Sepuluh

Jadwal pelajaran hari itu adalah bahasa Indonesia. Mata pelajaran favoritku.

Ditambah gurunya MD.

Itu merupakan mood booster luar biasa untuk menghadapi mata pelajaran favorit!

Menjadikan sosok MD yang sekarang berdiri di depan kelasku terlihat seperti satu-satunya pemandangan paling bagus seantero sekolah.

MD menuliskan sebaris kalimat yang berisi tugas sebagai berikut, "Buatlah kalimat dari kata: Bioteknologi!"

Seketika seisi ruangan mengerang bersamaan, dan suasana pun berubah gaduh. Setiap anak mengedar pandang ke sana ke mari dan saling beradu pandang satu sama lain.

"Apaan bioteknologi?" Beberapa anak mulai sibuk mempertanyakan arti kata yang sama kepada siapa saja sesuai jangkauan mereka masing-masing, tetapi semuanya dijawab pertanyaan yang sama pula.

Tak seorangpun mengerti artinya!

Tidak ada gunanya bertanya pada mereka, pikirku. Lalu memutuskan untuk diam saja, tak mau ikut-ikutan jelalatan seperti yang lain. Hanya tercenung menatap wajah tampan yang tengah tertunduk di atas meja di depan ruangan.

Wajah siapa lagi kalau bukan MD!

Terkadang aku merasa bahwa aku sudah gila. Tapi aku tetap saja tak bisa menahan diri untuk tidak terus-terusan mencari perhatian.

Seolah merasa terusik oleh tatapanku, pria itu tiba-tiba mengangkat wajahnya kemudian mengedar pandang ke seluruh ruangan, seperti sedang berusaha mencari siapa yang membuat dirinya merasa terganggu. Tak lama kemudian, pandangannya berhenti tepat ke arah wajahku.

Aku langsung mengerjap dan gelagapan, karena tak mengira bakal beradu pandang.

Bisa kurasakan wajahku mulai memanas dan mungkin bersemu merah sekarang. Tapi tetap tak bisa lepas memandanginya. Sekilas terbayang kemarin siang, menjelang waktu pulang di ruang kesehatan, pria itu juga menatapku dengan cara yang sama.

Mungkin heran kenapa aku memandanginya sampai tak berkedip. Sepertinya tidak pernah terlintas sedikit pun dalam kepalanya bahwa aku menyukainya.

Aku tidak pernah tahu!

Yang aku tahu, MD selalu membalas tatapanku dengan dahi berkerut.

"Ka!" Sentuhan lembut tangan Iis pada lenganku membuatku terperanjat.

"Hah?" Aku terperangah ke arah Iis.

Cowok itu serentak memicingkan matanya. Lalu diam-diam melirik MD sekilas melalui sudut matanya, kemudian beralih ke arahku.

Dan aku hanya menelan ludah menyadari tatapan curiga yang dilontarkannya.

"Emang kemaren MD ngomong apa, waktu lu dipanggil?" Iis bertanya setengah menyelidik.

"Dia bilang, dia suka sama gua!" Aku berkelakar dengan berbisik pula. Sekedar mengalihkan perasaan gugup. Sekalian berharap!

"Serius, lu?" Iis bertanya sembari menautkan alis.

Whoa… apa aktingku betul-betul total sampai cowok yang terkenal dingin seperti Iis bisa mendadak ekspresif?

"Lu percaya MD nembak gua?" Aku balas bertanya dengan raut wajah t.o.l.o.l.

Cowok itu mengatupkan mulutnya dan menggeleng sekilas dengan raut wajah tak yakin.

Lalu aku mendekatkan mulutku di kupingnya seraya menudungi mulutku dengan sebelah tangan. "Sama," desisku di dekat kupingnya. "Gua juga gak percaya!"

Seketika cowok itu mendengus. "Bodo amat!" gerutunya nyaris menghardik.

Membuat guru tampan di depan kelas itu menatap kami dengan tatapan tajam. "Srikandi!" Panggilnya datar. "Mohammad!"

Aku dan Iis bertukar pandang. Aku menatap Iis dengan mata dan mulut membulat, sementara Iis tetap memasang wajah datar.

"Salah satu dari kalian silahkan maju ke depan!" MD memerintahkan.

Aku dan Iis serentak berdiri bersamaan.

"Salah satu saja!" MD mengulangi perintahnya. "Saya tidak perlu dua-duanya karena saya yakin jawaban kalian tidak akan ada bedanya!"

GLEK!

Aku menelan ludah.

Iis kembali melirikku dengan alis tertaut. Jadi kita disuruh ngisi soal nih?---Kira-kira begitulah yang coba ia katakan melalui raut wajahnya.

Aku menahan Iis dan menepuk lembut punggung tangannya. "Biar gua aja yang maju," kataku penuh percaya diri.

Hanya membuat kalimat, pikirku. Persetan dengan arti bioteknologi!

"Silahkan, Srikandi!" MD menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menunggu.

Aku mencomot sebatang kapur dari papan tulis kemudian menoleh ke arah MD, "Membuat kalimat ini?" Aku bertanya seraya menunjuk tulisannya dengan kapur.

Sebenarnya itu hanya akal-akalanku saja supaya guru tampan itu melirikku.

Dan sesuai harapanku, guru itu akhirnya menoleh dan menatapku dengan wajah datar. "Ya," jawabnya tak kalah datar. Tapi tatapannya tak lepas memandangiku.

"Kalimat positif?" Aku bertanya lagi dipenuhi modus terselubung. "Atau negatif?"

MD tersenyum tipis ke arahku. Kemudian beranjak dari bangkunya dan menyelinap keluar dari mejanya, lalu berdiri di tepi meja, tak jauh dari tempatku. "Dua-duanya juga boleh!" Tantangannya.

Lebih dari yang kuharapkan, batinku senang. Lalu berdebam dan mulai menulis:

Kalimat Positif:

MD MEMBERIKAN TUGAS KEPADA SELURUH KELAS UNTUK MEMBUAT KALIMAT DENGAN MENGGUNAKAN KATA BIOTEKNOLOGI.

Kalimat negatif:

TAPI TAK SEORANG PUN DARI SEMUA SISWA DI DALAM KELAS ITU MENGERTI ARTI BIOTEKNOLOGI.

"Hfffffft...." MD membekap mulutnya menahan tawa.

Sementara seisi kelas sudah tergelak.

Aku menoleh ke arah MD seraya mengulum senyuman.

"Kamu mengerti arti bioteknologi?" MD bertanya setengah terkekeh.

Aku menggeleng dengan masih mengulum senyumku.

Seisi kelas sekarang terbahak-bahak.

Tapi aku sama sekali tidak merasa terganggu dengan tawa mereka yang mencemooh. Sebentar lagi, mereka semua yang bakal dipermalukan. Kataku dalam hati.

"Selera humor yang bagus!" MD berkata ringan. Lalu tersenyum simpul dan memutar tubuhnya menghadap seluruh siswa.

Sementara aku masih berdiri di sampingnya---masih percaya diri.

"Ada yang tahu apa arti bioteknologi?" MD bertanya pada seisi kelas.

Seketika ruangan mendadak hening.

"Ada yang mau coba buat kalimat seperti Srikandi?"

Tidak ada jawaban!

"Apa ada yang salah dengan kalimat yang dibuat Srikandi?" MD bertanya lagi.

Seisi kelas kembali cekikikan.

"Vera!" MD menatap ke arah Vera Julia. "Tolong bacakan isi tulisan saya!"

Vera berdeham kemudian membacakan tulisan guru itu dengan suara lantang.

"Jadi apa tugas kalian?" MD kembali bertanya. Kali ini seperti ditujukan secara khusus kepada Vera.

"Membuat kalimat, Pak!" Vera menjawab lugas diikuti seisi kelas.

"Membuat kalimat dengan menggunakan…?" MD menaikkan sebelah alisnya.

"Kata bioteknologi!" Seisi kelas menjawab serempak.

"Coba perhatikan dua kalimat yang dibuat Srikandi!" Guru tampan itu menunjuk papan tulis. "Apakah di sana ada kata bioteknologi?"

Seisi kelas kembali terdiam.

"Ada tidak?" Ulang MD.

"Ada, Pak!" Seisi kelas menjawab terbata-bata.

"Lalu kenapa kalian tertawa?" MD bertanya lagi.

Hening!

"Bapak sendiri kenapa tadi tertawa?" Aku berdesis pada MD seraya menggembungkan pipiku.

MD terkekeh kecil. "Jangan paksa saya mengatakannya!" Tak lama kemudian ia mengibas-ngibaskan tangannya. "Silahkan kembali ke tempatmu!" Katanya.

Seisi kelas menatapku dengan tatapan curiga. Mungkin mereka mengira aku berbisik-bisik untuk merayu MD.

Padahal aku hanya menggoda!

"Menurut saya… Srikandi melakukannya dengan benar," jelas MD seraya menunjuk tulisanku sekilas, kemudian kembali ke tempat duduknya. "Saya memberi kalian tugas membuat kalimat," katanya lagi sebelum ia kembali duduk. "Bukan menerjemahkan kata!"

Seisi kelas serentak tertunduk sekarang.

Rasakan!

Iis terkekeh tipis dan menggeleng-geleng. "Mau gua bilang pinter otak lu dikit. Mau gua bilang go-blok akal lu segudang."

Aku menyeringai saja menanggapinya. Ini adalah pertama kalinya Iis berbicara lebih dari satu kalimat.

Terpopuler

Comments

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

bagus bgtttt! wkwkwkwk

2023-10-08

0

Hendra Dwi M

Hendra Dwi M

brrti pinter bikin akal 🤣

2022-01-09

1

Opunk KPJ

Opunk KPJ

Ini yang pintar si Kaka apa authornya ya 🧐
Apa si Kaka authornya 😆

2021-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prelude
2 Satu
3 Dua
4 Tiga
5 Empat
6 Lima
7 Enam
8 Tujuh
9 Delapan
10 Sembilan
11 Sepuluh
12 Sebelas
13 Dua Belas
14 Tiga Belas
15 Empat Belas
16 Lima Belas
17 Enam Belas
18 Tujuh Belas
19 Delapan Belas
20 Sembilan Belas
21 Dua Puluh
22 Dua Puluh Satu
23 Dua Puluh Dua
24 Dua Puluh Tiga
25 Dua Puluh Empat
26 Dua Puluh Lima
27 Dua Puluh Enam
28 Dua Puluh Tujuh
29 Dua Puluh Delapan
30 Dua Puluh Sembilan
31 Tiga Puluh
32 Tiga Puluh Satu
33 Tiga Puluh Dua
34 Tiga Puluh Tiga
35 Tiga Puluh Empat
36 Tiga Puluh Lima
37 Tiga Puluh Enam
38 Tiga Puluh Tujuh
39 Tiga Puluh Delapan
40 Tiga Puluh Sembilan
41 Empat Puluh
42 Empat Puluh Satu
43 Empat Puluh Dua
44 Empat Puluh Tiga
45 Empat Puluh Empat
46 Empat Puluh Lima
47 Empat Puluh Enam
48 Empat Puluh Tujuh
49 Empat Puluh Delapan
50 Empat Puluh Sembilan
51 Lima Puluh
52 Lima Puluh Satu
53 Lima Puluh Dua
54 Lima Puluh Tiga
55 Lima Puluh Empat
56 Lima Puluh Lima
57 Lima Puluh Enam
58 Lima Puluh Tujuh
59 Lima Puluh Delapan
60 Lima Puluh Sembilan
61 Enam Puluh
62 Enam Puluh Satu
63 Enam Puluh Dua
64 Enam Puluh Tiga
65 Enam Puluh Empat
66 Enam Puluh Lima
67 Enam Puluh Enam
68 Enam Puluh Tujuh
69 Enam Puluh Delapan
70 Enam Puluh Sembilan
71 Tujuh Puluh
72 Tujuh Puluh Satu
73 Tujuh Puluh Dua
74 Tujuh Puluh Tiga
75 Tujuh Puluh Empat
76 Tujuh Puluh Lima
77 Tujuh Puluh Enam
78 Tujuh Puluh Tujuh
79 Tujuh Puluh Delapan
80 Tujuh Puluh Sembilan
81 Delapan Puluh
82 Delapan Puluh Satu
83 Delapan Puluh Dua
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Sembilan Puluh Satu
93 Sembilan Puluh Dua
94 Sembilan Puluh Tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan Puluh Lima
97 Sembilan Puluh Enam
98 Sembilan Puluh Tujuh
99 Sembilan Puluh Delapan
100 Sembilan Puluh Sembilan
101 Seratus
102 Singa.Co
103 Singa.Co2
104 Postlude
105 Special Thanks!
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Prelude
2
Satu
3
Dua
4
Tiga
5
Empat
6
Lima
7
Enam
8
Tujuh
9
Delapan
10
Sembilan
11
Sepuluh
12
Sebelas
13
Dua Belas
14
Tiga Belas
15
Empat Belas
16
Lima Belas
17
Enam Belas
18
Tujuh Belas
19
Delapan Belas
20
Sembilan Belas
21
Dua Puluh
22
Dua Puluh Satu
23
Dua Puluh Dua
24
Dua Puluh Tiga
25
Dua Puluh Empat
26
Dua Puluh Lima
27
Dua Puluh Enam
28
Dua Puluh Tujuh
29
Dua Puluh Delapan
30
Dua Puluh Sembilan
31
Tiga Puluh
32
Tiga Puluh Satu
33
Tiga Puluh Dua
34
Tiga Puluh Tiga
35
Tiga Puluh Empat
36
Tiga Puluh Lima
37
Tiga Puluh Enam
38
Tiga Puluh Tujuh
39
Tiga Puluh Delapan
40
Tiga Puluh Sembilan
41
Empat Puluh
42
Empat Puluh Satu
43
Empat Puluh Dua
44
Empat Puluh Tiga
45
Empat Puluh Empat
46
Empat Puluh Lima
47
Empat Puluh Enam
48
Empat Puluh Tujuh
49
Empat Puluh Delapan
50
Empat Puluh Sembilan
51
Lima Puluh
52
Lima Puluh Satu
53
Lima Puluh Dua
54
Lima Puluh Tiga
55
Lima Puluh Empat
56
Lima Puluh Lima
57
Lima Puluh Enam
58
Lima Puluh Tujuh
59
Lima Puluh Delapan
60
Lima Puluh Sembilan
61
Enam Puluh
62
Enam Puluh Satu
63
Enam Puluh Dua
64
Enam Puluh Tiga
65
Enam Puluh Empat
66
Enam Puluh Lima
67
Enam Puluh Enam
68
Enam Puluh Tujuh
69
Enam Puluh Delapan
70
Enam Puluh Sembilan
71
Tujuh Puluh
72
Tujuh Puluh Satu
73
Tujuh Puluh Dua
74
Tujuh Puluh Tiga
75
Tujuh Puluh Empat
76
Tujuh Puluh Lima
77
Tujuh Puluh Enam
78
Tujuh Puluh Tujuh
79
Tujuh Puluh Delapan
80
Tujuh Puluh Sembilan
81
Delapan Puluh
82
Delapan Puluh Satu
83
Delapan Puluh Dua
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Sembilan Puluh Satu
93
Sembilan Puluh Dua
94
Sembilan Puluh Tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan Puluh Lima
97
Sembilan Puluh Enam
98
Sembilan Puluh Tujuh
99
Sembilan Puluh Delapan
100
Sembilan Puluh Sembilan
101
Seratus
102
Singa.Co
103
Singa.Co2
104
Postlude
105
Special Thanks!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!