CHAPTER 7:segel pak tua darah serigala.

Pak tua itu terkejut melihat aura yang di pancarkan Zi Wan di ranah alam naga tingkat tuju,ia tak pernah menyangka bahwa di dunia rendah ini ada bakat yang sangat menakutkan seperti ini,bahkan dirinya sendiri yang telah berlatih selama 500 tahun saja hanya berada di kaisar alam tingkat 7 bahkan itupun ia baru menerobos ke tingkat tuju tahun lalu,tetapi pemuda di depanya yang usianya tak ada dari seperempat usianya sudah mencapai alam naga,ia merasa dunia ini sudah tak adil karena telah mempermainkanya,tentu saja yang tidak di ketahui Kakek tua itu adalah Zi Wan bukan dari dunia ini.

Kakek tua itu merasa tubuhnya di beri beban yang sangat berat sehingga bahkan untuk berdiri saja ia tak bisa karena beban berat dari aura yang di keluarkan Zi Wan bahkan Bao ning yang mengantar Zi Wan tadi ia sudah tak sadarkan diri karena tak bisa menahan tekanan yang di berikan Zi Wan.

Tubuh kakek tua itu bergetar ia ingin bicara tetapi juga tak bisa karena tekanan itu juga mempengaruhi seluruh tubuhnya.

"Tu...Tuan tolong anda hilangkan aura anda terlebih dahulu dan biarkan aku mengambil uang untuk tuan."ucap kakek tua itu terbata bata.

Zi Wan mendengar itu tersenyum sinis ke arah pak tua itu dan lalu ia menarik auranya lagi yang membuat pak tua itu bisa bernapas kembali dan tubuhnya yang berat kembali seperti semula lagi.

"Terima kasih tuan telah melepaskan saya,kalau begitu tuan tunggu di sini dulu saya akan mengambil uangnya untuk tuan."ucap pak tua itu berbalik menuju ruang harta untuk mengambil koin emas yang akan di berikan pada Zi Wan.

Ketika Pak tua itu berbalik Zi Wan membuat segel kecil dari jarinya dan lalu menotokan jarinya ke leher Pak tua itu,pak tua itu terkejut ketika Zi Wan menotok lehernya yang terlihat sebuah tanda lingkaran dengan garis garis di leher Zi Wan.

"Tuan tanda apa ini?."tanya pak tua itu melihat tanda di lehernya.

"Itu hanya tanda penyegel agar kau ketika malam tiba tidak membunuh orang dan tak kehilangan kendali diri."jelas Zi Wan pada pak tua itu.

"Tuan bukankah,ketika aku tak makan manusia pada malam hari aku akan mati."ucap pria tua itu pada zi wan.

"Pak tua segel ini tidak hanya akan menyegelmu saja tetapi juga mengganti pengorbanan darahmu pada hewan hewan saja bukan pada manusia,dan jika kau tetap akan makan manusia ketika kau telah mendapatkan segel ini kau sendiri yang akan mati."jelas Zi Wan pada pria tua itu.

Mendengar itu pak tua itu mengangguk karena ia sebenarnya juga tak ingin memakan manusia tetapi karena ia memepelajari tekhnik darah serigala ia tak bisa menghentikan ***** makan manusia tetapi sekarang karena bantua Zi Wan ia merasa senang.

"Dan juga pak tua kau lepaskan orang orang yang kau tangkap itu."ucap Zi Wan yang telah melihat bahwa di dalam ruang rahasia pak tua itu ada beberapa tahanan yang akan di jadikan maoanan oleh pak tua itu malam ini.

"Baik tuan."ucap Pak tua memberikan hormat pada Zi Wan lalu ia berjalan menuju ruang rahasianya yang terlihat di sana terdapat sekitar 20 tahanan yang berada di sana.

Pak tua itu lalu melepaskan mereka semua dan memberikan kompensasi berupa uang dan barang berharga lainya,untuk kebutuhan hidup mereka.

Para tahanan senang ketika mereka di bebaskan dan mereka juga berterima kasih pada zi Wan karena telah menolong mereka,tapi Zi Wan hanya tersenyum ke arah mereka lalu ia mengikuti pak tua itu lagi keruang hartanya.

Beberapa saat setelah sampai di gudang harta pak tua itu langsung membuka pintu gudang hartanya yang di segel dengan sebuah array yang di buat oleh pak tua itu.

Selepas itu paktua itu masuk kedalam dengan Zi Wan yang berada di belakangnya,terlihat di dalam gudang harta itu terdapat banyak emas yang menumpuk,juga beberapa harta berharga lainya.

Zi Wan melihat itu ia sama sekali tak terkejut ia malah mendesah karena menurutnya harta ini terlalu sedikit karena ia di alam suci saja memiliki harta yang lebih besar dari ini bahkan harta yang ia miliki sebesar dunia ini tetapi walaupun begitu ia tak membawa harta itu karena ia juga ingin menikmati hidup yang penuh perjuangan dengan dia bekerja mencari uang.

Pak tua itu lalu mengambil sekitar 5000 keping emas dan memberikannya pada Zi Wan,walaupun menurut Zi Wan harta ini cuma sampah di hadapanya dia tetap menerimanya karena bagaimanapun harta yang menurutnya sampah ini sangat berharga di dunia ini,alasan emas adalah sampah adalah karena emas di alam suci merupakan benda paling rendah dari segala banyak harta di alam semesta suci.

Sebenarnya yang harus di berikan oleh pak tua itu adalah 1000 koin emas tetapi karena tak enak dengan zi wan ia memberikan 5000 koin emas untuk menghargai Zi Wan.

"Hmm walaupun hanya segini,tapi ini juga sudah cukup untuk aku membeli sebuah rumah makan dan menjalankan bisnis yang akanku buat."gumam Zi Wan memandangi uang yang berupa koin emas di sebuah kantong koin.

"Pak tua,karena aku telah menerima uangnya,aku akan pergi dulu."ucap Zi Wan yang membalikan badanya.

Pak tua itu yang melihat Zi Wan hendak pergi ia memanggilnya kembali.

"Tuan,ini adalah token identitasku,jika tuan menghadapi masalah,tuan bisa datang ke sini,dan aku akan mencoba menyelesaikan masalah tuan dan juga token ini akan berguna ketika tuan membeli barang karena jika tuan memebeli barang dan menampilkan token ini tuan akan mendapatkan diskon sebanyak lima puluh persena."ucap pak tua itu memberi sebuah token miliknya pada Zi Wan dengan menjelaskan kegunaan token itu.

Zi Wan mendengar penjelasan itu tentunya ia tak menolak karena memang  untuk menjalani bisnis yang akan ia kembangkan itu juga butuh modal yang besar jadi ia memutuskan untuk mengambilnya.

"Kalau begitu aku akan mengambilnya pak tua."ucap Zi Wan lalu pergi dari sana.

"Pemuda ini,memang adalah sosok yang memgerikan,dari pada membuatnya menjadi musuh lebik baik aku menjalin relasi denganya agar di masa depan aku bisa mendapatkan bantuanya."gumam pak tua itu melihat punggung Zi Wan yang sudah pergi jauh.

Karena hari yang sudah lumayan sore Zi Wan memutuskan untuk mencari penginapan di sekitar sini terlebih dahulu,setelah menemukanbsebuah penginapan yang cukup mewah ia lalu masuk ke dalam.

"Tuan apakah anda ingin memesan kamar."ucap seorang wanita muda dengan parasnya yang cantik yang sedang bertanya pada Zi Wan.

Zi Wan hanya mengangguk menandakan ia memang mencari sebuah kamar.

"Tuan apakah anda ingin kamar dengan kualitas biasa atai kamar dengan kualitas vip."tanya wanita itu pada Zi Wan.

"Em...sepertinya aku akan memesan kamar kualitas biasa saja."ucap Zi Wan karena menurutnya kamar Biasa maupin Vip di sini tak ada bedanya baginya yang telah melihat kemewahan yang sesungguhnya.

"Untuk kamar biasa tuan hanya perlu membayar 5 koin perak."ucap pelayan itu mewanarkan harganya.

Zi Wan lalu mengambil satu koin emas dan memeberikanya pada Pelayan itu.tuan tunggu sebentar aku akan mengambil kembalianya."ucap wanita itu yang hendak pergi.

"Tidak usah,anggap saja kembalianya sebagai bonus untukmu dan sekarang antarkan aku ke kemar."ucap Zi Wan lalu pelayan itu mengangguk senang.

Pelayan itu lalu mengantarkan Zi Wan ke sebuah kamar di lantai ke dua yang memiliki interior yang sederhana dengan di dalamnya yang hanya terdapat satu ranjang dan kamar mandi saja untuk kebutuhan orang uang menginap saja.

Zi Wan tanpa basa bai ia masuk ke dalam kamar dan lalu merebahkan tubuhnya sambil menunggu waktu malam tiba.

Sebelum itu ia juga mnyuruh pelayan itu untuk membawakanya makanan yang paling enak di penginapan ini.

Setelah merebahkan tubuhnya sejenak Zi Wan tertidur pulas di ranjang sampai pelayan tadi mengetuk pintu membawakan makanan pada Zi Wan.

Mendengar itu Zi Wan terbangun dari tidurnya dan lalu mengambil makanan dan mulai menyantabnya.

"Walaupun tak seenak buatanku tetapi lumayan juga kalau hanya untuk mengisi perut ini."ucap Zi Wan mengomentari rasa makanan.

Malam haripun tiba Zi Wan yang telah menghabiskan makananya dan berada di balkon lantai dia melompat ke bawah lalu berjalan menuju tempat pelelangan.

.....................

BERSAMBUNGG......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***