...(**)...
SATU TAHUN KEMUDIAN
Setahun berlalu setahun pula Richie menyimpan perasaannya kepada Dara,begitu pun juga Anna yang masih terus memendam perasaanya kepada Richie.
Berbeda dengan Anna ,kali ini Richie ingin memberanikan diri mengungkapkan perasaannya kepada Dara .
"Ra ntar sore kamu sibuk gak "tanya Richie yang hanya duduk berdua dengan Dara.
"yah paling buat tempe ,emang kenapa ?
"gak ,aku pengen ajakin keluar ,ke taman dekat rumahmu aja boleh gak ,bentar aja kok aku pengen ngomong sesuatu "
"yah udah nanti sore ketemu di taman dekat rumahku yah ..btw Anna ikut ga ?
"kalo bisa jangan deh Ra aku pengen ngobrol berdua aja sama kamu ada hal serius yang aku mau omongin "
" oh begitu ,yah deh ntar aku bilangin sama Anna jangan dulu ke rumah,kan kasihan kalo dia ke rumah eh taunya aku malah gak ada "
"ok deh"
"memangnya kamu mau ngomongin apa kayak nya penting banget "
"iya penting Ra ,ini menyangkut masa depan kita"
"masa depan kita,memangnya masa depan kita kenapa"
"udah nanti saja di bahasanya ,nanti jam empat sore yah aku tunggu di taman"
"oke deh " ucap Dara mengacungkan jempolnya.
Bel mata pelajaran selanjutnya berbunyi,siswa siswi satu persatu masuk ke ruang kelas,nampak seorang guru wanita di depan sana sedang menyiapkan materi pelajaran.
"Hus hus "Bisik Anna sambil mencolek punggung Richie
Richie membalikkan badannya "Ada apa" tanya Richie singkat
"kamu sudah kerjakan tugas belum"bisik Anna .
"Astaga belum" Richie memukul jidatnya.
"Ya sudah ,kamu cepat salin tugasnya " Anna memberikan buku tugas ke tangan Richie
"oke oke ,thank you "bisik Richie lalu mengambil buku di tangan Anna,dengan cepat Richie menyalin tugasnya .
Setelah selesai menyalin Richie mengembalikan kembali buku itu kepada Anna tidak lupa dia ucapkan terima kasih lagi kepada Anna.
"terima kasih gadis cantik,kamu memang penyelamatku" ucap Richie lalu melempar senyum ke arah Anna.
"aku akan selalu berusaha ada untuk mu " batin Anna .
Hampir sejam mata pelajaran itu berlangsung ,bel tanda pulang berbunyi,para siswa siswi berhamburan keluar dari kelas.
Dara dan Anna merapihkan bukunya dan memasukkan ke dalam tas sekolah,sedangkan Richie sudah terlebih dahulu berjalan menuju parkiran dan menunggu dua wanita itu.
"oh yah an sebentar kamu jangan dulu ke rumah aku yah "
"emang kenapa Ra,kamu mau pergi yah ?
"em iya ,aku ada urusan mendadak ternyata " ucap Dara berbohong.
"iyah udah deh kebetulan hari ini mamaku di rumah,aku punya teman ngobrol lah gak sepi amat hehe"
"emang Mama kamu gak kerja atau arisan lagi na"
"yah kerja si dan masih arisan juga cuman akhir akhir ini mama aku udah sering banget di rumah,gak tau juga sih kenapa mungkin kangen aja kali yah sama aku"
"syukur lah na,kamu udah gak kesepian lagi udah ada yang bisa kamu ajak ngobrol "
"yah mudah mudahan seterusnya bisa kayak gini sih ,aku tidak boleh berharap lebih dari orang tuaku ,kamu tau sendiri kan orang tuaku super sibuk"
"yah aku bakal doain kamu terus na biar kamu senang terus bahagia terus apalagi kan kamu anaknya baik pasti Allah bakal kasih kebahagiaan buat kamu ,aku juga bakal ada terus buat kamu na walaupun sebenarnya aku juga kesepian banget hehehe"
"yang sabar yah Ra,gw yakin kedua orang tua Lo juga pasti bahagia banget karena anaknya di dunia ini jadi anak yang baik,gak pernah menyerah sama keadaan ,gw juga yakin suatu saat lo bakal jadi orang terbahagia deh asal Lo terus saja sabar ,ok"
"makasih yah na ,kamu udah mau jadi teman aku semoga kita seterusnya bisa dekat kayak gini yah ,kamu jangan bosan sama aku hehe"
"aku juga makasih banget loh,kamu udah baik banget sering motivasi aku,nasehatin aku bahkan gak bosen bosen nya dengerin curhatan aku padahal kamu juga udah pusing dengan keadaanmu sendiri "
"Iyah Iyah ,udah jangan pada melow "
"hehe habis kamu sih ,ya udah pulang yuk "
Mereka saling bergandeng tangan menuju parkiran dan menemui Richie yang sudah duduk di kemudi mobilnya.
"Maaf maaf udah nunggu lama" ucap Dara
"em,lagian pada ngapain sih lama banget"
"hehehe "Dara dan Anna tertawa kecil melihat wajah Richie yang mulai bete.
Richie melajukan mobilnya,mengantarkan dua wanita yang selalu menjadi penumpang mobilnya dan seperti biasanya sebelum mereka sampai di rumah masing masing Richie selalu menyempatkan singgah untuk sekedar makan bakso,menu makanan favorit mereka.
Dua wanita itu sangat lahap menikmati bakso di mangkuknya,Richie senang memperhatikan dua wanita itu karena setelah ini pasti bibir mereka akan menjadi dower akibat kuah bakso yang sangat pedas .
"kamu gak makan "tanya Anna menatap Richie yang sedang memperhatikan mereka .
"nanti aja " jawab Richie .
"mau aku suap hahaha" ucap Anna bercanda tapi dalam hatinya sebenarnya ingin.
"gila lu,emang kamu pikir aku anak kecil apa"
" yah kali hahaha" Anna kembali tertawa kecil
"us ,kalau makan gak boleh tertawa nanti keselek " ucap Dara
"iya deh nyoya Dara " ucap Anna berdecak kesal.
"ekhmm ekhm ...aduh tolong dong" Anna tersedak lalu dia menunjuk botol minum .
"itu kan ,baru juga di bilangin"
"iya iya maaf " Anna perlahan meneguk air.
"Ting " pesan masuk dari ponsel Anna .
"jadi ketemuan gak "
"kapan "
"sekarang ,aku di taman dekat sekolah sekarang "
"oke ,aku kesana " Anna menyimpan ponselnya di dalam tas .
" aku ,gak ikut pulang yah ,aku ada urusan sebentar " Anna berdiri dari duduknya.
"iya udah ,hati hati " pesan Dara.
Anna beranjak pergi meninggal kan mereka berdua, setelah berjalan beberapa menit Anna sampai di tempat tujuan .
Di sana sudah ada pria yang menunggu nya ,pria yang berperawakan tinggi dan putih bersih ,pria itu sudah lama menaruh hati kepada Anna sejak gadis itu menjadi siswi di sekolahnya .
"hai ,sudah lama " sapa Anna
"lumayan , tapi tidak masalah demi kamu "
" jalan yuk " ajak Permana
"jalan kemana "
Permana menarik tangan Anna menaiki mobil Pajero sport milik nya.
Permana membawa Anna ke sebuah pantai ,dengan cepat Anna turun dari mobil dan berlari kecil menyusuri bibir Pantai ,pantai itu menawarkan eksotisme tersendiri untuk nya.
Sengaja dia melepas sandal nya , membiarkan kaki nya tanpa alas,bersentuhan dengan pasir putih yang halus membuat sekujur tubuh Anna didera sensasi aneh. dia menginjakkan kaki di atas pasir putih, membiarkan jejak kaki nya tertinggal di sana,lalu menimbun salah satu kakinya dengan pasir putih.
Ini untuk pertama kalinya Anna menjejakkan kaki di pantai dengan laut biru dan air yang bersih. Pertama kali nya dia datang dengan seorang pria ,mereka duduk sambil menikmati lembayung senja.
Saat itu pukul empat sore. mereka duduk di atas pasir putih sambil melihat matahari yang hampir terbenam.
"Lihat" seru Permana,tangannya menunjuk langit yang berwarna merah jingga.
Matahari mulai condong ke ufuk barat,Matahari yang mulanya berwarna kuning keemasan perlahan berubah menjadi merah jingga.
"Ketika matahari hampir sepenuhnya terbenam ini yang dinamakan lembayung senja, Na!" jelas Permana .
Anna melirik kepadanya, menyunggingkan senyum termanis pada pria itu.
Jujur, ini pengalaman pertama Anna melihat lembayung senja,padahal sebelum nya dia sudah terbiasa dengan terbenamnya matahari.
"Indah" ucap Anna sambil terus memperhatikan matahari perlahan menghilang, cakrawala berubah menjadi merah jingga.
Udara yang semula terasa panas berangsur-angsur menjadi sejuk,
Permana terus memperhatikan lembayung senja, lalu berucap, "Ada filosofi dari lembayung senja ini, Na"
Anna menoleh padanya,dia mengenggam pasir lalu melemparkannya ke air, pasir menghilang bersama riak air dibibir pantai.
Kemudian pandangan Anna beralih pada pengunjung pantai yang berteriak saat menaiki banana boat.
"Manusia yang telah mengalami perjalanan panjang kehidupan diibaratkan matahari yang hampir terbenam." Samar-samar kalimat yang diucapkannya melintas ditelinga Anna .
"Jangan ngawur" ucap Anna remeh
"Astaga, Anna,mana mungkin aku ngawur sih,bahkan dalam Al-Qur'an, waktu lembayung senja disinggung dalam Surah Al-Insyiqaaq, di surat tersebut, Allah telah bersumpah ketika cahaya merah di waktu senja dan ketika waktu malam, bahwa sesungguhnya manusia akan melewati fase kehidupan." ucap Permana yang masih melihat cakrawala yang berwarna merah jingga, lalu ia melanjutkan ucapannya lagi.
"Senja adalah waktu di mana manusia menghentikan segala aktivitasnya, berganti malam, waktu di mana manusia melakukan ibadah kepada Allah."
Anna menganggukkan kepalanya berpura pura mengerti dengan ucapan Permana,sebenarnya Anna suka dengan petuahnya, tapi rasa penasaran untuk melihat-lihat pantai begitu membuncah.
Anna pun beranjak dari duduk, menyusuri pantai,memandang keindahan gugusan batu granit dengan beragam bentuk dan ukuran.
Dalam kondisi apa adanya, batu-batu tersebut membentuk formasi yang begitu indah,Bebatuan granit itulah yang membuat panorama pantai ini berbeda dengan pantai lain.
Melihat Anna semakin menjauh darinya,pria itu beranjak dari duduk, berlari mengejar Anna.
"Anna, tunggu" teriak permana sambil menendang-nendang air dengan kakinya.
"Mengapa kamu tidak percaya dengan ucapanku" suaranya beradu dengan deburan ombak pantai.
"Apa"teriak Anna
"kamu tidak percaya" tanya Permana lagi.
"Oh, aku percaya ,tapi mengapa harus melihat lembayung senja di pantai ini"
"Karena keindahan pantainya,debuah maha karya alam dengan dekorasi alami yang membuat semua mata akan tertegun melihatnya,akuu yakin, jika ini akan menjadi awal bagi jejak langkahmu yang berikutnya di pantai ini."
Diam-diam Anna membenarkan ucapan pria itu,sepanjang pinggiran pantai pohon nyiur melambai dengan desain yang memukau,pantai dengar air yang landai, tidak terlalu menjorok ke laut membuat Anna nyaman bermain air, selain itu air lautnya pun biru dan bening.
Beberapa menit kemudian, kami sama-sama terdiam, menyaksikan pengunjung pantai yang semakin ramai.
Sebentar lagi waktu Maghrib,lebih baik kita pulang " ucap Permana lalu dia mengajak Anna kembali ke mobil nya.
"Aku mau menginap sambil menikmati keindahan pantai " ucap Anna mengikuti langkah permana .
Kebetulan di sekitar pantai itu ada hotel berbintang lima , dilengkapi berbagai fasilitas seperti resto, kolam renang, bar and grill, cafe, outbound bahkan leisure and sport.
"kamu yakin " tegas Permana
Anna menganggukan kepalanya,lalu di setujui Permana.
Menikmati keindahan pantai dengan panoramanya membuat permasalahan yang sedang menghimpit Anna hilang seketika.
Saat malam tiba, pria itu mengajak Anna menyusuri jembatan yang berhiaskan lampu-lampu yang indah di kiri kanan jembatan. Suasana malam itu begitu romantis.
Debur ombak menerpa bebatuan berpadu dengan dinginnya angin malam,membuat jiwa Anna benar-benar merasa tenang.
Ketakjuban Anna semakin bertambah saat menyantap hidangan yang disajikan dari bar restoran,selain kaya akan keindahan alamnya, Indonesia juga kaya akan keragaman kulinernya, kali ini masakan seafood memanjakan lidah dan perut Anna.
Permana tertawa kecil melihat Anna begitu lahap menyantap kepiting saus tiram lalu dia menunjuk kotoran yang menempel di pipi Anna , sambil tersenyum manis dia membersihkan pipi Anna dengan tisu di tangan nya.
Anna seketika tersipu malu mendapat kan perbuatan Permana kepada nya .
Akhirnya malam itu mereka tidur berdua di sebuah hotel ,menghabiskan malam dengan bercinta satu malam.
...(**)...
jangan lupa tombol like .
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments