Berbagi Cinta : Hanya Istri Cadangan
HA---HA--HA, malam ini kamu akan menikmati nya sayang, percaya lah kami akan memberikan kepuasan untuk mu"
Satu persatu pakaian yang menempel di tubuh gadis cantik itu di robek paksa oleh pria asing yang berjumlah lebih dari satu orang. Dari sisi kanan dan kiri tangannya di pegang erat oleh dua orang pria yang sudah tampak tidak sabar untuk menikmati tubuh gadis cantik dengan kulit putih itu,
sebagaian paha sang gadis telah terekspos jelas, bahkan hampir semua kain yang menempel di kulit mulusnya sudah terbuka, dari beberapa sudut tampak dua orang tengah asik merekam setiap aktifitas yang di lakukan oleh beberapa pria terhadap gadis malang itu.
"Tolong--- lepaskan aku, tolong jangan lakukan itu, " Teriakan serta Isak tangis gadis malang itu sama sekali tak membuat kelima pria bejat itu menghentikan niat nya. Beberapa pria itu mulai mencium tiap inci bagian tubuh terekspos milik Luby.
"Tolong--- hiks---hiks, lepaskan aku breng*sek, lepas! "Dengan sisa tenaga yang ia miliki akhirnya Luby menggigit bibir salah satu pria yang tengah memaksa untuk mencium bibirnya.
"Kurang ajar, sudah seperti ini kami masih berani!" sebuah tamparan langsung di layang ke arah wajah Luby, dan di ikuti dengan beberapa tamparan lainya. Terlihat darah segar berwarna merah terang mulai mengalir dari kedua sudut bibir sang putri kesayangan Brian dan Luna.
"Kalian semua akan menyesal----"
"Ya Allah jika aku bisa meminta aku mohon agar aku bisa menyelamatkan mahkota ku, tiada yang tidak mungkin bagimu, jikalau tidak biar kan nyawa ini berpisah dari raganya ---"
Luby akhirnya tak sadarkan diri, dengan wajah yang penuh dengan luka dan tubuh yang tersakiti gadis malang itu pun langsung memejamkan kedua matanya.
***
Sebuah selang infus telah terpasang di bagian punggung tangannya, masih terlihat beberapa memar di sebagian wajah gadis yang masih setia dalam tidur panjangnya itu. Rambut panjang nya tergerai indah tampak hidung bangir bak wanita Turkey, bibir merah muda berukuran mungil Serta dagu nan lancip menambah keindahan sang gadis yang berkulit putih itu.
"Apa yang harus kita lakukan mas? Kasihan Luby kita mas, " sudah 3 hari Luna tak pernah berhenti menangis meratapi nasib putri bungsunya itu, gadis yang selalu membawa keceriaan untuk keluarga Luna dan Brian,
Luby memiliki sifat yang jauh berbeda dari kedua saudara dan saudarinya,
Azka sang kakak yang memiliki sifat seperti sang papa memilih untuk melanjutkan bisnis sama seperti sang papa setelah menamatkan kuliahnya di negara A, sedangkan kanza sang kakak nomor dua lebih memilih untuk mengikuti sang suami tinggal di negara J tempat di mana alm Oma dan opa mereka tinggal sewaktu hidup, di sana ia bekerja sebagai seorang dokter kecantikan terkenal setelah menamatkan kuliahnya di negara P.
Dan Luby si bungsu dengan tingkat IQ yang tidak berbeda jauh dari kedua saudaranya lebih memilih untuk melanjutkan kuliah nya di dalam negri hal itu ia lakukan agar ia bisa terus dekat dan menjaga kedua orang yang ia cintai.
"Kita harus menikah kan Luby yang," kedua tangan kekar Brian masih menutupi kedua matanya yang masih terasa berat untuk di buka, sampai detik ini ia berharap semua yang terjadi kepada putri kesayangannya itu hanya lah sebuah mimpi.
Sambil mendekap tubuh Luna yang tiba-tiba bergetar hebat membuat Brian teringat kembali bagaimana pertama kali ia harus melihat kondisi sang putri yang sedang dalam pelecehan dari beberapa orang pemuda berandal yang telah merusak putri kecilnya itu.
Saat perjalanan pulang dari kantornya seketika Brian di hubungi oleh Luna melalui telepon genggamilimya. saat sambungan telepon itu menyambung terdengar suara isakan dari mulut sang istri tercinta.
Sambil terbata Luna memberikan kabar bahwa salah satu sahabat putri nya di kampus baru saja memberi kabar bahwa Luby putri mereka telah di culik oleh beberapa orang pria bertopeng saat sepulang dari kampus,
Bak tersambar petir, hp yang Brian pegang langsung terjatuh dari genggamannya, bibir dan seluruh tubuh pria paruh baya itu mulai bergetar, air mata mulai menetes dari kedua mata nya,
Putri kecil yang selama ini selalu memanjakan ia dan Luna tengah berada dalam bahaya, tangan yang sudah mulai keriput itu dengan cekatan lengusng kembali mengambil hand phone milik nya yang tadi sempat terjatuh,
Brian mulai memencet nomor sang asisten pribadi untuk melacak keberadaan putri kecilnya melalui ditektive yang bekerja untuk mereka, dan tak lupa ia juga langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian, agar pencarian sang putri dapat di lakukan dengan cepat.
Menunggu kurang lebih hampir 2 jam lamanya baru lah ditektive yang ia sewa memberikan informasi tentang keberadaan Luby yang sedang dalam dekapan beberapa orang penjahat saat ini.
Dan tak menunggu lama Brian yang di bantu oleh beberapa pihak kepolisian dan beberapa orang anak buahnya langsung meluncur ke tempat yang di maksud.
Mobil berhenti di sebuah hutan yang lumayan lebat dengan beberapa lereng di kiri dan kanannya, tampak dari kejauhan sebuah gubuk tua dengan papan bercat kuning tua yang sudah mulai kabur,
Dengan mengikuti aba-aba dari pihak kepolisian Brian dan anak buahnya hanya bisa memantau dari kejauhan.
Beberapa orang dari tim kepolisian mulai berjalan mendekati gubuk yang terlihat sudah tak terawat itu. Dan beberapa orang sisanya menunggu di mobil.
Tingginya ilalang dan semak belukar membuat polisi extra hati,-hati saat menapaki jalanan yang yang tertutup rerumputan itu.
Dengan keadaan yang seperti ini bisa saja misi mereka akan gagal untuk menyelamatkan korban hal itu di sebabkan apabila tanpa sengaja mereka menginjak ranting yang nantinya bisa menimbulkan suara atau bahkan hewan berbisa seperti ular yang sudah pasti bisa melumpuhkan salah seorang dari mereka.
Saat jarak tim kepolisian sudah mulai dekat dengan tempat yang di curigai tempat terjadinya penyekapan. Di sana terlihat jelas kondisi tempat yang sangat memprihatinkan dari jauh terlihat dua buah mobil miny bus yang tertutup dedauanan telah terparkir tepat di samping gubuk tua itu.
Setelah memposisikan beberapa polisi di titik yang berbeda-beda baru lah 5 orang polisi lainnya mulai menyerang dari depan, secara perlahan mereka berjalan menyusuri rerumputan yang tinggi, namun hal tak terduga terjadi ternyata para penjahat telah memasang beberapa alarm yang akan berbunyi jika terpijak.
Seketika itu terdengar beberapa jejak kaki berlarian dari arah dalam gubuk tua itu, sehingga memaksa beberapa polisi yang telah siaga langsung melakukan penembakan peringatan terhadap para tersangka yang mencoba lari, namun hal itu tak di indahakan oleh para tersangka yang terlihat brutal itu, dan sebuah miny bus langsung meluncur dari tempat kejadian.
Dua mobil polisi yang telah siaga langsung melakukan pengejaran. Setelah di nyatakan aman barulah pihak kepolisan dan Brian mulai mendekat untuk masuk kedalam gubuk tua itu
Terlihat 3 orang tersangka tewas di tempat karena mencoba melarikan diri
Dengan setengah berlari pria paruh baya itu langsung mencari keberadaan sang putri tercinta nya.
Ia membuka sebuah gorden tua yang tampak sudah sangat lusuh itu, betapa terkejutnya ia saat melihat lebih dalam ia menemukan putri kecilnya yang pingsan dengan kondisi yang mengenaskan, tampak luka lebam pada wajah dan hampir tanpa busana.
Betapa hancur hatinya melihat putri kesayangannya dalam kondisi yang mengerikan seperti ini, ia tak tahu harus bagaimana menyampaikan berita menyedihkan ini kepada sang istri tercintanya.
Brian langsung membuka jas yang ia kenakan lalu memasangkannya ke tubuh Luby yang masih memejamkan matanya, dengan tergopoh pria paruh baya itu langsung menggendong tubuh sang putri dikedua lengannya yang sudah tampak sedikit keriput.
Saat di tengah perjalanannya barulah ia mendapatkan informasi dari pihak kepolisian bahwa semua penculik yang telah menyekap Luby telah meninggal dunia di tempat saat pengejaran karena mobil yang mereka tumpangi mengalami pecah ban karena terkena tembakan dari polisi, yang membuat mobil oleng dan menabrak pembatas jalan, yang sebelumnya harus terbalik beberapa kali.
Mendengar berita ini tidak membuat Brian senang karena yang dia inginkan saat ini adalah menguliti hidup-hidup, serta membunuh pelan-pelan para penjahat yang telah menyiksa putrinya.
Kasus penculikan yang terjadi kepada Luby saat ini masih jadi teka teki hal ini di akibatkan tidak ada nya saksi dan bukti yang kongkrit pihak kepolisian hanya mendapatkan beberapa kamera dan hp yang sudah terbakar yang saat ini menjadi bahan penyelidikan.
Bersambung....💛💛
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Iya Iyalah
sini membaca bersama
2024-03-14
0
Shesil Dunn
kayanya bagus nih ❤️
2021-12-02
2
.
mampir aq thor🥰🥰💪💪💪💪
2021-11-21
1