EPISODE 15

...***...

"Kring ...kring...." suara bel berbunyi "pengumuman agar semua siswa hadir di lapangan upacara"

Para siswa berhambur dan berlari menuju lapangan ,hasil kelulusan sebentar lagi akan di umumkan.

"Ayok anak anak buruan kumpul ,pengumuman akan segera di mulai" teriak salah satu guru yang sudah berdiri di podium .

"Baik anak anak hari ini kita berkumpul disini ,ibu harap kalian bisa legowo menerima hasil dari pencapaian kalian selama sekolah disini ,sebelumnya ibu dan beserta para pengajar yang lain mengucapkan terima kasih banyak kepada siswa siswi karena sudah menjadi murid teladan di sekolah ini,selanjutnya semoga kalian semua bisa menjadi orang sukses ,baiklah anak anak kalian siap "ujar ibu Ani

"siap bu" semua siswa serontak menjawab

"kelas 12 ipa 1 atas nama

Annasya mecca lulus dengan nilai 89.99

Dara lulus dengan nilai 90.00

Richie lulus dengan 88.99

xxxxxx seterusnya dan Alhamdulillah siswa siswi kelas 12 ipa 1 lulus dengan nilai terbaik " ucap ibu Ani

"alhamdulillah"serontak siswa ipa 1 mengucap syukur untuk keberhasilannya.

"alhamdulillah yah Ra ,kita lulus "seru Anna

Belum sempat Dara menjawab ucapan Anna ponselnya berdering,dia menatap layar ponselnya di sana ada nama Bu Ijah .

"Halo Bi" jawab Dara .

"Halo nak dara ,ini bi ijah tetangga neng Dara"

"iya bi,ada apa bi"

"ini neng ,nenek soimah di larikan ke rumah sakit neng"

"innalilahi ,,kok bisa bi,aku segera ke sana bi,,nenek di rumah sakit mana bi" cemas Dara.

"Rumah sakit harapan neng"

"Baik bi,,Dara segera ke sana ,terima kasih bi"

Dara syok mendengar apa yang tadi bi ijah katakan,nenek sakit apa ?tidak biasanya nenek sakit begini dan harus di larikan ke rumah sakit.

Dara menangis sesenggukan sambil Merapikan isi tasnya ,dia ingin secepatnya pulang

"siapa yang sakit ra" tanya Anna

"nenek soimah na,,masuk rumah sakit,aku juga belum tau sakit apa ,aku balik duluan ya"

"aku ikut ra" bujuk Anna

"baiklah"

Mereka bergegas meninggalkan sekolah dengan perasaan cemas ,di perjalanan Dara terus menerus meneteskan air matanya sampai mereka tiba di rumah sakit tempat nenek Soimah di rawat .

"Permisi suster ,,pasien atas nama nenek soimah di ruang mana yah sus"

"sebentar yah mbak "jawab petugas rumah sakit lalu mencari daftar nama pasien di layar komputer.

Tak berselang lama petugas itu kembali berdiri di hadapan Dara "ibu soimah di ruang icu mbak " ujar suster .

"baik sus,terima kasih"

Dara dan Anna berlari ke ruang icu

disana sudah ada Paman Ali tetangga Dara yang menunggu mereka.

"Paman ,bagaimana kondisi nenek saya "tanya Dara kepada Paman Ali

"Sementara lagi di tanganin dokter neng,neng Dara yang sabar yah ,banyak berdoa semoga nenek soimah bisa sadar dan stabil "

Dara hanya bisa menangis ,dia semakin gelisah cemas dan takut "Ya Allah selamatkan nenek Soimah "

"Keluarga ibu soimah "panggil dokter yang menangani nenek soimah.

"iyah dok,saya cucunya,bagaimana kondisi nenek saya dok" tanya Dara cemas

"Mbak boleh ikut ke ruangan saya sebentar "

"baik dok" Dara mengikuti langkah dokter

"silahkan duduk"

"terima kasih dok ,gimana keadaan nenek saya dok?

"Begini Mbak ,apa Mbak tau selama ini ibu soimah mengidap kanker Dara" tanya dokter

"Apa ....."Mata Dara terbelalak ,kaget bukan main seakan di sambar petir di siang bolong.

"Maksud dokter ,nenek saya terserang kanker Dara?"Nenek tidak pernah menceritakan ini" Dara semakin frustasi,

kenapa nenek soimah menyembunyikan ini kepadaku.

"Iya Mbak ,ibu soimah menderita kanker darah stadium akhir ,beliau harus segera di ambil tindakan "

"tindakan apa dok,tolong selamat kan nenek saya dok ,apapun caranya "

"Baik Mbak Dara, Nenek soimah harus di kemoterapi dan menjalani pencucian Dara selama sebulan sekali dan untuk sementara harus di rawat di rumah sakit karena kondisi beliau sangat tidak mungkin untuk di bawah pulang.

"berapa biayanya dok"tanya dara

"untuk kemoterapi dan pencucian dara kurang lebih lima puluh juta Mbak ,di luar biaya tambahan untuk obat obatan dan keperluan yang lain tetapi jika beliau memiliki kartu jaminan kesehatan bisa saja biayanya sedikit berkurang ,untuk selebihnya silakan mbak dara menghubungi langsung bagian administrasinya "

"Baik dok,saya permisi dulu,terima kasih" pamit dara

Dara berjalan menuju bagian administrasi rumah sakit "Dari mana aku mendapatkan uang sebanyak itu ,melihatnya pun aku belum pernah , Ya Allah beri aku petunjuk "batin Dara

Anna yang sedari tadi menguntit Dara dari kejauhan,dia tau sahabatnya itu dalam kesusahan "Kasihan Dara ,begitu banyak cobaan yang harus dia lalui,Aku harus bantu Dara "batin Anna .

Di bagian Administrasi "Selamat siang sus"sapa Dara

"iya selamat siang ,ada yang bisa saya bantu mbak"

"saya ingin tahu biaya untuk pengobatan ibu Soimah "

"Baik mbak ,tunggu sebentar " petugas kembali menatap layar monitor komputer .

"mbak ,untuk biaya pengobatan ibu Soimah sebesar lima puluh juta ,itu untuk kemoterapi dan cuci darah sedangkan untuk biaya tambahan berupa obat obatan di luar tanggungan jaminan kesehatan senilai dua puluh juta selain itu ada biaya rawat inap yang di hitung perharinya tetapi jika memiliki kartu jaminan kesehatan untuk rawat inap di tanggung pemerintah mbak,jadi total keseluruhan biayanya tujuh puluh juta.

"Tujuh puluh juta sus.... " ucap Dara lemas,dadanya sakit sekali mendengar penuturan petugas rumah sakit itu seperti teriris pisau tajam,batinnya menangis .

"ini berkas berkasnya mbak,jika bersedia mohon di tanda tangani "petugas menyerahkan beberapa lembar kertas di hadapan Dara.

"sus ,ini biayanya bisa saya cicil tidak sementara saya mencari pinjaman "

"boleh mbak ,tapi tidak bisa terlalu lama karena kondisi ibu Soimah tidak memungkinkan untuk menunggu lama " ucap suster

"Harus bagaimana aku" Dara semakin cemas .

"Ra ,kamu pakai uang aku dulu Ra " Anna menghampiri Dara.

"kamu yakin na"

"iya ,aku punya simpanan Ra,kamu pakai saja dulu"

"Ya Allah terima kasih pertolonganmu,terima kasih ya Anna ,aku berutang Budi padamu,aku janji akan berusaha secepatnya mengembalikannya"

"Gak usah Ra,,aku ikhlas untuk nenek Soimah ,anggap saja ini bakti kepada orang tua terlebih kamu sudah ku anggap saudara sendiri "

"tapi itu terlalu banyak na "

"itu tidak seberapa Ra bagiku,sebulan lagi pasti terkumpul dari uang jajan orang tuaku,udah kamu jangan terlalu mengkwartir kan aku ,kamu fokuskan dirimu untuk kesehatan nenek Soimah "

"terimah kasih Anna ,kamu sahabat terbaikku,semoga kamu selalu bahagia"Dara memeluk erat Anna.

"amin...sudah kamu urus administrasinya supaya secepatnya nenek Soimah di beri tindakan"

"Baik na "Dara mendatangani berkas berkas lalu di serahkan kembali kepada petugas kesehatannya .

"terima kasih sus ,tolong nenek saya di berikan pelayanan terbaik"

"Baik mbak "

mereka berjalan menyusuri lorong lorong rumah sakit kembali menuju ruang ICU,nenek Soimah belum juga tersadar .

"oh yah Ra ini kartu atm-nya nanti pin nya melalu pesan yah ,kamu segera bayar " ucap Anna

"Baik na ,sekali lagi terima kasih atas bantuanmu ,aku tidak tau harus membalas baik budi mu bagaimana,aku hanya bisa selalu mendoakan mu semoga hidupmu selalu berbahagia "

"cup cup ,aku sayang kalian,aku sudah menganggap nenek Soimah nenek saya juga Ra "

...🌻🌻...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!