Bab 2
“Tapi aku benar-benar tidak mencuri Mi” Ucap Wisnu masih kekeh dengan pendiriannya. Karena memang dia tidak merasa mengambil uang itu.
“Ada apa ini?” Tanya Genisa yang baru sampai di Aula. Karena dia sedikit mendengar kegaduhan, ia memilih untuk melihat apa yang terjadi di Aula.
“Ini. Suami mu mencuri uang Mami” Balas Yunmi ketus.
Genisa membulatkan mata, menatap suaminya sejenak. Nampak Wisnu hanya menggeleng dengan ekpresi memelas.
“Aku yakin bukan suamiku yang mengambilnya” Ucap Genisa kemudian.
“Kamu selalu saja membela suamimu itu Genisa. Sudah jelas-jelas bahwa dia bersalah” Celetus Joni.
Genisa menatap kakak keduanya itu dengan tajam, “Apa Mas punya bukti?” Tanya Genisa penuh selidik.
“Ya,,Sudah jelas Wisnu. Karena disini hanya dia yang gak punya uang dan pekerjaan. Itu sudah membuktikan bahwa dialah pelakunya” Balas Joni mantap. Walaupun sedikit tergagap namun ia begitu yakin akan pikirannya.
“Kalau begitu ayo kita lihat cctv saja! Dengan begitu kalian akan tau siapa pencuri dirumah ini” Ucap Genisa tegas.
Nampak mereka semua saling melempar pandangan. Mereka lupa, bahwa Genisa juga merupakan anggota keluarga Buana. Genisa jelas tau betul setiap sudut ruangan yang di pasangi cctv dirumah itu, dengan begitu pelaku pencurian uang akan cepat diketahui.
Tidak ada yang menjawab perkataan Genisa. Suasana menjadi hening sejenak, hingga sebuah suara seorang pria dari pintu depan terdengar.
“Siang semuanya! Papi terlambat ya” Seru tuan Bristama yang merupakan ayahnya Genisa.
Mereka semua tersenyum senang. Namun tidak untuk Genisa. Mata Genisa terfokus kepada seorang pria yang ada disamping ayahnya. Seorang pria yang begitu Familiar untuknya.
“Wah Herlangga. Sudah lama kita tidak berjumpa! Tante kangen sama kamu” Ucap nyonya Rosa senang. Ia langsung memeluk Herlangga dengan bangga.
“Silahkan duduk!” Lanjut nyonya Rosa lagi dengan ramah. Herlangga yang sedari tadi menatap Genisa, kini beralih dan menduduki bokongnya di sebuah bangku disana.
Sementara itu. Wisnu menatap dengan lekat bagaimana istrinya Genisa menatap seorang pria bernama Herlangga itu sejak tadi. Ya, Wisnu memang tidak mengenali Herlangga. Karena mereka memang belum pernah bertemu sebelumnya.
“Genisa? Ayo duduk! Kenapa mematung saja sejak tadi?” Ucap Herlangga. Seketika membuyarkan lamunan Genisa sejak tadi.
“Maaf Herlangga. Aku tidak bisa. Kalian lanjutkan saja acara makan-makannya. Aku akan pergi keluar bersama Mas Wisnu” Balas Genisa cepat, dan membawa Wisnu pergi dari sana.
Genisa tau betul bagaimana kegundahan hati suaminya saat ini dengan kehadiran Herlangga yang diagung-agungkan oleh kedua orang tuanya itu.
*******
“Mami gak mau tau! Kamu harus tinggalkan Wisnu dan menikah bersama Herlangga” Tegas nyonya Rosa.
Genisa terisak, “Aku gak mau mi! Aku mencintai mas Wisnu, bukan Herlangga” Bentak Genisa masih dengan pendiriannya.
“Apa yang kamu harapkan dari Wisnu. Hidupnya pengangguran dan hanya mengamdalkan jualan sepatu bekasnya itu? Memangnya kamu bahagia jika harus membuat orang tuamu terbebani karena harus membiayai hidup suamimu yang tidak tau diri itu” Bentak nyonya Rosa tidak kalah geramnya.
“Pokoknya Genisa gak mau nikah sama Herlangga, titik” Ucap Genisa mantap dan pergi meninggalkan ibunya diruang kerjanya.
“Genisa? Kemana kamu Genisa? Mami belum selesai bicara” Teriak nyonya Rosa keras. Namun Genisa tidak menggubrisnya dan tetap pergi dari sana.
“Sudahlah ma. Jangan terlalu memaksakan. Suruh dengan perlahan saja” Ucap Pak Bristama mengingatkan istrinya Rosa.
.
.
.
.
.
Bersambung.
Jangan Lupa tinggalkan jejak kalian ya! Dengan Like dan komen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
MATADEWA
Masalah....
2024-09-12
0
Cahaya Sidrap
next
2024-08-07
0
Mbr Tarigan
jadi bekas Wisnu dikasih SM Erlangga manusia kaya macam apa itu TDK cari yg orisinil. ya jadi. mau bekas orang dimana harga diri erlangga
2024-07-06
0