Sembilan

Setelah semua pelajar memasuki kelasnya masing-masing, aku melihat MD keluar dari ruang guru dengan langkah terburu-buru. Dan ia tidak sedikit pun menoleh ke arah kami. Sepertinya ia bahkan lupa bahwa di sini ada dua pelajar yang sedang melaksanakan upacara bendera.

Aku menelan ludah dengan susah payah dan menatap nanar punggung pria itu dengan perasaan terluka. 

Ada apa sebenarnya dengan diriku?

Seketika aku merasa sebuah benda tajam yang tak nampak menghujam telak di ulu hatiku. Membuatku tak bisa bernapas. Sebuah ledakan cahaya berwarna-warni berpendar menutupi penglihatanku. Aku bisa merasakan ketika tubuhku tiba-tiba terhuyung dan sebuah tangan kuat menangkap pinggangku dan menahannya. Tapi kegelapan kemudian menyergapku.

Entah berapa lama kegelapan itu menguasaiku, tapi ketika aku membuka mata, aku melihat wajah bulat seseorang menjadi dua. Aku memekik dan menarik bangkit tubuhku seraya menghela napas seperti orang sedang tenggelam.

Dua wajah bulat di sisi brankar itu ikut memekik tertahan seraya menatapku dengan mata membulat.

Aku mengedikkan kepalaku dan menelan ludah, kemudian menyadari wajah di depanku ternyata bukan terbagi dua. Tapi mereka memang berdua.

Hanya sepintas saja mereka terlihat mirip karena wajahnya sama-sama bulat dan keduanya mengenakan kerudung. Tinggi badan mereka juga seragam---seragam dengan Vera Julia. Tapi setelah kuperhatikan baik-baik ternyata wajah keduanya berbeda satu sama lain.

"Gua di mana?" Aku bertanya setengah tergagap. "Gua siapa?" Aku menambahkan, menirukan dialog khas manga untuk menggambarkan kebingungan tokoh kartunnya.

"Selamat datang di neraka jahanam!" Salah satu dari gadis berwajah bulat itu menyahut sekenanya.

Tanpa basa-basi aku segera menurunkan kedua kakiku dari atas brankar dan memelototi salah satu gadis yang segera mencelat menyembunyikan dirinya di balik punggung gadis yang lainnya. Aku mengedar pandang ke seluruh ruangan seraya bertanya, "Sapa yang bawa gua kemari?"

Kedua gadis itu bertukar pandang.

Gadis yang menyembunyikan dirinya di belakang gadis lainnya mengigiti kukunya dengan sikap gugup. "Mmmh..." Ia bergumam sesaat sebelum akhirnya menjawab, "MD yang bopong lu ke sini tadi," katanya sedikit terbata-bata.

Seketika perasaan hangat merebak merayapi dadaku. Kemudian mulai menjalar ke tenggorokan, membuatku kembali menelan ludah dan menatap ragu ke arah gadis itu dengan mata terpicing. 

Benarkah MD yang membawaku ke ruangan ini? 

Aku hampir saja menanyakan hal itu. Tapi segera kuurungkan mengingat wajahku saat ini mungkin sudah terlihat sewarna kepiting rebus. "Terus di mana Jimmy?" Aku bertanya sekali lagi, untuk sekedar mengalihkan perasaan gugup. 

Tapi maksudku di mana Jimmy ketika aku jatuh pingsan sampai orang lain yang membopongku padahal aku pingsan di depan matanya?

Di mana perasaannya?

"Jimmy..." gadis yang berdiri di depan menjawab ragu-ragu dan menggantung kalimatnya beberapa saat, menunggu sampai aku mengembalikan perhatianku ke arahnya. "Dia gak diijinin ninggalin hukuman," jawabnya.

Aku melirik arloji di pergelangan tanganku. Rangkaian angka digital yang berwarna biru menyala itu menunjukkan pukul 12:20. Masih tersisa sepuluh menit sampai waktu pulang. Hukuman itu memang lebih cocok ditanggungnya sendirian. 

Aku tidak bersalah!

"Tunggu dulu!" Gadis di depanku tiba-tiba mengangkat sebelah tangannya ke arahku. "Lu jangan ke mana-mana dulu!" Ia memperingatkan. "MD nyuruh kita jagain lu sampe dia kembali ke sini, katanya!"

Apa...?

Apa gua udah boleh nari balet?

Aku mengamati kedua gadis itu beberapa saat dan memicingkan mata. Sekarang aku ingat kedua gadis itu yang menghadangku di kantin ketika hari pertama aku masuk sekolah.

Tulisan yang tertera pada bet namanya: Dian Anggara dan Deja Khadijah.

Wajah kedua gadis itu seketika memucat menyadari aku sedang memelototi mereka.

"Lu berdua… yang waktu itu nyegat gua di kantin kan?" tanyaku tanpa basa-basi.

Kedua gadis itu serentak tergagap.

"Kita cuma pengen ngajak kenalan aja kok!" Dian Anggara---gadis yang berdiri di depan gadis yang lainnya berkilah.

Aku terkekeh tipis dengan tampang masam.

Gadis itu terlihat menelan ludah dengan susah payah. "Ki---kita orang suka sama style seragam lu," gadis di belakangnya menimpali.

Oh, pikirku. Jadi bukan soal Iis?

Aku baru saja membuka mulut untuk melanjutkan interogasi, tapi kemudian pintu ruang kesehatan itu berderak membuka.

Aku dan kedua gadis itu serentak menoleh ke arah pintu.

Seraut wajah tampan muncul dan membekukan seisi ruangan---MD.

Kedua gadis tadi terdengar menghela napas lega, kemudian tersenyum ke arah MD dengan raut wajah penuh rasa syukur. 

Barangkali mereka merasa bahwa guru tampan itu baru saja menyelamatkan mereka dari situasi, dan sekarang mereka memandangnya sebagai malaikat.

Aku benci mengakui ini, tapi MD memang seperti malaikat.

Malaikat kematian!

"Kalian boleh pergi," kata MD pada mereka.

Kedua gadis itu serentak menghambur keluar ruangan setengah berjingkrak.

Jangan senang dulu, Ladies, kataku dalam hati. Urusan kita belum selesai!

MD mengawasi kedua gadis itu sampai mereka menutup pintu, kemudian mengalihkan perhatiannya ke arahku seraya bersedekap. Sepasang matanya yang tajam sekaligus teduh itu sekarang mengawasiku.

Seketika jantungku serasa meledak dan wajahku seperti terbakar. Aku memalingkan wajahku ke sembarang arah dan tertunduk. Berusaha untuk mengendalikan perasaanku yang berkecamuk.

Sepertinya aku memang menaruh hati pada pria ini, pikirku getir.

Usianya memang tergolong muda untuk ukuran guru SMU. Tapi dia tetap seorang guru. Tidak mungkin memandangku sebagai seorang wanita.

Aku tahu persis di matanya aku hanya seorang siswi. Tidak lebih!

Tapi aku tak bisa menyangkalnya. Aku memang jatuh cinta pada pria ini.

Ini memang pengalaman pertamaku.

Aku belum pernah jatuh cinta sebelum ini. Tapi aku tahu aku sedang jatuh cinta.

Aku belum pernah berdebar-debar seperti ini menghadapi pria mana pun. Bahkan ketika aku ketakutan menghadapi Jimmy.

Kalau boleh memilih, aku lebih berharap bukan pria ini yang menjadi cinta pertamaku.

Kenapa aku tidak jatuh cinta pada Jimmy saja?

Atau Iis mungkin!

Kenapa harus Pak Guru?!

Betul-betul gila!

Pria itu tiba-tiba berdeham. Tidak terlalu keras, tapi berhasil membuatku terperanjat. "Srikandi," katanya memulai pembicaraan.

Ini adalah pertama kalinya aku merasa senang mendengar nama asliku disebut.

Aku tahu pembicaraan ini takkan sesuai harapan.

Tapi entah kenapa hatiku berbunga-bunga mendengar MD menyebut namaku, membuatku tak bisa menahan diri untuk tidak bersikap sok cantik.

Aku menyelipkan sejumput rambut yang mencuat di pelipisku ke belakang telinga. Padahal jelas-jelas potongan rambutku tidak lebih panjang dari potongan rambut anak laki-laki.

Ini adalah pertama kalinya aku merasa tak nyaman dengan penampilanku. Tiba-tiba saja aku menyesal telah memangkas habis rambutku. Entah kenapa sekarang aku merasa potongan rambutku tidak sesuai dengan namaku.

Dan yang paling buruk, aku mendadak lupa bahwa seorang guru wanita baru saja merayunya beberapa jam yang lalu. 

Perasaan marah dan kecewaku mendadak sirna. 

Aku melupakan patah hatiku begitu saja!

Sementara MD mulai berbicara, aku mulai kehilangan fokusku pada pembicaraannya. 

Aku terlalu sibuk memikirkan bagaimana cara mengatur mimik dan menentukan sikap selama berhadapan dengannya.

"Kamu mengerti?" tanya MD tahu-tahu menutup pembicaraan.

"Mengerti, Pak!" jawabku sekenanya. Sebetulnya aku bahkan tak ingat apa saja yang dibicarakannya tadi.

"Mau saya antar ke kelasmu?" MD menawarkan.

Dengan senang hati, Pak! kataku dalam hati.

Tapi tentu saja aku tetap berpura-pura bahwa aku tidak ingin merepotkannya. Lalu aku pura-pura terhuyung ketika melangkah turun dari brankar dan pada akhirnya, mau tidak mau pria itu mengantarku juga, membuat semua siswi terperangah menatapku dengan raut wajah iri.

Terpopuler

Comments

Stradline Estevania

Stradline Estevania

Pelanggaran membawa berkat 😂

2022-02-06

1

Hendra Dwi M

Hendra Dwi M

brrti intinya kita kudu berciuman di sekolah biar di antar guru idaman ke sekolah?

2022-01-09

0

Opunk KPJ

Opunk KPJ

orang kate gak penting perbedaan yang penting nyaman 😌

2021-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Prelude
2 Satu
3 Dua
4 Tiga
5 Empat
6 Lima
7 Enam
8 Tujuh
9 Delapan
10 Sembilan
11 Sepuluh
12 Sebelas
13 Dua Belas
14 Tiga Belas
15 Empat Belas
16 Lima Belas
17 Enam Belas
18 Tujuh Belas
19 Delapan Belas
20 Sembilan Belas
21 Dua Puluh
22 Dua Puluh Satu
23 Dua Puluh Dua
24 Dua Puluh Tiga
25 Dua Puluh Empat
26 Dua Puluh Lima
27 Dua Puluh Enam
28 Dua Puluh Tujuh
29 Dua Puluh Delapan
30 Dua Puluh Sembilan
31 Tiga Puluh
32 Tiga Puluh Satu
33 Tiga Puluh Dua
34 Tiga Puluh Tiga
35 Tiga Puluh Empat
36 Tiga Puluh Lima
37 Tiga Puluh Enam
38 Tiga Puluh Tujuh
39 Tiga Puluh Delapan
40 Tiga Puluh Sembilan
41 Empat Puluh
42 Empat Puluh Satu
43 Empat Puluh Dua
44 Empat Puluh Tiga
45 Empat Puluh Empat
46 Empat Puluh Lima
47 Empat Puluh Enam
48 Empat Puluh Tujuh
49 Empat Puluh Delapan
50 Empat Puluh Sembilan
51 Lima Puluh
52 Lima Puluh Satu
53 Lima Puluh Dua
54 Lima Puluh Tiga
55 Lima Puluh Empat
56 Lima Puluh Lima
57 Lima Puluh Enam
58 Lima Puluh Tujuh
59 Lima Puluh Delapan
60 Lima Puluh Sembilan
61 Enam Puluh
62 Enam Puluh Satu
63 Enam Puluh Dua
64 Enam Puluh Tiga
65 Enam Puluh Empat
66 Enam Puluh Lima
67 Enam Puluh Enam
68 Enam Puluh Tujuh
69 Enam Puluh Delapan
70 Enam Puluh Sembilan
71 Tujuh Puluh
72 Tujuh Puluh Satu
73 Tujuh Puluh Dua
74 Tujuh Puluh Tiga
75 Tujuh Puluh Empat
76 Tujuh Puluh Lima
77 Tujuh Puluh Enam
78 Tujuh Puluh Tujuh
79 Tujuh Puluh Delapan
80 Tujuh Puluh Sembilan
81 Delapan Puluh
82 Delapan Puluh Satu
83 Delapan Puluh Dua
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Sembilan Puluh Satu
93 Sembilan Puluh Dua
94 Sembilan Puluh Tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan Puluh Lima
97 Sembilan Puluh Enam
98 Sembilan Puluh Tujuh
99 Sembilan Puluh Delapan
100 Sembilan Puluh Sembilan
101 Seratus
102 Singa.Co
103 Singa.Co2
104 Postlude
105 Special Thanks!
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Prelude
2
Satu
3
Dua
4
Tiga
5
Empat
6
Lima
7
Enam
8
Tujuh
9
Delapan
10
Sembilan
11
Sepuluh
12
Sebelas
13
Dua Belas
14
Tiga Belas
15
Empat Belas
16
Lima Belas
17
Enam Belas
18
Tujuh Belas
19
Delapan Belas
20
Sembilan Belas
21
Dua Puluh
22
Dua Puluh Satu
23
Dua Puluh Dua
24
Dua Puluh Tiga
25
Dua Puluh Empat
26
Dua Puluh Lima
27
Dua Puluh Enam
28
Dua Puluh Tujuh
29
Dua Puluh Delapan
30
Dua Puluh Sembilan
31
Tiga Puluh
32
Tiga Puluh Satu
33
Tiga Puluh Dua
34
Tiga Puluh Tiga
35
Tiga Puluh Empat
36
Tiga Puluh Lima
37
Tiga Puluh Enam
38
Tiga Puluh Tujuh
39
Tiga Puluh Delapan
40
Tiga Puluh Sembilan
41
Empat Puluh
42
Empat Puluh Satu
43
Empat Puluh Dua
44
Empat Puluh Tiga
45
Empat Puluh Empat
46
Empat Puluh Lima
47
Empat Puluh Enam
48
Empat Puluh Tujuh
49
Empat Puluh Delapan
50
Empat Puluh Sembilan
51
Lima Puluh
52
Lima Puluh Satu
53
Lima Puluh Dua
54
Lima Puluh Tiga
55
Lima Puluh Empat
56
Lima Puluh Lima
57
Lima Puluh Enam
58
Lima Puluh Tujuh
59
Lima Puluh Delapan
60
Lima Puluh Sembilan
61
Enam Puluh
62
Enam Puluh Satu
63
Enam Puluh Dua
64
Enam Puluh Tiga
65
Enam Puluh Empat
66
Enam Puluh Lima
67
Enam Puluh Enam
68
Enam Puluh Tujuh
69
Enam Puluh Delapan
70
Enam Puluh Sembilan
71
Tujuh Puluh
72
Tujuh Puluh Satu
73
Tujuh Puluh Dua
74
Tujuh Puluh Tiga
75
Tujuh Puluh Empat
76
Tujuh Puluh Lima
77
Tujuh Puluh Enam
78
Tujuh Puluh Tujuh
79
Tujuh Puluh Delapan
80
Tujuh Puluh Sembilan
81
Delapan Puluh
82
Delapan Puluh Satu
83
Delapan Puluh Dua
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Sembilan Puluh Satu
93
Sembilan Puluh Dua
94
Sembilan Puluh Tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan Puluh Lima
97
Sembilan Puluh Enam
98
Sembilan Puluh Tujuh
99
Sembilan Puluh Delapan
100
Sembilan Puluh Sembilan
101
Seratus
102
Singa.Co
103
Singa.Co2
104
Postlude
105
Special Thanks!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!