Bab 17: Terulang Kembali

Diana begitu semangat mengumpulkan sample yang di perintahkan Azzam padanya.Hari ini dia berniat menyerahkan sample yang sudah berhasil ia dapatkan.

Azzam baru saja ingin memasuki ruangannya namun terhenti saat melihat Cinta sedang berbicara dengan seorang pria mencuat hatinya termakan cemburu.

Pria tersebut adalah Dion yang tak sengaja bertemu lalu mengajaknya ikut bersama karna satu arah.Alasan Cinta menerima ajakan Dion karna adanya Bu Yasmin guru yang banyak berjasa membantunya.

Cinta berjalan memandang situasi Rumah Sakit.Pandangannya terhenti saat Azzam berdiri serius menatapnya.

"Mengapa dia memandangku seperti itu? Dia pikir aku masih istrinya.Bodo ahh...ngapain juga aku mikir." gumamnya berpura lewat tak memperhatikan Azzam.

Cinta berjalam lurus sambil menunduk agar Azzam tidak memanggilnya.

"Cinta tunggu! Siapa pria tadi?"tanya dingin Azzam berdiri di sampingnya.

"Pria itu...hehm..Calon Pak." cetus Cinta lalu berjalan terburu-buru menuju ke ruangannya.

"Calon??" gumam penasaran Azzam bergegas mengejar Cinta.Rasa penasaran dengan kata Calon buatnya bimbang dan khawatir seakan tidak rela Cinta di miliki orang lain.

Azzam mengejar Cinta tak menyangka ternyata Diana juga ingin menyusul Azzam menyerahkan sample yang di minta Azzam kemarin mengurungkan niatnya untuk mengejar Cinta.

"Pak tunggu.Saya mau memberikan ini." ujar Diana menyerahkan sample itu lalu menyusul Cinta yang sedang berjalan ke ruangan kerjanya.

Azzam menyerahkan sample ke petugas labor untuk di cek.

" Tolong di kasih tahu kalo hasilnya sudah keluar." tegas Azzam mengenteng jas putihnya lalu masuk ke ruangannya.

Cinta bergegas menemui Bu Rahmah yang sedang berbaring di tempat tidurnya.

"Selamat pagi Ibu.Bagaimana kabarnya hari ini? Apa ada yang sakit atau pusing.Selera makannya gemana?"

Rahmah tersenyum gemulai.Raut muka yang berseri serta wajahnya yang teduh menyinari aurah kehidupan yang baru untuknya.

"Saya baik-baik saja selagi kamu ada di sini! Jangan pernah tinggalkan saya." lirihnya memeluk lengan Cinta.Cinta hanya terbawa arus.Dia mengusap lembut Bu Rahmah dan teringat sesuatu hadiah yang ingin ia berikan untuk Bu Rahmah.

"Ibu.Cinta kemarin beliin Ibu jilbab.Pasti Cantik kalo Ibu memakaikannya." kata Cinta mengeluarkan jilbab dari tasnya lalu memakaikannya di kepala Rahmah membuat Rahmah melebar senyum bahagia.

Setelah membesuk Bu Rahmah Cinta keluar.Tanpa sengaja ia melihat anak kecil yang ingin melintas namun bersamaan ada mobil melaju menuju ke arah anak tersebut.Cinta berlari sekuat tenaga merangkul anak itu hingga kepalanya terbentur dan pingsan.

"Bu dokter! Bangun ! " ucap tangis anak itu yang begitu khawatir pada Cinta.

Anak itu berteriak meminta pertolongan.Seluruh dokter keluar terburu-buru menuju arah suara anak kecil mintak tolong.

Azzam berlari ternyata itu adalah putrinya Zahrani.

"Rani." sapa Azzam memeluk putrinya.

" Tolong Bu dokter ini.Dia terluka karna ku." lirihnya meminta Azzam dan yang lain segera membawa Cinta untuk di periksa.

Tak lama Cinta siuman sambil memegang kepalanya yang sakit.

Dia memandangi orang-orang di sekitarnya yang duduk setia menunggu ia sadar.

"Dia na.Kenapa saya ada di sini?" tanyanya menyandar karna merasa pusing.

"Tadi Bu dokter pingsan.Makanya kami bawa ke sini." kata Diana lalu memberikan air putih untuk Cinta.

"Aku sehat.Bagaimana dengan anak itu? Apa dia baik-baik saja?"

" Alhamdulillah dia sehat.Itu dia Bu sedang menuju ke sini bersama Bundanya." ujar Diana langsung memberi ruang untuk Rani bicara pada Cinta.

Cinta menguman, tubuhnya terhenti sesaat mendapati Bunda dari anak itu adalah Thalita.Thalita merasakan hal yang sama.Sudah dah lama tak bertemu Cinta membuatnya takut karna perubahan Cinta begitu luar biasa.Selain terlihat begitu dewasa Cinta juga sholeha mengenakan gamis serta hijabnya.Tutur kata yang sopan dan penyayang membuatnya di senangi semua orang.

"Kamu gak apa-apa Nak!"ucap senyumnya lalu menyentuh tubuh Rani takut ada yang terluka.

"Aku tidak apa-apa Bu dokter.Bu dokter baru yah? Selama Rani main ke sini gak ada ngelihat Bu dokter." tanya Rani sambil tersenyum memandang Cinta.

"Panggil saya tante Fira saja." jawab Cinta lalu turun dari ranjang tempat tidur menuju ruangannya untuk bersiap pulang.

"Terima kasih kamu sudah menolong anak saya." ucap Thalita lalu pergi meninggalkan Cinta tanpa memandang suaminya yang lagi berbicara pada Diana.

Azzam mencari Thalita dan Rani.Melihat ada kejangkalan pada istrinya di bergegas mencari Thalita.

Thalita sedang mengandeng putrinya berjalan menuju Parkiran.

Cinta yang sudah mengenteng tas berjalan pulang keluar menuju jalan mencari angkutan umum yang biasa ia tumpangi.

"Cinta.Bisa kita bicara sebentar?"

Cinta memutar tubuhnya dan ternyata itulah Thalita.Thalita menarik tangan Cinta hingga dirinya terhempas di tanah.

"Apa salahku? Aku sudah meninggalkan Mas Azzam dan melupakan yang terjadi demi menjaga keutuhan Rumah tanggamu.Jika aku bertemu kembali dengan pria masa laluku itu bukan kehendakku melainkan takdir yang membawaku ke sini untuk bertemu kembali padanya." cetus Cinta bangkit dari duduknya membersih gamisnya yang kotor.

"Kau bilang takdir? Tapi ini cuma akal akalinmu saja.Kau sengaja mencari tempat kerja di sini agar bisa merebut Mas Azzam dari ku?"cetus Thalita lalu pergi tapi tersempak dengan Azzam yang memperhatikan kelakuan istrinya.Azzam terlihat kecewa pada sikap Thalita yang sudah kasar pada Cinta padahal Cinta sudah hampir kehilangan nyawanya demi menyelamatkan Rani.

Azzam menarik tangan Thalita dan pergi meninggalkan Cinta yang masih terdiam tanpa menjawab hujatan istri Azzam.

"Sabar sabar." ucapnya berat menghelus nafas lalu pergi meninggalkan Rumah Sakit.

Sesampai di Rumah , Cinta tak bisa melupakan kenangan saat indahnya bersama Azzam.Terurai air mata mengalir menjulur membasahi pipinya.

Tiba-tiba ia merasakan pusing kembali lalu menyentuh kepala meresapi rasa sakit yang menguncang begitu hebat.Cinta mengingat masa kecilnya bersama seorang kakak laki-laki yang begitu menyayanginya.

Kakak laki-laki yang selalu melindunginya dan mengajaknya bermain bersama di sebuah Panti Asuhan.

Cinta memejam mengingat wajah kakak laki-laki itu namun tak mampu karna merasa sakit kepalanya semakin berat.

Keesokan harinya ia memutuskan untuk bertanya kepada dokter ahli bagian saraf.Dia duduk serius menghadap sang dokter untuk menjelaskan perihal penyakitnya.

"Bagaimana hasil scannya? Mengapa saya selalu mengingat anak kecil itu serta bocah laki-laki itu.Siapa mereka?" tanyanya penuh harap.Cinta tak mengerjibkan mata karna terlalu serius mendengarkan penjelesan dokter bahwa dirinya dulu pernah mengalami amnesia bersifat permanen.

Cinta memandang bingung dan kembali bertanya, " Lalu anak perempuan itu siapa?"

"Kemungkinan itu cerita masa lalumu yang belum kamu ingat sepenuhnya.Jangan memaksanya! Biarkan saja ingatan itu berputar sendiri di memory pikiranmu.Percayalah! Cepat atau lambat ingatan itu akan pulih.Fase kehidupan sekarang ini adalah fase ķedua di mana kamu memulai hidup baru tanpa mengingat masa kecil yang kamu lalui dulu." jelas dokter lalu Cinta pamit keluar sambil menyentuh kepalanya.

Tiba-tiba ia terjatuh dengan sigap Azzam menolongnya.

"Lepaskan tangan saya! Saya tidak mau berurusan dengan istri anda." ungkap kejujuran Cinta yang terlalu sakit karna Thalita selalu menghinanya.

Terpopuler

Comments

enungdedy

enungdedy

kirain azzan udh cerai sm talita

2022-04-20

0

Aulia Nia

Aulia Nia

cinta hilang ingatan trs di rawat sama orang tua yg sekarang

2022-01-07

0

Yuli Wirnawan

Yuli Wirnawan

jd cinta lupa ingatan... smg cpt pulih ingatannya

2021-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2 Bab 2 : Hamil
3 Bab 3 : Meninggal
4 Bab 4 : Permintaan Thalita
5 Bab 5 : Malam Pertama
6 Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7 Bab 7 : Sembuh
8 Bab 8 : Manisan Mangga
9 Bab 9 : Kecelakaan
10 Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11 Bab 11 : Siuman
12 Bab 12 : Kembalinya Rio
13 Bab 13 : Talak
14 Bab 14 : Harapan Baru
15 Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16 Bab 16 : Misi Rahasia
17 Bab 17: Terulang Kembali
18 Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19 Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20 Bab 20 : Burung Ketilang
21 Bab 21: Misteri Cincin
22 Bab 22: Demi Cinta
23 Bab 23 : Derai Hujan
24 Bab 24 : Kecewa
25 Bab 25 : Keputusan
26 Bab 26 : Terungkap
27 Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28 Bab 28 : Curiga
29 Bab 29 : Luka lama
30 Bab 30: Permintaan mamah
31 Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32 Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33 Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34 Bab 34 : Kejutan dari Umar
35 Bab 35 : Pria misterius
36 Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37 Bab 37 : Ujian part 1
38 Bab 38 : Ujian part 2
39 Bab 39 : Ujian part 3
40 Bab 40 : Ujian Cinta
41 Bab 41 : Mulai membaik
42 Bab 42 : Malam yang tertunda
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45 Bab 45 : Di jebak
46 Bab 46 : Pejuang kebenaran
47 Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48 Bab 48 : Bahagia part 1
49 Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50 Bab 50 : Aqiqah Hana
51 Bab 51:Hana dan Raffi
52 Bab 52 : Harapan Hana
53 Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54 Bab 54: Sengaja
55 Bab 55 : Awal Bertemu
56 Bab 56: Harapan Azzam
57 Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58 Bab 58: Sifat Manja
59 Bab 59 : Cinta Sakit
60 Bab 60 : Pria idaman Cinta
61 Bab 61: Bakat Cinta
62 Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63 Bab 63 : CINCIN
64 Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65 Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66 Bab 66: Alasan menikah Cinta
67 Bab 67: Dua hati
68 Bab 68 : Saling memaafkan
69 Bab 69: Permintaan Cinta
70 Bab 70:Bismillah
71 Bab 71:Ending Kisah
72 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2
Bab 2 : Hamil
3
Bab 3 : Meninggal
4
Bab 4 : Permintaan Thalita
5
Bab 5 : Malam Pertama
6
Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7
Bab 7 : Sembuh
8
Bab 8 : Manisan Mangga
9
Bab 9 : Kecelakaan
10
Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11
Bab 11 : Siuman
12
Bab 12 : Kembalinya Rio
13
Bab 13 : Talak
14
Bab 14 : Harapan Baru
15
Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16
Bab 16 : Misi Rahasia
17
Bab 17: Terulang Kembali
18
Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19
Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20
Bab 20 : Burung Ketilang
21
Bab 21: Misteri Cincin
22
Bab 22: Demi Cinta
23
Bab 23 : Derai Hujan
24
Bab 24 : Kecewa
25
Bab 25 : Keputusan
26
Bab 26 : Terungkap
27
Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28
Bab 28 : Curiga
29
Bab 29 : Luka lama
30
Bab 30: Permintaan mamah
31
Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32
Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33
Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34
Bab 34 : Kejutan dari Umar
35
Bab 35 : Pria misterius
36
Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37
Bab 37 : Ujian part 1
38
Bab 38 : Ujian part 2
39
Bab 39 : Ujian part 3
40
Bab 40 : Ujian Cinta
41
Bab 41 : Mulai membaik
42
Bab 42 : Malam yang tertunda
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45
Bab 45 : Di jebak
46
Bab 46 : Pejuang kebenaran
47
Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48
Bab 48 : Bahagia part 1
49
Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50
Bab 50 : Aqiqah Hana
51
Bab 51:Hana dan Raffi
52
Bab 52 : Harapan Hana
53
Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54
Bab 54: Sengaja
55
Bab 55 : Awal Bertemu
56
Bab 56: Harapan Azzam
57
Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58
Bab 58: Sifat Manja
59
Bab 59 : Cinta Sakit
60
Bab 60 : Pria idaman Cinta
61
Bab 61: Bakat Cinta
62
Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63
Bab 63 : CINCIN
64
Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65
Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66
Bab 66: Alasan menikah Cinta
67
Bab 67: Dua hati
68
Bab 68 : Saling memaafkan
69
Bab 69: Permintaan Cinta
70
Bab 70:Bismillah
71
Bab 71:Ending Kisah
72
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!