Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa

Sejak memulai kehidupan baru Cinta tak pernah lagi bertemu Azzam.Meski terasa berat menjalani hidup tanpa sosok Azzam tak buatnya menyerah.Hari ini kegelapan sedang menyelimutinya namun esok akan ada cahaya menerangi jalan takdir menuju titik sinar yang akan menemukannya pada kebahagiaan sejati.

Hujatan dan cacian yang yang ia terima dari orang yang tak menyukainya menjadi Cinta gadis yang kuat dan berani melangkah memperbaiki dirinya menjadi orang yang lebih baik.

Banyak kegiatan agama yang ia jalani di kampus.Dari keikut sertaan dalam komunitas serta kegiatan sosial lainnya.Mengubahnya menjadi gadis muslimah yang sudah berhijrah.

Kecantikan dan kesholehanya mengundang pria untuk mendekatinya.

Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat kini Cinta tersenyum bahagia kerja kerasnya selama ini membuah hasil yang luar biasa.Mendapat gelar menjadi dokter muda tentulah banyak krikil serta lika liku harus di jalani.Dari kegiatan koas,magang atau intenship dan berbagai ujian ia lewati dengan semangat tanpa berkeluh kesah.

Hari ini Cinta akan menuju ke sebuah Rumah Sakit di mana ia akan di tugaskan di sana.Dia bergegas menunggu di pinggir jalan menunggu angkot yang biasa ia tumpangi.Entah mengapa mobil Kang Asep tak kunjung datang.

"Aduh,mana ini sudah jam 07.00 lagi.Sebelum jam 08.00 aku harus sudah sampai." keluhnya yang sudah sibuk mengibas kipas kecilnya karna keringatan harus berlari mencari angkutan umum.

Sebuah mobil kijang innova berhenti tepat di depannya.Membuat tercengang dan melirik ke arah mobil yang kaca jendelanya masih tertutup.

"Hai cantik! Mari masuk.Sudah jangan menolak nanti terlambat loh.Hari pertama masuk kerja mana boleh terlambat,nanti di tegur sama senior." sindir Dion memainkan jarinya di kemudi sambil melirik gadis yang berdiri mengenteng jas putihnya.

Cinta masih terdiam tanpa mengubrik ajakan Dion mantan Bosnya yang dari dulu menyimpan rasa padanya.Tapi di tolak Cinta karna tak mau berurusan dengan pacarnya.

"Terima kasih." cetus Cinta lalu pergi meninggalkan mobil Dion.

Dion memundurkan mobilnya dan keluar membuka pintu mobil lalu memaksa Cinta masuk duduk di belakang mobilnya.

"Jangan egois.Lagipula aku bersama kakak ku.Jadi tak perlu khawatir.Tuh! Kak Yasmin lagi duduk di belakang." tunjuk Dion pada Cinta.Terlihat kak Yasmin sekalian Guru Cinta yang begitu berjasa tersenyum dan menyuruh Cinta duduk di sampingnya.

"Sini Cin.Duduk di samping Ibu." tawar Bu Yasmin dengan cepat Cinta duduk di sampingnya.

"Aduh,gak nyangka ketemu Ibu lagi."

"Udah beda sekarang.Udah jadi dokter muda.Ibu salut sama kamu.Tugas di mana sekarang?" tanya Yasmin menatap penampilan Cinta sekarang sangat berbeda jauh dengan Cinta yang putih abu-abu.

"Alhamdulillah Bu.Ini juga berkat Ibu membantu Cinta.Cinta sekarang di tugaskan di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan.Alhamdulillah.." ucapnya merangkul erat lengan Bu Yasmin yang sudah di anggapnya sebagai Ibu sendiri.

"Harus siap mental dunk Cin.Secara di sana pasti banyak pasien gangguan kejiwaannya yang beragam.Tentulah kamu harus banyak bersabar." pesan Bu Yasmin kepada Cinta.

"Iya Bu.Udah jadi tugas apa boleh buat.Di jalanin aja insya allah jadi pahala."

"Kalau gitu,Dion mau pura-pura sakit deh biar bisa di rawat sama Cinta." canda Dion melirik Cinta yang asyik mengobrol pada kakaknya.

"Emang luh mau di kumpulin sama orang-orang yang gangguan mental." cetus Cinta lalu menyuruh Dion berhenti menyetir karna sudah sampai di tempat ia bekerja.

"Makasih yah.Cinta pamit Bu...! " ucapnya melambai tangan melepas kepergian mobil yang sudah berjalan meninggalkan dirinya.

Cinta bergegas masuk berjalan menuju ruangan Kepala Rumah Sakit untuk mengetahui ruangan di mana ia di tugaskan.Mengenteng gelar dokter umum tak membuatnya malu untuk berusaha menjadi dokter yang di senangi oleh pasien lainnya.

Seorang pria datang mendekatinya dan mengajaknya berjalan untuk menemui beberapa pegawai lainnya yang juga bertugas di sana.

Sampai di satu ruangan pria itu mengantarkannya lalu menyuruhnya masuk.

"Masuk saja dok.Kebetulan Kepala Rumah Sakit ini baru saja sampai." titah pria itu lalu pergi meninggalkan Cinta.

Ruangan yang sedikit sepi karna masih pagi.Hanya beberapa perawat serta dokter silih berganti datang melewati koridor Rumah Sakit kala itu.

Semua orang menatap Cinta yang berdiri di pintu ruangan itu tanpa mengetuknya.Cinta merasa ketakutan apalagi pasien sudah ada yang keluar serta duduk di kursi yang tersedia setiap ruangan.

Tok tok tok

"Masuk!" ucap Pria yang sedang duduk di kursi panasnya sambil melihat laporan yang masuk tanpa melirik gadis di depannya.

Cinta masuk lalu menutup pintunya.Takut takut pasien masuk ke ruangan itu mengingat pasien di sini rata-rata gangguan kejiwaan.

"Duduklah.Kamu dokter baru yah?"ucap pria itu lalu meletakkan pulpennya karna sudah selesai mendatangani berkas yang menumpuk.

Lalu Azzam membaca Biodata Cinta yang di berikan bagian kepegawaian satu hari yang lalu.

"dr.Syafira S.Ked ?" tanya Azzam lalu sekilas melirik pada gadis yang berpenampilan muslimah yang memakai masker menutupi wajahnya.

"Iya Pak." ujarnya sibuk memperhatikan ruangan Azzam.Cinta menyadari mengenal suara itu dia mendongak.

"Mas Azzam!" gumamnya lalu berpura-pura tidak mengenali Azzam.

Setelah pertemuan singkat itu.Cinta keluar sambil menyentuh dadanya.Tekanan jantungnya meningkat serta gemuruh bergejolak di jiwanya yang sebenarnya rindu pada suara khas itu.

Dia berjalan sesekali tersenyum pada pasien-pasien di sana.Lalu ada seseorang gadis muda juga menghampirinya.

"dr.Fira kemari?" sapa Diana yang menjadi perawat menemani dirinya bertugas.

"Iya.Kamu siapa?"

"Saya Diana dok.Tadi dokter Azzam menyuruh saya mengantar dokter ke ruangan di mana dokter bertugas.Kebetulan kita satu ruangan dok.Senang deh bisa partner sama dokter muda cantik lagi."puji Diana merangkul lengan Cinta sambil mengobrol.Keramahan Diana memberi kenyamanan pada Cinta saat bertugas.

"Kamu bisa saja.Saya biasa saja tak ada yang istimewa." cetus Cinta tak ingin di puji.Baginya cantik hanyalah titipan Allah dan sejatinya adalah Akhlakul karimah.

Cinta meletakkan tasnya dan memakai jas putihnya lalu duduk bersandar sambil melihat-lihat ponselnya.

Dia kaget ternyata Azzam sudah berdiri di pintu karna ingin berbicara pada Diana.

Cinta yang sedari tadi lupa memakai maskernya kaget menyadari tatapan Azzam berbeda.Dia segera menetralisaasi perasaannya dan berpura-pura tidak pernah hadir dalam hidup Azzam.

"Maaf Pak.Hehm mau cari sapa?" sapanya berjalan menuju Azzam yang terdiam.

"Di Diana.Apa dia ada di sini?" ucap terbata Azzam karna kaget melihat Cinta udah banyak berubah.

"Ohhh Diana.Tadi katanya mau ngambil sesuatu.Cuma saya gak tanya mau ambil apa.Habisnya dirinya buru-buru." jawab Cinta lalu duduk ke kursinya .

Terpopuler

Comments

Yuli Wirnawan

Yuli Wirnawan

lanjut upnya Thor

2021-11-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2 Bab 2 : Hamil
3 Bab 3 : Meninggal
4 Bab 4 : Permintaan Thalita
5 Bab 5 : Malam Pertama
6 Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7 Bab 7 : Sembuh
8 Bab 8 : Manisan Mangga
9 Bab 9 : Kecelakaan
10 Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11 Bab 11 : Siuman
12 Bab 12 : Kembalinya Rio
13 Bab 13 : Talak
14 Bab 14 : Harapan Baru
15 Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16 Bab 16 : Misi Rahasia
17 Bab 17: Terulang Kembali
18 Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19 Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20 Bab 20 : Burung Ketilang
21 Bab 21: Misteri Cincin
22 Bab 22: Demi Cinta
23 Bab 23 : Derai Hujan
24 Bab 24 : Kecewa
25 Bab 25 : Keputusan
26 Bab 26 : Terungkap
27 Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28 Bab 28 : Curiga
29 Bab 29 : Luka lama
30 Bab 30: Permintaan mamah
31 Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32 Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33 Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34 Bab 34 : Kejutan dari Umar
35 Bab 35 : Pria misterius
36 Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37 Bab 37 : Ujian part 1
38 Bab 38 : Ujian part 2
39 Bab 39 : Ujian part 3
40 Bab 40 : Ujian Cinta
41 Bab 41 : Mulai membaik
42 Bab 42 : Malam yang tertunda
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45 Bab 45 : Di jebak
46 Bab 46 : Pejuang kebenaran
47 Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48 Bab 48 : Bahagia part 1
49 Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50 Bab 50 : Aqiqah Hana
51 Bab 51:Hana dan Raffi
52 Bab 52 : Harapan Hana
53 Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54 Bab 54: Sengaja
55 Bab 55 : Awal Bertemu
56 Bab 56: Harapan Azzam
57 Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58 Bab 58: Sifat Manja
59 Bab 59 : Cinta Sakit
60 Bab 60 : Pria idaman Cinta
61 Bab 61: Bakat Cinta
62 Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63 Bab 63 : CINCIN
64 Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65 Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66 Bab 66: Alasan menikah Cinta
67 Bab 67: Dua hati
68 Bab 68 : Saling memaafkan
69 Bab 69: Permintaan Cinta
70 Bab 70:Bismillah
71 Bab 71:Ending Kisah
72 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 : Pengenalan Tokoh
2
Bab 2 : Hamil
3
Bab 3 : Meninggal
4
Bab 4 : Permintaan Thalita
5
Bab 5 : Malam Pertama
6
Bab 6: Masuk Rumah Sakit
7
Bab 7 : Sembuh
8
Bab 8 : Manisan Mangga
9
Bab 9 : Kecelakaan
10
Bab 10 : Pertemuan Pertama Fathimah
11
Bab 11 : Siuman
12
Bab 12 : Kembalinya Rio
13
Bab 13 : Talak
14
Bab 14 : Harapan Baru
15
Bab 15 : Rumah Sakit Jiwa
16
Bab 16 : Misi Rahasia
17
Bab 17: Terulang Kembali
18
Bab 18 : Keluarga Baru Cinta
19
Bab 19: Kisah Pilu Azzam dan Cinta
20
Bab 20 : Burung Ketilang
21
Bab 21: Misteri Cincin
22
Bab 22: Demi Cinta
23
Bab 23 : Derai Hujan
24
Bab 24 : Kecewa
25
Bab 25 : Keputusan
26
Bab 26 : Terungkap
27
Bab 27 : Rahasia Syafiq dan Cinta semu
28
Bab 28 : Curiga
29
Bab 29 : Luka lama
30
Bab 30: Permintaan mamah
31
Bab 31: Rahasia Syafiq terungkap
32
Bab 32:Dengan terpaksa melepaskan
33
Bab 33 : Pengorbanan Cinta
34
Bab 34 : Kejutan dari Umar
35
Bab 35 : Pria misterius
36
Bab 36 : Pernikahan Rahasia
37
Bab 37 : Ujian part 1
38
Bab 38 : Ujian part 2
39
Bab 39 : Ujian part 3
40
Bab 40 : Ujian Cinta
41
Bab 41 : Mulai membaik
42
Bab 42 : Malam yang tertunda
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Masa lalu CIHENI
45
Bab 45 : Di jebak
46
Bab 46 : Pejuang kebenaran
47
Bab 47: Sahabat dan musuh sebenarnya
48
Bab 48 : Bahagia part 1
49
Bab 49 : Hana Amira Al Zahra
50
Bab 50 : Aqiqah Hana
51
Bab 51:Hana dan Raffi
52
Bab 52 : Harapan Hana
53
Bab 53:Cinta Rizkia Fatiha
54
Bab 54: Sengaja
55
Bab 55 : Awal Bertemu
56
Bab 56: Harapan Azzam
57
Bab 57 : Pesantren Darul Hikmah
58
Bab 58: Sifat Manja
59
Bab 59 : Cinta Sakit
60
Bab 60 : Pria idaman Cinta
61
Bab 61: Bakat Cinta
62
Bab 62: Bunglon dan Pelangi
63
Bab 63 : CINCIN
64
Bab 64 : Terungkap siapa Haris?
65
Bab 65 : Sebuah Pengakuan
66
Bab 66: Alasan menikah Cinta
67
Bab 67: Dua hati
68
Bab 68 : Saling memaafkan
69
Bab 69: Permintaan Cinta
70
Bab 70:Bismillah
71
Bab 71:Ending Kisah
72
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!