Bab 20 : Burung Ketilang

Tangisan Cinta byuartt alias pecah.Jiwanya terhempas jauh mengingat Azzam sudah menikah dan kemungkinan mewujudkan janji suci Azzam pupus.Cinta memeluk erat Farhimah dan menangis sejadi-jadinya hingga rasa sesak ini menguraiankan bongkohan menghambur jauh lewat air mata.

Cinta baru merasakan alasan ia tak bisa move on dari Azzam.Ternyata nama Azzam sudah terukir indah di relung hatinya sejak dirinya masih kecil.

"Ummi,bocah kecil yang di foto itulah adalah Cinta." ucapnya lalu menyerahkan fotonya sewaktu kecil bersama Bayu,Ayah angkatnya.

"Masya Allah.Ummi tak menyangka Nak.Pria yang di sampingmu itulah Bayu.Ummi masih ingat jelas wajahnya.Ummi akan menceritakan ini sama Azzam,pasti dia senang."

"Jangan ummi.Cinta tak mau merusak Rumah tangga Mas Azzam.Apalagi sekarang Mas Azzam sudah punya Rani.Biarlah kisah ini menjadi rahasia kita.Cinta janji akan belajar untuk melupakan Mas Azzam serta membuka hati untuk pria lain agar Cinta bisa melanjutkan hidup ini tanpa bayang-bayang Mas Azzam.Mohon do'anya agar Cinta mampu menerima kenyataan dan mewujudkan harapan Cinta untuk bisa memiliki keluarga kecil seperti Mas Azzam."lirihnya mengusap air mata yang deras mengalir tanpa henti.

Setelah terungkap kisah masa kecilnya Cinta mulai mencoba memberikan celah di hatinya untuk menerima jika-jika ada pria lain yang ingin melamarnya.

Hari ini Cinta bersemangat memulai kehidupan yang baru.Kehidupan di mana sekarang memiliki orang tua yang lengkap serta mulai mengingat masa kecilnya dulu.Mencoba melupakan satu cinta yang menyekat di hati kecilnya.Cinta mulai melakukan berbagai kegiatan agar tidak bertemu Azzam meskipun satu tempat kerja.Tak ingin dibilang Pelakor atau pemecah Rumah tangga orang dirinya berusaha menjaga hatinya agar tidak ketelodoran.Maklum! melupakan seseorang yang kita cinta tidak semudah membalikkan telapak tangan justru akan banyak rintangan yang harus ia hadapi.

Cinta berusaha keras menjaga perasaan saat harus bertemu Azzam.Setidaknya berbicara hanya sebatas urusan pekerjaan.Kali ini dia sedang duduk di koridor Rumah Sakit tak sengaja ia melihat anak kecil yang menderita kanker sedang duduk di kursi roda bersama sang Ibunya.Wajah anak itu begitu pucat.Penyakit yang ia derita baru stadium dua.Jadi masih ada kemungkinan untuk bisa sembuh.Anak itu begitu sedih merindukan sang kakak yang tak bisa membesuk dirinya karna berhalangan mengikuti study tour di sekolahnya.

Cinta menghampiri dan tersenyum lalu duduk menjongkok memperhatikan anak itu yang pipinya sudah basah dengan air mata.

"Cantik cantik kog nangis? Cup cup kenapa sayang? Coba cerita sama Bu dokter! Barang kali Bu dokter bisa bantu." ucapnya lalu meminta izin kepada Ibu anak itu untuk mendorongnya berkeliling Rumah Sakit.Cinta mendorong menuju ke taman belakang khusus rehabilitas anak kecil yang mengalami sindrom.Cinta mengajak anak itu bermain ayunan sambil menyanyikan lagu BURUNG KETILANG.

Di sisi lain,Azzam sedang ingin membesuk ke ruangan pasien pengidap kanker.Dia berjalan terburu-buru namun langkahnya terhenti karna melihat Cinta bermain ayunan bersama Tari.

Tari begitu bahagia saat Cinta menghiburnya dengan bermain ayunan sambil bernyanyi.Dia tertawa lepas mendengar suara Cinta yang menyanyi mengikuti suara anak kecil yang kedengaran begitu lucu.

"Tari.." panggil Azzam lalu menyuruh Ibunya Tari membawa ke ruangan karna ingin di periksa perkembangan kesehatan Tari yang merupakan salah satu pasien pengidap kanker.

"Iya Pak dokter.Tari di sini sedang bermain bersama Bu dokter." jawabnya sambil memperhatikan Cinta di belakangnya.

Ibunya Tari dengan segera mendudukan putrinya di kursi roda lalu mendorong menuju ruangan Tari di rawat.

Tari di baringkan di tempat tidurnya sambil mengulang ulang lagu yang Cinta nyanyikan untuk menghiburnya tadi.

"Di pucuk pohon cempaka burung ketilang berbunyi...Bersiul siul sepanjang hari dengan tak jemu jemu...?" ujarnya terhenti karna lupa lirik dan sambungannya membuat Azzam teringat masa kecilnya bersama Fira.

"Mengangguk-angguk sambil berseru Trilili lili lilili." ucap sambungan Azzam membuat Tari tersenyum.

Setelah memeriksa pasien Azzam keluar kembali ke ruangannya.Lagu yang di nyanyikan Tari mengingatnya pada Fira.Dia membuka kaca matanya kemudian mengusap air matanya.

Kenangan masa lalu bersama Fira berputar di memory ingatan yang sudah ia kunci karna tak ingin merasakan sakit menahan kerinduan pada anak kecil yang memberi arti cinta dan kasih sayang.Azzam mengoceh dompenya lalu mengambil foto masa kecilnya bersama Fira yang ia selipkan di celah dompet miliknya.Azzam menyanyikan lagu Burung kutilang sambil memandang,menyentuh rupa Fira.Dia menangis hingga suaranya menjadi serak karna menahan kesedihan terlalu dalam.

Cinta datang sambil membawa laporan pasien ke ruangan Azzam.Dirinya tak sengaja mendengar Azzam menyanyikan lagu Burung Kutilang sambil menangis.Dia menyentuh dadanya menahan gemuruh hati yang sebenarnya ingin mengatakan bahwa dirinya adalah Fira.Tapi dirinya tak mampu karna khawatir Azzam akan menghalanginya untuk melupakannya.

"Pak Azzam! Boleh saya masuk?" tanya Cinta mengetuk pintu agar Azzam bisa menenangkan perasaannya yang sedang sedih dan terkesan baik-baik saja.

Terlihat matanya memerah serta di letakkan foto di meja kerjanya.Cinta sempat melirik dengan cepat ia memberikan laporan agar Azzam tidak curiga lalu pergi meninggalkan ruangan Azzam.

Dia berlari menuju toilet.Dadanya begitu sesak memendam harapan yang begitu ia impikan.Mencurahkan kerinduan pada sosok yang ia rindukan sejak kecil.

"Sampai kapan? Rasanya hati ini begitu perih dan sakit.Cintaku tersekat karna takdir tak mengizinkan kita bersama." lirihnya menghadap cermin sambil meluahkan isi hatinya yang tak mampu lagi ia bendung.

Setelah meluahkan perasaannya Cinta berjalan keluar menuju ke ruangan tempat dirinya beristirahat.Dia begitu bahagia karna Bu Rahmah dan Pak Umar datang berkunjung karna kangen padanya.

"Ibu,Bapak! Fira senang deh kalian mampir ke sini?" ujar Cinta begitu bahagia menyambut kehadiran keluarga barunya.

"Ibu juga Nak.Kapan kamu pindah Rumah dan tinggal bersama kami?"tanya Rahmah yang sangat berharap kehadiran Fira di Rumahnya.

"Emmm..Fira gak tahu Bu.Jika Fira sudah siap Fira kabari.Oh ya! Maya di mana? kog gak di bawa ke sini?"

" Dia lagi sedang menuju ke sini.Hah itu dia sedang berjalan bersama Rangga." ucapnya Ibunya menunjuk ke arah Maya yang jalan beriringan bersama Rangga sambil bercerita.

Cinta merileks pikiran dan tersenyum lebar menyambut kehadiran Maya yang umurnya hanya berbeda lima tahun lebih tua dari Maya.

"Kak Maya...mari sini! " sapanya lalu merangkul pinggang Maya agar berdiri di sampingnya.Cinta memang memiliki sifat ramah sehingga ia tidak merasa canggung memperlakukan Maya seperti itu.Apalagi mengetahui Maya saudaranya.

Maya hanya tersenyum namun sedikit cemburu saat orang tuanya hanya memperhatikan Cinta berbicara sementara dirinya tidak di anggap.

Terpopuler

Comments

Tia ahmad jaini dachlan

Tia ahmad jaini dachlan

aku harap cinta sama segera move on thor
jgn dibwt balik ke azam. jgn di bikin jd pelakor, nyesek dihujat mulu nanti, mending kasih jodoh yg single

2021-11-30

1

Yuli Wirnawan

Yuli Wirnawan

lanjut upnya... biar cinta bahagia thor ... biarkan maya sadar klu dia cm anak angkat jgn berharap lebih...tau batasan

2021-11-30

1

N⃟ʲᵃᵃ࿐𝕴𝖘𝖒𝖎ⁱˢˢ༄༅⃟𝐐

N⃟ʲᵃᵃ࿐𝕴𝖘𝖒𝖎ⁱˢˢ༄༅⃟𝐐

sedih banget kisahnya,menyentuh banget😊

2021-11-30

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2 Bab 2 : Hamil
3 Bab 3 : Meninggal
4 Bab 4 : Permintaan Thalita
5 Bab 5 : Malam Pertama
6 Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7 Bab 7 : Sembuh
8 Bab 8 : Manisan Mangga
9 Bab 9 : Kecelakaan
10 Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11 Bab 11 : Siuman
12 Bab 12 : Kembalinya Rio
13 Bab 13 : Talak
14 Bab 14 : Harapan Baru
15 Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16 Bab 16 : Misi Rahasia
17 Bab 17: Terulang Kembali
18 Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19 Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20 Bab 20 : Burung Ketilang
21 Bab 21: Misteri Cincin
22 Bab 22: Demi Cinta
23 Bab 23 : Derai Hujan
24 Bab 24 : Kecewa
25 Bab 25 : Keputusan
26 Bab 26 : Terungkap
27 Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28 Bab 28 : Curiga
29 Bab 29 : Luka lama
30 Bab 30: Permintaan mamah
31 Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32 Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33 Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34 Bab 34 : Kejutan dari Umar
35 Bab 35 : Pria misterius
36 Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37 Bab 37 : Ujian part 1
38 Bab 38 : Ujian part 2
39 Bab 39 : Ujian part 3
40 Bab 40 : Ujian Cinta
41 Bab 41 : Mulai membaik
42 Bab 42 : Malam yang tertunda
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45 Bab 45 : Di jebak
46 Bab 46 : Pejuang kebenaran
47 Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48 Bab 48 : Bahagia part 1
49 Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50 Bab 50 : Aqiqah Hana
51 Bab 51:Hana dan Raffi
52 Bab 52 : Harapan Hana
53 Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54 Bab 54: Sengaja
55 Bab 55 : Awal Bertemu
56 Bab 56: Harapan Azzam
57 Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58 Bab 58: Sifat Manja
59 Bab 59 : Cinta Sakit
60 Bab 60 : Pria idaman Cinta
61 Bab 61: Bakat Cinta
62 Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63 Bab 63 : CINCIN
64 Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65 Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66 Bab 66: Alasan menikah Cinta
67 Bab 67: Dua hati
68 Bab 68 : Saling memaafkan
69 Bab 69: Permintaan Cinta
70 Bab 70:Bismillah
71 Bab 71:Ending Kisah
72 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2
Bab 2 : Hamil
3
Bab 3 : Meninggal
4
Bab 4 : Permintaan Thalita
5
Bab 5 : Malam Pertama
6
Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7
Bab 7 : Sembuh
8
Bab 8 : Manisan Mangga
9
Bab 9 : Kecelakaan
10
Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11
Bab 11 : Siuman
12
Bab 12 : Kembalinya Rio
13
Bab 13 : Talak
14
Bab 14 : Harapan Baru
15
Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16
Bab 16 : Misi Rahasia
17
Bab 17: Terulang Kembali
18
Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19
Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20
Bab 20 : Burung Ketilang
21
Bab 21: Misteri Cincin
22
Bab 22: Demi Cinta
23
Bab 23 : Derai Hujan
24
Bab 24 : Kecewa
25
Bab 25 : Keputusan
26
Bab 26 : Terungkap
27
Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28
Bab 28 : Curiga
29
Bab 29 : Luka lama
30
Bab 30: Permintaan mamah
31
Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32
Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33
Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34
Bab 34 : Kejutan dari Umar
35
Bab 35 : Pria misterius
36
Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37
Bab 37 : Ujian part 1
38
Bab 38 : Ujian part 2
39
Bab 39 : Ujian part 3
40
Bab 40 : Ujian Cinta
41
Bab 41 : Mulai membaik
42
Bab 42 : Malam yang tertunda
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45
Bab 45 : Di jebak
46
Bab 46 : Pejuang kebenaran
47
Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48
Bab 48 : Bahagia part 1
49
Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50
Bab 50 : Aqiqah Hana
51
Bab 51:Hana dan Raffi
52
Bab 52 : Harapan Hana
53
Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54
Bab 54: Sengaja
55
Bab 55 : Awal Bertemu
56
Bab 56: Harapan Azzam
57
Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58
Bab 58: Sifat Manja
59
Bab 59 : Cinta Sakit
60
Bab 60 : Pria idaman Cinta
61
Bab 61: Bakat Cinta
62
Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63
Bab 63 : CINCIN
64
Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65
Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66
Bab 66: Alasan menikah Cinta
67
Bab 67: Dua hati
68
Bab 68 : Saling memaafkan
69
Bab 69: Permintaan Cinta
70
Bab 70:Bismillah
71
Bab 71:Ending Kisah
72
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!