Nak. jadi kamu harus sabar, ya?" bujuk Mamanya.
Semuanya terdiam. Kemudian Bagas melangkah meninggalkan kamar Bu Ratih. Mamanya juga keluar kamar. Kini hanya tinggal Bu Ratih seorang.
Dia hanya bisa menangis meratapi masalah ini. Satu sisi dia harus menyelamatkan keluarganya. Satu sisi dia mikir perasaan dirinya dan kekasihnya.
Sudah hampir sebulan Gavin belum kirim kabar. Gimana ya kabar dia. Bathin Bu Ratih.
.
.
--------Dua bulan kemudian----------
Gavin tiba di Indonesia. Dia sudah sembuh total dan bisa berjalan seperti biasa. Selama di Singapura Gavin tidak menyentuh ponselnya. Bukan karena apa, disamping memang demi kesembuhan Gavin, karena Papanya melarang untuk pegang gawai. Papanya pingin Gavin fokus untuk kesehatannya. tapi hasilnya juga nggak mengecewakan. sekarang Gavin sembuh.
.
.
Hari ini Gavin ke Kampus diantar sopir. Karena Papanya belum ngasih ijin untuk bawa mobil sendiri. Dia sudah nggak sabar pingin ketemu pujaan hatinya.
Diruangan Dosen, mata Gavin menjelajahi seluruh ruangan. tapi tidak ditemukannya sosok Bu Ratih.
Dia kembali dengan langka gontai. Harapannya untuk ketemu pupus sudah. Tadi sebelum berangkat dia coba untuk menghubungi Bu Ratih, namun hasilnya nihil.
"Vin,! gimana loe sudah sembuh? syukurlah, akhirnya loe masuk kuliah juga. nggak ada loe, kampus ini sepi. Cewek-cewek nggak ada yang ngecengin loe." ucap Seto tiba-tiba.
"Eh, elo Set. Kirain sapa? alhamdulilah gue sudah pulih seperti sedia kala." jawab Gavim datar.
"Hmmm.., kenapa muka loe ditekuk gitu. pasti kangen sama Bu Ratih, ya?" sahut Seto menggoda.
"Apaan sih loe.! gue hari ini belum lihat dia sama sekali." jawab Gavin dengan muka sedih.
"Eh..mungkin Bu Ratih masih meeting sama Dekan. Soalnya gue tadi dibilangin si Haris kalau Dosen kumpul diruang rapat." jelas Seto.
"Oh gitu, Tiur mana Set.?" tanya Gavin.
"Mungkin, ada di kelasnya. ngapain loe nyariin Tiur.?" tanya Seto.
"Nggak apa-apa, cuma disuruh Mamaku nyampein, kalau ada waktu ntar pulang kuliah disuruh ke rumah." jawab Gavin.
" Oh..Gitu. kirain ada apa.?" sahut Seto.
Tiur memang sudah kenal keluarga Gavin sudah lama. Sejak mereka masih sekolah dasar. Rumahnya memang nggak satu komplek, cuma dia tinggal di pemukiman biasa. Deket sih, cuma jalannya aja yang nggak searah.
Setelah jam kuliah habis, kini waktunya pulang. Semua mahasiswa pada berhamburan keluar. Tapi, tidak dengan Gavin, dia masih menunggu Bu Ratih di parkiran. Hampir lima belas menit lamanya dia menunggu, akhirnya dia muncul juga.
Gavin langsung berlari menyusulnya.
"Ratih..!" panggil Gavin.
Next..............(14).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Heny Ekawati
jgn2 ratih dah nikah sama seno
2021-08-19
0
putrindrani
next
2020-07-01
1