Tangisan Cinta byuartt alias pecah.Jiwanya terhempas jauh mengingat Azzam sudah menikah dan kemungkinan mewujudkan janji suci Azzam pupus.Cinta memeluk erat Farhimah dan menangis sejadi-jadinya hingga rasa sesak ini menguraiankan bongkohan menghambur jauh lewat air mata.
Cinta baru merasakan alasan ia tak bisa move on dari Azzam.Ternyata nama Azzam sudah terukir indah di relung hatinya sejak dirinya masih kecil.
"Ummi,bocah kecil yang di foto itulah adalah Cinta." ucapnya lalu menyerahkan fotonya sewaktu kecil bersama Bayu,Ayah angkatnya.
"Masya Allah.Ummi tak menyangka Nak.Pria yang di sampingmu itulah Bayu.Ummi masih ingat jelas wajahnya.Ummi akan menceritakan ini sama Azzam,pasti dia senang."
"Jangan ummi.Cinta tak mau merusak Rumah tangga Mas Azzam.Apalagi sekarang Mas Azzam sudah punya Rani.Biarlah kisah ini menjadi rahasia kita.Cinta janji akan belajar untuk melupakan Mas Azzam serta membuka hati untuk pria lain agar Cinta bisa melanjutkan hidup ini tanpa bayang-bayang Mas Azzam.Mohon do'anya agar Cinta mampu menerima kenyataan dan mewujudkan harapan Cinta untuk bisa memiliki keluarga kecil seperti Mas Azzam."lirihnya mengusap air mata yang deras mengalir tanpa henti.
Setelah terungkap kisah masa kecilnya Cinta mulai mencoba memberikan celah di hatinya untuk menerima jika-jika ada pria lain yang ingin melamarnya.
Hari ini Cinta bersemangat memulai kehidupan yang baru.Kehidupan di mana sekarang memiliki orang tua yang lengkap serta mulai mengingat masa kecilnya dulu.Mencoba melupakan satu cinta yang menyekat di hati kecilnya.Cinta mulai melakukan berbagai kegiatan agar tidak bertemu Azzam meskipun satu tempat kerja.Tak ingin dibilang Pelakor atau pemecah Rumah tangga orang dirinya berusaha menjaga hatinya agar tidak ketelodoran.Maklum! melupakan seseorang yang kita cinta tidak semudah membalikkan telapak tangan justru akan banyak rintangan yang harus ia hadapi.
Cinta berusaha keras menjaga perasaan saat harus bertemu Azzam.Setidaknya berbicara hanya sebatas urusan pekerjaan.Kali ini dia sedang duduk di koridor Rumah Sakit tak sengaja ia melihat anak kecil yang menderita kanker sedang duduk di kursi roda bersama sang Ibunya.Wajah anak itu begitu pucat.Penyakit yang ia derita baru stadium dua.Jadi masih ada kemungkinan untuk bisa sembuh.Anak itu begitu sedih merindukan sang kakak yang tak bisa membesuk dirinya karna berhalangan mengikuti study tour di sekolahnya.
Cinta menghampiri dan tersenyum lalu duduk menjongkok memperhatikan anak itu yang pipinya sudah basah dengan air mata.
"Cantik cantik kog nangis? Cup cup kenapa sayang? Coba cerita sama Bu dokter! Barang kali Bu dokter bisa bantu." ucapnya lalu meminta izin kepada Ibu anak itu untuk mendorongnya berkeliling Rumah Sakit.Cinta mendorong menuju ke taman belakang khusus rehabilitas anak kecil yang mengalami sindrom.Cinta mengajak anak itu bermain ayunan sambil menyanyikan lagu BURUNG KETILANG.
Di sisi lain,Azzam sedang ingin membesuk ke ruangan pasien pengidap kanker.Dia berjalan terburu-buru namun langkahnya terhenti karna melihat Cinta bermain ayunan bersama Tari.
Tari begitu bahagia saat Cinta menghiburnya dengan bermain ayunan sambil bernyanyi.Dia tertawa lepas mendengar suara Cinta yang menyanyi mengikuti suara anak kecil yang kedengaran begitu lucu.
"Tari.." panggil Azzam lalu menyuruh Ibunya Tari membawa ke ruangan karna ingin di periksa perkembangan kesehatan Tari yang merupakan salah satu pasien pengidap kanker.
"Iya Pak dokter.Tari di sini sedang bermain bersama Bu dokter." jawabnya sambil memperhatikan Cinta di belakangnya.
Ibunya Tari dengan segera mendudukan putrinya di kursi roda lalu mendorong menuju ruangan Tari di rawat.
Tari di baringkan di tempat tidurnya sambil mengulang ulang lagu yang Cinta nyanyikan untuk menghiburnya tadi.
"Di pucuk pohon cempaka burung ketilang berbunyi...Bersiul siul sepanjang hari dengan tak jemu jemu...?" ujarnya terhenti karna lupa lirik dan sambungannya membuat Azzam teringat masa kecilnya bersama Fira.
"Mengangguk-angguk sambil berseru Trilili lili lilili." ucap sambungan Azzam membuat Tari tersenyum.
Setelah memeriksa pasien Azzam keluar kembali ke ruangannya.Lagu yang di nyanyikan Tari mengingatnya pada Fira.Dia membuka kaca matanya kemudian mengusap air matanya.
Kenangan masa lalu bersama Fira berputar di memory ingatan yang sudah ia kunci karna tak ingin merasakan sakit menahan kerinduan pada anak kecil yang memberi arti cinta dan kasih sayang.Azzam mengoceh dompenya lalu mengambil foto masa kecilnya bersama Fira yang ia selipkan di celah dompet miliknya.Azzam menyanyikan lagu Burung kutilang sambil memandang,menyentuh rupa Fira.Dia menangis hingga suaranya menjadi serak karna menahan kesedihan terlalu dalam.
Cinta datang sambil membawa laporan pasien ke ruangan Azzam.Dirinya tak sengaja mendengar Azzam menyanyikan lagu Burung Kutilang sambil menangis.Dia menyentuh dadanya menahan gemuruh hati yang sebenarnya ingin mengatakan bahwa dirinya adalah Fira.Tapi dirinya tak mampu karna khawatir Azzam akan menghalanginya untuk melupakannya.
"Pak Azzam! Boleh saya masuk?" tanya Cinta mengetuk pintu agar Azzam bisa menenangkan perasaannya yang sedang sedih dan terkesan baik-baik saja.
Terlihat matanya memerah serta di letakkan foto di meja kerjanya.Cinta sempat melirik dengan cepat ia memberikan laporan agar Azzam tidak curiga lalu pergi meninggalkan ruangan Azzam.
Dia berlari menuju toilet.Dadanya begitu sesak memendam harapan yang begitu ia impikan.Mencurahkan kerinduan pada sosok yang ia rindukan sejak kecil.
"Sampai kapan? Rasanya hati ini begitu perih dan sakit.Cintaku tersekat karna takdir tak mengizinkan kita bersama." lirihnya menghadap cermin sambil meluahkan isi hatinya yang tak mampu lagi ia bendung.
Setelah meluahkan perasaannya Cinta berjalan keluar menuju ke ruangan tempat dirinya beristirahat.Dia begitu bahagia karna Bu Rahmah dan Pak Umar datang berkunjung karna kangen padanya.
"Ibu,Bapak! Fira senang deh kalian mampir ke sini?" ujar Cinta begitu bahagia menyambut kehadiran keluarga barunya.
"Ibu juga Nak.Kapan kamu pindah Rumah dan tinggal bersama kami?"tanya Rahmah yang sangat berharap kehadiran Fira di Rumahnya.
"Emmm..Fira gak tahu Bu.Jika Fira sudah siap Fira kabari.Oh ya! Maya di mana? kog gak di bawa ke sini?"
" Dia lagi sedang menuju ke sini.Hah itu dia sedang berjalan bersama Rangga." ucapnya Ibunya menunjuk ke arah Maya yang jalan beriringan bersama Rangga sambil bercerita.
Cinta merileks pikiran dan tersenyum lebar menyambut kehadiran Maya yang umurnya hanya berbeda lima tahun lebih tua dari Maya.
"Kak Maya...mari sini! " sapanya lalu merangkul pinggang Maya agar berdiri di sampingnya.Cinta memang memiliki sifat ramah sehingga ia tidak merasa canggung memperlakukan Maya seperti itu.Apalagi mengetahui Maya saudaranya.
Maya hanya tersenyum namun sedikit cemburu saat orang tuanya hanya memperhatikan Cinta berbicara sementara dirinya tidak di anggap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Tia ahmad jaini dachlan
aku harap cinta sama segera move on thor
jgn dibwt balik ke azam. jgn di bikin jd pelakor, nyesek dihujat mulu nanti, mending kasih jodoh yg single
2021-11-30
1
Yuli Wirnawan
lanjut upnya... biar cinta bahagia thor ... biarkan maya sadar klu dia cm anak angkat jgn berharap lebih...tau batasan
2021-11-30
1
N⃟ʲᵃᵃ࿐𝕴𝖘𝖒𝖎ⁱˢˢ༄༅⃟𝐐
sedih banget kisahnya,menyentuh banget😊
2021-11-30
3