BAB 19. BACK TO INDONESIA

...happy literasi all

...

Alika dan Andhini akhirnya tiba di tanah air tepat tengah malam, keduanya langsung menuju ke rumah masing-masing dan sepakat bahwa keesokan harinya mereka akan mengunjungi oma Kailani dan sekaligus mengantar titipan dari sahabatnya.

Mentari pagi perlahan menggeser sang rembulan yang telah menyelesaikan tugasnya memberikan cahaya pada malam yang gelap gulita. Alika membuka perlahan matanya saat merasakan hangatnya sinar matahari pagi yang menembus celah-celah gorden kamarnya. Alika segera meninggalkan tempat tidurnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi membersihkan tubuhnya sebelum ke kantor ia akan mampir ke rumah oma Kailani.

Begitu pula halnya dengan Andhini yang kini telah bersiap ke rumah oma Kailani. Hari ini sepertinya ia akan menambah cutinya toh kedua bosnya masih di Paris. Andhini bener-bener tak sadar akan bahaya yang sedang mengintainya.

Alika tiba di rumah oma Kailani terlebih dahulu tak lama kemudian Andhini pun tiba. Mereka berjalan beriringan menghampiri oma Kailani yang kebetulan sedang duduk santai bersama tanpa Sita. Suatu keharusan bagi tante Sita setiap hari mampir ke rumah mamanya setelah mengantar buah hatinya dan sebelum ke rumah sakit.

“Assalamualaikum oma, tante ,,,” sapa keduanya kemudian mencium punggung tangan oma dan tante Sita secara bergantian.

“Tumben kalian mampir sebelum ke kantor. “ tanya oma dengan tatapan menyelidik

“Hehehe ,,, iya oma, tante. Kami bawakan titipan dari Ratu.” Jawab Alika seraya memberikan dua papar bag pada oma dan tante Sita.

“Kalian bertemu Ratu ??? Dimana ??? Apa dia baik-baik saja ???” tanya oma Kailani antusias

“Kami bertemu di Paris, oma.” Jawab Alika tersenyum lebar

Alika dan Andhini kemudian menceritakan tentang Ratu yang sukses sebagai model dan bekerja sebagai desainer perhiasan sebuah perusahaan terkemuka. Oma Kailani menitikkan air mata bahagianya. Tak sia-sia cucunya jauh-jauh merantau untuk membuktikan kemampuan dirinya sebagai keturunan Naransya sejati. Cucunya itu bahkan melampaui keberhasilan semua anak cucunya yang begitu menyombongkan dirinya. Walaupun semuanya memiliki kecerdasan di atas rata-rata namun tetap saja mendompleng nama besar suaminya, sedangkan Ratu meraih keberhasilan dengan menanggalkan nama besar kakeknya.

“Ratu kita berhasil ma ,,,” tante Sita memeluk oma Kailani dengan menitikkan air mata bahagia. Kerja kerasnya untuk membangkitkan rasa percaya diri ponakannya telah berhasil.

“Oma ingin memberikan mereka surprise yang akan mereka ingat seumur hidupnya. “ ucap oma Kailani tersenyum misterius.

Sementara itu nun jauh di sana tepatnya di tempat dimana Ratu berjuang sendiri, nampak Samuel tengah membujuk Ratu agar bisa kembali ke Indonesia mewakili perusahaan mereka.

“Ayolah Queen, hanya kamu yang bisa kakak percaya. Ini adalah kerjasama pertama kita dengan perusahaan Indonesia. “ dengan wajah memelas Samuel mengikuti kemana pun Queen melangkahkan kakinya.

“Aku belum siap bertemu dengan mereka, kak. “

“Justru ini kesempatanmu memperlihatkan pada mereka keberhasilanmu saat ini. Tidak gampang perusahaan Jewellery and Model’s mempekerjakan seseorang yang tidak memiliki kemampuan lebih.” Samuel mencoba membuka pikiran Queen.

Sejak Queen menceritakan semua kisah hidupnya yang menyedihkan, Samuel dan mamanya semakin menyayangi Queen. Sungguh orang tua yang tak punya perasaan, merendahkan darah dagingnya sendiri hanya karena otaknya tak mampu dalam mata pelajaran sains. Bukankah di dunia ini tak ada yang sempurna ? Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan itu sudah menjadi ketentuan alam.

“Baiklah kak, kapan aku berangkat. “ ucap Queen setelah memikirkan ucapan Samuel.

“Nah, itu baru adikku. Kita harus optimis dan profesional jika ingin berhasil. Abaikan semua suara sumbang dan tatap ke depan. Masa lalu hanya untuk di kenang bukan di ratapi. Alasan terbesar kakak menerima kerjasama dengan perusahaan Angkasa Global’s adalah kamu. Kakak ingin membuat mereka sadar dan syukur-syukur jika seorang Rafka Rafardhan akan bucin parah padamu. “ balas Samuel panjang lebar dan tertawa lucu pada akhir kalimatnya.

“Ck, itu gak akan terjadi kak, walaupun stok pria di muka bumi ini sudah habis maka aku rela jadi perawan tua. “ ucap Ratu yakin.

“Ssttt ,,, jangan suka asal karena biasanya yang terjadi adalah kebaikannya. Jangan pernah mencoba melawan takdir. “ balas Samuel tak suka dengan kata-kata adik angkatnya itu.

“So kapan aku berangkat ,,,”

“Lebih cepat lebih baik tapi jangan khawatir, kakak akan menemanimu sekalian ingin berkenalan dengan wanit hebat yang telah membesarkan dan menyayangi seorang desainer hebat sepertimu. “ ucap Samuel bersungguh-sungguh.

“Jadi ketika aku di Indonesia harus selalu berdandan sebagai Queen, ya kak ,,,” tanya Ratu menatap Samuel. Sungguh ia tak sanggup jika setiap hari harus berdandan layaknya Queen sang model.

“Hanya sementara, setelah mereka mendapatkan pelajaran maka kamu boleh kembali sebagai Ratu. Turuti kakak kali ini. “ jawab Samuel tegas tak ingin dibantah.

“Baiklah terserah kakak aja. “ ucap Ratu pasrah.

Melihat Ratu seperti itu membuat Samuel tersenyum cerah. Adiknya itu kadang jadi pembangkang dan akan menjadi sangat manis jika menurut seperti saat ini. Tanpa memperdulikan Samuel yang berjalan ke arah dapur entah apa yang akan dilakukannya. Ratu kemudian masuk ke dalam kamar mengambil koper yang lain untuk mengemasi beberapa barangnya. Koper yang barusan ia bawa dari Paris tak ia bongkar.

‘Nasib jadi bawahan, belum juga selesai tugas yang lain namun harus mengerjakan tugas berikutnya.’ Gumam Ratu seraya memasukkan barang pribadinya.

“Gak usah ngomel-ngomel gak jelas. Setelah semua selesai kita langsung ke bandara. “ ucap Samuel yang entah sejak kapan berada di dalam kamar Ratu.

“Besok aja deh kak, aku masih capek. “ Ratu benar-benar merasa capek, tak pernah istirahat dengan baik sejak bertemu dengan kedua sahabatnya.

“Kita harus berangkat malam ini, perjalanan kita cukup panjang dan setelah tiba, kita akan beristirahat seharian di rumah oma.” Ucap Samuel seolah-olah sudah mengenal oma Kailani.

Ratu hanya mendengus kasar seraya menutup kopernya. Sebenarnya ia belum siap bertemu dengan keluarga besarnya walaupun dirinya sangat merindukan oma dan tantenya.

‘I’m back Indonesia. ‘ batin Ratu melangkah keluar kamar diikuti oleh Samuel.

Samuel membantu Ratu mendorong kopernya karena dirinya seperti biasa sangat malas membawa pakaian dan selalu membeli baju di mana ia berkunjung. Yang penting dompet, kartu dan ponsel ia bawa maka tenanglah perasaannya. Begitulah kehidupan seorang Samuel, pengusaha muda yang selalu berpikiran luas dan tak menyukai sesuatu yang ribet. Baginya hidup hanya sekali jadi jangan terlalu serius menghadapi hidup.

Karena kehidupannya yang terlalu santai itulah sehingga membuat mamanya selalu uring-uringan. Sang mama ingin agar putra semata wayangnya itu segera menikah sedangkan yang bersangkutan belum ada yang cocok untuk di jadikan pendamping hidupnya.

💞💞💞💞

HAI DATANG LAGI MENYAPA

TERIMA KASIH BERSEDIA MENUNGGU UP-NYA

DAN TERIMA KASIH ATAS DUKUNGANNYA

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***