Akting si Tukang Pentol

"Rengit, tunggu sebentar ya, saya mau ke kamar mandi," pamit Bening.

Langit mengangguk. Setelah Bening berlalu, pria itu hanya duduk sendiri dengan pandangan fokus melihat ke atas panggung. Ada band hits yang sedang menampilkan lagu-lagu andalan mereka.

"Hay, Kak. Boleh gabung?" Tiba-tiba ada dua orang wanita menghampiri Langit. Bisa dipastikan keduanya teman Bening.

"Eh, i-iya, silahkan!"

"Be kemana?" tanya salah satu wanita dengan gaya rambut lurus namun diberi pewarna rambut kuning keemasan.

"Be?" Langit kebingungan, tidak paham siapa yang dimaksud.

Kedua wanita itu saling pandang. Yang satu lagi menjelaskan. "Be itu Bening maksud kami."

"Lagi ke toilet."

"Kakak kok mau sama Be? Dia tuh gak asik, orangnya terlalu kaku. Juga introvert banget," cetus wanita yang pertama tadi.

"Alah Ri, ntar berapa hari lagi juga udahan. Kayak gak hapal si ratu galak itu, mana ada yang betah deketan sama dia." Wanita yang ke dua terkekeh.

"Iya-iya, bener banget kamu. Paling cuma malam ini doang. Besok udah putus. Gadis itu itu susah laku, abis galak dan kaku banget." Wanita dengan rambut kuning keemasan ikut terkekeh.

"Btw, Kak. Kakak kerja dimana?"

"Saya kerja di ...." Kalimat Langit terhenti. Pria itu nampak berpikir merancang jawaban.

Kedua wanita tadi mengernyitkan dahi, penasaran dimana tempat Langit bekerja. Wajah Langit benar-benar asing bagi mereka. Wajah Langit juga berbeda, ada kemiripan dengan bule-bule luar negeri. Bahkan malam ini Langit terlihat menonjol dari banyaknya pria yang datang.

Banyak wanita menatap kagum pada Langit, tapi akan bersikap normal lagi setelah ditegur oleh pacar masing-masing.

"Di perusahaan Galacy Bima Grup."

"Apa, Galacy Bima Grup? Wah, perusahaan itu bukan perusahaan biasa lho. Perusahaan besar yang juga punya anak cabang dimana-mana."

"Be ...." Seseorang memanggil nama Bening di depan pintu kamar mandi.

Bening mundur satu langkah karena terkejut. "Angga," lirih Bening.

Angga adalah teman kuliah Bening. Dulu Bening sangat menyukai pria tersebut, mengejar-ngejar dengan segala upaya tanpa rasa malu. Bahkan cukup lama Bening menunjukan perasaan sukanya untuk Angga, namun waktu itu Angga sudah memiliki kekasih.

Angga mantan playboy, banyak wanita yang telah termakan rayuan buaya darat itu. Sewaktu kuliah dandanan Bening terlalu cupu. Bening tidak suka berdandan, sangat polos dan natural.

Pernah Angga menolak Bening di depan kelas. Kala itu Bening sangat malu di tolak dan dipermalukan di depan teman-temannya. Setelah kejadian itu Bening menjadi bahan olokan satu kampus. Dan mulai dari sanalah, Bening berubah menjadi sosok berbeda. Lebih tertutup dan menjaga jarak dengan pria. Ah, kenangan memalukan itu muncul lagi.

"Kamu datang dengan pria asing? Siapa dia?"

"Harusnya kamu udah tau jawabannya. Kalo dibawa kesini berati dia pasanganku," jawab Bening.

"Aku datang dengan Indah, tapi kami bukan pasangan sungguhan," ujar Angga.

Ih, apa maksud dia? Mau pacar sungguhan atau pura-pura kayak aku sama Langit, ya bodo' amat. Gue gak perduli. Gak penting juga! batin Bening.

"Oh, tapi aku sama dia emang beneran pacaran kok."

"Biasanya kalo pacaran keliatan romantis di depan umum. Keknya kamu sama pasanganmu lurus-lurus aja. Apa kamu masih polos seperti dulu? Bahkan ciuman aja gak bisa selain cipika cipiki sama mamamu." Entah apa maksud Angga bicara seperti itu. Namun, pria bernama Angga Wijaya memang suka berbicara sembarangan juga suka mencibir. "Padahal umurmu sudah 27 tahun," sambungnya.

Bening merubah tatapannya menjadi sinis. "Memang kenapa kalo kami lurus-lurus aja? Apa aku dan pacarku harus melakukan mesum di depan umum? Kata siapa aku masih polos?" Bening mengangkat sebelah bibirnya. "Kalo cuma ciuman, aku udah ahli, bahkan lebih dari itu."

"Ohya, tunjukan!" tantang Angga.

Tatapan sinis Bening berubah melotot. Apa yang harus ditunjukan di depan teman-temanya. Sial, dia terjebak dengan ucapannya sendiri.

"Ku tunggu pertunjukan darimu, Be. Benarkah kamu udah mahir?" Angga tersenyum tipis dan pergi lebih dulu.

Setelah kepergian Angga, Bening membuang napas kasar. Lalu kembali ke ruang utama.

"Ehem ...." Bening berdehem, memberi kode pada dua wanita yang duduk di mejanya agar menyingkir.

"Be, kamu udah kembali."

"Kalian sejak kapan duduk di mejaku?"

"Belum lama, kok. Kami cuma penasaran sama pasangan barumu, rumahnya dimana dan kerja di perusahaan mana," terang wanita ke dua.

"Apa awalnya kalian adalah rekan bisnis? Hebat Be, dia bekerja di Galacy Bima Grup. Wah, beruntung kamu, Be," sahut wanita pertama.

Hah? Perusahan Galacy Bima Grup?! Haha ... pinter juga Rengit berbohong. Mana ada kerja di perusahaan. Wahai kaum wanita gila status, dia itu cuma tu kang bakso. Hihi ....

Bening tertawa dalam hati. Jika saja dia bisa membeberkan status Langit yang sebenarnya, sudah pasti kedua temannya itu akan terbengong-bengong. Untuk itu Bening Agistasari hanya bisa terbahak di dalam hati. Benar-benar hebat akting si tu kang pentol ini.

Terpopuler

Comments

Pa'tam

Pa'tam

nama lengkap langit kan Agra Bima langit. apakah dia CEO yang lagi mencari jodoh?

2022-01-03

0

mommy Erna

mommy Erna

tau² babang Rengit emang turunan sultan yg lg nyamar...😁😅

2021-12-22

0

Lailatul Maghfiroh

Lailatul Maghfiroh

mungkin langit itu keturunan dr pemilik galacy Bima grup, tp orangtuanya bermasalah, sehingga dia hidup menjadi biasa seperti sekarang.

2021-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Tak Sengaja
2 Gang Rumah Langit
3 Memesan Bakso
4 Setiap Ketemu, Ada Saja yang Terjadi
5 Pentol Bakso Bikin Merem Melek
6 Undangan Reuni
7 Pasangan Pura-Pura
8 Dia Menyukai Warna Kunir Busuk
9 Akting si Tukang Pentol
10 Sama-sama yang Pertama
11 Bisa Lupain aja
12 Takut Mbak Kun
13 Mamak Susah Pikun
14 Masalah Status Lajang
15 Makan Malam Bersama Keluarga Bening
16 Dia itu baik dan sopan
17 Minta Maaf
18 Jalan Mawar Putih
19 Penolong unik
20 Kejadian tak terduga
21 Seperti di arak warga
22 Sah
23 Butuh percaya
24 Tidak ada hak dan kewajiban
25 Tega banget
26 Gara-gara alergi dingin, bisa tidur dengan kehangatan
27 Pentol terkena stroke dadakan
28 Tinggal sendiri-sendiri
29 Beban
30 Kampungan
31 Bingung dengan sikap sendiri
32 Godaan atau ujian
33 Bisa-bisa aku yang habis
34 Keberadaanmu di sini saja sudah salah
35 CEO dan tukang bakso
36 Datang tengah malam
37 Perhatian
38 Pura-pura tidur
39 Mulai berbeda
40 Kebaikan yang membuat terkesan
41 Ayo kita berteman
42 Pernikahan seperti apa yang kita jalani
43 Komunikasi semakin lancar terjalin
44 Tersembunyi
45 Kekecewaan yang lebih menyesakkan
46 Rapuh saat sedang sendirian
47 Tidak cocok kerja kantoran
48 Selalu direndahkan
49 Waktu demi waktu
50 Pengumuman.
51 Demam
52 Kambuh bikin kesel
53 Akhiri hubungan kita.
54 Hubungan baru
55 Feel-nya buyar
56 Nelen bakso bulat-bulat
57 Penasaran
58 Satu Permintaan
59 Berhasil
60 Uang Belanja
61 Egois
62 Mendebat masalah yang sama
63 Pesan Grup Whastaap
64 Puas kamu bikin saya malu
65 Harusnya cinta datang dari hati bukan jabatan
66 Cemburu
67 Rebutan Egois
68 Bertemu Bram
69 Menunda
70 Pingsan
71 Positif
72 Histeris
73 Maafin saya, Mbak
74 Nasihat demi nasihat
75 Aku merindukanmu
76 Teman-teman datang menjenguk
77 Kelewat baik
78 Sedikit demi sedikit mulai berubah.
79 Lima Bulan
80 Sedikit cerita masa lalu
81 Kepalang Kemalangan
82 Pembelajaran Waktu
83 Ini terlalu sakit
84 Semua menjadi gelap
85 Aku harus menyalahkan siapa
86 Harusnya bisa merenungi bukan menyalahkan
87 Aku gak bisa membencimu
88 Kabar baik
89 Sayang dan cintaku lebih darimu
90 Semua Mengejutkan
91 Dia wajib tahu keadaan suaminya
92 Rindu dia
93 Tidak menghasilkan apapun
94 Kini menjalani profesi yang selalu di rendahkan.
95 Seseorang yang masih tertidur panjang
96 Kambalikan aku ke tempat asal
97 Memilih memaafkan
98 Suara yang membuat Mamak terkejut.
99 Semoga berhasil.
100 Kembali
101 Kamu jahat!
102 Terima kasih telah mengembalikan suamiku
103 Pengumuman
104 Aku lebih dari itu
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Tak Sengaja
2
Gang Rumah Langit
3
Memesan Bakso
4
Setiap Ketemu, Ada Saja yang Terjadi
5
Pentol Bakso Bikin Merem Melek
6
Undangan Reuni
7
Pasangan Pura-Pura
8
Dia Menyukai Warna Kunir Busuk
9
Akting si Tukang Pentol
10
Sama-sama yang Pertama
11
Bisa Lupain aja
12
Takut Mbak Kun
13
Mamak Susah Pikun
14
Masalah Status Lajang
15
Makan Malam Bersama Keluarga Bening
16
Dia itu baik dan sopan
17
Minta Maaf
18
Jalan Mawar Putih
19
Penolong unik
20
Kejadian tak terduga
21
Seperti di arak warga
22
Sah
23
Butuh percaya
24
Tidak ada hak dan kewajiban
25
Tega banget
26
Gara-gara alergi dingin, bisa tidur dengan kehangatan
27
Pentol terkena stroke dadakan
28
Tinggal sendiri-sendiri
29
Beban
30
Kampungan
31
Bingung dengan sikap sendiri
32
Godaan atau ujian
33
Bisa-bisa aku yang habis
34
Keberadaanmu di sini saja sudah salah
35
CEO dan tukang bakso
36
Datang tengah malam
37
Perhatian
38
Pura-pura tidur
39
Mulai berbeda
40
Kebaikan yang membuat terkesan
41
Ayo kita berteman
42
Pernikahan seperti apa yang kita jalani
43
Komunikasi semakin lancar terjalin
44
Tersembunyi
45
Kekecewaan yang lebih menyesakkan
46
Rapuh saat sedang sendirian
47
Tidak cocok kerja kantoran
48
Selalu direndahkan
49
Waktu demi waktu
50
Pengumuman.
51
Demam
52
Kambuh bikin kesel
53
Akhiri hubungan kita.
54
Hubungan baru
55
Feel-nya buyar
56
Nelen bakso bulat-bulat
57
Penasaran
58
Satu Permintaan
59
Berhasil
60
Uang Belanja
61
Egois
62
Mendebat masalah yang sama
63
Pesan Grup Whastaap
64
Puas kamu bikin saya malu
65
Harusnya cinta datang dari hati bukan jabatan
66
Cemburu
67
Rebutan Egois
68
Bertemu Bram
69
Menunda
70
Pingsan
71
Positif
72
Histeris
73
Maafin saya, Mbak
74
Nasihat demi nasihat
75
Aku merindukanmu
76
Teman-teman datang menjenguk
77
Kelewat baik
78
Sedikit demi sedikit mulai berubah.
79
Lima Bulan
80
Sedikit cerita masa lalu
81
Kepalang Kemalangan
82
Pembelajaran Waktu
83
Ini terlalu sakit
84
Semua menjadi gelap
85
Aku harus menyalahkan siapa
86
Harusnya bisa merenungi bukan menyalahkan
87
Aku gak bisa membencimu
88
Kabar baik
89
Sayang dan cintaku lebih darimu
90
Semua Mengejutkan
91
Dia wajib tahu keadaan suaminya
92
Rindu dia
93
Tidak menghasilkan apapun
94
Kini menjalani profesi yang selalu di rendahkan.
95
Seseorang yang masih tertidur panjang
96
Kambalikan aku ke tempat asal
97
Memilih memaafkan
98
Suara yang membuat Mamak terkejut.
99
Semoga berhasil.
100
Kembali
101
Kamu jahat!
102
Terima kasih telah mengembalikan suamiku
103
Pengumuman
104
Aku lebih dari itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!