CHAPTER 8:MELELANG INTI HEWAN IBLIS

Zi Wan berjalan dengan santai di keramaian orang di tengah pasar,ia hanya memandangi pejalan kaki dan sesekali tersenyum menyapa orang orang yang lewat.

Di kejauhan Zi Wan melihat antrian panjang di sebuah rumah lelang,Zi Wan melihat itu hanya tersenyum dan berjalan tanpa mengikuti antrian menggunakan kemampuanya menghilang yang tak akan dapat dirasakan oleh siapapun kecuali orang itu berada di ranah yang jauh lebih tinggi dari ranah alam naga.

Zi Wan terus berjalan mendekati antrian paling depan,ketika ia mencapai antrian paling depan Zi Wan menghentikan waktu di sana yang dan lalu membuat orang yang berada di paling depan mundur kebelakang dan lalu ia mengganti posisinya yang berada di depan.

Untuk mentupi kecurigaan bagaimana Zi Wan bisa tiba tiba di depan,Ia juga menghapus sedikit ingatan mereka agar mereka tak terkejut.

Setelah selesai ia mengembalikan waktu seperti semula dan  Zi Wan pun maju untuk mengambil nomor kursi,tetapi sebelum itu ia menawarkan bahwa ia akan melelang sebuah barang yang akan membuat mereka puas.

"Tuan untuk melelang barang,anda perlu menemui ketua rumah lelang bulan putih."ucap orang yang membagikan sebuah nomor kursi.

"Kalau begitu bawalah aku ke sana,aku yakin bahwa ia akan puas dengan barang yang kumiliki."ucap Zi Wan yang ingin menemui ketua rumah lelang di sini.

"Tapi tuan,ketua kami sedang bertemu dengan tamu yang sangat penting jadi kami tak berani mengganggunya."ucap pelayan itu takut jika ketuanya marah takut kalau ia marah terhadapnya.

"Tamu penting,Cih jika kalian tahu siapa aku,mungkin kalian tidak akan pernah menganggap seberapa penting tamu itu,bahkan Dewa maha agung sendiri ketika aku datang ke istananya ia harus menyambutku dengan hormat."gumam Zi Wan yang sedikit kesal dengan tamu penting itu.

"Begini saja setidaknya sampaikan pesanku terlebih dahulu,jika ia tidak menerimanya aku akan pergi dari sini."Kata Zi Wan memeberikan sebuah Surat dengan sesuati di dalamnya pada ketua rumah lelang.

Pelayan yang membagikan nomor kursi itu berpikir sejenak,setelah itu ia pergi dari sana dan menyuruh temanya untuk menggantikanya sementara.

..............

Tok tok tok....

Suara ketukan pintu dari pelayan yang mengantarkan pesan dari Zi Wan.

"Tuan..tuan ada seorang yang mengirim pesan untuk anda."ucap pelayan itu dari pintu ruang tempat ketua rumah lelang itu melakukan pertemuan dengan tamunya.

Di dalam ruang terlihat seorang pria tua dengan seorang gadis muda yang sedang berbincang bincang dengan pria tua itu yang tak lain adalah cucu jauhnya pria tua itu sendiri,tetapi bukan cucu kandung,bisa di bilang gadis muda itu adalah cucu dari sahabat pria tua itu yang sedang singgah di kota.

ketika mereka berbincang bincang,pak tua itu mendengar suara dari pintu yang merupakan pelayan yang mengantarkan pesan dari Zi Wan.

"Siapa yang berani,mengganggu pembocaraanku dengan cucuku."ucap pak tua sedikit kesal.

"Kakek biarkan dia masuk,mungkin ada sesuatu yang penting untuk di sampaikan."ucap gadis muda itu menenangkan pria tua itu.

Mendengar peemintaan cucunya itu pria tua itu mempersilahkan pelayan itu masuk.

"Cepat katakan apa yang membuatmu menggangguku."ucap pak tua dengan wajahnya yang sedikit kesal.

"Begini ketua....." Pelayan itu menjelaskan bahwa ada seseirang yang menyuruhnya membawakan sebuah surat untuknya.

Pak tua itu lalu menerima surat dar Zi Wan dan membuka isi daro surat itu,di dalam surat itu terlihat sebuah surat dengan sebuah token di dalamnya.

Pak tua yang melihat token itu terkejut,pasalnya ia mengenal bahwa token itu di miliki oleh pak tua Yao Bing yang merupakan pembisnis barang antik terkenal di benua ini,dengan toko barang antiknya yang berada di setiap kota di benua ini dan juga di juluki sebagai serigala harta karena kekayaanya dan juga kemampuanya dengan transformasi serigala,tetapi yang tak mereka semua ketahui bahwa pak tua Yao Bing adalah salah satu keturunan dari kekaisaran Yao yang terlah hilang yang membuat benuanya sendiri menjadi benua yang mati karena kejadian itu.

"Ce...cepat kau bawa orangnya kemari aku akan sambut dia sekarang."ucap ketua pelelangan.

pelayan itu melihat reaksi dari ketua rumah lelang bulan putih ia lalu bergegas menemui Zi Wan.

.........

Terlihat Zi Wan sedang duduk di kursi pelelangan sambil memperhatikan orang orang di sekitar yang sedang membicarakan tentang barang yang akan di lelang juga ia melihat beberapa tatapan para nona muda yang memandanginya karena wajah Zi Wan yang bisa di bilang sangat tampan,bahkan kulit yang di miliki Zi Wan sendiri lebih putih dari kulit wanita sehingga para wanita ada yang iri sekaligus kagum dengan kulit dan wajah Zi Wan.

Pelayan itu berjalan dengan tergesa gesa ke dalam ruang lelabg dan melihat ke arah kursi milik Zi Wan,setelah menemukan Zi Wan ia menghampirinya.

"Tuan ketua rumah lelang memanggil anda." ucap pelayan itu dengan wajah yang sedikit lelah karena terburu buru.

Zi Wan yang sudah mengetahui itu hanya mengangguk dan lalu menyuruh pelayan itu untuk mengantar Zi Wan ke tempat ketua rumah lelang.

Beberapa saat kemudian mereka akhirnya sampai di tempat tujuan denga pak tua itu yang menyambut kedatangan Zi Wan dengan senyum ramahnya.

Zi Wan tahu bahwa senyum pak tua itu hanya senyuman palsu dan sebenarnya pak tua iti sedang kesal tetapi karena token Zi Wan ia tidak mengekspesikanya.

"Tuan muda,selamat datang di rumah lelang bulan putih."ucap pak tua itu dengan senyum ramah menyapa Zi Wan.

" Ya terserah." kata Zi Wan sambil menaruh tangan di atak pundaknya.

Mendengar jawaban singkat dari Zi Wan pak tua itu merasa bahwa pemuda di depanya ini sangat sombong tetapi ia tetap menahanya karena token itu.

"Oh..ya tuan muda,perkenalkan namaku adalah Nalan Xu,dan aku mendengar tuan muda akan melelang barang yang membuatku puas,barang apa itu?."tanya Nalan Xue.

"Namaku Zi Wan,aku akan melelang ini."ucap Zi Wan mengeluarkan 2000 inti hewan iblis dari cincin penyimpananya.

Gadis muda yang dari tadi memandangi Wajah Zi wan ia terbelalak kaget melihat inti hewan iblis sebanyak itu begitupun dengan pak tua nalan Xue,karena bagi mereka intin hewan iblis sangat langka di selurih benua,bahkan untuk daging hewan sendiri lumayan langka di rumah makan yang mewah karena untuk mendapatkanya mereka harus berburu secara tersembunyi atau memelihara hewan.

"Tuan muda..dari mana anda mendapatkan semua inti hewan iblis ini."tanya gadis muda yang berusia 17 tahun satu tahun lebih tua dari Zi Wan.

"Em aku mendapatkanya dari membunuh hewan iblis di hutan."ucap Zi Wan datar tapi memberikan keterkejutan pada mereka berdua,karena mereka bahkan tak berani mendekati hutan itu tetapi orang di depanya yang sepertinya tak memiliki Wi di tubuhnya mengatakan bahwa dirinya membunih hewan iblis itu sendirian.

Mereka sekarang sadar bahwa manusia di depanya sekarang adalah seorang monster,karena mereka yakin jika mereka tak bisa merasakan kekuatan Zi Wan berarti Zi Wan ini memang lebih kuat.

"Hei.. apakah kalian hanya akan berdiam diri seperti itu."ucap Zi Wan yang menyadarkam tentang keterkejutan mereka.

"Maaf tuan telah membuat anda menunggu, tapi untuk melelang semua inti hewan iblis ini sepertinya tidak mungkin,paling banyak mungkin anda bisa melelang sebanyak 100 inti hewan iblis saja." Ucap pak tua nalan Xu pada Zi Wan.

"Mungkin kalau tuan muda ingin melelang semuanya anda harus pergi ke rumah lelang bulan suci yang merupakan pusat dari rumah lelang bulan putih ini yang berada di pusat istana kekaisaran."ucap pak tua nalan Xu memberi petunjuk bagaimana Zi Wan menjual semua inti hewan iblisnya.

Zi Wan terdiam sejenak dan berpikir sebaiknya ia pergi ke kekaisaran pusat untuk membuat bisnis pertamanya tetapi ia pertama tama akan melelang seratus inti hewan iblis ini terlebih dahulu.

"Tuan muda..kebetulan saya akan pergi ke kota pusat kekaisaran,kalau anda mau tuan muda bisa menumpang di keretaku."ucap gadis muda itu menawarkan untuk ikut bersamanya ke kota pusat kekaisaran.

.................

BERSAMBUNGG........

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***