Ketika terbangun di pagi hari, seperti biasa Aku membantu para pelayan yang bekerja di istana untuk memelihara bunga di taman Istana.
“Sini Bibi, Aku bantu siram Bunganya.” Ucapku pada pelayan yang sedang menyirami tanaman di taman itu.
“Oh Pangeran yah, selamat pagi, seperti biasa Pangeran sangat rajin yah”, Ucap Bibi pelayan yang sedang menyiram bunga.
“Karena cuman ini yang bisa dilakukan orang payah sepertiku Bi." Ucapku dengan nada lemah.
walaupun aku sangat payah dalam Hal beladiri dan sihir, namun aku cukup disukai oleh para pelayan karena aku memperlakukan mereka dengan baik.
“Tapi menurut kami para pelayan, Pangeran adalah orang yang sangat hebat loh, baik hati, jujur, dan lembut.” Ucap pelayan itu dengan senyuman
aku sedikit senang mendengar perkataan dari Bibi pelayan itu, Bagiku kata kata mereka sangat berharga dan membuatku bisa lebih hidup.
“Terima kasih Bibi.”Ucapku menjawab pujiannya.
setelah percakapan singkat kami aku mengatakan pada Bibi Pelayan itu untuk mempercayakan tanamannya padaku agar dia bisa mengurus hal lain.
“Oh iya, nanti urusan menyiram tanaman aku saja yang urus Bi, Bibi bisa urus yang lain saja.” Ucap ku lalu menyiram Bunga bunga yang ada di taman.
“Baiklah pangeran, tolong yah.” Ucap Bibi pelayan sebelum pergi.
Aku pun mulai menyiram seluruh Bunga yang ada di taman dengan sihir air yang ku miliki, Namun karena energi sihir Milikku cukup sedikit, aku hanya bisa menggunakan sihir air tingkat rendah saja, dan itu membuat ku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
Setelah menyelesaikan perawatan Taman, Aku berniat untuk berkunjung ke perpustakaan kerajaan yang letaknya berada di luar istana, sebelum pergi aku akan meminta izin terlebih dahulu pada Ayahanda ku.
Karena aku dianggap orang gagal, hubungan kami berdua sedikit kurang baik, namun beliau tidak pernah Melarang Ku ketika aku meminta izin ke sana.
Aku sering belajar dan berlatih sihir di sana, Kakek yang bertugas sebagai kepala Perpustakaan di sana dulunya adalah Kepala Pertahanan Kerajaan Whale di bagian Divisi Sihir, karena itu aku sering meminta saran dan nasehat Beliau.
Dalam perjalanan menuju ke perpustakaan, aku melihat seorang gadis kecil yang di siksa oleh majikannya karna menumpahkan makanan.
Gadis kecil itu adalah seorang budak, karena Kerajaan Whale masih melegalkan perbudakan, Hal seperti itu banyak terjadi, bahkan sudah menjadi hal yang biasa di kerajaan Whale, namun Walaupun hal itu sudah sangat lumrah, namun hatiku masih belum terbiasa dengan kelakuan mereka yang menyiksa manusia
“Paman.” Ucapku memanggil Orang yang menyiksa gadis kecil di depannya.
Ketika aku memanggil orang yang menyiksa budaknya tadi, dia langsung menyahut dengan nada marah.
“Apa hah?.” Ucap orang itu dengan tatapan geram.
namun ketika dia melihatku, dia langsung tersentak kaget, dia tidak menyangka bahwa yang memanggilnya adalah anggota keluarga kerajaan.
“Oh ternyata pangeran Arsyil, Ada perlu apa Pangeran?”Ucap orang itu yang tiba tiba menjadi sopan.
Setelah melihat wajahku, Tiba tiba nada bicara dan raut muka orang itu berubah menjadi baik.
“Apa aku boleh membeli gadis kecil itu?.” Jawabku santai.
Ketika aku mengatakan hal itu, orang itu langsung menjawab bahwa dia membolehkan ku untuk membeli budaknya, sayangnya dia memanfaatkan kesempatan itu untuk membuatnya mendapatkan untung lebih, namun aku tidak keberatan dengan itu, lagipula kerajaan memberiku banyak uang setiap bulannya.
“Tentu saja boleh Pangeran, tapi harganya cukup mahal loh Pangeran.” Ucap orang itu sambil tersenyum licik.
Saat itu aku sudah tahu bahwa dia memanfaatkan kesempatan itu untuk memeras ku, namun aku tidak terlalu mempedulikannya.
“Yah terserah paman saja, Sekalian saja aku ingin membeli serigala putih yang ada di sana.” lanjut sembari menunjuk kearah serigala putih yang berada dalam kandang.
Sambil menyodorkan sekantong kecil Emas, Aku langsung memotong ucapannya karena Aku sudah tau dia akan berkata seperti itu.
“Oh, serigala itu sudah di pesan oleh Seseorang, aku tidak bisa memberikannya pada-.”
Ketika aku menyodorkan kantong emas yang lain, Orang itu tidak melanjutkan ucapannya dan langsung beralih memperbolehkan ku mengambil serigala itu.
“Oh silahkan diambil pangeran, urusan Orang itu nanti akan ku selesaikan.” Ucapnya setelah aku memberinya sekantong emas yang lain.
Setelah mengambil Uang itu, dia pun Beranjak pergi meninggalkan ku
Aku menyapa gadis kecil yang baru saja ku beli dari majikannya yang baru saja pergi.
“Hey, apa kau baik baik saja?” Tanyaku dengan nada lembut.
Walaupun anak itu sangat ketakutan, dia masih menjawab pertanyaanku dengan baik.
“Aku baik baik saja.” Ucapnya dengan suara sedikit gemetar.
“Kalau begitu ikutlah denganku.” Ucapku lalu mengajaknya menuju perpustakaan kerajaan.
Dia segera berdiri dan Mengikuti Ku yang berjalan sambil membantuku menarik kurungan berisi serigala berwarna putih yang ku beli bersama gadis kecil itu.
Setelah sampai ke perpustakaan, aku melihat Seseorang sedang duduk di teras perpustakaan, Seorang Pria yang sudah agak tua dengan rambut dan jenggot yang sudah berwarna putih.
Aku pun Menyapa Orang itu, Dia adalah Kakek Rob, orang yang menjaga perpustakaan, sekaligus mantan Kepala Pasukan keamanan Divisi Sihir Kerajaan Whale.
“Kakek.” Ucapku memanggilnya dari kejauhan sebelum mendekatinya.
“Oh Pangeran, lama tidak bertemu.” Sahut Kakek Rob sambil tersenyum
Setelah Meminta gadis kecil itu menjaga serigala yang berada dalam kurungan, Aku pun bergegas mendekati Kakek Rob.
“Kek Aku punya permintaan” Ucapku dengan Mimik serius
Kakek Rob tersenyum padaku seraya berkata
“Permintaan apa itu Pangeran?.”
Setelah menceritakan Tentangku yang membeli Seorang Budak dan Seekor Serigala ketika perjalanan Menuju Perpustakaan, aku pun berkata kepada Kakek Rob.
“Apa Kakek bisa menggunakan Sihir Teleportasi untuk mengirim serigala itu ke hutan?.”
Kakek Rob hanya tersenyum dan berkata padaku
“Baiklah Pangeran, kakek akan membantumu.”
“Dan apa kakek membutuhkan seseorang untuk membantu mengurus perpustakaan?.” Aku melanjutkan pertanyaan ku.
“Hmm, kalau di Pikir pikir kakek sudah sangat tua, mungkin kakek memang membutuhkan orang yang bisa membantu pekerjaan Kakek.” Sahut kakek Rob sambil memegangi Jenggotnya.
Mendengar perkataan kakek Rob, Tanpa pikir panjang aku langsung berkata padanya untuk mempekerjakan gadis kecil yang baru saja ku beli dari pedagang budak.
“Kalau begitu apa kakek mau mempekerjakan Gadis Kecil itu?” Ucapku sambil menunjuk Gadis Kecil yang Bersama seekor serigala.
Saat itu Kakek Rob Langsung menerima tawaranku tanpa pikir panjang.
“Jika pangeran merekomendasikan gadis itu, maka aku akan menerimanya.” Ucap Kakek Rob sambil Tersenyum.
Mendengar ucapan Kakek Rob Tentu saja membuatku sangat senang.
"Howa, Terimakasih Kek." Ucapku yang kegirangan.
Kami pun mendekati Gadis Kecil itu, Setelah sampai ke sana, Kakek Rob langsung memindahkan serigala putih yang berada dalam kurungan menuju hutan dengan sihir Teleportasi Miliknya.
“Lalu kurungan ini akan Pangeran apakan?” Tanya Kakek Rob setelah memindahkan serigalanya.
“Eh, Hmm, Entahlah Kek, apa Kakek punya saran?.” Ucapku agak bingung.
“Kalau boleh Kakek ingin merubahnya menjadi sebuah kereta pengangkut Pangeran, agar bisa digunakan untuk mengangkut buku.” Sahut Kakek Rob.
“Silahkan kek, gunakan sesuka kakek.” Ucapku tanpa berfikir panjang.
Kemudian aku memanggil gadis kecil yang berada di dekat kurungan itu dengan nada lembut.
“Hei kemarilah.” Ucapku memanggilnya.
Dia pun segera mendekatiku ketika aku memanggilnya
“Apa kau punya Nama?.” Tanyaku dengan Lembut.
“T-tidak, aku tidak punya nama,” Ucap gadis kecil itu dengan suara gemetar.
Aku pun duduk dan berniat melepaskan kalung budak yang ada di lehernya dengan kunci yang diberikan oleh majikan sebelumnya.
Ketika aku melepaskan kalung budak yang menjeratnya, dia bertanya padaku.
“Apakah aku akan di buang?” Tanya gadis kecil itu dengan nada cemas
Aku tidak menjawab pertanyaan tesebut, tapi aku memberinya pilihan.
“Sekarang kau bukan budak lagi, kau bisa hidup bebas sesukamu sekarang, tapi aku punya penawaran untukmu.” Ucapku setelah kalungnya terlepas.
“Apa itu.” tanya gadis itu penasaran.
Aku pun memintanya untuk bekerja di perpustakaan yang dikelola Kakek Rob.
“Maukah kau membantu kakek mengurus perpustakaan ini untukku?” Ucapku pada Gadis kecil itu.
Tanpa pikir panjang, gadis kecil itu langsung mengiyakannya.
“Baiklah tuan, aku akan melakukannya." Ucap gadis kecil itu
Karena Gadis kecil itu tidak mempunyai Nama, aku pun berniat memberinya nama agar bisa memanggilnya dengan baik
“Oh iya, apa aku boleh memberimu Sebuah Nama?." Lanjut Ku Bertanya.
Tidak kusangka ekspresinya menjadi sangat senang ketika aku mengatakan itu, entahlah, mungkin hal itu memiliki makna tersendiri.
“Benarkah, maksudku aku sangat senang jika kau mau memberiku Nama.” Ucap Gadis kecil itu dengan wajah senang.
Setelah mendengar jawabannya, aku pun mulai memikirkan nama yang cocok dengannya.
“Hmm baiklah, sekarang namamu adalah Rose.” Ucapku memberinya sebuah Nama.
Setelah memberinya nama, dia terlihat sangat senang sehingga memuji nama yang kuberikan, hal itu membuatku sangat senang.
“Howaa, nama yang sangat indah,” Ucap Rose dengan nada sangat senang.
Setelah memberinya nama dan memberinya pekerjaan, aku pun berdiri dan berniat menitipkan Rose pada Kakek Rob.
“Baiklah kakek, tolong jaga Rose yah.” Ucapku pada kakek Rob
Kakek Rob dengan Senang hati memenuhi keinginanku
“Dengan senang hati pangeran” Ucap kakek Rob.
Setelah percakapan itu selesai, tiba tiba pengawal yang biasanya di tugaskan untuk mengawal ku datang mendekat, dia membawa pesan dari ayahku yang menyuruhku untuk pulang dan menghadap padanya.
Karena aku harus segera memenuhi panggilan itu, Aku pun berpamitan pada Kakek Rob dan Rose untuk kembali ke istana.
Setelah berpamitan dengan Mereka, aku bergegas pulang dan menemui Ayahanda ku, aku cukup terkejut ketika melihat Ketiga Adik ku juga di panggil untuk menghadap pada Ayahanda ku.
Aku memiliki Tiga orang Adik Yaitu Rasya, Rian dan Liliana, Namun kami berempat memiliki masing masing ibu yang berbeda.
“Ada apa Ayahanda memanggil kami?” Tanya Rasya pada ayahanda kami.
Ayahandaku langsung mengatakan pada kami bahwa tujuannya memanggil kami adalah karena dia ingin kami bertiga pergi menuju kediaman Kakek kami untuk mengunjunginya.
“Aku ingin kalian mengunjungi Kakek dan Nenek kalian yang tinggal di Kastil Angin,” ucap Ayahanda pada kami
Kastil angin adalah sebuah bangunan yang dulunya di jadikan benteng pertahanan ketika perang dunia terjadi, kastil itu berada di ujung Timur Kerajaan Whale, beberapa tahun setelah perang selesai, kastil itu di Poles dan sekarang menjadi sebuah bangunan mewah tempat Kakek dan Nenek kami tinggal.
“Baiklah Ayahanda.” ucap kami serentak.
Setelah pertemuan itu, kami pun pergi menuju kamar masing masing untuk mempersiapkan keberangkatan kami, Ibunda ku membantu untuk mengemas pakaian dan membuatkan bekal untuk perjalanan ku.
Setelah berpamitan, kami pun berangkat dengan kereta kuda yang telah di siapkan masing masing untuk kami.
Sebelum berangkat Rian mendekati ku namun bukan untuk menyapaku melainkan untuk mengejek ku, diantara semua saudaraku, Rian lah yang paling membenciku, bahkan dia merasa jijik mempunyai kakak Sepertiku.
“Karna kau yang paling payah gunakan kereta yang paling belakang.” ucap Rian padaku dengan nada mengejek.
Aku tidak menghiraukan perkataan Rian sama sekali, menurutku percuma saja membalas ejekannya karena hal itu hanya akan memperburuk keadaan kami.
Seperti biasa sebelum aku berangkat Aku pamit dan mencium tangan Ibunda ku.
“Ibunda, Aku berangkat.” Ucapku untuk berpamitan pada Ibundaku.
“Hati hati di jalan AL.” Ucap Ibundaku dengan nada lembut.
Kami pun berangkat menuju Kastil Angin setelah berpamitan dengan Ayahanda dan Ibunda kami.
Awalnya kereta kami berangkat dengan jarak yang cukup berdekatan, Namun setelah berada di tengah hutan ketiga kereta Adikku sudah tidak terlihat lagi.
Aku berfikir mungkin jalan yang di lalui cukup sulit dan membuat kereta kami harus menjaga jarak dan berangkat secara terpisah.
Namun, tak lama kemudian Aku mendengar sebuah keributan dan kereta yang membawaku tiba tiba berhenti.
Karena penasaran, Aku melihat keluar kereta.
Betapa terkejutnya Aku ketika Melihat seluruh pengawalku sudah tewas di bunuh, yang terlihat hanya mayat mereka yang penuh dengan darah.
“Ap-apa ini? apa yang terjadi?” Ucapku yang mulai ketakutan.
Saat itu aku benar benar kebingungan, pasalnya semua pengawalku tiba tiba tewas bersimbah darah, saat itu ketakutan dan kebingungan bercampur aduk dalam hatiku.
“Apa mereka di serang oleh bandit?, Tapi tidak mungkin pengawalku kalah semudah itu oleh bandit.” ucapku dalam hati.
Walaupun prajurit yang mengawal ku bukan prajurit khusus, namun mereka memiliki kemampuan tempur yang lumayan hebat, tidak mungkin mereka kalah begitu saja dengan serangan bandit, bahkan harusnya bandit biasa bukanlah ancaman bagi mereka, namun saat ini yang terjadi adalah mereka justru tewas tanpa terdengar suara pertarungan sedikitpun.
Tak lama kemudian, Tiba tiba sebuah bola api yang cukup besar meluncur ke arah ku, untunglah aku sempat melihatnya, saat itu aku bergegas melompat keluar dari kereta sebelum bola api itu mengenai kereta yang ku tumpangi.
Dalam sekejap kereta yang membawaku meledak dan berhamburan setelah terkena bola api itu.
Karna dikuasai oleh rasa takut, Aku sudah tidak bisa berfikir jernih dan langsung berlari meninggalkan kereta itu.
Ketika aku berlari tanpa arah dan tujuan, ada tiga orang yang tidak dikenal mengejar ku.
Dari cara mereka mengejar, sepertinya mereka adalah pembunuh bayaran, mereka terlihat sangat lincah dan sangat kuat, aku berusaha melancarkan beberapa sihir air untuk mengalihkan perhatian mereka, namun itu semua sia sia, mereka tetap bisa Menyusul Ku tanpa masalah sedikitpun.
Setelah Berlari cukup jauh, mereka berhasil mendaratkan beberapa serangan padaku yang membuatku kehilangan keseimbangan.
karena sudah kelelahan dan terluka, aku sudah tidak bisa mengontrol tubuhku sendiri dengan baik sehingga aku berlari pontang panting.
Tak lama kemudian, Aku tersandung akar pohon Yang membuatku terjatuh ke sebuah jurang yang sangat dalam.
“Ah, aku akan mati, Maafkan Aku Ibunda, karna hanya menjadi beban hingga akhir." Gumamku dalam Hati ketika aku menyadari bahwa ajalku telah tiba.
Bersambung...
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Yo Halo para Readers, jangan lupa Like ceritanya yah, See You Nex Bab.
-Leader
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Ayoonk Asnawijaya
ternyata anak mamah
2022-10-07
1
The Next Guardians Nusantara
"ini pangeran atau tuan muda...."
2022-10-03
0
♡~Yuki.nur019
Next .....
2022-02-16
2