Undangan Dari Mantan

Hari ini aku menerima undangan dari seseorang. Baru beberapa detik aku memegang undangan ini. Handphone aku pun berdering yang menandakan ada sebuah pesan. Kemudian ku lihatlah pesan tersebut yang ternyata dari nomor tak di kenal.

"Apa kamu sudah menerima undangannya. Ini aku mantanmu" ini adalah isi pesan tersebut.

Aku pun kemudian melihat undangan yang ku pegang disana, terdapat nama seseorang yang ku cintai dulu sebelum kami memutuskan hubungan. Namun detik berikutnya hati ini merasakan sakit, kecewa, marah dan berbagai rasa yang tak bisa diungkapkan. Baru saja satu bulan kami putus sekarang aku telah menerima undangan dari mu apakah segampang itu kamu melupakanku.

Lalu beberapa detik kemudian handphone ku pun berdering kembali. "Kamu akan datangkan ke acara yang akan ku adakan itu. Kuharap kamu bisa menghadirinya"

Setelah ku baca pesan tersebut, awalnya aku akan membiarkan saja pesan itu, tapi kemudian aku pun menjawabnya "Akan ku usahakan bisa datang, tapi aku tak bisa janji."

Ku matikan handphone ku dan aku pun kembali kedalam kamar ku. Dan disinilah aku menangis sebisa yang ku bisa keluarkan, walau aku berucap ikhlas melepaskan dia tapi hati ini tak bisa berbohong kalau aku masih mencintainya. "Semoga kau bahagia dengan pilihanmu" ini lah isi hatiku untuknya.

Hari - hariku setelah aku menerima undangan itu, seperti aku tak memiliki rasa ingin hidup lagi. Dan rasanya aku ingin pergi dari kenyataan pahit ini.

Bahkan setiap malam saat aku teringat masa - masa pacaran kami dulu. Saat aku tertawa bersamanya, marah kepadanya, bermanja - manja saling mengungkapkan rasa yang kami rasakan kala itu.

Air mata ini tak henti - hentinya menetes dari kelopak mataku. Sedih, kecewa, dan penyesalan itu selalu menghantuiku di setiap detik, di setiap menit, dan di setiap jam yang ku lewati sampai nanti saatnya aku melihat orang yang aku cintai bersanding dengan perempuan lain.

Tapi itu tak menjamin kalau nanti, setelah ia resmi jadi suami orang lain. Apa aku masih mengharapkannya atau akan ada seseorang yang mengisi rasa sakit ini nanti. Aku juga tidak tau. Tapi yang ku harap kebahagian datang kepada ku.

Meski sakit, aku harus bisa melupakannya. Dan memulai hidupku kembali. Karena ini adalah pilihanku. Dan harusnya aku sudah mempertimbangkan ini sebelum mengambil keputusan kala itu.

jika saja waktu bisa di ulang kembali, apa aku masih memiliki kesempatan untuk menerima lamaran itu. Namun aku sadar karena kecerobohan ku ini, aku telah kehilangan dia yang ku sayangi, ku cintai sampai detik ini.

Apalah yang bisa ku lakukan, aku hanya bisa bersedih dan kecewa pada diriku sendiri.

Satu minggu telah berlalu, dan kini waktu itu pun tiba, dimana aku harus menghadiri acara mantanku. Dan disinilah aku berdiri dengan menggunakan baju kebaya putih yang indah.

Aku pun heran kenapa aku harus menggunakan kebaya putih dan orang tuaku pun malah menyarankan aku menggunakannya. Ketika aku langkahkan kakiku menuju acara mantanku. Aku dibuat terheran - heran karena banyak penyambutan ketika aku melangkah ke sana. Ada dua orang yang menggandengku dan ada juga yang membawa payung dibelakang ku, tak sampai disitu aku pun dibuat terkejut saat orang yang aku cintai tersenyum menyambut ku dan aku pun dibawa oleh mereka untuk duduk disebelah mantanku.