Pengganti Yang Dinanti

Pengganti Yang Dinanti

SATU ATAP

Rayana Pradipta seorang gadis yang manis dan periang. Usianya baru dua puluh dua tahun dan baru saja menyelesaikan pendidikan S1 nya.

Harusnya ia merayakan kelulusannya itu dengan pesta dan kebahagiaan. Namun, bukan pesta kelulusan yang ia rayakan justru pesta pernikahannya. Pesta pernikahan yang identik dengan kebahagiaan dan suka cita, tapi lain halnya yang dirasakan oleh Raya. Justru pesta penikahannya ini membawanya kedalam kesengsaraan. Bagaimana tidak? Kakaknya yang seharusnya menjadi pengantin wanita justru lebih memilih pergi mengejar karirnya, sehingga Raya terpaksa menjadi pengantin pengganti supaya keluarganya tidak menanggung malu karena sudah terlanjur mengundang beberapa keluarga dan juga penghulu sudah siap.

Raya duduk di depan cermin besar. Wajahnya sedang dipoles menambah kecantikan pada wajah ayunya.

"Senyum dong Sayang, jangan cemberut gitu ah," ucap sang Bunda pada putri keduanya itu.

"Kenapa harus Raya sih Bunda yang jadi korban. Kalau Mbak April belum siap ya udah tunggu Mbak April siap aja," ucapnya memelas.

"Bunda sama Ayah enggak enak sama keluarga Juna Ray."

Raya hanya bisa menghembuskan napas pelan. Dirinya sudah selesai dirias. Raya memandang wajahnya melalui cermin. Andai saja ia menikah dengan pria yang dicintainya sudah pasti wajahnya akan tampak berkali-kali lipat lebih cantik. Bagaimana kehidupannya nanti yang harus satu atap dengan orang yang tidak dicintainya. Harus menjadi istri calon Kakak iparnya sendiri.

"Alhamdulillah," ucap Mira dan Risma bersamaan.

Sontak Raya terkesiap. "Selamat Nak, kamu sekarang sudah menjadi menantu Mamah," ucap Risma yang merupakan Ibu dari Arjuna Wisesa yang sekarang sudah sah menjadi suami Raya.

"Selamat ya Sayang," ucap Mira memeluk anaknya yang sekarang sudah menjadi seorang istri.

"Ayok kita temui pengantin pria," ucap Ningsih pada ketiga wanita yang masih berada di kamar rias.

Raya keluar untuk menemui pengantin pria sekaligus meminta doa restu pada kedua orang tua masing-masing, dengan diapit oleh kedua wanita paruh baya yang tersenyum bahagia.

Raya sudah duduk di sebelah Juna. Sungguh ia merasa canggung, karena jujur saja meskipun Juna sudah berpacaran selama dua tahun dengan sang Kakak yang bernama Aprilia Pradipta, tetapi Raya baru satu kali bertemu yaitu saat lebaran lalu. Dan kini pria itu sudah menjadi suaminya.

"Ayok disalami dulu suaminya Nduk," perintah sang penghulu.

Raya seketika menahan napasnya, lalu menghembuskan secara perlahan. Kemudian ia duduk menyamping menghadap sang suami, lalu meraih tangan pria yang kini sudah berstatus menjadi suaminya itu. Ia cium punggung tangan suaminya dengan khidmat. Ia pikir itu akan selesai, tetapi ternyata suaminya memegang kepalanya dan membacakan doa untuknya disusul dengan ciuman panjang di keningnya. Jantungnya seakan berlompatan meminta keluar.

***

Raya kini sudah berada di apartemen Juna yang notabene sudah menjadi suaminya. Setelah hari pernikahannya dua hari yang lalu, Raya di boyong ke rumah mertuanya, tapi hari ini ia harus mengikuti keinginan Juna agar mereka tinggal di apartemen.

Raya menyeret koper besarnya seorang diri. Sungguh terlalu suaminya itu tidak ada rasa kemanusiaannya sedikit pun melihat wanita menyeret koper besar seorang diri.

"Apartemen ini ada dua kamar, kamu bisa pake kamar yang itu," ucap Juna sambil menunjuk kamar yang dimaksud.

"Ok," jawab Raya singkat. Raya hendak menuju ke kamarnya, namun tangannya dicekal oleh Juna. Raya segera menepis tangan itu.

"Kita mesti buat kesepakatan," ujar Juna melangkah menuju sofa.

Raya mengikuti Juna dan duduk di sofa di depan Juna.

"Ada surat perjanjian yang harus aku tandatangani?" tanya Raya. Karena menurutnya mungkin Juna sudah menyiapkan surat perjanjian seperti di novel-novel yang Raya baca, mengingat ia juga merasakan hal yang sama menikahi orang yang tidak dicintainya.

"Tidak ada perjanjian hanya saja kita dilarang mencampuri urusan pribadi masing-masing. Tetapi kalau di depan orang tua kita, kita harus berperan layaknya pasangan pengantin baru," ucap Juna yang menyenderkan punggungnya di sofa dan kedua tangannya direntangkan di kepala sofa.

"Kamu juga boleh menggunakan fasilitas yang ada di apartemen ini sesuka hatimu, dan kamu juga bisa memakai kartu ini untuk keperluan kita," ucap pria tampan itu sambil menyerahkan golden card pada Raya.

"Keperluan kita?" tanya Raya bingung.

"Ya, meski bagaimanapun kamu tetap istri sah aku, jadi kamu tau kan tugas istri? Termasuk memasak, mencuci baju, merapikan apartemen termasuk kamar pribadiku," jelas Juna sambil melipat tangannya di depan dada dan kakinya ia naikan satu ke kaki yang lain.

"Ah, gampang itu mah. Yang penting aku bebas keluar kapan aja kan?"

"Heemm. Asal semua pekerjaan rumah sudah beres," jawab Juna yang disambut dengan decakan dari bibir mungil Raya.

Gadis manis itu mengulurkan tangan pada mantan calon Kakak iparnya yang sekarang sudah menjadi suaminya. "No s3x no love," ucapnya mantap.

Pria tampan itu menerima uluran tangan gadis di depannya itu dengan semangat. "With s3x without love," jawabnya sambil tersenyum semirk.

"Sembarangan," ujar Raya yang langsung melepaskan tangannya yang digenggam Juna.

Juna terkekeh. "Deal."

Raya berdiri lalu menjulurkan lidahnya pada Juna, kemudian berlalu ke kamarnya dan menguncinya dari dalam.

"Manis juga," gumam Juna.

Raya mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru kamar. Lumayan rapih dan wangi untuk ukuran kamar yang pemiliknya makhluk berjenis kelamin laki-laki. Ia menuju ke lemari, membukanya dan meletakan pakaian yang ia bawa dalam koper. Setelah menyusun rapi pakaian di dalam lemari, ia lalu menuju ke kamar mandi, karena ia berniat untuk berendam untuk merilekskan tubuh terutama pikirannya.

Setelah berendam yang memakan waktu hingga satu jam, Raya keluar kamarnya. Sepi, itu yang Raya rasakan. Karena merasa lapar, ia menuju dapur, kemudian membuka kulkas.

"Hemm lengkap juga," gumamnya.

Raya mengambil sosis, bakso, sawi hijau, wortel, dan telur. Entah kenapa malam ini ia ingin makan nasi goreng. Karena tidak ada nasi, terpaksa ia harus memasak nasi terlebih dulu. Sambil menunggu nasi matang, ia menyiapkan sayuran dan bahan lain untuk dipotong-potong.

Lima belas menit kemudian Juna keluar dari kamar menghampiri Raya yang sedang membuat nasi goreng. Belum matang saja, nasi gorengnya sudah tercium rasa yang nikmat, hingga mengakibatkan cacing dalam perut Juna berdemo ingin segera diberi makan.

"Bikin nasi goreng yah?" tanya Juna sambil mengambil minuman dalam kulkas lalu menenggaknya hingga tandas.

"Haus bro?" ledek Raya.

"Lapar benget nih. Terpaksa minum air yang banyak buat ganjel perut."

"Tenang, bentar lagi mateng kok," ucap Raya yang masih berkutat dengan wajan dan spatula.

"Enak enggak nih? jangan-jangan entar aku keracunan masakan kamu," ledek Juna.

"Kalau enak, Mas Juna mau kasih apa?"

Juna tersenyum mendengar panggilan Raya kepadanya. Selama pacaran dengan April, ia selalu dipanggil nama, tidak ada panggilan khusus. Jadi saat mendengar Raya memanggil dengan sebutan Mas, hatinya tiba-tiba menghangat.

Juna mendekat ke Raya. Tepat berdiri dibelakang istri cantiknya itu. Raya yang menyadari Juna berdiri tepat di belakangnya yang jaraknya sangat dekat langsung waspada.

"Mas! Jangan macam-macam ya!" ancamnya.

Juna terkekeh, ia memajukan kepalanya. "Kalau makanannya enak, aku kasih cium mau?" bisiknya tepat di telinga Raya.

Arjuna Wisesa (Juna)👇

Rayana Pradipta (Raya)👇

Aprilia Pradipta (April)👇

Hola.....

Ini karya kedua ku, fyuh.... semoga suka ya 😍

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa like, komen, vote, dan hadiah sebanyak-banyaknya

Tekan favorit juga ya, supaya kalau novel ini update kalian tau

Terima gaji😍😘😍😘

Terpopuler

Comments

Bu sul Nganjuk

Bu sul Nganjuk

menarik..... lanjut thor

2024-10-11

0

Nosa

Nosa

Seneng deh sama visual nya, ke-3 nya idolakuu. dratai wkwkwk

2022-12-13

0

Siti Afifah

Siti Afifah

mampir thor...asik jg novelnya

2022-10-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!