Selama beberapa bulan kemudian perlakuan Ezza tak kunjung membaik, ia bahkan sering pulang malam dan lebih suka menghabiskan waktu bersama sahabatnya ketimbang bersama keluarga kecilnya.
"Mas dari mana kok baru pulang?" tanya Candy hawatir setelah memergoki suaminya baru pulang ketika penunjuk waktu di angka dua belas.
"Darimana aku pergi, kamu gak perlu tau."
Meski tertatih, Ezza menolak bantuan dari Candy.
Bukan hanya itu, Ezza bahkan tak memberinya kabar, sedang apa dan berada dimana, Candy tak pernah tau.
Seperti malam itu kebetulan Tuan Hadi menyambangi kediaman Ezza.
Ting ... Tong ...
Bunyi bel pintu berbunyi nyaring, Candy yang sedang bermain di ruang tengah bersama Daffin segera berlari kecil untuk membuka pintu.
"Papa ..."
"Kakek ..." seru Daffin yang ternyata mengekor di belakang Candy.
"Hai cucu kakek."
Setelah bersalaman dan mencium punggung tangan mertuanya kini mereka sudah berpindah ke ruang tamu. Begitu pula dengan Daffin yang sudah berada dalam gendongan mertuanya.
Tuan Hadi menatap ke sekelilingnya, " Loh, Ezza mana?"
"Mas Ezza belum pulang Pa," ucap Candy sambil menunduk.
Ia bahkan lupa dengan bekas memar di sudut bibirnya. Tapi mata jeli Tuan Hadi sudah lebih dulu menatapnya.
"I-itu kenapa bisa luka? apa kamu habis terjatuh?"
"A-anu Pa..."
Candy tak berani menatap ayah mertuanya karena takut. Ia pun hanya berani me-remas-remas ujung bajunya.
"Jatuh kah? atau kenapa?"
"Ja-jatuh pa, tapi sudah aku obati kok," jawab Candy berbohong.
Wajah Candy bahkan terlihat tidak terawat seperti dulu saat mereka tinggal di rumahnya. Ada apa ini, tanya Tuan Hadi dalam hatinya.
Kejadian itu cukup menjadi tanda besar untuk Tuan Hadi, bahkan sampai dua jam ia menunggu kepulangan Ezza, tetapi nyatanya ia tetap tidak pulang ke rumah.
"Sudah jam segini kenapa Ezza belum pulang?"
"Bi-biasanya jam segini mas sudah pulang pa, tetapi entah kenapa malam ini beliau belum pulang."
"Sudah kamu telepon?"
"Sudah tapi tidak diangkat."
"Coba papa yang telepon oke."
Lalu ia pun mulai menghubungi Ezza, tetapi panggilannya tetap tidak dijawab. Tak mau membuat menantunya tersudut ia pun menyusun rencananya sendiri.
Nyonya Hadi yang tau rencananya berhasil, tersenyum puas. Bahkan ia segera menyusun rencana kedua untuk putra kesayangannya.
"Hmm, sekarang tinggal melanjutkan rencana kedua, dan Candy bersiap-siaplah untuk pergi dari kediaman keluarga Hadi Wijaya."
Ia sudah menyiapkan Delima agar ia masuk ke dalam kehidupan Ezza dan menggantikan posisi Candy.
"Nama kamu siapa cantik?"
"Delima nyonya."
"Nama yang cantik secantik orangnya, apa kamu sudah menikah?"
"Belum nyonya, memangnya kenapa ya?"
"Mau jadi menantu saya enggak?"
"Ha-ah saya?"
"Ya kamu, memangnya siapa lagi?"
"Mau banget nyonya."
"Untuk semua tanggungan hidup keluargamu biar aku yang urus."
"Wah terimakasih banyak nyonya."
Delima memang salah satu karyawan di salon langganan Nyonya Hadi. Karena ceritanya yang selalu menyayat hati, maka timbullah rencana licik yang kedua. Ia pun akan membuat Delima mendapat simpati dari Ezza dan membuat mereka bersama.
🍃Satu minggu kemudian.
Dengan sejuta pesona, Delima dengan mudah masuk ke dalam kehidupan Ezza. Bagai obat penyembuh, Ezza langsung menerima kehadirannya tanpa curiga sedikitpun.
Bahkan mereka sering chat mesra hampir setiap hari.
"Hai sayang, jangan lupa makan ya..."
"Iya sayangku yang bawel ..." balas Ezza tak kalah genit.
"Bawel-bawel gini ngangenin kan, buktinya setiap malam minta di temenin."
"Iya dong sayang, abis service kamu ... ah mantaps.. ups..."
Ezza pun makin terbuai akan belit cinta Delima. Entah ia memakai pe-let jenis apa, buktinya dengan mudah ia masuk ke dalam kehidupan Ezza.
Kedekatan mereka setiap hari semakin bertambah, sayangnya ia melupakan Candy dan Daffin keluarga kecilnya.
Tak jarang dengan alasan party dengan rekan bisnisnya ia tak pulang ke rumah. Padahal Ezza sedang asyik di Club bersama Delima.
"Sayang kamu nakal ih ..." jerit Delima ketika tangan Ezza mulai nakal.
"Tapi kamu suka kan?" Kegenitan Ezza mulai menjadi.
Ezza pun mulai beraksi karena pengaruh minuman yang dituangkan Delima saat di Club dan Delima sangat menikmati sentuhan nakal Ezza. Tak jarang Delima menggelinjang ketika tangan Ezza terlalu nakal.
Sedangkan Candy masih mondar-mandir di ruang tamu, menunggu suaminya pulang.
"Mas kamu dimana sih?"
"Cepetan pulang, pasti papa akan segera tau kalau kamu sering bertingkah seperti ini."
"Semoga tidak terjadi apa-apa denganmu ya mas... Aamiin."
Penunjuk waktu sudah menunjukkan angka dua belas. Kedua jarum jam bahkan sudah saling me-nindih karena kedinginan.
Suara mobil terdengar dari arah luar. Dengan raut bahagia ia pun menyambut suaminya yang ber-aroma alcohol.
"Alhamdulilah mas, kamu sudah pulang."
"Hmm, ya aku sudah pulang, ayo tidur."
"Ayo mas," ucap Candy senang.
Begitulah hari-hari Ezza setiap beberapa bulan terahir ini. Meski begitu Candy tetap bertahan dan menyembunyikan hal ini dari ayah mertuanya.
🍃Beberapa minggu kemudian.
Ezza mengajak Delima untuk mengunjungi kegiatan sekolah Daffin. Itu pun karena Candy yang meminta Ezza datang, karena peraturan sekolah mewajibkan kedua wali murid datang dalam acara tersebut.
Tapi jantung Candy berhenti berdetak ketika melihat Ezza datang dengan seorang wanita bertubuh seksi ke sekolah. Tak mau terlihat sedih di depan putranya, Candy seolah mengabaikan wanita yang bersama Ezza.
"Mommy ... itu Daddy ..." teriak Daffin ketika melihat ayahnya datang.
"Iya sayang, itu Daddy datang."
"Tapi sama siapa Moms?"
Beberapa saat kemudian, Ezza menghampiri Candy dan Daffin.
"Hai jagoan ayah, apa sudah dimulai acaranya?"
"Belum Daddy, oh ya ini siapa?"
"Ini teman Daddy, kenalan dulu sama tante Delima ya."
"Hai anak ganteng, salam kenal dari tante, kamu namanya siapa?"
"Hai aku Daffin tante, senang bertemu dengan tante."
"Terimakasih sayang."
"Lalu ini istriku, Candy..."
"Oh ini ya, salam kenal dari Delima."
"Salam kenal kak, aku Candy."
Setelah berbasa basi sebentar, lalu ketiga orang dewasa itu duduk berdekatan. Sedangkan Daffin dipangku oleh ayahnya.
Selama acara berlangsung Daffin lebih banyak dekat dengan Delima. Hal itu semakin membuat Ezza yakin untuk menjadikan Delima istrinya.
Apalagi ia juga dekat dengan anak kecil, hal itu semakin membuat Ezza jatuh cinta dengan Delima. Terlebih ia selalu ada dan memberikan saran terbaik untuk Ezza disaat ia terpuruk.
Sepulang dari acara tersebut, tanpa berpikir panjang Ezza pun men-talak Candy.
"Sudah cukup lama aku bertahan, kini aku ingin kita ber-cerai."
"M-mas!! Apa yang kamu ucap barusan?"
"Aku men-talak mu Candy Salsabila."
Deg ... ucapan Ezza kali ini sangat menyayat hatinya. Candy mengira ia masih bisa mempertahankan bahtera rumah tangganya, tetapi kenyataan berkata lain.
"Atas dasar apa mas menginginkan hal yang paling dibenci Allah?"
"Aku sudah tidak mencintaimu lagi."
"Tapi kita masih bisa mencobanya sekali lagi kan mas? mencoba memperbaiki ikatan janji suci kita berdua."
"Sekali aku bilang tidak ya tidak."
"Jadi mas tetap menginginkan kita berpisah?"
"Ya, jika itu lebih baik untuk kita."
Bukannya mendapatkan kejelasan ia justru mendapatkan luka lebih dalam dari ini.
🍃Selang beberapa minggu.
Ezza pun melamar Delima dengan bersama ibundanya. Tentu saja ayahnya tidak bisa datang, karena ia sedang dalam urusan bisnis di luar negeri. Hal itu dimanfaatkan dengan sempurna oleh ibu mertuanya.
"Sebaiknya kalian segera menikah, bukankah melakukan niat baik itu harus disegerakan?"
"Iya Bu, minggu depan kita menikah."
"Benarkah mas?"
"Iya, kita akan menikah minggu depan."
"Terimakasih mas."
Bahkan pernikahan mereka terjadi tanpa sepengetahuan Candy dan Tuan Hadi. Meski hanya menikah secara agama, tetapi rasa sayang Ezza lebih besar padanya ketimbang pada istri sahnya.
Latar belakang Delima yang kesusahan semakin membuat Ezza berniat untuk membantunya dan itulah salah satu alasan kenapa ia harus segera menikahi Delima.
Setelah menikah, dengan bangganya Ezza memperkenalkan Delima pada Candy.
"Sayang, nanti kalau Candy berbuat ulah atau menyakitimu katakan saja padaku."
"Bener itu Del, mama juga ada buat bela kamu kok, ketimbang sama anak si-alan itu mending mama sama kamu," ucap Nyonya Hadi dengan bangganya.
"Iya mas, iya ma, percaya sama aku deh, yakin ga ada apa-apa nanti."
Beberapa saat kemudian dengan pakaian lengkap pengantin, Ezza membawa Delima serta ibunya ke rumah.
Mendengar suaminya pulang, Candy bersiap-siap menyambutnya. Ia pun sudah menyiapkan minuman kesukaan suaminya.
PRANG ...!!!!
Belum sempat Candy melangkah pergi. Minuman di dalam nampan-nya pun terjatuh tatkala melihat suaminya memakai pakaian pengantin bersama wanita lain.
"Si-siapa dia mas?" tanya Candy bergetar.
"Kenalkan ini menantu baru Ibuk, sekaligus istri sah Ezza yang kedua."
Tiba-tiba saja, ibu mertuanya muncul dari belakang pengantin. Sedangkan Delima masih bergelayut manja di dengan Ezza.
Bukannya marah, Ezza malah mencium kening istri keduanya di depan Candy.
"Ya Tuhan, cobaan apalagi ini?"
Candy yang tak pernah menyangka dirinya akan mendapati cobaan seperti ini semakin tersiksa.
Belum lagi Ezza langsung mengenalkan Daffin pada ibu barunya.
"Hai sayang, baru pulang ya, oh ya kenalin ini mama baru Daffin."
Daffin yang masih ingat betul siapa yang bersama ayahnya itu pun menjauh pergi dan memeluk ibunya dengan erat.
Bak disayat sembilu, hati Candy terasa tercabik-cabik seketika. Tetapi perkataan Ezza adalah titah baginya, apapun keputusan dirinya, ia tidak bisa protes.
...🌹Bersambung🌹...
.
.
...Semoga suka dengan part ini kak, jangan lupa LIKE, KOMEN dan FAVORIT YA, bila masih ada VOTE yang tak terpakai boleh lah diberikan untuk Candy biar semakin kuat menghadapi ujian hidupnya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Bila Elgifani
ini udah sah jatuh talak.. tapi dibawah nya mrk ttp seperti suami ustri bahkan ezza menggauli candy dengan duawali doa bersetubuh.. ini author lg ngimpi, salah tulis atau lupa saat nulis kata2 talak? asli ngasal.. wkwk
2022-03-16
1
ㅤㅤ💖 ᴅ͜͡ ๓ᵕ̈✰͜͡v᭄ ᵕ̈💖
kenapa candy mau bertahan😒
tinggalin aja ezza, kebangetan 🤦🏼♀️
2022-02-04
0
Risky Titi sarlinda
semoga ibu dan anak nya mendapat karma
2021-12-31
1