Bab. 03. Selalu Salah

Byurr

"Bangun putri tidur," teriak Mira sembari menyiram wajah Asilla yang masih terlelap.

"Mama, cukup Ma," lirih Asilla langsung terbangun merasakan air dingin membasahi seluruh wajahnya.

"Dasar pemalas," sengitnya.

"Sila sakit Ma," jawab Asilla merasakan seluruh tubuhnya sakit.

"Alasan kamu saja, cepat bersiap dan berberes. 1 jam lagi Kakakmu ada pemotretan di kota B," kata Mira memberitahukan.

"Untuk hari ini Sila mohon tidak bisa ikut Ma. Sila benar-benar sakit," lirih Asilla seperti memohon.

"Enak saja, kemana Kakakmu pergi kamu harus ikut. Apa kamu lupa pengorbanan Kakakmu terhadap dirimu? kamu harus membalasnya Sila, walaupun tidak sebanding dengan pengorbanannya," ungkap Mira dengan nafas turun naik.

"Baik Ma," tanpa membantah lagi Asilla berusaha bangkit dan melangkah menuju kamar mandi.

Di lokasi pemotretan

Sebelum melakukan pemotretan Asinta di make-up.

"Sila pijitin kaki gue dong," pinta Asinta seperti bentakan.

"Tapi Sila masih kerjakan ini Kak," jawab Asilla.

"Lo berani membantah? biar gue telpon Mama baru tau rasa," ancam Asinta dengan mata melotot.

"Baik Kak," jawab Asilla langsung memijit kedua kaki Asinta tanpa membantah lagi.

"Kayak orang tidak makan satu hari saja, letoi tak ada tenaga. Awas," omel Asinta karena pijitan itu tidak ada rasanya.

Seketika tubuh Asilla tersungkur oleh tendangan kaki Asinta. "Pergi sana, lanjutkan kerja lo yang tidak penting itu. Banyak bermimpi, lo kira menjadi seorang desainer itu abal-abal?" omel serta gerutu Asinta.

Sembari menunggu Asinta pemotretan. Asilla mencoret pensil di kertas yang selalu dibawanya. Asilla ingin sekali menjadi seorang desainer fashion atau perancang busana, tetapi tabungannya belum cukup untuk membuka usaha itu.

Sedangkan kedua orang tuanya tidak mau tau. Mereka hanya memikirkan putri sulungnya Asinta. Asilla memang lulusan desainer fashion dari negara Eropa, itu semua karena ia mendapat beasiswa.

Dari kecil sampai dewasa, Asilla tidak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya, layaknya orang tua pada umumnya.

"Semoga aja bulan depan aku bisa menggapai cita-citaku, sepertinya tabunganku lebih dari cukup," gumam Asilla sembari membayangkan usaha didepan mata.

Setelah usai pemotretan mereka segera kembali pulang ke kota A.

******

Keesokan hari

"Sila, Sila!" Teriak Asinta yang berada di ruang bersantai.

"Iya Kak," jawab Asilla sembari berlari dengan tergopoh-gopoh.

"Lelet," gerutu Asinta dengan tatapan tidak sukanya.

"Maaf Kak tadi Sila lagi menjemur pakaian," jelas Asilla sembari mengusap peluh di wajahnya.

"Kasian sekali. Lo tidak ubahnya seperti pembantu kayak anak tiri saja," sindir tajam Asinta.

Mendengar perkataan Asinta tentu saja membuat Asilla sesak. Apa yang dikatakan sang Kakak persis yang telah ia alami. Padahal ia adalah anak kandung dari Farhan dan Mira seperti yang ia ketahui.

"Apa lo sudah masak?" tanya Asinta dengan kedua kaki bertumpu di atas meja sofa, benar-benar tidak mencerminkan sikap sopan.

"Sudah Kak. Kita hanya sedang menunggu Papa dan Mama turun," jawab Asilla. "Kalau begitu Sila akan menata makanan dulu," kata Asilla lalu berlalu menuju dapur.

Di meja dapur

Semua hidangan masakan olahan tangan Asilla telah tertata di atas meja makan.

"Siang Pa, Ma," sapa Asilla dengan ramah.

"Kakak kamu mana?" bukannya menjawab tetapi sang Mama balik bertanya.

"Di ruang televisi Ma," jawab Asilla sembari menuangkan air putih dalam gelas.

"Sayang, Sinta sayang," panggil Mira dengan kasih sayang.

Asilla terdiam sembari menunduk. Bahkan selama hidupnya ia tidak pernah mendengar kedua orang tuanya memanggilnya dengan panggilan yang biasa mereka gunakan ketika memanggil Asinta.

"Iya Ma," sahut Asinta dari ruang televisi.

Kini mereka mulai menikmati hidangan masakan Asinta. Selama 1 minggu ini Asilla yang mengurus pekerjaan rumah, jika tidak mengikuti sang Kakak pemotretan. Dari mencuci kain, membersihkan rumah, memasak dan lain sebagainya. Sebelum Asilla datang mereka mempekerjakan ART, tetapi sudah diberhentikan karena ada Asilla. Sungguh nasib wanita cantik ini begitu miris, tetapi selama ini ia tidak pernah terlihat menyedihkan atau lemah dihadapan orang-orang. Sehingga tidak ada yang menyadari jika wanita cantik serta cerdas ini hidupnya begitu miris.

"Sayang nanti malam calon mertuamu mengundang kita makan malam di Mansion megahnya. Hmmm kamu harus tampil cantik dan tidak lupa untuk bersikap manis, hmmm jangan mau kalah, disini banyak yang bermuka dua." Sindir Mira.

"Ingat Sinta tujuan utama kita, jangan membuang berlian yang sudah digenggaman. Perusahaan Papa mengalami kerugian besar, bisa-bisa kita jadi gelandangan," ujar Farhan dengan serius atas ucapannya.

Asilla mengangkat wajahnya setelah mendengar perkataan sang Papa. Selama ini ia tidak tau bagaimana hubungan Asinta dengan Filio. Dari perkataan secara tidak langsung dari Farhan, Asilla dapat mencerna setiap makna perkataan itu.

"Iya Pa aku mengerti," jawab Asinta.

"Dan kamu Sila, apa rencanamu? jangan kamu harap ada lelaki lain yang akan menerima wanita yang sudah ternodai seperti dirimu," kata Mira tanpa perasaan, sangat tega menyudutkan putrinya sendiri.

"Besok Sila akan memulai seperti apa yang Sila cita-citakan Ma. Sila sudah mendapatkan sebuah ruko kecil," ungkap Sila dengan mata mengembun. Perkataan sang Mama melukai hatinya.

"Baguslah jika kamu ada pekerjaan karena kita perlu makan, tetapi jangan mengabaikan pekerjaan rumah," kata Mira sembari meneguk air putih.

"Iya Ma," jawab Asilla patuh.

"Tunggakan Papa di bank dengan nominal besar, kamu harus membantu sebagai anak. Papa dan Mama sudah menghabiskan biaya banyak untuk menyekolahkan kamu, jadi saatnya kamu balas." Ujar Farhan.

Asilla sesak mendengarkan perkataan itu. Bukankah dari sekolah menengah pertama sampai kuliah ia mendapatkan beasiswa. Sama sekali sepeserpun kedua orang tuanya mengeluarkan uang untuk membantu sampai ia mendapatkan gelar. Bahkan untuk uang jajan dan kebutuhan pribadi Asilla harus bisa memutar otak mencari recehan. Dulu ketika SMP-SMA ia membuka jasa les serta guru privat untuk anak-anak TK sampai SD. Sedangkan menempuh pendidikan di Eropa selama 4 tahun. Untuk mendapatkan receh Asilla menjadi karyawan ship siang di perusahaan desainer fashion, sehingga dari sana ia banyak mendapat pengetahuan.

Sungguh Asilla adalah wanita mandiri. Beda dengan sang Kakak Asinta, ia adalah wanita manja serta angkuh dan sombong. Berkat poster tubuh serta bisa bergaya ia berhasil di kontrak sebuah agensi menjadi model papan atas. Setahun ini menjalani hubungan dengan putra satu-satunya penerus JANUAR GRUP yaitu Filio Ar Januar.

"Iya Pa, Sila mengerti. Papa jangan banyak pikiran bahkan setres, Sila akan berusaha keras." Jawab Asilla serta menasehati sang Papa. Asilla bisa melihat beban berat yang dipikul oleh Farhan.

"Papa perlu bukti bukan ucapan," ujar Farhan seperti memandang rendah dengan kemampuan Asilla.

"Dengar itu," timpal Mira. "Ikuti jejak Kakakmu yang cantik serta model terkenal," imbuhnya memuji putri tertuanya Asinta.

"Iya Pa, Ma. Maaf jika Sila belum bisa membahagiakan dan membalas budi Papa dan Mama," kata Asilla dengan mata berkaca-kaca.

Hmmm

"Jangan banyak berharap deh Pa, Ma." kata Asinta dengan wajah sinisnya.

"Kenapa aku selalu salah di mata kalian?" batin Asilla dengan wajah sendunya.

...******...

Terpopuler

Comments

💐Tuti Komalasari💐

💐Tuti Komalasari💐

kasihan Asilla 😭

2022-04-08

9

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

ortu laknat

2022-03-29

0

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

rumit nya sila yg ternoda dan yg ketauhan nama nya s asinta sungguh kejam

2022-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 01.Mahkota Terenggut
2 Bab. 02. Tanpa Tujuan
3 Bab. 03. Selalu Salah
4 Bab. 04.Visual
5 Bab. 05. Terharu
6 Bab. 06. Garis Dua
7 Bab. 07. Merasa Hancur
8 Bab. 08. Ingat Tasya
9 Bab. 09. Mengidam
10 Bab. 10. Di Fitnah
11 Bab. 11. Asinta Menghilang
12 Bab. 12. Pikiran Buntu
13 Bab. 13. Melahirkan
14 Bab. 14. Baby Gabriella dan Isabella
15 Bab. 15. Asinta Koma
16 Bab. 16. Kepulangan Asilla
17 Bab. 17. Nikah Kontrak
18 Bab. 18. Pernikahan
19 Bab. 19. Moses Sakit
20 Bab. 20. Happy Birthday Baby Moses, Gabriella, Isabella
21 Bab. 21. Maaf
22 Bab. 22. Hari Ayah
23 Bab. 23. Egois
24 Bab. 24. Salah Tingkah
25 Bab. 25. Sandiwara
26 Bab. 26. Isabella Salah Paham
27 Bab. 27. Kenang Asilla
28 Bab. 28. Rasa Bersalah
29 Bab. 29. Grey Mandala
30 Bab. 30. Aneh
31 Bab. 31. Asinta Siuman
32 Bab. 32. Kepergian Asilla dan Si Kembar
33 Bab. 33. Kehilangan
34 Bab. 34. Rindu
35 Bab. 35. Mulai Curiga
36 Bab. 36. Bukan Update
37 Bab. 36. Menyelidiki
38 Bab. 37. Terbongkar
39 Bab. 38. Rahasia Besar Terkuak 1
40 Bab. 39. Rahasia Besar Terkuak 2
41 Bab. 40. Penyesalan Tak Terkatakan
42 Bab. 41. Bertemu Grey
43 Bab. 42. Asilla Terjebak
44 Bab. 43. Menjemput
45 Bab. 44. Pertemuan Yang Mengharukan
46 Bab. 45. Kebahagiaan Triplet
47 Bab. 46. Mengungkapkan
48 Bab. 47. Berusaha Mengajak Pulang
49 Bab. 48. Pulang
50 Bab. 49. Kebahagian Keluarga Januar
51 Bab. 50. Asinta Murka
52 Bab. 51. Kencan
53 Bab. 52. Ungkapan Cinta Tak Terbalas
54 Bab. 53. Ungkapan Cinta Tak Terbalas
55 Bab. 54. Drama
56 Bab. 55. Curhat
57 Bab. 56. Di Lema
58 Bab. 57. Minta 1 Hari
59 Bab. 58. Terkuak 1
60 Bab. 59. Terkuak 2
61 Bab. 60. Serpihan Kaca
62 Bab. 61. Tidur Bersama
63 Bab. 62. Pupus
64 Bab. 63. Pergi
65 Bab. 64. Selesai
66 Bab. 65. Tumbuh Perasaan
67 Bab. 66. Good bye
68 Bab. 67. Mengejar
69 Bab. 68. Lihat Aku Sekali Saja
70 Bab. 69. Aku Mencintaimu
71 Bab. 70. Valentine Day
72 Bab. 71. Will You Marry Me
73 Bab. 72. Masa Lalu Asilla 1
74 Bab. 73. Masa Lalu Asilla 2
75 Bab. 74. Masa Lalu Asilla 3
76 Bab. 75. Cemburu
77 Bab. 76. Kasmaran
78 Bab. 77. Minta Doa Restu
79 Bab. 78. Unek-Unek
80 Bab. 79. Gagal
81 Bab. 80. Fitting Baju
82 Bab. 81. Hari Bahagia Januar Generasi Ke 4
83 Bab. 82. Isabella Kesal
84 Bab. 83. Mata, Senyum,Tawa Itu
85 Bab. 84. Cerita Lucu Sepasang Pengantin
86 Bab. 85. Ingin Bertemu
87 Bab. 86. Jati Diri Asilla Terbongkar
88 Bab. 87. Saling Memaafkan
89 Bab. 88. Berduka
90 Bab. 89. Selamat Jalan Opa Sky Fidell Januar
91 Bab. 90. Pengacau
92 Bab. 91. Kedua Keluarga Bertemu
93 Bab. 92. Malam Panjang
94 Bab. 93. Suami Perkasa
95 Bab. 94. Mencari Tau
96 Bab. 95. Bertemu Orang Tua Kandung
97 Bab. 96. Puasa
98 Bab. 97. Istriku Aneh
99 Bab. 98. Adik Bayi
100 Bab. 99. Sangat Menyesakan
101 Bab. 100. Selamat Jalan Oma Zefanya Clarissa Januar
102 Bab. 101. Baby Boy
103 Bab. 102. Berakhir Bahagia
104 Bab. 103. PENGUMUMAN
105 Bab. 104. PENGUMUMAN
106 Pengumuman
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab. 01.Mahkota Terenggut
2
Bab. 02. Tanpa Tujuan
3
Bab. 03. Selalu Salah
4
Bab. 04.Visual
5
Bab. 05. Terharu
6
Bab. 06. Garis Dua
7
Bab. 07. Merasa Hancur
8
Bab. 08. Ingat Tasya
9
Bab. 09. Mengidam
10
Bab. 10. Di Fitnah
11
Bab. 11. Asinta Menghilang
12
Bab. 12. Pikiran Buntu
13
Bab. 13. Melahirkan
14
Bab. 14. Baby Gabriella dan Isabella
15
Bab. 15. Asinta Koma
16
Bab. 16. Kepulangan Asilla
17
Bab. 17. Nikah Kontrak
18
Bab. 18. Pernikahan
19
Bab. 19. Moses Sakit
20
Bab. 20. Happy Birthday Baby Moses, Gabriella, Isabella
21
Bab. 21. Maaf
22
Bab. 22. Hari Ayah
23
Bab. 23. Egois
24
Bab. 24. Salah Tingkah
25
Bab. 25. Sandiwara
26
Bab. 26. Isabella Salah Paham
27
Bab. 27. Kenang Asilla
28
Bab. 28. Rasa Bersalah
29
Bab. 29. Grey Mandala
30
Bab. 30. Aneh
31
Bab. 31. Asinta Siuman
32
Bab. 32. Kepergian Asilla dan Si Kembar
33
Bab. 33. Kehilangan
34
Bab. 34. Rindu
35
Bab. 35. Mulai Curiga
36
Bab. 36. Bukan Update
37
Bab. 36. Menyelidiki
38
Bab. 37. Terbongkar
39
Bab. 38. Rahasia Besar Terkuak 1
40
Bab. 39. Rahasia Besar Terkuak 2
41
Bab. 40. Penyesalan Tak Terkatakan
42
Bab. 41. Bertemu Grey
43
Bab. 42. Asilla Terjebak
44
Bab. 43. Menjemput
45
Bab. 44. Pertemuan Yang Mengharukan
46
Bab. 45. Kebahagiaan Triplet
47
Bab. 46. Mengungkapkan
48
Bab. 47. Berusaha Mengajak Pulang
49
Bab. 48. Pulang
50
Bab. 49. Kebahagian Keluarga Januar
51
Bab. 50. Asinta Murka
52
Bab. 51. Kencan
53
Bab. 52. Ungkapan Cinta Tak Terbalas
54
Bab. 53. Ungkapan Cinta Tak Terbalas
55
Bab. 54. Drama
56
Bab. 55. Curhat
57
Bab. 56. Di Lema
58
Bab. 57. Minta 1 Hari
59
Bab. 58. Terkuak 1
60
Bab. 59. Terkuak 2
61
Bab. 60. Serpihan Kaca
62
Bab. 61. Tidur Bersama
63
Bab. 62. Pupus
64
Bab. 63. Pergi
65
Bab. 64. Selesai
66
Bab. 65. Tumbuh Perasaan
67
Bab. 66. Good bye
68
Bab. 67. Mengejar
69
Bab. 68. Lihat Aku Sekali Saja
70
Bab. 69. Aku Mencintaimu
71
Bab. 70. Valentine Day
72
Bab. 71. Will You Marry Me
73
Bab. 72. Masa Lalu Asilla 1
74
Bab. 73. Masa Lalu Asilla 2
75
Bab. 74. Masa Lalu Asilla 3
76
Bab. 75. Cemburu
77
Bab. 76. Kasmaran
78
Bab. 77. Minta Doa Restu
79
Bab. 78. Unek-Unek
80
Bab. 79. Gagal
81
Bab. 80. Fitting Baju
82
Bab. 81. Hari Bahagia Januar Generasi Ke 4
83
Bab. 82. Isabella Kesal
84
Bab. 83. Mata, Senyum,Tawa Itu
85
Bab. 84. Cerita Lucu Sepasang Pengantin
86
Bab. 85. Ingin Bertemu
87
Bab. 86. Jati Diri Asilla Terbongkar
88
Bab. 87. Saling Memaafkan
89
Bab. 88. Berduka
90
Bab. 89. Selamat Jalan Opa Sky Fidell Januar
91
Bab. 90. Pengacau
92
Bab. 91. Kedua Keluarga Bertemu
93
Bab. 92. Malam Panjang
94
Bab. 93. Suami Perkasa
95
Bab. 94. Mencari Tau
96
Bab. 95. Bertemu Orang Tua Kandung
97
Bab. 96. Puasa
98
Bab. 97. Istriku Aneh
99
Bab. 98. Adik Bayi
100
Bab. 99. Sangat Menyesakan
101
Bab. 100. Selamat Jalan Oma Zefanya Clarissa Januar
102
Bab. 101. Baby Boy
103
Bab. 102. Berakhir Bahagia
104
Bab. 103. PENGUMUMAN
105
Bab. 104. PENGUMUMAN
106
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!