Bab 13 Tidak Percaya
Ini adalah waktunya jam pulang. Wisnu tidak ingin membuat istrinya terlalu lama menunggunya dirumah.
Disebuah rumah dengan nuansa modern. Wisnu berjalan membawa bingkisan untuk istrinya Genisa.
Tidak lama setelah kepulangan Wisnu. Yunma dan Joni pun juga pulang dengan penampilan yang sudah berantakan.
Keringat membasahi wajah mereka. Serta baju dan rambut yang sudah tidak beraturan.
"Kalian kenapa?" Tanya Buk Rosa khawatir.
Yunma dan Joni tidak menjawab. Matanya beralih kepada Wisnu yang masih duduk di meja makan bersama Genisa.
"Tidak apa-apa mi. Aku ke kamar dulu" Jawab Yunma. Ia terlihat sangat lemah dan tidak berniat menceritakan apapun.
Setelah kepergian Yunma. Buk Rosa beralih kepada Joni anaknya.
"Joni? Apa yang terjadi?" Tanya Buk Rosa penasaran.
"Presdir itu adalah Wisnu mi. Kami dipermalukan disana" Jawab Joni.
"Apa? Kamu Jangan bercanda" Ucap Buk Rosa syok.
"Aku benar mi. Ahli Waris utama Anatarna Grup tertera atas nama Dia" Jawab Joni meyakinkan ibunya.
"Lalu kenapa kalian menjadi seperti ini?" Tanya Buk Rosa lagi. Rasa penasaran bercampur syok membuatnya ingin terus bertanya.
"Sudahlah mi. Aku tidak ingin menceritakan yang ini" Jawab Joni tegas. Lalu ia pergi begitu saja dari hadapan maminya.
Buk Rosa nampak menatap Wisnu dari kejauhan dengan penuh selidik.
"Apa benar yang di katakan Joni tadi. Kenapa aku meragukan perkataan anakku itu. Wisnu pulang kerja masih dengan pakaian yang sama. Seperti seorang OB" Lirih Buk Rosa bingung.
Buk Rosa nampak menggelengkan kepalanya pelan, "Sudahlah. Aku harus menanyakan nya langsung kepada Wisnu" Ucapnya. Lalu pergi ke dapur menghampiri Wisnu dan Genisa.
"Mam, makan yuk!" Ajak Genisa sopan. Kala mendapati mamanya datang menghampiri mereka.
Buk Rosa tidak menjawab, dan langsung menduduki bokongnya di salah satu bangku disana.
Matanya masih menatap Wisnu dengan penuh selidik.
"Penampilan saja masih amburadul. Pakaian juga lusuh. Dan cara makannya juga tidak elegan seperti orang kaya pada umumnya" Batin buk Rosa masih menimbang-nimbang.
Wisnu tidak bergeming. Dia terus melanjutkan makannya tanpa menghiraukan ibu mertuanya.
"Hei anak kampungan!" Bentak Buk Rosa. Seketika membuat Genisa terperanjat dan membuat Wisnu menghentikan makannya.
Mereka berdua saling melempar pandangan dengan wajah bingungnya.
"Ada apa mi?" Tanya Genisa cepat.
"Anak ini nih udah ngerjain kedua kakak mu. Mengaku sebagai Presdir di perusahaan Anatarna Grup lagi. Apa gak ketinggian mimpinya? Jatuh sakit loh rasanya. Udah miskin belagu lagi" Ucapnya penuh dengan hinaan.
Mendengar itu, Genisa menatap suaminya sejenak, lalu beralih kepada ibunya kembali.
"Mas Wisnu bukan orang seperti itu mi" Bantah Genisa tidak percaya.
"Alah. Kamu terus saja membelanya" Ucap Buk Rosa ketus. Lalu pergi dari sana karena malas berdebat dengan Genisa, anaknya.
Wisnu nampak memasang wajah sedih. Dan itu terlihat jelas diwajahnya.
"Mas! Maafkan mami ya" Ucap Genisa kemudian.
"Iya gak apa-apa" Balas Wisnu.
Wisnu seketika tersenyum sinis, tanpa Genisa sadari.
"Ternyata, setelah kamu tau pun dari anak-anak mu, kamu masih bisa menghinaku. Lihat saja nanti" Batin Wisnu menyeringai.
Malam Harinya.
Dimeja makan. Nampak buk Rosa beserta anak dan suaminya duduk seraya menikmati makanan yang ada dimeja makan.
Tidak sengaja, Wisnu lewat dan itu disadari oleh Yunma, kakak ipar pertamanya.
"Wisnu? Ayo makan!" Tawar Yunma Ramah.
Seketika Buk Rosa dan suaminya tercengang melihat tingkah anaknya.
.
.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 🙏🙏🙏 Dengan Like dan komen ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Cahaya Sidrap
next thor
2024-09-21
0
Santi rukoyah
udah tau pun ibu nya msh tak percaya
2024-03-13
0
Harman LokeST
setelah mengetahui bahwa Wisnu pewaris tunggal Yumna mulai berbaik hati
2023-11-03
1