Bab 11 Pengungkapan

“Kamu presdir itu?” Ucap Yunma. Masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.

"Ahh tidak-tidak. Ini tidak mungkin!" Yunma mencoba menyadarkan dirinya dengan sedikit menggelengkan kepalanya pelan.

"Kenapa tidak mungkin?" Ucap Wisnu dengan tatapan tajamnya.

"Kamu hanya pria miskin. Bagaimana bisa kamu menjadi seorang Presdir?" Balas Yunma masih tidak percaya akan apa yang dia lihat.

"Hahahhah" Wisnu tertawa puas disana. Seketika ia kembali diam dengan tatapan tajam penuh kebencian.

Wisnu berdiri, lalu berjalan mendekati Yunma.

"Bukankah kau kau ingin menikah dengan ku?" Ucap Wisnu menyeringai. Tangannya mencengkram mulut Yunma dengan kasar.

"Hei. Lepaskan" Sergah Joni tidak terima. Yang langsung membuang tangan Wisnu dari wajah Yunma kakaknya.

"Aku tidak akan mau menikah dengan pria kampungan seperti kamu" Tolak Yunma sinis

"Haha" Wisnu terkekeh.

"Pengawal! Suruh dia berlutut kepadaku" Lanjut Wisnu dengan sedikit meninggikan suaranya. Ia mulai geram akan kelakuan Yunma yang selalu kurang ajar kepadanya.

Dua orang pengawal datang dengan meringkuskan kedua kakak beradik itu untuk berlutut.

Yunma dan Joni ketakutan. Pasalnya pengawal Wisnu yang terlihat sangat menyeramkan dengan otot yang menonjol keluar dari bajunya.

"Apa yang mau kau lakukan?" Ucap Yunma gemetar.

"Tentu saja memberikan kalian berdua pelajaran" Ucap Wisnu dengan seringai liciknya.

"Kalian lihat ini?" Lanjut Wisnu. Seraya membentangkan sebuah kertas berisikan dokumen penting perusahaan.

Yunma dan Joni membulatkan matanya. Menatap kertas itu dengan rasa yang sulit di cerna dengan akal.

"Bagaimana Bisa" Lirih Yunma.

Sebuah tulisan yang menyatakan bahwa pemilik dan pewaris Anatarna Grup ini tertera nama lengkap Wisnu disana.

"Kalian percaya sekarang?" Ucap Wisnu. Sukses membuyarkan lamunan Yunma dan Joni.

Yunma sedikit menelan Saliva nya, menatap Wisnu dengan gemetar.

Pikirannya melayang entah kemana. Apalagi memikirkan akan apa yang telah mereka lakukan kepada Wisnu selama ini. Penghinaan, pencacian, bahkan perbudakan mereka berikan kepada Wisnu.

Apakah keluarga mereka akan selamat? Apalagi perusahaan milik keluarga Buana juga merupakan sebuah perusahaan di bawah naungan dari Anatarna Grup. Walaupun mereka belum memiliki kerja sama, namun perusahaan yang dikelola oleh Keluarga Buana juga mengekspor produk dari Anatarna Grup.

Bagaimana jika itu dihentikan dan putuskan oleh Wisnu secara sepihak dan akan menimbulkan kerugian besar untuk perusahaan nya.

Pikiran-pikiran buruk pun menguasai Yunma.

"Wi-Wisnu. Kita adalah keluarga, jangan seperti ini" Ucap Yunma gelagapan.

Yunma adalah anak tertua dan juga merupakan anak kepercayaan papinya Bristama untuk mengurus perusahaan. Karena itu, sedikit banyaknya Yunma mengerti akan management didalam perusahaan.

Seketika Wisnu tertawa puas disana. Tawanya bahkan menggema di seluruh ruangan itu.

"Keluarga? Keluarga kamu bilang?" Wisnu mendecah.

"Apa kalian menganggap ku keluarga selama ini?" Sambung Wisnu dengan tersenyum miring.

"Ta-tapi itu dulu. Sekarang kami akan berubah. Kakak minta maaf" Balas Yunma masih terbata-bata. Namun dengan percaya diri ia berani untuk meminta maaf.

"Minta maaf!" Ucap Wisnu menggantung. Dengan mengotak-atik dagunya seperti sedang merencanakan sesuatu.

Yunma dan Joni mulai khawatir. Menatap Wisnu dengan sedikit tersenyum kecut.

"Baiklah" Ucap Wisnu dengan senyuman manisnya. Yunma dan Joni seketika tersenyum manis penuh kelegaan.

"Aku akan memaafkan kalian. Jika kalian menuruti semua perkataan ku" Sambung Wisnu dengan suskes membuat dua orang itu melongo. Mereka pikir Wisnu akan memaafkannya begitu saja. Secara, yang mereka tau Wisnu bukanlah seseorang yang neko-neko.