Bab 16 Rencana Baru
Wisnu berangkat dengan angkutan umum. Bahkan baju OB yang Wisnu pakai pun terlihat jelas bahwa sebenarnya Wisnu memang bekerja sebagai OB.
Buk Risa ingin membuktikan semuanya dengan jelas.
Kali ini Wisnu sengaja pergi ke kantor dengan Angkutan umum saja.
Buk Rosa nampak mendecah, "Bos kok pergi kekantor pake angkutan umum" Ucap Buk Rosa sinis.
Nampaknya, buk Rosa mulai meragukan perkataan anaknya itu. Bagaimana tidak? Buk Rosa mengikuti Wisnu hingga kekantor pusat Anatarna Grup. Dan Wisnu juga masih menggunakan angkutan umum itu untuk pergi kesana.
Sesampainya dikantor.
Wisnu menghampiri seorang pria yang ada didalam mobil mewah yang terparkir didepan kantor itu.
Seorang pria tampan keluar dari mobil itu. Nampak Wisnu sedikit memberi hormat. Hal itu membuat Buk Rosa melongo.
"Dasar kurang ajar, dugaanku memang benar. Wisnu bukanlah pemilik perusahaan ini" Lirih Buk Rosa kesal. Ia berlalu pergi dengan membawa kekesalan.
Sementara itu, Wisnu yang sejak tadi menyadari keberadaan Mertuanya itu, ia sedikit tersenyum tipis.
"Jika kau mengharapkan yang kaya, maka bersiaplah untuk menerima yang miskin" Batin Wisnu.
Di ruangan kerja.
"Tuan" Seru Rian Ragu.
"Kenapa?" Tanya Wisnu.
"Maaf jika saya lancang. Kenapa tuan tidak ingin identitas tuan diketahui oleh keluarga istri tuan? Bukankah bagus jika mereka mengetahuinya? Mereka tidak akan semena-mena kepada tuan dan mereka pasti tidak akan berani menghina tuan" Tanya Rian serius. Kali ini ia beranikan untuk bertanya, karena memang rasa penasaran nya meronta meminta penjelasan.
Wisnu sejenak terdiam, lalu kemudian menatap Rian dengan tersenyum manis.
"Aku ingin mereka menghargai seseorang bukan dari jabatan atau harta yang aku miliki. Namun aku juga bingung, aku harus mulai dari mana" Jawab Wisnu dengan wajah tidak semangat
"Caranya beri mereka pelajaran tuan" Balas Rian.
Wisnu kembali menatap sekertaris nya itu. "Pelajaran seperti apa?" Tanya Wisnu serius.
"Jika tuan terus seperti ini. Maka mereka akan terus menghina tuan. Kendalikan perusahaan Keluarga Buana, buat mereka bangkrut dan merasakan hidup miskin" Jelas Rian dengan ide liciknya.
Wisnu sedikit berpikir.
"Kamu benar juga. Kenapa aku tidak terpikirkan akan hal itu" Jawab Wisnu menimpali.
"Benar tuan, Jika mereka miskin maka akan banyak oknum perusahaan yang juga akan menghina mereka. Aku akan mengurus semuanya. Jadi tuan cukup berakting menjadi menantu seperti biasanya. Kita buat mereka tidak berdaya karena kemiskinan dan merasakan bagaimana di cemo'ohkan oleh orang-orang" Balas Rian.
"Baik. Kamu memang partner terbaik ku" Balas Wisnu senang.
"Oh ya, bagaimana dengan keluarga Bram. Apa kamu sudah membuatkan surat kuasanya" Tanya Wisnu lagi.
"Sudah tuan" Jawab Rian.
"Ok, Besok kita akan kesana untuk menyita semua asetnya. Jangan lupa siapkan surat pemecatan di Kantor cabang untuk Bram" Titah Wisnu.
"Baik tuan" Balas Rian tegas.
Tidak berapa lama. Suara ketukan pintu pun terdengar. Rian membuka pintu itu perlahan.
"Kakek? Kakek kesini?" Ucap Wisnu senang. Lalu menghampiri kakeknya dan membawanya duduk di sofa.
"Sudah lama kau tidak menjengukku. jadi kakek mu ini susah-susah harus kembali kekantor ini" Ketus kakek merajuk.
Wisnu terkekeh, sedikit menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Maaf kek. Wisnu cukup banyak pekerjaan akhir-akhir ini" Balas nya tidak enak hati.
"Hahahha. Kakek bercanda nak. Kakek tau kamu sibuk. Jadi karena itu kakek pergi kesini menghampiri mu" Balasnya dengan senyuman manisnya.
.
.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 🙏🙏🙏 Dengan Like dan lkomen karya ini ya.
Jangan lupa ya! like dan komennya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
MATADEWA
Terus.....
2024-09-14
0
Mbr Tarigan
buat pelajaran KPD keluarga yg congkak itu baru tahu rasa
2024-07-06
1
Morna Simanungkalit
setuju Wisnu buat mereka sampai miskin biar tahu rasa.bagai mana jika dihina orang.
2024-05-30
0