Kini hari - hari mereka di lewati dengan berbagai macam kebahagian, walau terkadang ada juga pertengkaran - pertengkaran kecil yang harus mereka lewati dengan sendirinya.
Tak terasa mereka pacaran udah dua tahun lamanya, dari awal pertemuan tak sengaja itu, sampai saat ini hubungan mereka masih baik - baik saja.
Namun, siapa sangka hari ini hubungan itu akan selesai dengan sendirinya dan ini pun harusnya menjadi hari yang bahagia buat Ayunda.
Disaat ia telah menyelesaikan kuliahnya, kini ia harus menelan rasa sakit yang tak mengeluarkan darah, tapi itu sangat membekas di hati Ayunda.
Ya, hari ini adalah hari wisuda untuk Ayunda, semua keluarga datang menghadiri acara wisuda Ayunda tersebut. Termasuk Dion sang kekasih, bahkan ini adalah momen yang ditunggu Dion selama dua tahun ini.
Sampai waktu itu tiba hari ini. Ia ingin mengungkapkan niat baiknya untuk melamar Ayunda hari ini buat jadi istrinya.
Ayunda tak tau dengan niat Dion ini kepadanya yang disampaikan olehnya hari ini. Rasa tak tenang dan tak menentu ini, kini dirasakan oleh Ayunda. Apa yang akan di ungkapkan Dion padanya.
Karena saking tak tenangnya ia tak sadar, kalau kini Dion sudah berdiri dihadapannya sambil memberikan bunga kepadanya.
Dion pun kemudian mulai pembicaraan. "Ayunda, selamat atas wisudanya"
"Makasih ka"
"Oh iya, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan sama kamu"
"Apa itu ka"
"Kamu dengerin baik - baik apa yang ingin aku sampaikan sama kamu ya. Dan janji jangan marah"
"Apa sih ka, jadi bikin penasaran aja. iya deh janji ga akan marah"
"Hem baiklah, kita ke sana dulu yuk," sambil menggandeng Ayunda buat duduk di bangku yang ditunjuk oleh Dion. kemudian tanpa di duga - duga, setelah Ayunda duduk di bangku itu.
Dion pun, berjongkok di hadapan Ayunda dan mengeluarkan sebuah cincin sambil berucap. "Ayunda, maukah kamu menikah dengan saya, jadi ibu untuk anak - anak saya dan teman hidup saya sampai maut memisahkan kita kelak."
Disitu, Ayunda diam terpaku untuk beberapa detik sampai ia pun kemudian tersadar saat Dion berbicara lagi. "Gimana? kamu terima atau tidak permintaanku ini"
Ayunda pun tak langsung menjawab, karena ia bimbang harus terima atau tidak lamaran dadakan dari Dion ini. Jujur hati kecilnya, ingin langsung menerima lamaran itu, saat itu juga. Namun siapa sangka bibirnya bisa berucap hal berbeda dengan isi hatinya.
kemudian Ayunda pun menjawab ucapan Dion dengan bibir yang bergetar dan hati serta pikiran yang tak menentu, ia berucap. "Maaf ka, aku ngga bisa terima lamaran ini. Aku rasa ini terlalu cepat buat aku karena aku masih ingin melanjutkan kuliah ku dan belum siap untuk menjalani sebuah hubungan yang lebih serius seperti ini."
"Baiklah, jika itu yang kamu inginkan aku tarima keputusanmu, walau aku kecewa atas keputusanmu ini, tapi aku harap pilahanmu ini yang terbaik buat kamu"
"Oh iya satu hal lagi, sepertinya ini juga merupakan pertemuan terakhir kita. Karena aku udah terlanjur kecewa atas jawabanmu ini. Aku harap kamu bisa mendapatkan seseorang yang lebih baik dari ku. Dan kita akhiri saja hubungan kita ini. Kamu bisa, anggap hubungan kita selama dua tahun ini apa, itu terserah kamu sendiri, tapi yang jelas untuk ku hubungan ini adalah hubungan yang tak akan pernah ku lupakan sampai kapan pun. Terimakasih atas semuanya, semoga kamu bahagia atas pilihanmu ini." Dion pun meninggalkan Ayunda yang diam membeku saat itu.
Dan inilah akhir cerita cinta mereka.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Tathy Taba
cerita makin seru
2022-06-03
1
H!@t>🌟😉 Rekà J♡R@
Dion kecewa pemirsah...
Cepet amat kisah mereka, thor.. kasih bumbu2 dlu dong.. manis-manis.. pahit-pahit...🤭🤭🤭
peace, othor..
2022-04-11
2
Edy Nurmala
Penyesalan memang datang tidak pernah duluan, setelah Dion kasih undangan baru datang penyesalan itu..
padahal dalam lubuk hati paling dalam nama Dion tidak terlupakan
2022-03-12
2