Bab 7 Masuk Kekantor Baru

Keesokan harinya.

Seperti biasa Wisnu sudah bangun lebih awal dari biasanya. Hari ini adalah hari pertamanya untuk bekerja di perusahaan Anatarna Grup. Sebuah perusahaan terbesar didunia yang bergerak dalam bidang teknologi.

Wisnu yang sudah bersiap, sesekali tersenyum ketika melihat wajah istrinya yang masih pulas dengan mimpi-mimpi indahnya.

Wisnu meletakan semangkuk sup ayam spesial yang dia buat khusus untuk istrinya dengan meletakan secarik kertas yang sudah ia tulis beberapa kata disana.

Wisnu tidak hanya jago dalam bidang bela diri, namun dirinya juga pandai dalam hal memasak dan mengurus rumah. Mulai dari membersihkan pekarangan rumah, hingga diseluruh ruangan rumah Wisnu yang bertugas dirumah itu.

Namun kali ini tidak lagi, karena Wisnu akan membuat .mereka yang menghinanya lah yang akan melakukan tugas itu.

Kali ini Wisnu berangkat dengan pakaian biasanya. Setelah setengah jalan, Wisnu dijemput oleh seseorang dengan mobil sport pengeluaran terbaru.

Setelah mengganti baju. Wisnu langsung menuju kantor utama Anatarna Grup sebagai Presdir utama yang sudah diumumkan kakek dihari sebelumnya kepada seluruh karyawannya.

Kabar penggantian ahli waris pun terdengar diseluruh perusahaan yang ada. Namun sosok ahli waris masih sangat misterius, karena nama dari ahli waris itu sendiri yang masih belum terungkap.

******

Disebuah rumah utama keluarga Liu.

“Dasar bodoh! Mengurus satu orang tua saja kalian tidak bisa. Dasar tidak berguna” Bentak Bram kesal.

Wajahnya kini merah padam, amarahnya kian memuncak apa lagi dia mendengar bahwa hak waris sudah ada yang menempati.

Posisinya sebagai menantu dan juga pemegang kedua hak waris itu akan terancam. Apalagi jika kakek Liu mengetahui bahwa kekacauan kemarin adalah rencana busuknya.

“Maaf bos. Kemarin ada seorang pemuda yang menolonnya, kami kewalahan melawannya bos” Jelas preman itu takut-takut.

“Apa gunanya aku membayar kalian. Dasar bodoh. Bekerja saja tidak becus. Pergi sana!” Bentak Bram yang semakin geram. Kepalanya kini semakin terasa mau pecah memikirkan kekacauan ini.

Bram duduk seraya mengatur nafasnya perlahan. Mencoba meredakan amarahnya, baru kemudian memikirkan strategi untuk mendapatkan kembali hak waris itu.

**********

Wisnu memasuki ruangan kerjanya. Nampak beberapa pegawai penting perusahaan sudah menunggu sesuai dari perintah kakek Liu. Disana kakek Liu juga hadir menyambut kedatangan cucu pertamanya itu.

“Selamat datang di Anatarna Grup tuan” Sambut mereka semua serempak.

Wisnu mengangguk pelan. Senyuman manisnya melebar kala matanya menatap sang kakek. Seumur hidup baru kali ini ia diperlakukan layaknya manusia. Jika tidak, semua orang selalu menganggapnya sebagai seorang pecundang yang tidak berguna.

“Perkenalkan tuan. Saya adalah Rian yang akan menemani tuan apapun yang terjadi” Ucap Rian penuh dengan wibawa kepemimpinannya.

“Apa kau seorang bodygart?” Tanya Wisnu sekenanya. Seketika beberapa pegawai lainnya terkekeh kecil disana.

Wisnu menatap mereka dengan heran. Sementara itu, Rian masih berdiri dengan tatapan dinginnya tanpa bergeming sedikit pun.

“Saya bisa menjadi apapun yang tuan inginkan. Yang jelas saya adalah sekertaris pribadi tuan yang akan mengurus segala keperluan tuan” Jawab Rian tegas. Nampak Wisnu hanya manggut-manggut lalu berjalan kearah kakek.

“Selamat datang kembali ke perusahaan Anatarna Grup cucuku. Ini semua adalah milikmu, kakek harap kamu bisa menjaganya sampai akhir hayat mu” Ucap kakek serius.