Bab 8 Kecurigaan
Rasanya baru kemarin ia dihina habis-habisan oleh keluarga istrinya. Namun kini rasanya seperti mimpi, ia tiba-tiba menjadi seorang sultan yang diagung-agungkan.
Setelah sesi pengenalan selesai. Wisnu mulai belajar dalam mengelola perusahaan. Tentunya dibantu oleh Rian sekertarisnya. Hanya butuh satu hari, dengan kejeniusan Wisnu, tidak lama baginya untuk mengingat dan menghafal apa yang sudah ia kerjakan.
Sore harinya.
Sepulang Wisnu dari kantor. Tentunya dengan sudah mengganti pakaian biasanya. Wisnu berjalan dengan santainya memasuki halaman rumah sembari membawa beberapa bungkusan makanan serta beberapa barang mahal lainnya.
Ia ingin melihat bagaimana reaksi keluarga Genisa. Secara, mereka itu adalah tipe orang penggila harta dan tahta.
“Mas? Sudah pulang” Sapa Genisa.
“Ini mas bawakan hadiah untuk kamu” Ucap Wisnu lantang. Ia sengaja berbicara sedikit keras agar mertua dan kakak iparnya yang sedang berada di ruang keluarga mendengar ucapannya.
Dan benar saja. Mereka berbondong-bondong datang mendekat. Rasa ingin tau mereka membeludak.
“Kamu bawa hadiah apa? Bukan barang curian kan?” Ucap Buk Rosa sinis.
“Jangan-jangan dia nyuri lagi mi” Timpal Anis.
Wisnu tersenyum, “Alhamdulilah Wisnu dapat rejeki mi! Wisnu beliin spageti kesukaan Mami. Dan ada kalung berlian juga buat Genisa” Ucap Wisnu.
“Berlian?” Lirih Anis dengan mata melotot tidak percaya.
“Dia mimpi kali. Aku aja belum bisa beli berlian untuk istriku. Masa kamu yang gak ada pekerjaan bisa beli berlian. Ngehalu jangan ketinggian woi” Timpal Joni tidak percaya.
“Palingan juga barang palsu. Jangan mau Genisa, kamu ditipuin sama dia mulu lama-lama” Ucap buk Rosa.
Genisa yang masih bingung menatap suaminya penuh selidik. “Apa benar mas Wisnu mencuri?” Batin Genisa curiga.
Setaunya gaji seorang OB tidaklah seberapa. Apalagi ini baru hari pertama Wisnu bekerja, rasanya mustahil jika Wisnu bisa berbelanja barang semahal ini. Bahkan hasil dari penjualan gambar baju yang Genisa jual pun tidak bisa membeli itu semua. Begitulah pikiran Genisa.
Genisa dengan cepat menarik suaminya masuk kedalam kamar.
Setelah sampai di dalam kamar. Genisa menatap wajah Suaminya dengan dalam. Sorot matanya mengatakan bahwa dirinya menginginkan penjelasan dari Suaminya Wisnu.
“Kamu dapat uang dari mana mas?” Tanya Genisa serius.
Wisnu tersenyum, “Mas bertemu orang baik hari ini. Dia bilang sama mas untuk memberikan hadiah ini kepadamu” Jawab Wisnu. Bukannya tidak ingin jujur, namun Wisnu masih belum bisa menceritakan semuanya saat ini.
“Jangan bilang kalau itu dari Herlangga?” Ucap Genisa menyelidik.
“Tentu saja tidak sayang. Percayalah kepada mas. Mas tidak seperti yang kamu pikirkan” Ucap Wisnu meyakinkan istrinya.
Genisa nampak diam dengan sorot mata yang masih mengintimidasi. Ia merasa ada sesuatu yang suaminya rahasiakan darinya.
“Percayalah. Mas tidak berbohong!” Tegas Wisnu lagi.
Sementara ditempat lain. Nampak mami Rosa dan juga Yunma sedang berbincang di ruang temu.
Disana ada juga seorang sekertaris keluarga Bristama. Kebetulan pak Bristama sedang keluar kota, maka sekertarisnya datang secara langsung untuk menyarankan kerja sama ke sebuah perusahaan besar yang kabarnya sekarang sudah mempunyai pengganti presdir baru.
“Benar buk. Kabarnya Presdir baru itu baru menjabat hari ini sebagai presdir utama di Anatarna Grup. Ini kesempatan emas buat kita untuk bisa bergabung di perusahaan itu” Jelas Sekretarisnya.
Buk Rosa nampak manggut-manggut, “Boleh juga! Sudah lama sekali kita ingin masuk kesana. Semoga saja bisa” Jawab Buk Rosa.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.
Jangan Lupa tinggalkan jejak kalian ya 🙏🙏🙏🙏 Dengan like dan komen ya.
Please!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
MATADEWA
Akan ada kejutan....
2024-09-13
0
Cahaya Sidrap
next thor
2024-08-07
0
Mbr Tarigan
semoga ditolak Wisnu
2024-07-06
0