Istri Partner Ranjang
Ayla memandangi sekelilingnya dengan seksama, sebuah kamar berukuran luas yang di taksir kira-kira ±12m² itu, kamar mewah modern dengan nuansa warna gelap, hitam dan abu-abu.
Terdapat AC, sofa, meja, TV berukuran besar sekitar 150 an inc lebih pikirnya.
Ada sebuah ruang dalam kamar itu yang di yakini Ayla itu adalah kamar mandi, dan satu ruang lagi yang ia belum yakin itu ruang apa.
Untuk beberapa saat Ayla merasa kagum dengan kamar mewah ini, jelas ini 180⁰ berbanding terbalik dengan kamarnya sebelumnya yang sangat sederhana.
Ayla berjalan menuju meja rias yang di atasnya lengkap dengan peralatan seorang pria, mulai krim wajah, handbody, deodorant, parfum, sisir dan beberapa jam tangan tergeletak yang Ayla yakini pasti semua itu barang mahal.
Ayla melihat dirinya sendiri di pantulan cermin, dengan balutan kebaya putih dan bunga-bunga melati menjuntai dari kerudung yang ia kenakan. ia tampak cantik dan manis, dengan make up soft yang terlihat cocok dan pas dengan wajah manisnya.
Iya, Ayla baru saja selesai melangsungkan pernikahan dadakannya dengan seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal, namun ayahnya dengan ayah pria yang sekarang sudah sah menjadi suaminya itu adalah sahabat sejak dulu.
Tak terasa air mata Ayla jatuh tanpa permisi, dadanya terasa sesak, dan hatinya sangat sakit saat mengingat semua yang terjadi dalam hidupnya.
..." Ya Allah.!"...
Lirihnya dengan tangan nya memegang dada yang terasa nyeri.
Sampai akhirnya ia kaget dengan kedatangan seseorang yang membuka pintu kamarnya.
Ayla menoleh dengan kaget dan gugup. Pria itu, suaminya, seorang laki-laki dengan paras tampan di atas rata-rata, tingginya sekitar 175cm, dengan bahu lebar, dada bidang, rahang yang tegas, sorot mata yang tajam, hidung mancung, alis tebal, dan bibir yang sensual.
...'Subhanallah!' Sungguh indah ciptaan Tuhan yang satu ini....
Lagi dan lagi, Ayla terpesona setiap kali ia melihat Aryan, pria tampan kaya raya yang tiba-tiba menjadi Suaminya kini.
Karna gugup, Ayla tidak sengaja menyenggol botol parfum saat membalik kan badan tadi, dan,
..."cccyaaackkk,"...
Botol parfum itu jatuh dan pecah.
..."Em em em,,, ma maaf, sss saya tidak sengaja" ...
Aryan hanya diam dengan sorot mata yang dingin dan angkuh, untuk sekilas ia melihat ke arah botol parfum yang sudah pecah itu, lalu ia jalan menuju Ayla dan berhenti tepat di depan Ayla yang hanya berjarak kurang beberapa cm dengan tubuh yang hampir menempel sempurna.
..."Aku kaget, jadi, tidak sengaja menyenggolnya, akan, akan aku bersihkan." ...
Ayla membungkuk hendak mengemasi pecahan kaca parfum itu, sebelum akhirnya kedua bahu Ayla di tangkup oleh Aryan.
..."Biasakan dirimu, mulai sekarang kamu akan lebih sering melihatku, dan, lupakan itu, biarkan orang lain yang membersihkan nya....
...Sekarang kamu adalah Istriku, itu artinya, kamu adalah Nyonya di rumah ini."...
Aryan mengucapkan kalimat itu begitu tegas. Ada penekanan di sana yang mengatakan bahwa ia kini adalah Istrinya dan Nyonya di rumah ini, itu membuat hati Ayla merasa bahagia.
..."Bersihkan dirimu, di ruang itu sudah disiapkan barang-barang mu"...
Aryan menunjuk pada ruangan yang tadi sempat di lihat Ayla namun tak yakin itu ruang apa.
Tak ingin terjebak terlalu lama dengan Aryan dalam posisi ini, Ayla langsung mengangguk dan berhambur meninggalkan Aryan dengan sedikit mendorong dadanya.
Saat memasuki ruang yang di tunjuk Aryan tadi, Ayla kembali terperangah kagum dengan seisi ruangan ini.
Ruangan yang masih luas dengan dua buah lemari besar yang terbuat dari kaca, sehingga isi dalam lemari itu hampir terlihat jelas seluruh isinya.
Nampak jelas satu lemari ber isi baju dan barang-barang pria, yang sudah pasti itu lemari Aryan, dan satu lagi lemari berisi baju dengan barang-barang perempuan, dan semua itu baru.
...'Apa ini lemari ku?'...
Dalam ruangan itu juga terdapat rak sepatu, rak tas, dan barang-barang lainya.
Setelah beberapa saat, Ayla keluar dengan membawa baju ganti satu setel pakaian kaos lengan panjang dan celana panjang yang juga berbahan sama dengan kaosnya. Ia lalu lari ke kamar mandi dan mengganti baju di sana.
Ayla keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah lengkap, ia menutup rambutnya dengan handuk, karna ia pun memang selesai keramas. Selain itu, ia masih merasa malu jika Aryan melihat rambutnya yang sebelumnya selalu ia tutup dengan kerudung, meski sekarang Aryan sudah sah menjadi suaminya, dan halal baginya untuk melihat rambut bahkan seluruh bagian tubuh Ayla, namun Ayla jelas masih merasa belum terbiasa.
Di lihatnya Aryan yang duduk di sofa sambil bermain hp, mengetahui Ayla yang sudah keluar dari kamar mandi, Aryan pun beranjak ke kamar mandi.
Ayla mencoba mencari kerudung atau jilbab di lemarinya, namun sama sekali ia tak menemukan ada sebuah kerudung disana. Dengan terpaksa ia kembali mengenakan jilbab putih yang tadi ia kenakan saat prosesi pernikahan.
Ayla kembali melihat dirinya dalam pantulan cermin, kini ia terlihat lebih segar dengan wajah alaminya tanpa segores make up,
...'Aku tak secantik engkau, ibu,'...
Ayla menangis teringat ibunya yang bahkan belum pernah ia temui, ia hanya tahu wajah ibunya dari selembar foto yang di berikan ayah padanya.
..."Aku tidak tahu produk Skin Care apa yang kamu gunakan, kamu bisa menyuruh orang rumah untuk membelikan mu besok, atau ingin membelinya onlin, terserah kamu"...
Ayla yang sedang menunduk menangis di depan cermin, seketika mendongak kaget.
..."Ahhhhh tidak,,, tidak perlu, aku,"...
Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya Aryan kembali mengatakan sesuatu yang membuatnya tambah kaget.
..."Bukan kah seharusnya kamu melepas kerudung mu itu? ini di kamar, dan sudah larut malam. Kita akan tidur, tapi, terserah kamu, jika kamu tidak nyaman, kamu bisa menggunakannya. Besok akan ku suruh orang untuk melengkapi lemari mu dengan kerudung."...
Aryan berjalan menuju arah cermin.
Aryan menggunakan krim di wajah, handbody di tangan dan sedikit mengacak rambutnya yang basah dengan tangannya.
Ayla baru sadar jika Aryan hanya mengenakan celana pendek seperti bokser, dan kaus dalam tanpa lengan berwarna hitam.
Karna merasa aneh Ayla memalingkan wajahnya.
..."Ini adalah malam pertama kita, kita sudah sama-sama dewasa, jadi,aku yakin kamu juga pasti mengerti apa maksudku"...
Aryan masih mengacak rambutnya tanpa menoleh kearah Ayla.
Ayla membelalakkan mata karna kaget.
..."Tapi aku sangat lelah sekarang, jadi kamu bisa pergi istirahat dengan nyaman, tapi aku tidak yakin, jika besok tidak terjadi apa-apa di kamar ini"...
Aryan menghentikan aksi mengacak rambutnya dan menatap Ayla dengan tatapan sedikit nakal.
Senyum tipis yang hanya mengangkat sebelah bibirnya keatas, namun tetap terlihat sangat manis dan menawan.
Aryan merebahkan tubuhnya di atas kasur, menarik selimut dan mulai memejamkan mata. Sedangkan Ayla dengan pertimbangan ia melepas kerudungnya karna sudah tidak nyaman di pakai seharian, dan memilih tidur di atas sofa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa
2022-12-20
0
chia99
mampir thor
2022-06-19
4
Bunga Biru
mampir
2021-12-29
0