BAB 18. BERTEMU TRISTAN

...happy literasi beloved readers

...

Setelah melakukan check out dari hotel tempat mereka menginap, kini ketiganya telah berada di bandara dan dalam hitungan menit mereka akan kembali berpisah. Walaupun telah melewati beberapa hari bersama namun masih terasa kurang bagi mereka.

“Kapan kamu kembali ke tanah air ,,,” tanya Andhini

“Aku pasti akan pulang. Aku pun tak ingin menghabiskan waktuku di sini.” Jawab Ratu serius.

“Kami selalu menunggumu.” Ucap Alika memeluk erat sahabatnya.

“Salam sama oma dan tante Sita. Ingat titipanku buat mereka. “ Ratu membalas pelukan Alika tak kalah eratnya.

Lagi-lagi mereka berpelukan dengan erat tak ingin berpisah namun apa boleh buat panggilan untuk para penumpang pesawat dengan tujuan Indonesia terdengar.

Tak berselang lama, panggilan untuk penumpang pesawat tujuan Britania Raya pun terdengar. Ratu segera bergegas naik ke pesawat dan duduk di kursi sesuai dengan tiketnya. Ia mengistirahatkan tubuhnya yang mendadak terasa lelah. Seperti itulah Ratu yang selalu menikmati kebersamaannya bersama kedua sahabatnya, rasa lelah pun ia abaikan. Hanya tidur yang bisa menghilangkan rasa lelahnya, perlahan Ratu memejamkan matanya seiring dengan take offnya pesawat yang ia tumpangi.

Hingga pesawat kembali mendarat dengan sempurna di bandara internasional Heathrow yang merupakan bandara tersibuk di negara itu. Ratu perlahan berdiri dan meninggalkan kursinya bergabung dengan penumpang yang lain menuju pintu pesawat.

Setelah mengambil bagasinya kembali Ratu melanjutkan langkah kakinya keluar dari pintu bandara dan mencari taksi. Kali ini Samuel tidak mengirimkan jemputan untuknya karena ia tak mengabarkan kepulangannya.

“Ratu ,,,” suara pria memanggil namanya sehingga Ratu menghentikan langkah kakinya dan menolehkan kepalanya untuk melihat siapa yang memanggilnya.

“Siapa ??” Ratu mengernyitkan alisnya berusaha mengingat pria tampan yang sedang berdiri di depannya dan jangan lupa senyumnya yang menawan.

“Kamu Ratu Alisha Naransya, kan ??” tanya pria yang sama sekali tak diingatnya itu menyebut nama lengkapnya.

“Ya bener ,,,” jawab Ratu tersenyum kecut mendengar nama keluarganya di sandingkan dengan namanya.

“Aku Tristan, kita satu SMA tapi berbeda kelas. “ jelas Tristan singkat padat dan jelas.

Ratu tersenyum kikuk setelah mendengar Tristan menyebutkan namanya. Siapa yang tak mengenal cowok the most wanted se SMA Harapan Kita. Cowok yang menjadi idola para gadis pada masa itu.

“Maaf aku tidak mengenalmu karena sangat berbeda saat kita masih putih abu-abu “. Ucap Ratu merasa tak enak hati.

“Bareng yuk, kebetulan sopirku yang jemput. “ ajak Tristan tulus

Ratu ingin menolak namun melihat ketulusan Tristan, ia tak enak hati jika harus mengecewakan pria tampan itu. Ratu mengikuti Tristan menuju mobilnya yang terparkir rapi, daripada harus mencari taksi sendiri, lumayan kan dapat tumpangan gratisan. Sungguh jiwa hemat Ratu tak pernah meninggalkan jiwa raganya. Walaupun kehidupannya sudah berlebihan namun mendengar sesuatu yang menguntungkan baginya tak bisa ia lewatkan begitu saja. REZEKI GAK BOLEH DI TOLAK. Kata yang selalu tertanam dalam pikirannya, yang entah berasal darimana pikiran seperti itu berasal.

Agak lama mereka menempuh perjalanan untuk tiba di apartemen milik Ratu, sebuah apartemen sederhana yang ia tinggali sejak pertama kali merantau ke negara ini. Saking lamanya mereka bersama dalam satu mobil sehingga keduanya saling bertukar no telepon agar memudahkan mereka berkomunikasi.

“Thanks Tristan, sudah mengantarku.” Ucap Ratu tulus.

“Aku berharap kita akan sering-sering bertemu dan sesekali dinner. “ balas Tristan tersenyum manis.

“Mudah-mudahan aku gak sibuk. “ ucap Ratu tak ingin memberikan harapan pada Tristan.

Baru beberapa menit yang lalu mereka bertemu kembali setelah berpisah cukup lama tanpa saling mengetahui kehidupan masing-masing. Ratu tidak mungkin akan begitu saja langsung menerima ajakan Tristan meskipun di masa lalu mereka berteman.

Masih jelas terngiang di telinga Ratu nasihat oma Kailani saat dirinya akan mulai menata hidupnya, ia tidak akan mengecewakan oma Kailani. Mengingat sang oma membuat Ratu meneteskan air matanya, ia sangat merindukan omanya itu namun pekerjaannya yang masih banyak menghalanginya untuk pulang.

'Oma dan tante Sita aku sangat merindukan kalian .’ Batin Ratu. ya hanya oma dan tante Sita yang dipikirkan oleh Ratu.

Sementara itu di belahan dunia lain tepatnya di ibukota tanah air tercinta, oma Kailani dan Sita sedang menyaksikan berita yang ditayangkan pada stasiun televisi lokal tentang pameran perhiasan yang baru-baru ini dilaksanakan di Paris.

“Coba perhatikan baik-baik wajah modelnya ,,,sepertinya mama kenal deh postur tubuh dan sorot matanya.” Ucap oma Kailani memperhatikan wajah sang model yang tersorot kamera dari dekat

“Ck, mama ada-ada aja deh, jangan bilang kalau mama lagi-lagi menyangka model itu adalah Ratu kita. “ balas Sita sedikit menyetujui dugaan mamanya namun segera ia singkirkan. Tidak mungkin ponakannya, bukankah Ratu saat ini berada di London ?

Sita membuka galeri ponselnya dan memperhatikan foto ponakan kesayangannya, benar yang dikatakan mama tapi gak mungkin kan Ratu bisa berhasil secepat itu, dan lagi pula Ratu tidak pernah sekalipun menceritakan kalau dirinya seorang model, Ratu hanya bercerita jika dirinya bekerja disalah satu perusahaan besar milik seseorang yang keturunan Indonesia.

💞💞💞💞

SELAMAT MENIKMATI DAN JANGAN LUPA DUKUNGANNYA

SALAM MANIS DARI NEGERI HALU

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***