Cinta merenung mengingat kejadian masa silamnya dulu.Hidup sebatang kara tanpa orang tua.Tiba-tiba ia merasakan kerinduan pada Fathimah.Cinta melihat jam dinding di tempat ia bekerja.Hatinya bahagia jam menunjukkan sebentar lagi pergantian shift bearti jadwal pulangnya sebentar lagi.Tinggal menunggu menit terakhir.
"Sebaiknya aku mampir ke atm dulu.Kebetulan hari ini gajian.Gajian pertama lagi! Mudah-mudahan rezeki ini berkah." ujarnya keluar dari atm lalu menuju ke toko cake yang tak jauh dari Rumah Sakit.
Setelah mengenteng cake,Cinta segera keluar sambil mencari angkutan umum untuk bisa mengantarnya sampai ke alamat tujuan.
Dia melebar senyuman mendapati anak-anak Panti sudah berkerumunan menuju ke arahnya.
"Kak Cintaaa..." teriak suarakan anak-anak Panti menyambut kehadiran Cinta sambil mengenteng plastik besar berisi makanan ringan.
"Nih! Ambillah.Ingat! Di bagi sama rata." titah Cinta menyerahkan kresek pada salah satu anak Panti lalu berjalan masuk menuju Ummi yang sedang duduk memperhatikan anak Panti bermain.
"Assalam mu'alaykum ummi.Ummi sehat?"ucapnya lalu menyalami Fathimah.Fathimah membalas dengan senyuman,"alhamdulillah ummi sehat.Kamu bagaimana Nak? Ummi lihat aurahmu begitu terlihat bahagia. Apa yang buatmu begitu berbeda dari sebelumnya?" ujar Fathimah dengan berbagai pertanyaan membuat dirinya salah tingkah.
"Cinta emang lagi bahagia.Qadarullah sekarang Cinta sudah di pertemukan dengan orang tua kandung Cinta.Cinta tak menyangka Allah menunda kebahagiaan Cinta untuk di berikan sekarang ini." ucap senang bercampur haru mengenggam tangan Fathimah yang sudah lusuh.Cinta bercerita sambil memandang Fathimah agar bisa meresap ke dalam qolbu dan merasakan betapa ia sangat bahagia saat ini.
"Alhamdulillah.Ummi ikut senang.Ngomong-ngomong itu yang dalam kresek itu apa?" tanya penasaran Fathimah lalu mengambil dan membuka isi yang terdapat dalam plastik bening itu.
"Ini Bolu pandan ummi.Ummi mau?" tawar Cinta kemudian membuka kotak plastik bening dan memotongnya lalu menyuapi ke mulut Fathimah.Fathimah merasa haru.Sikap lembut Cinta membuatnya rindu pada Azzam yang sudah setengah bulan tidak berkunjung.Sejak peristiwa Fathimah membela Cinta hubungannya dengan Thalita sedikit merenggang.Namun Fathimah berusaha memaklumi dan memaafkan meskipun hatinya sedih dan kecewa pada Azzam yang terkadang lemah di depan istrinya.
Fathimah berusaha tegar dan mengukir senyum terpaksa agar Cinta tidak curiga kalau dirinya merasa hampa perubahan sikap putranya.Mulut bisa berucap tapi hati tak bisa di bohongi terlihat Fathimah mengunyah begitu lambat serta suara mulai serak mengingat putra yang ia rindukan.Cairan mulai menyusuri bola matanya mengeluarkan gerimis yang tak di undang.
"Loh! Ummi kog sedih?" ucapnya bergegas mengusap air mata ummi dengan tangannya lalu tersenyum agar ummi bisa kuat menjalani cobaan ini.
"Ummi hanya kangen saja sama Azzam."
"Emang Mas Azzam jarang main sini ya?Bukankah kemarin beliau mengambil cuti.Katanya mau liburan ke Bandung." lirih Cinta yang tak menyangka Mas Azzam bisa berubah.
"Mereka ke Bandung sekedar rekreasi mengisi liburan Rani.Sudah tak usah di bahas lagi.Ummi memaklumi.Ini juga sudah sore sebaiknya kamu menginap di sini saja." pinta Fathimah yang kebetulan rindu dengan suasana hangat yang di berikan Cinta padanya.
"Apa gak ngerepotin nih? Emang sih besok Cinta libur.Kebetulan Cinta juga rindu sama anak-anak Panti.Tapi beneran nih gak ngerepotin ummi dan lainnya?" ujarnya lalu di anggukan Fathimah tanda mengiyakan.
Fathimah mengantar Cinta ke kamar yang sebelumnya kamar itu dulu adalah kamar Azzam.Kamar itu di tempati saat Azzam dan istrinya menginap di sana.Cinta memandang kamar yang memiliki khas tersendiri.Kamar yang sederhana namun terlihat bersih dan rapi.Cinta duduk dan meletakkan tasnya di atas kasur lalu menyentuh barang-barang milik pribadi Azzam.Terlihat dari foto masa kecil hingga beberapa piala dan penghargaan yang di raih Azzam saat karirnya sedang melonjak.
Cinta mengambil sebuah album kecil yang tersusun rapi dalam kotak kecil.Cinta tersenyum saat melihat Azzam begitu ganteng saat kuliah dulu namun sedih saat tak sengaja melihat foto pernikahan Azzam dan Thalita yang begitu mewah.
Dia jadi teringat pada nasip dirinya yang harus menikah karna keterpaksaan sehingga tak merasakan kebahagiaan menjadi pengantin baru.Lagi lagi gerimis datang menghampiri hatinya yang berselimut kabut di sertai gemuruh.
Kemudian ia meletakkan kembali album itu.Cinta ingin mengambil handuk di lemari namun tak sengaja ia menemukan sebuah foto yang mirip dengannya bersama anak remaja.Anak remaja itu adalah Azzam waktu masih menduduki Sekolah Menengah Pertama.Cinta lalu mengambil foto di dompetnya untuk membandingkan kemiripannya.
"Masya Allah.Ini benar-benar mirip.Siapa sebenarnya Azzam? Apa dia anak laki-laki yang selalu hadir dalam ingatan masa laluku?Lalu aku siapa?"ucapnya terduduk di tempat tidur.Cinta menggumam seolah sedang berdialog pada pikirannya.
Cinta membalikan foto itu tertulis si Jinny dan si pinokio.Azzam menggelarnya karna Cinta selalu mengikat rambut di kucir ke atas seperti jinny oh jinny.Sementara Azzam karna hidungnya mancung ia mendapat gelaran Pinokio.
Di situ juga tertulis.
Aku berharap semoga Allah mempertemukanku dengan cinta monyetku lalu menjadi cinta sejatiku ( Jinny.love me)
Azzam menulisnya saat ia menyelesaikan kuliahnya dan berniat ingin mencari Cinta.Tapi takdir berkata lain, dia di jodohkan dengan Thalita di karnakan orang tua Thalita sudah banyak membantunya.Sehingga Azzam tak mampu menolak permintaan itu dan menguburkan kenangan bersama anak kecil masa lalunya.
Cinta tertegun lalu berlari mencari ummi untuk mendengarkan cerita masa lalunya bersama Azzam.Dia berlari sambil menangis.Mungkinkah Azzam anak laki-laki masa lalunya sehingga ia sulit melupakan sosok Azzam dan membuka hatinya untuk pria lain.
Fathimah yang sedang bersandar kaget melihat Cinta sudah menangis dan menyerahkan foto itu kepadanya.
"Siapa anak kecil itu?"lirihnya memelas agar Fathimah menceritakan kisah bocah kecil yang mirip dengannya.
"Dia adalah Syafira.Bocah kecil yang ummi asuh dari bayi.Azzam sangat menyayanginya karna dari bayi bocah itu di urus oleh Azzam.Tatkala itu Azzam berumur tujuh tahun.Sejak kami menemukannya Azzam tak pernah kalo pulang tidak membawakan coklat untuknya.Dia rela pulang menjual koran hanya demi membeli coklat untuk fira.Bahkan dia pernah berkata pada ummi.Jika dia besar dia ingin menikahi Fira karna takut Fira mendapatkan pria yang tidak menyayangi dirinya seperti dia yang sangat sayang dan melindungi Fira.
Flash Back On
"Oeg Oeg Oeg " bunyi tangisan bayi di halaman sebuah Panti Asuhan bernama Kasih Bunda.
Azzam yang baru pulang sholat shubuh bergegas memanggil umminya.
"Ummi.Ummi! Lihat ada bayi tergeletak di depan pintu." Bayi itu terlihat baru lahir karna tali pusarnya masih melengkat di pusatnya.
Azzam merasa kasihan lalu menyuruh umminya untuk segera mengendong membawa masuk ke dalam Rumah.Fathimah menatap di sekelilingnya memastikan mungkin masih ada jejak orang yang sengaja meletakkan bayi perempuan itu di depan Rumahnya.Setelah memastikan orang tersebut tidak ada barulah Fathimah bergegas masuk untuk menghangatkan bayi yang sudah kedinginan karna hawa shubuh yang dingin.
Azzam sibuk memperhatikan umminya merawat bayi yang di beri nama Syafira itu.Bayi itu tumbuh di tangan Fathimah hingga berusia lima tahun.Selama Fira tinggal di sana dirinya kerab bermain bersama Azzam yang di gelarnya abang pinokio.Ketampanan Azzam emang terlihat dari kecil.Di samping memiliki Abi keturunan berdarah Arab dan Umminya berasal dari Aceh yang dominannya memiliki Rupa tinggi besar serta hidung yang mancung.Abi Azzam meninggal sejak Azzam berusia tiga tahun karna kecelakaan pesawat saat ingin pergi umroh di tanah suci.
Sejak itu Fathimah memutuskan untuk mendirikan sebuah Panti untuk menghilangkan kesedihan karna di tinggal sang suami.
Fathimah sangat menyayangi Syafira.Kehadiran fira memberi warna khususnya Azzam yang rela menabung demi membelikan boneka untuk sang adiknya.
"Ummi.Lihat ini! Azzam bawa apa?"ucapnya sambil menyembunyikan sesuatu di belakangnya.
"Apa Nak? Ayo tunjukan.Jangan buat ummi penasaran." jawabnya mencoba melirik belakang Azzam namun tidak di izinkan.
Tak lama Fira datang dengan kuciran rambutnya yang di beri panggilan sayang oleh Azzam ,Jinny.Alasannya karna kuciran rambutnya mirip pemain sinetron jinny oh jinny.
"Babang Azzam! Ini boneka untuk Jinny ya?"ujarnya menyengir karna melihat Azzam membawa boneka hello kitty kesukaannya.
"Kog kamu tahu,Jinny!"
" Ya tahulah secara boneka sudah terlihat." kata Fira mengambil paksa di tangan Azzam.Azzam terlihat pasrah namun bahagia karna Fira tak berhenti mencium boneka kesukaannya.
"Makasih Babang Azzam! muachh!"ucap polos Fira lalu mencium pipi kanan Azzam.Azzam menyentuhnya dan menggeleng kepala melihat ulah Fira.Sementara Fathimah hanya tersenyum memperhatikan keduanya yang begitu akur dan saling menyayangi.
Azzam mengusap rambut Fira dan menatapnya.
"Jika abang dewasa nanti abang janji akan menjaga dan melindungimu.Kalau perlu abang akan menikahimu seperti Abi yang selalu menjaga ummi." gumamnya dalam hati.
Hari ini Azzam seperti biasa mengikuti ekstrakuler di sekolah.Dia begitu tampak lelah.Azzam melaju mengengkol sepeda sambil bershalawat.Sepedanya tatkala melihat penjual kue lumpur kesukaan Fira.Dia mengoceh uang di sakunya.
"Bu,kue lumpurnya satu pack berapa?"
"Rp.5000 Nak.Kamu mau beli ya?" Azzam terdiam lalu mengengkol sepedanya kembali menemui tempat biasa ia mengambil koran untuk di jual.Setelah menjualnya Azzam kembali lalu membeli kue lumpur.Tak lupa ia menyimpannya di dalam tas agar menjadi kejutan buat Fira.
Azzam menghempas sepedanya lalu bergegas masuk ke Panti tak lupa ia memberi salam.
"Assalam mu'alaykum.." sapa semangat Azzam namun melemah saat melihat Fira sudah rapi.Sementara seorang wanita muda mengenteng tas berisi pakaian Fira.
Fathimah memeluk Azzam dan memberi pengertian.Alasan Fathimah mengizinkan Fira di adobsi Bayu karna kondisi keuangan di Panti lagi kacau.
"Maafkan ummi Nak.Ummi terpaksa memberikan Fira kepada mereka.Fira juga berhak bahagia dan memiliki keluarga baru yang pasti menyayanginya.Pak Bayu tidak memiliki anak." lirih Fathimah memeluk Azzam namun Azzam melepaskannya lalu memeluk Fira yang sudah sedih karna berpisah dengan Azzam.
"Firaa.Ini abang bawain Fira kue lumpur kesukaan Fira.Berjanjilah jadi anak yang baik dan sholeha.Abang janji kalo abang Azzam sudah besar abang akan menemui Fira." ucapnya lalu memeluknya.Tanpa sadar air matanya jatuh.
"Iya.Janji ya bang." lirihnya melepas tangan Azzam karna istri Bayu mengajak masuk ke dalam mobil.
Azzam mengengkol sepedanya mengejar mobil Bayu.Terlihat Fira melambaikan tangan dari jendela mobil.Azzam terhenti saat mobil Bayu sudah melaju jauh.Sejak itulah Azzam tak pernah lagi bertemu Fira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Yuli Wirnawan
lanjut..... ternyata bgt masa lalu cinta.....berarti azzam org yg mencintai fira atau cinta dimasa kecilnya
2021-11-30
0