Bab 18 : Keluarga Baru Cinta

Hari ini Azzam mendapat kabar bahwa hasil tes DNA Cinta keluar.Azzam dengan segera menghubungi Umar beserta asisten pribadinya bernama Rangga.

Rangga dan Umar menyusuri koridor Rumah Sakit demi menemui Azzam di ruangan tempat biasa dirinya berehat usai menjalani pekerjaannya.

Tok tok tok

"Masuk saja!" ucap Azzam lalu berdiri dan menyalami Umar dan Rangga tanda hormat pada keluarga pasiennya.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Umar melihat Azzam mengambil amplop di laci meja kerjanya.

"Silahkan Pak Umar membukanya! Ini bersifat pribadi,jadi saya gak enak kalo membukanya duluan.Jadinya tidak amanah.Apalagi ini kehendak Bapak sendiri." ucap Azzam menatap Umar yang sudah tidak sabar membukanya.Sesekali ia memandangi Azzam dan Rangga takutnya hasilnya mengecewakan yang berharap dokter Fira adalah putrinya yang hilang.

Umar membukanya dengan Bismillah lalu membuka perlahan lahan lipatan kertas itu.Terukir senyum kebahagiaan.Hasil tes DNA membawa pada berita yang ia rindukan selama ini.

Umar menyerahkan kepada Azzam untuk membacanya agar mereka juga bisa merasakan kebahagiaan yang dia rasakan.

Umar menarik kursi dan sujud syukur atas keagungan Allah yang membuka tabir rahasia tentang putrinya.

Aźzam dan Rangga saling memandang melihat sikap Pak Umar yang menurut mereka berlebihan.Tapi itulah Umar memiliki rasa tawadhu serta selalu bersyukur menjadikan dirinya Pengusaha yang sukses meskipun memiliki istri gangguan mental.Beliau tetap selalu setia menunggu sang istri sembuh hingga bisa berkumpul dengannya.

Cinta sedang melakukan rutinitas kegiatannya.Sambil mengantung stetoscop di lehernya dan membawa beberapa daftar pasien yang ingin cek kesehatannya bersama Diana.

Langkanya terhenti saat memandang ketiga pria menuju ke arahnya.Dia sedikit memandang aneh pada Pak Umar suami Bu Rahmah yang tersenyum bahagia menatapnya dari kejauhan.

Cinta menjadi salah tingkah dan menyenggol lengan Diana karna tak tahu maksud mereka menemui dirinya.

"dokter Fira! Bisa kita bicara sebentar?" ucap Azzam menyuruh Cinta duduk di kursi koridor yang tersedia di Rumah Sakit.

"Bicara apa? Saya sedang bertugas.Jadi kalo mau bicara tunggu jam break saya saja." cetus Cinta salah menduga.Pikirnya Azzam ingin membicarakan masalah tempo dulu.Padahal tujuan Azzam menemuinya karna Pak Umar yang ingin bicara padanya.

"Maaf dokter Fira! Sayalah yang sebenarnya ingin bicara padamu.Bukan Pak Azzam.Beliau hanya perantara." jelas Umar lalu menyentuh pundak Fira dan memeluknya.

"Maaf Pak.Sebaiknya jaga sikap anda.Kita bukan mukhrim tak sebaiknya berpelukan di tempat umum.Jadi,tolong lepaskan pelukan ini." cetus Cinta menurun semangat Umar yang merindukan putrinya.Azzam dan Rangga tersenyum melihat Pak Umar yang di tegur Cinta saat tiba-tiba memeluknya.

"Kau menghampakan perasaan seorang Ayah yang merindukan seorang putri.Bertahun aku menunggu akhirnya Allah menjawab doaku." lirih Pak Umar melihat Cinta pergi meninggalkan mereka.Cinta merasa malu.Sikap Pak Umar memeluknya meruntuhkan harga dirinya sebagai wanita muslimah yang tak mudah di sentuh oleh lelaki yang bukan mukhrimnya.Apalagi Pak Umar melakukannya di depan Azzam dan Rangga.

"Ya Allah ampuni dosa Cinta.Tertusuk besi panas lebih baik daripada menyentuh yang bukan mukhrimnya." lirihnya mengingat hadist itu menjadikan air mata penyesalan.Apalagi dulunya ia pernah terjerumus dosa yang besar sehingga memutuskan untuk berhijrah membuatnya benar-benar menjaga pergaulannya serta sikapnya di lawan jenisnya kecuali darurat.

Cinta memutar tubuh saat mengetahui Pak Umar menangis karna perlakuan kasar yang ia lakukan barusan.

Langkahnya terhenti dan memutar tubuh menuju ke arah Pak Umar yang sudah basah bola matanya.

"Maaf.Saya tak bermaksud membuat anda sedih.Kedekatan saya dengan Bu Rahmah sebatas dokter dan pasien.Kalo pun anda menganggap saya putrinya tentulah salah." lirihnya tak tegaan memandang Pak Umar menghelap air matanya dengan kain kecil yang biasa ia bawa dan di selipkan di saku celana panjangnya.

"Aku hanya ingin memberikan ini padamu Nak!" ujarnya menyerahkan amplop itu membuat Cinta ragu menerimanya.

"Ini apa??"

"Kau buka saja! Biar kau tahu alasanku melakukan itu padamu." lirih Umar terduduk mengusap kasar wajahnya.

Sorot matanya terbelalak saat membaca hasil DNA yang tak pernah ia impikan.Cinta menggemam bibirnya menahan sesak dada yang sudah meluah ingin di keluar lewat dua matanya.Cairan putih bening itu mencair sendirinya membasahi kertas yang ia pegang.

Cinta menatap Pak Umar tak percaya.Selama ini,dirinya hanya menduga bahwa Bayu adalah Papah kandungnya.Dia baru menyadari alasan Papahnya yang tak begitu perhatian serta menyayangi dirinya.Begitu juga dengan Mamahnya yang tak peduli pada dirinya selama ini.Cinta baru bisa mencerna kisah hidup pahitnya di besar dari keluarga yang tak begitu mengharap kehadirannya.

Dia duduk memegang kedua kaki Umar dan menangis sejadi-jadinya.Azzam,Rangga dan Diana juga terhanyut dalam kesedihan serta haru melihat jalan kisah Cinta menemui keluarga yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Maafin saya sudah bersikap kasar padamu.Tak selayaknya saya bertindak kasar pada seorang Ayah yang merindukan putrinya.Saya tak pernah membayangkan akan memiliki keluarga baru bersama Pak Umar dan Bu Rahmah.Selama ini saya berpikir bahwa saya adalah anak yatim yang selalu mengemis kasih sayang pada orang lain yang terkadang mendapat cacian serta makian bahkan tuduhan.Ternyata Allah sedang menunda untuk di berikan pada saya saat umur saya 23 tahun.Rasa syukur saya tidak terkira.Terima kasih ya Allah..!" lirih Cinta memeluk Pak Umar tanpa berkata lagi.Deraian air mata mengalir menyaksikan dua insan yang saling merindukan moment ini.Cinta membangunkan Pak Umar dan berjalan bergandengan menuju ruangan Bu Rahmah.

Bu Rahmah begitu bahagia mengetahui Cinta adalah putrinya.

Cinta berlari memeluk erat Bu Rahmah.Meskipun ia masih merasa ganjil dan tanda tanya mengapa semua ini bisa terjadi.Di tambah lagi ingatannya pelan-pelan mulai pulih.

"Bu..saya tak menyangka kalo Ibu adalah Ibu kandung saya.Saya senang dan bahagia masih di beri kesempatan untuk bertemu Ibu dan Ayah."lirihnya merangkul Pak Umar dan Bu Rahmah dengan tatapan penuh cinta yang jelas terlihat dari aurah pancaran wajahnya.

"Iya sayang.Bu juga senang.Mulai besok Ibu mau kamu tinggal di Rumah kita.Iyakan Pah?" tanya Rahmah kepada suaminya.

Sementara Rangga menatap dalam Cinta.Pria ini diam-diam menyukai Cinta sejak bertemu tadi.Cinta seorang gadis sederhana namun prinsip yang kuat dalam segi agama menarik Rangga untuk mengenal jauh tentang Cinta.Apalagi saat mengetahui Cinta putri Pak Umar dengan mudah ia bisa mendekati Cinta dan mengambil hati calon mertua.

Azzam merasa terharu melihat kemesraan Umar bersama keluarganya membuatnya Azzam mengingat saat Cinta menjadi istrinya.Namun kenangan itu sudah musnah karna Cinta pasti tidak akan menerimanya setelah apa yang di lakukan Azzam dan keluarganya padanya.

Azzam yang tak sengaja melihat Rangga tersenyum menatap Cinta.Bahkan tatapan Rangga yang penuh arti.Menjadikan Azzam putus asa.Apalagi saat ini dia memiliki seorang istri dan anak tentulah membuat Umar berpikir beribu alasan untuk menerimanya menjadi menantunya.

Terpopuler

Comments

Djie Marwati Laissa

Djie Marwati Laissa

jgn buat cinta jadi pelakor d rumah tangga Azzam thor

2022-07-06

1

Tia ahmad jaini dachlan

Tia ahmad jaini dachlan

jangan sampai cinta mau balim ke azam
.mending sama rangga

2021-11-29

2

Yuli Wirnawan

Yuli Wirnawan

lanjut upnya Thor...g cinta berbahagia bersama keluarga barunya d mendapatkan pasangan yg menerima kekurangan nya d masa lalunya....ntah itu rangga atau sispa??¿??

2021-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2 Bab 2 : Hamil
3 Bab 3 : Meninggal
4 Bab 4 : Permintaan Thalita
5 Bab 5 : Malam Pertama
6 Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7 Bab 7 : Sembuh
8 Bab 8 : Manisan Mangga
9 Bab 9 : Kecelakaan
10 Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11 Bab 11 : Siuman
12 Bab 12 : Kembalinya Rio
13 Bab 13 : Talak
14 Bab 14 : Harapan Baru
15 Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16 Bab 16 : Misi Rahasia
17 Bab 17: Terulang Kembali
18 Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19 Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20 Bab 20 : Burung Ketilang
21 Bab 21: Misteri Cincin
22 Bab 22: Demi Cinta
23 Bab 23 : Derai Hujan
24 Bab 24 : Kecewa
25 Bab 25 : Keputusan
26 Bab 26 : Terungkap
27 Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28 Bab 28 : Curiga
29 Bab 29 : Luka lama
30 Bab 30: Permintaan mamah
31 Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32 Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33 Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34 Bab 34 : Kejutan dari Umar
35 Bab 35 : Pria misterius
36 Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37 Bab 37 : Ujian part 1
38 Bab 38 : Ujian part 2
39 Bab 39 : Ujian part 3
40 Bab 40 : Ujian Cinta
41 Bab 41 : Mulai membaik
42 Bab 42 : Malam yang tertunda
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45 Bab 45 : Di jebak
46 Bab 46 : Pejuang kebenaran
47 Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48 Bab 48 : Bahagia part 1
49 Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50 Bab 50 : Aqiqah Hana
51 Bab 51:Hana dan Raffi
52 Bab 52 : Harapan Hana
53 Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54 Bab 54: Sengaja
55 Bab 55 : Awal Bertemu
56 Bab 56: Harapan Azzam
57 Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58 Bab 58: Sifat Manja
59 Bab 59 : Cinta Sakit
60 Bab 60 : Pria idaman Cinta
61 Bab 61: Bakat Cinta
62 Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63 Bab 63 : CINCIN
64 Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65 Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66 Bab 66: Alasan menikah Cinta
67 Bab 67: Dua hati
68 Bab 68 : Saling memaafkan
69 Bab 69: Permintaan Cinta
70 Bab 70:Bismillah
71 Bab 71:Ending Kisah
72 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2
Bab 2 : Hamil
3
Bab 3 : Meninggal
4
Bab 4 : Permintaan Thalita
5
Bab 5 : Malam Pertama
6
Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7
Bab 7 : Sembuh
8
Bab 8 : Manisan Mangga
9
Bab 9 : Kecelakaan
10
Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11
Bab 11 : Siuman
12
Bab 12 : Kembalinya Rio
13
Bab 13 : Talak
14
Bab 14 : Harapan Baru
15
Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16
Bab 16 : Misi Rahasia
17
Bab 17: Terulang Kembali
18
Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19
Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20
Bab 20 : Burung Ketilang
21
Bab 21: Misteri Cincin
22
Bab 22: Demi Cinta
23
Bab 23 : Derai Hujan
24
Bab 24 : Kecewa
25
Bab 25 : Keputusan
26
Bab 26 : Terungkap
27
Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28
Bab 28 : Curiga
29
Bab 29 : Luka lama
30
Bab 30: Permintaan mamah
31
Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32
Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33
Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34
Bab 34 : Kejutan dari Umar
35
Bab 35 : Pria misterius
36
Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37
Bab 37 : Ujian part 1
38
Bab 38 : Ujian part 2
39
Bab 39 : Ujian part 3
40
Bab 40 : Ujian Cinta
41
Bab 41 : Mulai membaik
42
Bab 42 : Malam yang tertunda
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45
Bab 45 : Di jebak
46
Bab 46 : Pejuang kebenaran
47
Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48
Bab 48 : Bahagia part 1
49
Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50
Bab 50 : Aqiqah Hana
51
Bab 51:Hana dan Raffi
52
Bab 52 : Harapan Hana
53
Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54
Bab 54: Sengaja
55
Bab 55 : Awal Bertemu
56
Bab 56: Harapan Azzam
57
Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58
Bab 58: Sifat Manja
59
Bab 59 : Cinta Sakit
60
Bab 60 : Pria idaman Cinta
61
Bab 61: Bakat Cinta
62
Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63
Bab 63 : CINCIN
64
Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65
Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66
Bab 66: Alasan menikah Cinta
67
Bab 67: Dua hati
68
Bab 68 : Saling memaafkan
69
Bab 69: Permintaan Cinta
70
Bab 70:Bismillah
71
Bab 71:Ending Kisah
72
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!