Sejak kehadiran Daffin, kasih sayang Ezza semakin tercurah pada istrinya. Padahal dulu Ezza sangat sulit untuk mencintai wanita. Bahkan saat dia kuliah di luar negeri, banyak yang mengira kalau Ezza tidak suka wanita dan lebih menyukai pria.
Tidak salah, Candy pun awalnya ragu dengan Ezza yang tidak mempunyai riwayat pacaran seperti halnya dirinya. Sampai ibunya bersikeras menjodohkan Ezza dengan salah satu anak teman sosialitanya. Sayangnya takdir berkata lain.
Pertemuan tidak sengaja dengan Candy membuatnya menemukan cinta sejatinya. Ezza memang sulit jatuh cinta, karena sejujurnya Ezza tidak suka bermain perasaan.
Selama ini Ezza memegang teguh prinsipnya, jika ia sudah mencintai satu wanita, maka ia akan mempertahankannya sampai nanti dan tidak akan pernah membagi cintanya.
Ia juga bukan tipikal lelaki romantis, jika ia ingin menunjukkan keromantisan yang ada pada dirinya, ia lebih memilih melalui tindakan ketimbang kata-kata.
.
.
Sedangkan Candy masih gadis bau kencur. Ia tidak pernah berfikir untuk jatuh cinta ataupun menikah muda. Tetapi kini, di usia dua puluh tahun, ia sudah menjadi seorang ibu muda. Seorang istri dari CEO H&W Group, Rean Ezza Hadi Wijaya.
Beruntungnya Ezza selalu membimbing Candy yang masih labil. Ezza benar-benar berubah menjadi sosok yang penyanyang, lembut dan bertanggung jawab pada istri kecilnya.
Ketulusan hati Ezza berbalas cinta dan kasih sayang dari Candy. Meski rentang usia mereka lumayan jauh, tetapi Ezza selalu mampu mengimbangi Candy. Mereka pun saling melengkapi satu sama lain. Tetapi sayangnya sikap Ibu Ezza berbeda.
Saat ada Ezza, Nyonya Hadi memperlakukan Candy dengan sangat baik, tetapi saat Ezza tidak ada perlakuan ibu mertuanya berubah. Hal itu terus berlangsung tanpa sepengetahuan Ezza. Sampai suatu saat Ezza menemukan Candy terisak di dalam kamarnya. Kebetulan siang itu ia pulang karena ada berkas yang teringgal.
Hiks ... hiks ... hiks ....
"Ibuk, Candy tidak kuat ... "
Hiks ... hiks ... hiks ...
Tanpa berpikir panjang, Ezza langsung masuk kamar dan memeluk istri tercinta, ia membelai lembut kepala Candy. Ezza takut terjadi apa-apa padanya. Apalagi ia paham, usia istrinya sangat muda, harusnya ia masih mengenyam pendidikan bukan menjadi ibu rumah tangga seperti saat ini.
“Ada apa sayang? Apa ada yang menyakitimu, hmm.”
Candy membungkam, sampai Daffin yang berusia dua setengah tahun masuk ke dalam kamar.
"Pa-pa ..."
"Hai jagoan ayah, sini sayang," ucap Ezza lembut pada putranya.
Setelah nyaman berada dipangkuan ayahnya, Daffin mengucapkan kata-kata yang sulit ia percaya.
“Ne-nek abis mukul mama, yah.”
“A-apa!!”
Direngkuhnya tubuh putra kecilnya lalu ia pun memanggil pengasuh Daffin untuk memberikan keterangannya. Serentetan pertanyaan meluncur dari Ezza pada pengasuh Daffin.
"Cepat ceritakan apa yang membuat istriku menangis!" titah Ezza pada pengasuh Daffin.
Setelah mendengar semuanya, ia pun kaget. Tetapi ia tidak boleh menyakiti ibu atau istrinya. Ahirnya Ezza memilih jalan tengah, ia memutuskan untuk pindah dari rumah kedua orangtuanya.
.
.
Singkat cerita ...
Tanpa pikir panjang, Ezza dan keluarga kecilnya pindah ke rumah yang ia beli khusus beberapa tahun lalu. Meski awalnya ayahnya melarang, tetapi Ezza berhasil meyakinkan ayahnya.
Sejak melihat cucu pertamanya lahir, Nyonya Hadi semakin membenci Candy dan cucunya. Terlebih sekarang Candy malah mengajak Ezza pergi. Bukannya memperbaiki keadaan, rasa benci di hati Nyonya Hadi semakin menjadi.
Terbesit rasa untuk memisahkan Ezza dengan istrinya itu. Sampai ahirnya cara licik ia gunakan untuk menyingkirkan Candy dari Ezza.
.
.
Sebelumnya Nyonya Hadi meminta maaf pada Candy untuk semua kelakuannya selama ini, lalu ia sengaja mengajak Candy pergi mengunjungi salah satu teman sosialitanya.
"Candy, sebagai menantu yang baik, kamu ikut ibu sekarang."
"Kemana Bu? Mas Ezza melarangku keluar rumah."
"Sudah ikut saja!"
"Ta-tapi ..."
"Gak ada tapi-tapian, pokoknya kamu harus ikut."
Meski batinnya menolak, demi membahagiakan ibu mertuanya ia pun menyetujuinya.
Dengan alasan ingin memperkenalkan menantu pada teman-temannya Candy pun ikut ibu mertuanya itu.
Sampai di sana, ia pun menjalankan rencananya.
"Kenalkan ini menantuku yang aku ceritakan waktu itu."
Lalu Candy pun mulai berbaur dengan teman ibu mertuanya. Tapi setelah ia meminum minuman yang disuguhkan tuan rumah, ia pun pingsan.
Senyum kemenangan terbit di bibir Nyonya Hadi. Ia pun segera menjalankan aksinya, ia sengaja menjebak Candy seolah-olah berhubungan badan dengan seorang lelaki. Kegiatan itu, berhasil direkam lalu dikirim langsung ke ponsel Ezza dengan nomer yang tidak di kenal.
Jebakan Nyonya Lily berhasil sempurna tanpa sepengetahuan Candy.
"Rasakan menantu si-alan, sebentar lagi anakku akan membuangmu!" ucap Nyoya Hadi penuh kemenangan.
Setelah melakukan semua itu dengan bersih, dan Candy sudah siuman, Nyonya Lily bersikap biasa dan mengajak Candy pulang.
Ia pun menunggu hasil pekerjaan itu dengan tenang di rumahnya. Di satu sisi Ezza tampak menahan amarah dan bersiap menghukum Candy di rumah nanti.
Bagaimana bisa, istri yang sangat ia cintai bermain kotor dibelakangnya. Apa kasih sayang dan cinta darinya tidak cukup. Ezza benar-benar tidak habis pikir akan kelakuan istrinya itu.
Seketika Ezza dibakar cemburu luar biasa. Ia geram karena cinta pertamanya sekaligus istri yang amat ia hormati melakukan hal keji seperti itu.
“Dasar wanita murah-an, beraninya kamu mempermainkan cintaku seperti ini.”
Tangannya mengepal erat, matanya memancarkan kemarahan, dan kini seolah-olah darah di tubuhnya sudah mendidih.
Ezza meluapkan kekesalannya pada berkas-berkas di meja kerjanya. Seketika rasa sakit menjalar di menusuk jantungnya. Konsentrasi kerja Ezza terbelah sampai ahirnya ia pun memilih untuk segera pulang.
Sementara itu efek obat tidur itu nyatanya sedikit meninggalkan efek pusing, Candy pun meminum obat untuk meredakan hal itu. Sampai ia tidak menyadari ketika suaminya pulang.
Ketika Ezza pulang ke rumah, melihat istrinya amarahnya tidak terbendung lagi dan ia pun langsung menghadiahkan sesuatu untuk istri tercinta.
PLAKKK!!!
Perih, panas dan keterkejutan menjadi satu. Candy tidak menyangka suaminya menjadi ringan tangan. Apa ada yang menyakiti perasaanya, sehingga ia menjadi tempat pelampiasan amarah suaminya itu, batin Candy.
Tatapan tajam dari Ezza nyatanya mampu membuat Candy ketakutan. Ia tidak pernah melihat kemarahan sebesar ini pada suaminya.
“Dasar wanita ja**** beraninya kau menghianatiku, hah!!!”
Di raihnya rambut Candy dan ditariknya kuat-kuat.
“Aa-ampun masss ... sa-sakit!!” rintih Candy.
“Apa cinta dan kasih sayang dariku tidak berarti selama ini buatmu, hah!!”
Bukannya mereda, Ezza semakin membabi buta menyiksa Candy. Semua luapan amarah ia berikan pada Candy tanpa meminta keterangan dari istrinya. Tentu saja hal itu membuat Candy terisak.
"Aa-ampun masss ... hiks ... hiks ... hiks ..."
Belum lagi rasa perih di wajah dan tubuhnya, tetapi perkataan dari suaminya yang mengatakan wanita ja**** membuatnya frustasi. Ia bahkan tidak memperdulikan sudut bibirnya yang berdarah dan luka lebam di keningnya.
Pengasuh Daffin sempat mendengar keributan di kamar majikannya. Karena takut hal itu mempengaruhi perkembangan Daffin, dengan cepat pengasuhnya membawanya pergi menjauh.
Setelah puasa menyiksa istrinya, Ezza pergi ke kamar mandi, ia mengguyur tubuhnya dengan air shower.
"Apa yang sudah aku lakukan pada istriku?" jerit batin Ezza.
Ia pun menyesali perbuatannya, tetapi mungkin itu sudah terlambat. Candy sudah ketakutan luar biasa. Bahkan ia masih duduk di tempat yang sama.
.
.
Beberapa bulan kemudian...
Sejak saat itu Ezza menjadi dingin pada istrinya. Bahkan perlakuannya berubah total, dia sering melampiaskan segala amarahnya pada istrinya itu tetapi setelah amarahnya padam, ia pun meminta dirinya dilayani sebagai suami.
Setelah puas menyiksa istrinya, Ezza tidur dengan nyamannya. Di sisi lain, batin Candy semakin terluka. Ia benar-benar frustasi, dipandanginya wajah suaminya yang sudah menemaninya beberapa tahun ini.
"Mas, sampai kapanpun aku tetap mencintaimu, meskipun kamu membenciku, hiks.."
Setiap hari, setiap malam batin Candy tersiksa.
Meski perlakukan Ezza tidak sama, tetapi ia tetap melakukan semua perintaan suaminya. Kebiasaan Ezza bersamanya juga berubah total. Candy hanya dianggap sebagai pemuas nafsunya saja, tetapi fisik dan hatinya juga terluka akan perkataan pedas suaminya.
Ezza benar-benar sudah terhasut oleh rencana yang sudah disusun rapi ibunya. Meski Candy tau tetapi ia juga tidak bisa mengatakan hal itu karena ia tidak mempunyai bukti. Sedangkan di sana, Nyonya Hadi bahagia di atas perderitaan anak dan menantunya.
"Tuhan, jika memang suamiku salah paham padaku, semoga suatu hari nanti engkau membukakan hatinya kembali seperti dulu. Sama seperti saat aku mengenalnya. Aamiin."
...~BERSAMBUNG~...
.
.
Assalamualaikum semuanya, maaf karena ini NOVEL Kontes update nunggu feedback dari editor ya.. mohon maaf buat yang nunggu lama🙏
.
.
..."JANGAN LUPA KOMEN, LIKE dan TEKAN ❤"...
...Terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
ㅤㅤ💖 ᴅ͜͡ ๓ᵕ̈✰͜͡v᭄ ᵕ̈💖
issh ibunya ezza kayaknya bukan ibu kandungnya ezza, masa GK mau liat anaknya bahagia 😒😒
sabar sabar sabar jadi menantu harus sabar🤧🤧🤧
2022-02-04
0
ARSY ALFAZZA
mantap ❤️
2021-12-29
0
LUNA HIATUS
Ezza bodoh knp ga diselidiki dulu sih 😒
2021-12-28
0