Tiga Belas

Aku menyeringai tipis ke arah Dandy, kemudian mendorong Jimmy dan menyingkirkannya dari jalanku. Lalu menerjang ke arah meja cowok-cowok itu.

"Dia mendekat, sudarah-sudarah!" Kelima cowok itu terpingkal-pingkal sekarang.

Aku tersenyum lebar ke arah mereka, kemudian mengangkat gelas minuman dari meja mereka.

"Itu bukan jus kapur!" Salah satu dari mereka berteriak dan terbahak-bahak.

Aku mengayunkan gelas minuman itu dan menumpahkan isinya ke arah cowok yang membuka mulutnya paling lebar. Kemudian memukulkan gelasnya di kepala cowok yang posisinya paling dekat.

Seketika ruangan berubah gaduh.

Seisi kantin memekik terkejut menyaksikan ulahku.

Kelima anak cowok dari kelasku itu berhenti tertawa dan berhenti berteriak usil. Sebagai gantinya mereka sekarang berteriak marah.

Aku menanggapinya dengan menjungkalkan meja mereka dan menendangnya menjauh.

BRUAK!

Perkelahian pun tak terelakkan.

Dandy bergabung di sebelahku.

Seisi kantin kembali memekik. Di susul suara-suara gaduh lainnya dari luar kantin. Suara-suara langkah orang berlari berdebuk ribut di sepanjang lorong. 

Kurasa seisi sekolah tumpah seluruhnya ke tempat ini dan sekarang sudah berkumpul mengerumuni kantin dan menontonku---aku tak ingin tahu.

Salah satu dari kelima cowok di depanku mulai menerjang ke arahku dan mengayunkan tinju. Tapi meleset. Dandy menendang sekaleng coke ke tengah-tengah, dan cowok itu kehilangan fokusnya.

Aku tergelak dan menoyor kepalanya. "Cara berantem lu kayak b.a.n.c.i," cemoohku seraya mengayunkan pukulan ke arah cowok lainnya.

Sekarang kelima cowok itu mengereyokku dengan masing-masing membawa apa saja sedapat mereka untuk digunakan sebagai senjata.

Entah kapan tepatnya Jimmy mulai bergabung, tahu-tahu ia sudah menempel di belakangku dan membentengiku dari serangan cowok-cowok itu.

Hal itu jelas membuatku semakin naik darah dan kehilangan kendali. "Gua gak butuh bantuan lu, cowok brengsek!"

Jimmy menarik tubuhku menjauhi cowok-cowok itu.

Pada saat yang sama Iis menerjang ke tengah-tengah, disusul Vera di belakangnya. Dan secara otomatis keduanya langsung menangkis beberapa serangan dari cowok-cowok itu.

Satu cowok tumbang ke lantai akibat serangan Iis dan Vera Julia.

Aku tercengang menatap Vera.

Dia memang Vera Julia!

Sepupuku---teman kecilku.

Detik berikutnya empat pria lainnya berteriak bersamaan seraya merunduk, kemudian jatuh terduduk memegangi kepalanya masing-masing.

Lalu kulihat empat wajah yang tampak tak asing menyeringai di belakang cowok-cowok itu dengan masing-masing tangan memegangi nampan. Sesie Indo, Gloria Case, Deja Khadijah dan Dian Anggara.

Seketika tubuhku melemas dalam rangkulan Jimmy yang terlalu ketat---melingkar posesif pada pinggangku. Kerja tim yang hebat, batinku kesal.

Sementara itu, pria berjubah putih, si provokator aslinya hanya mengedipkan sebelah matanya ke arahku dari belakang kerumunan.

Setelah insiden di kantin itu, Kepala Sekolah kemudian membuat surat panggilan untuk orangtua kami masing-masing. Aku, Vera, Iis, Jimmy, Dian, Deja, Dandy, Sesie bahkan Gloria, sepakat untuk tidak menyampaikan surat panggilan itu kepada orangtua kami.

Dan sebagai gantinya, kami mendatangkan seseorang yang kami yakin bisa membuat kepala sekolah bertekuk lutut.

Kepala sekolah kami paling alergi pada anak orang kaya dan phobia pada Tuan Muda.

Lalu aku teringat pada anak laki-laki berusia lima belas tahun yang pernah berkelahi denganku di dalam bus. Kernet muda yang dipanggil Item.

Aku menyeretnya ke sekolah dan mendandaninya sedikit, mengenakan setelan jas ketat serba hitam mirip Tuan Muda dalam film-film laga Eropa.

Meski panggilannya Item, anak laki-laki itu sebetulnya tidak berkulit hitam. Kulitnya cenderung putih mulus dan terlihat mencolok dalam balutan pakaian gelap. Benar-benar cocok berperan sebagai Tuan Muda.

Kepala Sekolah kami yang berusia setengah abad namun memiliki wajah seperti baru berusia tiga puluh tahun, sekarang wajahnya berkerut-kerut, dikejutkan oleh kedatangan seorang anak laki-laki berusia 15 tahun berwajah Pangeran Eropa, mengaku sebagai wali murid. Pria itu nyaris jantungan mendengar pengakuannya.

Tak satu pun dari orang tua maupun wali kami datang ke sekolah. 

Hanya Mat Item!

Satu untuk semua.

"Apa ini semacam lelucon?" Kepala sekolah itu memelototi kami satu per satu. Tapi tak berani menatap Mat Item.

"Sudahlah," sergah Mat Item tanpa basa-basi. 

Aku nyaris tak mampu menahan tawa melihat totalitas aktingnya. Dia betul-betul mirip Tuan Muda sok tua yang tak mengerti arti toleransi.

"Tidak perlu berbasa-basi dengan saya," tutur Mat Item arogan. Kemudian beranjak dari bangkunya dan merunduk mendekatkan wajahnya ke telinga pria itu. "Berapa banyak kerugian kantin yang harus mereka ganti?"

Kepala sekolah berusia setengah baya itu seketika berkeringat dingin. Lalu mengedar pandang menatap kami dengan raut wajah gusar. Tak butuh waktu lama, pria itu akhirnya menyerah dan menutup mulutnya yang sudah dibungkam oleh setumpuk uang.

..._...

"Selama dua minggu ke depan, saya tidak bisa mengajar kalian." MD mengumumkan.

Seisi kelas mengerang bersamaan.

Kecuali aku!

Aku tidak mengerang---cuma nangis batin!

"Tapi selama saya tidak berada di tengah-tengah kalian, saya berharap kalian tetap produktif dan punya materi untuk belajar!" tutur MD seraya mengedar pandang dan tersenyum simpul.

Baru dua kali pertemuan, ratapku dalam hati. Dan aku bakal kehilangan pemandangan bagus!

"Untuk itu," MD menggantung kalimatnya sesaat, kemudian melipat kedua tangannya di depan dada dan kembali tersenyum. "Saya ingin kalian membuat proyek karya tulis yang akan saya kumpulkan saat saya kembali!"

Seisi kelas serentak menahan napas.

"Tapi jangan khawatir," katanya lagi, mencoba menenangkan. "Saya tidak akan membiarkan kalian mengerjakannya sendiri!"

Semua mata sekarang terbelalak menatap guru tampan idola sekolah itu dengan tampang harap-harap cemas.

"Masing-masing kalian akan dibagi menjadi lima kelompok," belum selesai guru itu berbicara, tahu-tahu seisi kelas sudah menyerbu ke arahku.

Siang itu, saat jam istirahat, aku dan Vera Julia kembali berbaring di rerumputan, di bawah pohon akasia, di pekarangan belakang sekolah, dengan puncak kepala saling beradu, sementara masing-masing tubuh kami terjulur ke arah yang berlawanan seperti biasa. Formasi khas kami selama beberapa hari terakhir sejak kantin telah berubah menjadi neraka jahanam.

Tapi sekarang kami tidak hanya berdua.

Iis dan Dandy, juga sering bergabung akhir-akhir ini.

Sesekali Sesie Indo dan Deja Khadijah juga mengunjungi kami. Bahkan Jimmy dan Dian Anggara.

Pekarangan belakang sekolah sekarang sudah menjadi semacam basecamp bagi kami para perusuh kantin.

Hanya Gloria yang tidak pernah kelihatan. Boneka Barbie itu bahkan tidak kelihatan lagi di sekolah setelah insiden.

Menurut kabar yang kami dengar, Gloria jatuh sakit setelah insiden itu.

"Ada yang tau di mana alamat Gloria?" Aku bertanya ketika Iis tiba-tiba merebahkan tubuhnya dan menggabungkan kepalanya di kepala kami. Lalu Dandy mengikutinya dari sisi lain.

Aku dan Vera serentak mendongak mengamati mereka setengah terkejut.

Sekarang kami semua sudah berbaring terlentang dengan kepala saling beradu satu sama lain dan masing-masing tubuh terjulur ke arah yang berlawanan.

"Maksudnya biar apa sih formasi begini?" Dandy bertanya seraya menggigiti rumput yang terselip di sudut bibirnya.

"Biar impulsif aja kek Drama Korea," jawabku sekenanya.

"Apaan impulsif?" Dandy mendongakkan wajahnya dan menatapku.

"Jangan tanya arti kata sama gua!" Aku balas mendongak dan menatapnya juga. "Gua cuma jago bikin kalimat!"

"Dramatis, Go-blok!" Iis menyela dengan nada datar.

Sekarang aku dan Dandy mendongak ke arah Iis.

Terpopuler

Comments

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

,astagaaaa wkwkwkwk

2023-10-08

0

Hendra Dwi M

Hendra Dwi M

Mat item 🤣🤣🤣

nama yang sangat lazim dijumpai dari sabang sampai mekkah 🤣

2022-01-10

3

Galang KPJ

Galang KPJ

Boneka Barbie abis rusuh di kantin kayaknya langsung dikarantina kali ya sama orang tuanya 😂

2021-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prelude
2 Satu
3 Dua
4 Tiga
5 Empat
6 Lima
7 Enam
8 Tujuh
9 Delapan
10 Sembilan
11 Sepuluh
12 Sebelas
13 Dua Belas
14 Tiga Belas
15 Empat Belas
16 Lima Belas
17 Enam Belas
18 Tujuh Belas
19 Delapan Belas
20 Sembilan Belas
21 Dua Puluh
22 Dua Puluh Satu
23 Dua Puluh Dua
24 Dua Puluh Tiga
25 Dua Puluh Empat
26 Dua Puluh Lima
27 Dua Puluh Enam
28 Dua Puluh Tujuh
29 Dua Puluh Delapan
30 Dua Puluh Sembilan
31 Tiga Puluh
32 Tiga Puluh Satu
33 Tiga Puluh Dua
34 Tiga Puluh Tiga
35 Tiga Puluh Empat
36 Tiga Puluh Lima
37 Tiga Puluh Enam
38 Tiga Puluh Tujuh
39 Tiga Puluh Delapan
40 Tiga Puluh Sembilan
41 Empat Puluh
42 Empat Puluh Satu
43 Empat Puluh Dua
44 Empat Puluh Tiga
45 Empat Puluh Empat
46 Empat Puluh Lima
47 Empat Puluh Enam
48 Empat Puluh Tujuh
49 Empat Puluh Delapan
50 Empat Puluh Sembilan
51 Lima Puluh
52 Lima Puluh Satu
53 Lima Puluh Dua
54 Lima Puluh Tiga
55 Lima Puluh Empat
56 Lima Puluh Lima
57 Lima Puluh Enam
58 Lima Puluh Tujuh
59 Lima Puluh Delapan
60 Lima Puluh Sembilan
61 Enam Puluh
62 Enam Puluh Satu
63 Enam Puluh Dua
64 Enam Puluh Tiga
65 Enam Puluh Empat
66 Enam Puluh Lima
67 Enam Puluh Enam
68 Enam Puluh Tujuh
69 Enam Puluh Delapan
70 Enam Puluh Sembilan
71 Tujuh Puluh
72 Tujuh Puluh Satu
73 Tujuh Puluh Dua
74 Tujuh Puluh Tiga
75 Tujuh Puluh Empat
76 Tujuh Puluh Lima
77 Tujuh Puluh Enam
78 Tujuh Puluh Tujuh
79 Tujuh Puluh Delapan
80 Tujuh Puluh Sembilan
81 Delapan Puluh
82 Delapan Puluh Satu
83 Delapan Puluh Dua
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Sembilan Puluh Satu
93 Sembilan Puluh Dua
94 Sembilan Puluh Tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan Puluh Lima
97 Sembilan Puluh Enam
98 Sembilan Puluh Tujuh
99 Sembilan Puluh Delapan
100 Sembilan Puluh Sembilan
101 Seratus
102 Singa.Co
103 Singa.Co2
104 Postlude
105 Special Thanks!
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Prelude
2
Satu
3
Dua
4
Tiga
5
Empat
6
Lima
7
Enam
8
Tujuh
9
Delapan
10
Sembilan
11
Sepuluh
12
Sebelas
13
Dua Belas
14
Tiga Belas
15
Empat Belas
16
Lima Belas
17
Enam Belas
18
Tujuh Belas
19
Delapan Belas
20
Sembilan Belas
21
Dua Puluh
22
Dua Puluh Satu
23
Dua Puluh Dua
24
Dua Puluh Tiga
25
Dua Puluh Empat
26
Dua Puluh Lima
27
Dua Puluh Enam
28
Dua Puluh Tujuh
29
Dua Puluh Delapan
30
Dua Puluh Sembilan
31
Tiga Puluh
32
Tiga Puluh Satu
33
Tiga Puluh Dua
34
Tiga Puluh Tiga
35
Tiga Puluh Empat
36
Tiga Puluh Lima
37
Tiga Puluh Enam
38
Tiga Puluh Tujuh
39
Tiga Puluh Delapan
40
Tiga Puluh Sembilan
41
Empat Puluh
42
Empat Puluh Satu
43
Empat Puluh Dua
44
Empat Puluh Tiga
45
Empat Puluh Empat
46
Empat Puluh Lima
47
Empat Puluh Enam
48
Empat Puluh Tujuh
49
Empat Puluh Delapan
50
Empat Puluh Sembilan
51
Lima Puluh
52
Lima Puluh Satu
53
Lima Puluh Dua
54
Lima Puluh Tiga
55
Lima Puluh Empat
56
Lima Puluh Lima
57
Lima Puluh Enam
58
Lima Puluh Tujuh
59
Lima Puluh Delapan
60
Lima Puluh Sembilan
61
Enam Puluh
62
Enam Puluh Satu
63
Enam Puluh Dua
64
Enam Puluh Tiga
65
Enam Puluh Empat
66
Enam Puluh Lima
67
Enam Puluh Enam
68
Enam Puluh Tujuh
69
Enam Puluh Delapan
70
Enam Puluh Sembilan
71
Tujuh Puluh
72
Tujuh Puluh Satu
73
Tujuh Puluh Dua
74
Tujuh Puluh Tiga
75
Tujuh Puluh Empat
76
Tujuh Puluh Lima
77
Tujuh Puluh Enam
78
Tujuh Puluh Tujuh
79
Tujuh Puluh Delapan
80
Tujuh Puluh Sembilan
81
Delapan Puluh
82
Delapan Puluh Satu
83
Delapan Puluh Dua
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Sembilan Puluh Satu
93
Sembilan Puluh Dua
94
Sembilan Puluh Tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan Puluh Lima
97
Sembilan Puluh Enam
98
Sembilan Puluh Tujuh
99
Sembilan Puluh Delapan
100
Sembilan Puluh Sembilan
101
Seratus
102
Singa.Co
103
Singa.Co2
104
Postlude
105
Special Thanks!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!